Buku Alat Ukur Mmau
Buku Alat Ukur Mmau
BAB 5.
ALAT UKUR
Yang dimaksud dengan alat ukur adalah alat yang digunakan untuk
membandingkan suatu besaran benda ukur dengan besaran standar.
Mistar Baja
Mistar Baja digunakan sebagai Alat Ukur
panjang yang memiliki skala metrik (mm) atau
inci, terbuat dari baja tahan karat yang kaku
atau fleksible. Pada skala metrik 1 cm dibagi
menjadi 10 bagian atau 20 bagian, jadi tiap 1
bagian sama dengan 1 mm atau 0.5 mm.
Sedangkan pada skala inci, 1 inci
dibagi atas 8, 16, 32, atau 64 bagian, jadi tiap Gambar 5 - Mistar Baja
bagian berjarak 1/8“, 1/16”, 1/32“, atau 1/64“.
Panjang Mistar Baja yang banyak digunakan berukuran 150 cm atau 6“ dan 30 cm atau
12” .
Contoh Pengukuran
Pada Skala Utama : 62 mm
Pada Jam Ukur : 0, 53 mm
Hasil pengukuran : 62,53 mm
Jenis lain dari mistar sorong jam ukur ada Gambar 5 - Contoh Pengukuran
yang sengaja dibuat khusus, sebagai kaliber
untuk memeriksa toleransi dari dimensi
produk dalam jumlah yang banyak. Jam
ukurnya dapat bergerak bebas dari peluncur
atau rahang ukur gerak. Setelah rahang ukur
di stel sesuai dengan ukuran nominal dari
produk yang hendak diukur, maka kedudukan
jam ukur dikunci. Kemudian piringan jam ukur
di stel pada angka nol, setelah itu peluncur
dapat dikendorkan lagi. Penyimpangan pada
Gambar 5 - Jenis Jam Ukur
diameter nominal dapat dibaca pada jam ukur
karena mempunyai poros yang berpegas, yang selalu menekan peluncur rahang.
Jarak 39 mm pada skala nonius dibagi dalam 20 bagian yang sama. Jadi 1 bagian
skala nonius panjangnya :
39 mm : 20 bagian =
39mm
1,95mm
20
Ketelitiannya adalah
= 2 bagian skala utama – 1 bagian skala
nonius
= 2 mm –1.95 mm = 0,05 mm
1"
Contoh Pembacaan Ketelitian 1 28
Hasil pengukuran gambar disebelah adalah
2 " 6 "
= 4 + 16 + 12 8
16 " 6 "
= 4” + 12 8 + 12 8 = 4” +
22 "
1 28
dengan hati-hati ditempelkan pada permukaan benda ukur. Penekanan yang terlalu
kuat atau benturan yang keras akan menyebabkan terjadinya kesalahan ukur, karena
rahang ukur akan melentur atau alat ukur akan menjadi miring.
5.2.1. Mikrometer
Mikrometer Luar
Mikrometer hanya dapat digunakan sesuai kapasitas ukurnya, mulai dari 0 – 25 mm, 25 –
50 mm, 50 – 75 mm, dan seterusnya sampai 1000 mm. masing masing dengan kenaikan
kapasitas ukuran 25 mm
o Anvil (Landasan )
o Landasan merupakan bagian
mikrometer yang bersentuhan dengan
benda kerja ketika pengukuran. Karena
itu harus tahan terhadap aus akibat
gesekan ketika digunakan sehingga
dibuat dari baja keras yaitu karbida.
o Spindle (Poros Geser)
o Spindle merupakan bagaian mikrometer
yang dapat bergerak lurus sejauh Gambar 5 - Mikrometer
kapasitas mikrometer ( misalnya 0 – 25
mm ).
o Pengunci ( Lock nut )
o Berfungsi untuk mengunci poros geser agar tidak bergeser ketika sedang digunakan
untuk pengukuran.
