364 Jangan Tulis Kami Teroris
364 Jangan Tulis Kami Teroris
8
JANGAN TULIS KAMI
TEROftlS
Undang..Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Llngkup Hak Clpta
Pasal2:
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak Clptaannya, yang tlmbul secara otomatls setelah suatu
ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Ketan1uan Ptdana
Pasal 72:
1. Barangslapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagalmana dlmaksud
dalam Pasat 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau clenda paling sedikit Rp1 .000.000,00
(satu juta rupiah), atau pldana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak RpS.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu Clptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Clpta atau Hak Terkalt sebagalmana
dimaksud pada ayat (1) dipldana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dantatau denda
paling banyak RpS00.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
LINDA CHRISTANTY
TEROftIS
Jakarta:
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Jangan Tulis Kami Teroris
@ Linda Christanty
Penyuntlng
Christina M. Udiani
Perancang Sampul
RioTupai
Fernandus Antonius
Penataletak
Budl Triyanto
Fernandus Antonius
CHRISTANTY, Linda
Jangan Tulis Kami Teroris
Jakarta: KPG (Kepustakaan Popular Gramedia). 2011
x+ 147 him. ; 13,5 cm x 20 cm
ISBN: 978-979-91-0350-5
Orang-orang Sabang 85
Bahaya Neofasisme 97
Amerika, Osama, dan Israel 109
()
::.
"'
�
0
0
Ucapan Terima Kasih
berbau Arab sama sekali. Tentu saja, saya menolak. Saya sudah
merasa nyaman dan keren dengan nama ini. Yuk Mimi, te
tangga kami yang anaknya sakit-sakitan juga diminta seorang
ustadz untuk mengubah nama anaknya dari Dezky jadi
Safruddin. Kata si ustadz, anak Yuk Mimi keberatan nama.
Entah apa maksudnya. Tapi Dezky yang kelak jadi Safruddin
itu tetap saja sakit-sakitan.
Ketika saya masih kanak-kanak, saya memahami Islam
sebagai kekuatan untuk melawan sihir. Ayat-ayat Alquran di
percaya mampu mengusir rub-rub jahat.
Bibi saya, sepupu ibu saya, putri tunggal kakak nenek
saya, yang biasa kami panggil "Mak Unggal" sering kesurupan.
Ayat-ayat Alquran terdengar lebih banyak di telinganya karena
kebutuhan khusus itu.
Mak Unggal bukan lagi Mak Unggal yang kami kenal tiap
kali ia kesurupan. Ia akan tertawa-tawa, marah-marah dan
suara Mak Unggal yang kami kenal berubah jadi suara nenek
tua yang menakutkan.
Saya sangat menyukai Mak Unggal, karena ia pintar masak,
terutama empek-empek, yaitu penganan dari adonan daging
ikan dan sagu yang digoreng atau direbus. Selain itu, ia ramah
dan gemar bercerita tentang apa saja.
Suatu hari Minggu saya mendesak ibu dan ayah saya untuk
berkunjung ke rumah Mak Unggal, yang berjarak satu jam
perjalanan bermobil dari kota kami. Ayah menyetir, Thu duduk
di sebelahnya, sedang saya dan adik-adik bertumpuk di jok
belakang dengan membayangkan empek-empek bikinan Mak
Unggal. Sepanjang jalan saya dan adik-adik menyanyi riang,
mengikuti lagu-lagu pop berbahasa Inggris yang diputar Ayah,
antara lain lagu Bobby Vinton. I love how you love me,
whenever you kiss me, I love the way you always treat me
tenderly...yuuu... lyyyyyyy... lop, lop miiiiiiiii....
4 LINDA CHRISTANTY
"Ke sini diantar Ayah. Kakak juga ada di sini. Senang ting
gal di sini karena ramai teman. Kadang ada yang ganggu juga.
Tapi senang," katanya, pelan.
Zia suka membaca buku, terutama dongeng dan risalah
Nabi.
"Apa cita-cita Zia?" tanya saya.
