“PERLIAKU TRANSFER BEBAN CMC DAN REKOMENDASI DESAIN LTP PADA KASUS TIMBUNAN”
STUDI KASUS
Proyek Jalan Tol Pemalang – Batang
Dimana proyek tersebut adalah bagian dari Jalan Tol Trans Jawa dan merupakan salah satu
Proyek Strategis Nasional (Perpres Nomor 58 tahun 2017)
Dalam ruas jalan sepanjang 39,2 km, terdapat 13 oprit dimana 7 dari 13 oprit tersebut akan
diterapkan metode CMC untuk Ground Imprevement pertama kali untuk oprit.
Lokasi studi kasus adalah pada STA 354+870, dengan estimasi luas areal pekerjaan 4.200 m3.
PERMASALAHAN UTAMA
Penururan tanah jangka panjang (Long Term Settlement)
ALTERNATIF SOLUSI
Akan digunakan metode CMC sebagai Ground Improvement pada area 1A, yaitu area dengan
tinggi timbunan lebih tinggi dari 6m pada 50m oprit.
KONSEP KONSTRUKSI
Pada dasarnya, prinsip dari metode CMC adalah hampir sama dengan metode SLAB ON PILE.
Yaitu metode untuk meningkatkan kualitas tanah dengan penggunaan pile (pancang) sebagai
penerima dan penahan beban utama struktur diatasnya. Dan juga untuk menyeragamkan
settlement tanah. Hanya saja pada metode CMC menggunakan lapisan LTP (Load Transfer
Platform) untuk memfasilitasi distribusi beban yang akan diteruskan ke tanah dan kolom
pancang.
KRITERIA DESAIN
Kriteria desain pada metode CMC adalah sebagai berikut:
Kolom pancang CMC tidak perlu di-anchor sampai tanah keras. Tanah dengan SPT 15-25
sudah mampu untuk memfasilitasi kolom pancang CMC
Lebih ekonomis apabila digunakan dengan skala besar secara tipikal desain
Membagi beban yang diterima untuk diterima oleh kolom pancang dengan tanah
disekitarnya
Tidak terhubung dengan struktur, karena CMC berfungsi sebagai metode Ground
Improvement
Kecepatan konstruksi kolom CMC yang tinggi, antara 800-1000 m per shift kerja
(tergantung lama jam kerja dan spacing kolom)
JET GROUTING
Metode ground improvement dengan menginjeksi campuran semen bertekanan tinggi kedalam
tanah untuk membentuk kolom-kolom. Diameter kolom yang dapat dibentuk tergantung dari
jenis tanahnya, dengan ukuran diameter kolom secara umum berada di rentang 1-3m.
1. Domain 1 yaitu konsep desain CMC untuk meningkatkan daya dukung tanah sehingga
mampu meningkatkan kestabilan dan keamanan bangunan diatasnya
2. Domain 2 yaitu konsep desain CMC untuk mengurangi settlement tanah
PEMODELAN CMC
Dalam desain dan pemodelan CMC, disarankan untuk menggunakan beberapa metode
kalkulasi/software yang digunakan sehingga mampu digunakan sebagai pembanding. Sebagai
parameter perbandingan hasil, dapat digunakan bentuk grafik settlement terhadap waktu dari
masing-masing metode kalkulasi atau software yang digunakan. Begitu juga untuk pemodelan
beban aksial, dapat dibandingkan antara hasil running software dengan perhitungan manual
sederhana. Sedangkan untuk gaya geser, dapat dibandingkan hasil running dari Plaxis dengan
perhitungan metode ß (beta), λ (kappa), ἀ (alpha) yang diplotkan pada grafik kedalaman CMC –
tahanan friksi untuk dapat diketahui kebenaran hasil dari pemodelan kita.
Pada desain CMC perlu dihitung juga seberapa displacement punching, sehingga saat
mendesain LTP akan ditambahkan tebal untuk mengakomodir displacement dari punching
tersebut. Punching yang perlu dihitung adalah punching pada pile head dan pile toe.
QUALITY CONTROL