o Sleeve (Tabung Ukur )
o Tabung Ukur merupakan bagian Mikrometer yang memiliki garis garis skala ukur dan
skala nonius.Pada bagian inilah pembacaan pengukuran dilakukan . Tabung ukur
terkunci pada rangka tidak bergerak
o Thimble (Tabung Putar)
o Jika tabung putar diputar satu kali putaran akan bergerak 1 kisar ulir nya atau satu
speed yang berhubungan dengan poros geser. kisar ulir tabung putar ada yang
berukuran 0.5 mm dan ada yang berukuran 1 mm. Tabung putar yang berukuran 0.5
mm jika diputar 1 kali poros geser bergerak 0.5 mm, dan jika tabung putar diputar 2 kali
poros geser bergerak 2 x 0,5 mm dst. Satu keliling tabung putar terdapat 50 bagian
yang ditunjukkan dengan strip strip .Karena itu jika tabung putar diputar 1 strip poros
geser bergerak 0.5 mm : 50 = 0.01 mm
o Rachet
o Rangka ( frame )
Pada sekeliling Tabung Putar terdapat angka angka 0 – 5 – 10 – 15 -20 – dst sampai 0
lagi . Dari angka 0 ke 0 terdapat 50 bagian dalambentuk garis garis . Jika Tabung Putar
diputar 1 kali ,Poros Geser akan bergeser 0,5mm
Karena pada Tabung Ukur ada 50 bagian maka 1 bagian pada Tabung Putar sama dengan
0,5 mm / 50 = 0,01 mm., jadi setiap Tabung Putar diputar 1 kali Poros Geser akan
bergerak 0,01 mm.
Contoh :
Pembacaan pada :
Skala tabung ukur atas : 12 mm
Skala tabung bawah : 0,5 mm
Skala tabung putar : 0,01 mm
Hasil pengukuran : 12,51 mm
Contoh :
Pembacaan pada :
Skala tabung ukur bawah : 11 mm
Skala tabung ukur atas : 0,5 mm
Skala tabung putar : 0,46mm
Skala nonius : 0,007mm
Hasil pengukuran : 11,967 mm
Mikrometer Luar dengan landasan tetap yang Gambar 5 - Pembacaan 0,562 inci
dapat diganti ( Outside Mikrometer With
Interchangeable anvil )
Kapasitas ukuran yang dimilikinya relatif
besar yaitu 0 – 100 mm,0 – 150 mm , 100 –
200 mm dst sampai dengan 900 – 1000 mm
dengan kenaikan tingkatan 100 mm atau
150 mm.Untuk semua kapasitas ukur tersebut
jarak gerak porosnya tetap 25 mm.
Dalam hal ini landasan tetapnya yang diganti, Gambar 5 - Mikrometer Landasan Dapat
sehingga didapat mikrometer luar dengan Diganti
kapasitas ukur yang bervariasi .Misalnya :
Mikrometer dengan Kapasitasnya 0 – 100 mm , mempunyai 4 landasan tetap dengan
tingkat perubahan panjang 25 mm ,sehinga
daerah pengukurannya dapat diubah menjadi
0 – 25 mm , 25 – 50 mm, 50 – 75 mm ,75 -
100 mm.Setiap penggantian landasan tetap
harus disertai penyetelan kedudukan nol
dengan bantuan kaliber yang sesuai.
Mikrometer Dalam
digunakan untuk :
Mengukur diameter dalam
Kapsitas ukur dapat diubah dengan
mengganti batang ukur :, 25 – 50 mm, 50 –
200 mm, 200 – 500 ukur
Batang mm dan 200 – 1000mm.
Batang pemegang berfungsi untuk
mempermudah pengukuran diameter yang
letaknya dalam
Mikrometer Lubang
Digunakan untuk : Mengukur diameter dalam
dengan cermat , karena kedudukan
Micrometer selalu tetap ditengah lingkaran
Mikrometer Batas
Digunakan sebagai kaliber batas bagi benda
ukur dengan suatu ukuran dasar tertentu
dan daerah toleransi yang relatif besar .
Mulut ukur yang diatas diatur dan dimatikan .
Mulut ukur yang dibawah sesuai ukuran
minimum .
Micrometer hanya dapat disetel sampai
kecermatan 0.01 mm. Benda ukur yang baik
harus masuk pada mulut ukur atas ( go ) dan
tidak masuk pada mulut ukur bawah ( not Gambar 5 - Mikrometer Batas
go )
Mikrometer Bangku
Sebagai Micrometer luar. Biasanya
mempunyai kecermatan yang tinggi .