Beberapa anak perempuan berbisik di telinganya, tapi ma
sih bisa saya dengar, "Polisi... polisi....
"
takan penjara Lhok Nga tempat Cut Nur dikurung. Sore hari
nya Fahrni menumpang pikap tua dan disambung jalan kaki
menuju Lhok Nga untuk mencari kakaknya. Ia hanya melihat
dataran luas, sunyi, dan tiga tentara bersenjata yang mondar
mandir bingung masih sempat menghardiknya.
"Beberapa hari kemudian ada orang memberitahu saya
bahwa dia melihat jasad kakak. Entah benar, entah tidak. Kak
Cut mungkin dimakamkan di salah satu kuburan massal,"
katanya.
Fajri keponakan Ismail Hasan Metareum, tokoh Partai
Persatuan Pembangunan, partai nasional yang berpusat di
Jakarta. lbunya dan Ismail kakak-beradik kandung. Namun,
Fajri tak pernah ikut partai politik dan tak suka politik. Ia ayah
dari dua anak. Tadinya Fajri bekerja sebagai sopir truk antar
kota sebelum beralih profesi jadi sopir mobil sewa. Tubuhnya
kurus dan rambutnya ditata seperti duri-duri landak yang ber
diri, gaya anak muda. Saya mengenalnya dari Fahrni. Mereka
teman sepermainan sejak kecil. Setelah Ismail wafat, hubungan
keluarganya di kampung dengan istri dan anak-anak Ismail
tidak lagi akrab. Ia mengenang almarhum pamannya sebagai
orang yang santun dan murah hati. "Dia tak membeda-beda
kan latar belakang orang," kata Fajri. Metareum adalah nama
kampung mereka. Orang-orang Aceh punya kebiasaan mencan
tumkan nama kampung kelahiran di belakang nama mereka.
Darussalam atau Darus adalah adik sepupu Yahya Muad,
sekretaris jenderal Partai Aceh atau PA. Penampilannya seder
hana dan tak banyak cakap. Suara tawanya tak sekeras yang
lain ketika menyambut cerita lucu. Ia hanya bicara kalau di
tanya. Berbeda dengan abang sepupunya, i a sama sekali tak
tertarik pada politik. Kakek mereka dulu pernah dibuang ke
Pulau Jawa. "Kami memang dari keluarga pemberontak," kata-
20 LINDA CHRISTANTY
orang Aceh, yang perlu tanah Aceh, katanya. Nggak perlu orang
Aceh, yang penting tanah Aceh. Begitu juga Prabowo, benna
salah dengan orang Aceh," sambungnya.
Saya menanyakan pendapatnya tentang calon pemimpin
dari generasi muda Aceh. Apakah ada yang terbaik dari mereka
untuk memimpin Aceh masa depan?
"Siapa pun yang memimpin, Aceh tetap di bawah NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia). Tidak ada lagi AM .
Wali pernah bilang, ini yang pertama dan terakhir. Kalau tak
merdeka sekarang, tak akan ada merdeka lagi. Dia sangat opti
mis waktu itu. Tapi yang berhak diterima orang Aceh sekarang
adalah otonomi," jawab Khalidin.
''Tapi waktu Indonesia dijajah Belanda bahkan ada radio
Rimba Raya yang berpusat di Aceh dan menyiarkan soal Indo
nesia dan tentang orang Aceh menyumbang pesawat perta.ma
untuk Indonesia. Jadi tak mungkin Aceh keluar dari Indonesia.
Aceh ibarat kepala bagi Indonesia. Tanpa Aceh tak ada Indo
nesia. Tanpa kepala, hanya badan saja," lanjutnya.
"Bagaimana kekuatan GAM menjelang MoU?" tanya saya.
Di Aceh, Perjanjian Helsinki lebih sering disebut MoU
(Helsinki).
Fakhrul menjawab pertanyaan ini, "Masih eksis. Cuma
yang agak terkesan berat di segi logistik. Waktu darurat sipil,
bukan darurat sipil yang saya lihat. Mereka (tentara Indonesia)
melakukan operasi, istilahnya dalam bahasa kami, operasi obat
nyamuk. Pokoknya waktu itu yang saya lihat sempit adalah
makanan. Kalau nyali nggak bergeser sedikit pun."
"Karena tsunami?"
"Bukan. Karena memang faktor pencegahan TNI yang su
dah memang puluhan ribu pasukannya. Tapi waktu itu, kedua
duanya sudah stres, TNI maupun GAM. Seandainya memang
ada perang sekitar lima tahun lagi, pemerintah juga akan jatuh
JANGAN TULIS KAMI TERORIS 27
nya.
"Dia lab yang memecat kakak saya dari komisi pemantau
an COHA," tukas Fahrni.
COHA atau The Cessation of Hostilities Agreement (Per
janjian Penghentian Permusuhan) ditandatangani pemerintah
Indonesia dan GAM pada 9 Desember 2002. Hal itu dilakukan
agar kedua pihak dapat berunding. Namun, di saat bersamaan
Megawati Soekarnoputri justru meminta militer bersiaga untuk
mencegah Aceh merdeka. Kekerasan tetap terjadi. Kesepakatan
damai tak tercapai. Perang pun pecah lagi.
28 LINDA CHRISTANTY
kami tidak jadi wartawan dan kembali lagi ke kebun atau sibuk
dalam kerja rumah tangga?
Seorang dari mereka menyahut agar dari cerita itu orang
orang mengetahui kebenaran di masa konflik <lulu.
Pernyataan ini membuat kelas gaduh.
Saya kemudian bertanya, "Siapa yang mau bercerita ten
tang pengalaman di masa konflik?"
Ternyata semuanya ingin bercerita. Saya menyilahkan satu
orang bercerita dan selanjutnya mereka boleh bercerita secara
bergiliran. Saya menyimak dengan sabar.
"Barn kali ini kami bebas bercerita, tanpa rasa takut," kata
seorang ibu.
Ada rumah dibakar, ada orang dibakar. Nada marah ter
dengar dalam cerita, begitu pula suara tersendat dan isakan
sedih. Setelah itu kelas kembali gaduh. Mereka mulai saling
menyalahkan.
Saya membiarkan kelas gaduh. Lama-kelamaan para pe
rempuan di kelas ini lelah sendiri. Kelas kembali sunyi, lalu
mereka mulai menatap saya.
Ketika saya menanyakan apa sebabnya konflik terjadi, ti
dak seorang pun tahu dengan pasti. Seorang ibu berkata bahwa
GAM anti orang Jawa. Tapi dia juga tidak tahu apa sebabnya.
Pemicu konflik di Aceh sebenarnya sederhana. Sejumlah
orang Aceh merasa alam mereka begitu kaya, tapi kehidupan
banyak warga begitu miskin. Hasil eksplorasi gas dan minyak
tidak sampai pada rakyat biasa. Sebagian besar diangkut ke
pusat kekuasaan di Pulau Jawa. Rasa kecewa dan tidak men
jadi "tuan" di rumah sendiri ini kelak menjadi alasan GAM
untuk meraih dukungan warga. GAM juga menggunakan ke
kuatan bersenjata untuk memerdekakan Aceh. Negara Indo
nesia menganggap tindakan GAM mengancam persatuan dan
kesatuan negara. Namun, kesepakatan damai antara dua pihak
46 LINDA CHRISTANTY
"Ayo, Kak, kita pulang!" seru Fahrni pada saya. "Lain kali
saja kita ke sini. Apa maksudnya Kakak disuruh-suruh pakai
sarung!" ujarnya, marah.
Saya langsung berbalik arah, menuruni jalan terjal itu.
Kami pun bergegas ke mobil. Hairul terhenyak
Sebelum masuk mobil, saya memotret papan dayah. Tiba
tiba terlihat sepeda motor yang dikendarai lelaki berjubah
putih, sedang di boncengannya seorang lelaki berpakaian se
rupa. Mereka menuju tempat saya berdiri. Lelaki yang dibon
ceng berteriak, "Hei Peu ka poto-poto nyan? (Apa yang kau
foto-foto itu?)" Motor berhenti dan diparkir.