Keterangan :
*)
Merupakan kelas kasar dan jarang dibuat
**)
Untuk kaliber blok ukur kualitas yang lebih rendah dan alat ukur peka disebut Master
Gauge
***)
Sebagai standar Nasional
5.2.4. Pupitas
Pupitas digunakan untuk
Untuk mengetahui Kerataan permukaan
benda kerja
Untuk mengetahui daerah toleransi
suatu benda kerja
Yang membedakan Dial Indicator dengan
Pupitas adalah bentuk sensornya. Sensor
pada Pupitas berupa lengan dengan ujung
berbentuk bola dan gerakannya
menghasilkan garis busur lingkaran serta
kapasitas pengukurannya yang lebih kecil
yaitu 0.2 s/d 0.8 mm
Gambar 5 - Pupitas
Pupitas dibuat dngan konstruksi
Sensor
Blok Gerak
Blok Diam
Piring Ukur
Rangka terbuat dari logam atau plastik
keras
Pemakaian Pupitas
Pupitas dipasang pada dudukan pemindah
dengan Tiang dan Lengan yang dapat diatur
dengan baut penyetel atau pengaturan secara
fleksibel.
Sin θ =
Sin ½ θ=
d:Diameter Rol
S:Lebar celah diukur dengan blok ukur
d:Diameter Roll
S:Lebar Celah diukur dengan blok ukur
Sin ½ θ =
d : Diameter Roll
S : Lebar celah diukur dengan Blok Ukur
Cos ½ θ =
Sin ½ θ =
5.3.6. Pengukuran sudut Konis Dalam ,θ dengan Blok Ukur dan Roll
Jika D2 ≠ DI dan d1 ≠ d2
Sin ½ θ=
jika D2 ≠ DI dan d1 = d2
Sin ½ θ= Dimana :
Tgn ½ θ=
Jika H2 = 0
Tgn ½ θ=
( M d ) 2 (2 p d ) 2 d 2
a. R
8(d p )
Atau :
1 (M d ) 2 p 2 d . p
b. R 4
2(d p) Gambar 5 - Pengukuran Radius Luar
dengan Rol dan Blok Ukur
R = Radius Luar
M = Jarak luar antara 2 rol
P = Tebal blok ukur
d 2 d .s
R
2.s
R = Radius dalam
d = Diameter Rol
s = Tebal sisipan blok ukur
d2 d
R
( 4d M )
2 2 2
d1 d 2 2
D = d1 + 2 ( ) +( H2 - H1 +
2
d1 d 2 2
)
2
Jika d1 = d2 = d
D= d +2 d2 +( H1 – H1 + d )2
bantuan 2 buah rol yang yang ditempatkan seperti gambar maka lebar celah C dapat
dihitung secara rumus sebagai berikut :
perhatikan ∆ ABC dalam gambar :
AB2 = AC2 – BC2
Dimana :
d2 = diameter rol 2
1
r2 = d2
2
d1 = diameter rol 1
1
r1 = d1
2
AC2 = ( r1 + r2 )2
1 1 d1 d 2 2
=( d1 + d 2 )2 = ( )
2 2 2
BC2 = ( H1 – H2 - r1 – r2 )2
d1 d 2 2
= { ( H 1 – H2 ) – ( )}
2
ingat matematika , ( a - b )2 = a2 – 2ab + b2 )
d1 d 2 d1 d 2 2
BC2 ={ ( H1 – H2 )2 - 2 ( H1 – H2 ) ( )+ ( ) }
2 2
AB2 = AC2 – BC2
d1 d 2 2 d1 d 2 d1 d 2 2
AB2 = ( ) –{ ( H1 – H2 )2 - 2 ( H1 – H2 ) ( )+ ( ) }
2 2 2
Jadi =
d1 d 2 2 d1 d 2 2 d1 d 2
AB2 = ( ) –( H1 – H2 )2 – ( ) + 2 ( H 1 – H2 ) ( )
2 2 2
d1 d 2
AB2 = –( H1 – H2 )2 + 2 ( H1 – H2 ) ( )
2
AB2 = –( H1 – H2 )2 + ( H1 – H2 )( d1 + d2 )
AB = ( H 1 H 2)(d1 d 2) ( H 1 H 2)
d1 d 2
C= ( ) + ( H 1 H 2)(d1 d 2) ( H 1 H 2)
2
5.3.11. Kaliber
Kaliber berfungsi untuk memeriksa batas ukur secara langsung atau tidak langsung
sebagai pembanding ukuran .Hasil pemeriksaan atau pengukurannya dapat diketahui
apakah memenuhi standar ukuran atau tidak , dalam hal ini produk memenuhi batas
toleransi atau diluar toleransinya .