Saya tidak mempedulikan mereka, lalu berjalan ke mobil
dan membuka pintu. Di jok belakang sudah ada Tengku
Mustafa.
Salah seorang dari duet jubah putih itu menghampiri
mobil kami dan bertanya-tanya dengan suara keras pada Tu
Nazir yang sudah memegang kemudi. Pipinya agak tembam.
Brewokan. Matanya nyalang.
Tu menjawab tenang, "Ini wartawan mendengar dayah
kalian dituduh sebagai sarang teroris. Dia ini ingin tahu apa
benar atau tidak."
Sementara Fahrni masih berdiri di sisi pintu depan dan
sibuk berbicara dengan seseorang lewat telepon selulernya. Dia
sama sekali acuh terhadap lelaki berjubah yang sibuk bercelo
teh di sampingnya itu.
Orang berjubah ini membalas ucapan Tu, "Wartawan?
Dulu ada wartawan BBC datang ke sini. Untuk wawancara, dia
membawa 50 sak semen. Kalau ke sini wajib menyumbang."
Hairul menghampiri lelaki berjubah putih yang tadi bicara
pada Tu. Entah apa yang dikatakannya. Saat keduanya sedang
terlibat percakapan, mobil bergerak menuju jalan raya.
JANGAN TULIS KAMI TERORIS 71
ten merongrong kita, itu lain. Ini kan mereka tidak merong
rong kita. Yang ada perang urat syaraf saja. Perang ideologi.
Maraknya Kristenisasi sekarang harus dilawan dengan penda
laman ideologi, bukan dengan memerangi orang Kristen,"
katanya.
Menurut Jamaluddin, Islam harus berkembang tanpa
membunuh.
"Karena itu akan menimbulkan konflik yang baru. Orang
Kristen masuk ke Aceh statusnya harus dilindungi. Islam itu
artinya, selamat dan sejahtera," katanya.
nyimpan senjata."
"Ada yang menganggap pemberdayaan ekonomi hal prio
ritas di Aceh pascakonflik? Mengapa FPI tidak menjalankan
program itu?"
"Kalau syariat berjalan, maka semua benar, ekonomi juga
berjalan. Sebab Allah memberi rezeki yang tak disangka-sangka,
dengan takwanya masyarakat Aceh. Sawah dan kebun akan
menghasilkan yang baik dengan takwa. Karena itu, ekonomi
bukan prioritas FPL"
"Kenapa FPI juga mengurus pakaian perempuan?"
"Kalau wanita baik, maka masyarakat baik. Kalau laki-laki
hidung belang berbuat, itu karena perempuan ada yang mem
buka aurat."
"Apa tanggapan Tengku tentang isu Kristenisasi?"
"Itu bukan isu baru. Karena misi-misi untuk mengembang
kan agama ini ada sejak dulu. Di Aceh ini masih banyak yang
harus dikerjakan selain mengurus Kristenisasi. Kalau masya
rakat sejahtera, tidak akan tertipu. Kalau masyarakat miskin,
siapa yang kasih makan itu yang diikuti. Pemberdayaan
ekonomi masyarakat lemah itu perlu," katanya. Kalimat ter
akhirnya justru mementahkan penyataannya sendiri tentang
pemberdayaan ekonomi bukan prioritas.
"FPI berafiliasi dengan partai-partai Islam?" tanya saya.
"Kalau di tingkat pusat, FPI berafiliasi dengan P3 (Partai
Persatuan Pembangunan). FPI ini bukan ormas politik. FPI
juga tidak menutup demokrasi. Kalau teroris anti terhadap
Indonesia. Kalau FPI tidak anti Indonesia, asal diwarnai Islam,"
jawab Muslim.
"Kenapa FPI tidak membela korban konflik Aceh, tapi
lebih suka mengurus soal Palestina misalnya?"
"Begini ya, FPI itu anti perpecahan. Salah satu untuk
menghancurkan kita adalah orang-orang asing itu, yang ber
upaya memisahkan Aceh dari Indonesia. FPI mencintai per-
78 LINDA CHRISTANTY
siawi, sehingga s
i u-isu yang terkait dengan seksualitas, seperti
isu LGBT, harus direspons secara manusiawi pula.
"Jangan dijadikan isu yang ukhrawi dengan menganggap
nya tabu dibahas, berdosa, dan lain sebagainya," katanya.
Malam itu jadi perayaan pertama Idaho di Banda Aceh.
Saya tak bisa meninggalkan ruangan lewat pintu masuk tadi,
melainkan pintu samping. Pintu masuk dikunci dan disegel de
ngan palang kayu. "Demi keamanan," kata perempuan berjil
bab yang berjaga di situ.
tutup tengah hari nanti dan buka kembali di sore hari. Kera
maian jual-beli lebih terasa di malam hari. Kalau Anda terbiasa
bangun siang, jangan harap bisa kebagian menyantap mie Sa
bang yang terkenal itu.
Di muka salah satu toko, seorang perempuan tua duduk
menunggu pembeli. Ia menyilakan saya mampir, lalu bercerita
tentang hal remeh-temeh dan akhirnya sampai juga ke soal
pribadi.
Tjan tjoei Lan atau A Lan tersipu mengenang masa muda
nya. Ia hidup melajang, tapi bukan lantaran patah hati. "Saya
anak paling tua, punya banyak saudara. Saya waktu itu ingin
mengurus adik-adik <lulu," katanya. Kini usianya 71 tahun. Ia
pernah mencintai seorang pria. Sudah lama sekali. "Tapi seka
rang orangnya sudah meninggal," kisahnya, tersipu lagi. Ia ti
dak pernah benar-benar sendirian. "Saya punya banyak ke
ponakan, jadi tidak pernah sepi," lanjutnya.
A Lan lahir di Kanton, Tiongkok, pada 1935, beragama
Buddha.
Pada saat Perang Dunia II, A Lan dan orangtuanya me
ninggalkan kampung halaman mereka Kanton menuju Sabang.
A Lan melalui masa kecilnya di Sabang. Ia menuntut ilmu di
sekolah dasar berbahasa Mandarin "6 Kiau".
"Pemiliknya orang asing," kenangnya.
A Lan berjualan minuman ringan, kopi, dan teh hangat
atau dingin di tokonya, yang terletak di tepi jalan raya ini. Usia
toko A Lan sudah 20 tahun. Dulu, ia pernah berjualan es cam
pur, kwee tiaw goreng, mi goreng, dan nasi goreng. Setelah
itu, ia beralih ke minuman, karena tidak menyita banyak te
naga. Lagipula ada seorang pria, ayah empat anak yang ber
jualan nasi dan lauk-pauk di situ, dengan menyewa gerobak di
muka tokonya, per hari Rp10 ribu.
88 LINDA CHRISTANTY
tutup tengah hari nanti dan buka kembali di sore hari. Kera
maian jual-beli lebih terasa di malam hari. Kalau Anda terbiasa
bangun siang, jangan harap bisa kebagian menyantap mie Sa
bang yang terkenal itu.
Di muka salah satu toko, seorang perempuan tua duduk
menunggu pembeli. Ia menyilakan saya mampir, lalu bercerita
tentang hal remeh-temeh dan akhirnya sampai juga ke soal
pribadi.
Tjan tjoei Lan atau A Lan tersipu mengenang masa muda
nya. Ia hidup melajang, tapi bukan lantaran patah hati. "Saya
anak paling tua, punya banyak saudara. Saya waktu itu ingin
mengurus adik-adik <lulu," katanya. Kini usianya 71 tahun. Ia
pernah mencintai seorang pria. Sudah lama sekali. "Tapi seka
rang orangnya sudah meninggal," kisahnya, tersipu lagi. Ia ti
dak pernah benar-benar sendirian. "Saya punya banyak ke
ponakan, jadi tidak pernah sepi," lanjutnya.