Artinya :
Untuk memilih benda mana yang memenuhi ukuran standar atau toleransi ataupun benda
mana yang harus masih dikerjakan lagi itulah Kaliber digunakan.
Ukuran Pada Kaliber
Ukuran Kaliber ada 2 macam:
o Ukuran Standar sebagai Acuan
o Ukuran Standar batas atau limit
Plug Gauge
tanda merah NOT GO
Ring Gauge
Thread Gauge
o Masing masing pengukuran dicatat hasil penyim pangan minimal 4 x dan dibuat rata
rata
o Jumlahkan penyimpangan pengukuran
o Tentukan penyimpangan komulatifnya
o Penyimpangan komulatif :
JumlahPenyimpanganratarata
=
JumlahPengukuran
o Apabila hasil penyimpangan komulatif dari ketelitian alat ukur, maka alat itu tidak bisa
dipertanggungjawabkan .
. Perawatan :
o Sebelum dan sesudah pemakaian alat ukur harus selalu dibersihkan . Bila selesai
pemakaian beri sedikit vaselin dan disimpan ketempat semula
o Mur/Baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai lepas atau hilang
o Pakaialh kain panas / strimin sebagai temapat alat ukur
Keselamatan Kerja
o Hindarkan benturan dengan benda lain
o Jangan sampai jatuh
o Gunakan diatas meja rata
o Jaga dari pengaruh korosi
Langkah Kerja :
Setel lebih dahulu Micrometer yang akan diperiksa dalam kedudukan
minimum / nol
o Pasangkan Micrometer tersebut pada dudukannya pada posisi yang mudah untuk
pembacaan ukurannya
o Jepitlah blok ukur 1mm diantara dua landasan micrometer dan catan
penyimpangannya.
o Cata pula penyimpangan pembacaan blok ukur 2 mm 3mm dan seterusnya s/d 25
mm .Untuk memudahkan kesimpulan ,salinlah data
o Membersihkan dan melekatkan blok ukur harus benar benar baik
o Perhatikan pada waktu mengeset besarnya tekanan mulut ukur terdengar dari bunyi
gigi gelincir.
o Untuk pekerjaan pekerjaan yang lebih teliti ,kerataan dan kesejajaran muka ukur
landasan juga perlu diperiksa.
Perawatan
o Sesudah pemakaian bersihkan permukaan pengukuran dan bagian bagian lainnya dan
gunakan bahan anti korosi
o Bagian bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas
misal oli untuk perawatan jam/arloji
o Jika tidak digunakan tempatkan pada peti kayu/ tempatnya
o Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari langsung dan fluktuasi
temperatur
Keselamatan Kerja
o Jangan menarik micrometer keluar dari benda kerja untuk melihat ukurannya
ukurannya
o Jangan mengukur benda kerja yang sedang bergerak
o Hati hati pada waktu mengukur dan gunakan retset jika spindel sudah mendekati
benda keja
Keselamatan Kerja
o Posisi sensor harus sejajar dengan permukaan benda ukur agar tidak terjadi paralak
paralak
o Hindarkan benturan pada sensor , jangan menekan sensor melampaui batas minimum
o jangan melakukan pengukuran melampaui kapasitas jam ukur
o Usahakan penekanan sensor setengah kapasitas
Perawatan
o Selesai penggunaan bersihkan Dial Indicator
o Beri vaselin pada sensor
o Simpan pada tempatnya