A Lan lahir di Kanton, Tiongkok, pada 1935, beragama
Buddha.
Pada saat Perang Dunia II, A Lan dan orangtuanya me
ninggalkan kampung halaman mereka Kanton menuju Sabang.
A Lan melalui masa kecilnya di Sabang. Ia menuntut ilmu di
sekolah dasar berbahasa Mandarin "6 Kiau".
"Pemiliknya orang asing," kenangnya.
A Lan berjualan minuman ringan, kopi, dan teh hangat
atau dingin di tokonya, yang terletak di tepi jalan raya ini. Usia
toko A Lan sudah 20 tahun. Dulu, ia pernah berjualan es cam
pur, kwee tiaw goreng, mi goreng, dan nasi goreng. Setelah
itu, ia beralih ke minuman, karena tidak menyita banyak te
naga. Lagipula ada seorang pria, ayah empat anak yang ber
jualan nasi dan lauk-pauk di situ, dengan menyewa gerobak di
muka tokonya, per hari Rp10 ribu.
88 LINDA CHRISTANTY
jangan a
i menyangka Osama yang berjenggot panjang tak beda
dengan pemimpin tarekat Qadiriyah asal Irak yang juga ber
jenggot itu, cucu Nabi Muhammad yang terkenal dengan sikap
pluralismenya, Syech Abdul Qadir Jaelani. Atau ia menganggap
tiap lelaki Arab mewarisi sifat kasih sayang Nabi Muhammad.
Buku-buku tentang Osama bin Laden dan Al Qaida dipa
jang di bagian "buku baru" di toko-toko buku, baik isinya pro
maupun kontra. Saya bahkan membeli otobiografi perempuan
yang suaminya adalah anggota keluarga bin Laden. Ia meng
gambarkan kehidupan masa lalunya di tengah keluarga itu se
bagai pengalaman buruk. Putra bungsu Osama yang beristrikan
seorang perempuan Inggris muncul dalam sebuah wawancara
di majalah Vanity Fair. Ia berbeda pendapat dengan ayahnya,
hidup secara hedonis. Namun, di sisi lain malah mempropa
gandakan betapa teguh pendirian sang ayah dan misterius
pribadinya.
Perang ideologi pada akhirnya menciptakan pasar dan bis
nis baru. Itu baru contoh kecil.
Bisnis yang lebih nyata terbentang di wilayah-wilayah kon
flik dan memperlihatkan apa yang jadi tujuan perang itu sen
diri secara sistematis: sumber mineral, industri senjata, bisnis
jasa keamanan serta kebutuhan pihak yang berperang juga pe
kerja kemanusiaan dan proyek-proyek pembangunan setelah
penghancuran besar-besaran terjadi.
Beberapa orang yang saya temui dan sama sekali tidak
bergabung dengan kelompok Islam fundamentalis, mereka
yang bersama saya pergi ke kafe, ke salon atau plaza di waktu
tertentu, ikut menyatakan isi hatinya.
Ada yang mengutuk tindakan itu, tapi banyak pula yang
berkata bahwa di luar simpati mereka terhadap korban yang
meninggal dunia, tindakan presiden Bush yang mengacak-acak
negeri orang sudah sepantasnya dibalas dengan pukulan telak
di jantung Amerika. Mereka yang terakhir ini tanpa sadar telah
112 LINDA CHRISTANTY
Epilog
TIGA minggu setelah tulisan saya ini dimuat di Facebook,
pada 1 Mei 2011, Presiden Obama mengumumkan kematian
Osama bin Laden. Pasukan khusus Amerika menyerang rumah
persembunyian Osama di Abbottabad, Pakistan. Dia, seorang
anaknya, dan dua pengawalnya tewas dalam serangan tersebut.
Menurut keterangan resmi pemerintah Amerika, jenazah
Osama dikuburkan di laut. Tapi selama masalah utama perang
tetap ada, kematian Osama tidak akan mengakhiri rangkaian
teror dan kekerasan di mana pun.