ID Penggunaan Media Internet Di Kalangan Re
ID Penggunaan Media Internet Di Kalangan Re
Abstrak
132
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
³3HULODNX $QDN GDQ 5HPDMD GDODP Salah satu konten bermanfaat yang bisa
0HQJJXQDNDQ ,QWHUQHW´ VHWLGDNQ\D MXWD dicari melalui Internet adalah pemahaman
anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan tentang keislaman. Sifat pengguna Internet yang
pengguna Internet, dan media digital saat ini terbuka, bebas dan berbagi, menyebabkan
menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang berbagai konten keislaman dengan cepat
mereka gunakan. Studi ini menemukan bahwa menyebar di jaringan Internet. Mulai
98 persen dari anak-anak dan remaja yang pemahaman tentang tauhid, akhlak, fiqih,
disurvei tahu tentang Internet dan bahwa 79,5 hadits, tafsir Alquran, tata cara ibadah dan
persen diantaranya adalah pengguna Internet sebagainya. Bahkan informasi tentang jihad dan
(Kemenkominfo, 2014). perbedaan juga banyak kita temukan di Internet.
Berbagai penelitian penggunaan Internet Ketika kita memasukkan kata kunci
di kalangan remaja di atas menunjukkan bahwa ³NHLVODPDQ´ GL PHVLQ SHQFDUL EHUEDVLV ,QWHUQHW
Internet telah menjadi bagian yang tidak dapat maka akan muncul jutaan tautan yang
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari anak- mengarahkan pengguna memasuki jutaan
anak dan remaja di Indonesia. Sehingga website, blog dan jejaring sosial yang
Kemenkominfo memandang perlu ada berbagai memposting beragam informasi tentang
upaya untuk meningkatkan kesadaran, keislaman. Tapi mengingat siapapun dengan
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam latar belakang apa pun dapat memproduksi dan
kaitannya dengan keamanan berInternet. Hal ini mendistribusikan konten di Internet, maka
dapat dicapai melalui sosialisasi, pendidikan kredibilitas Internet sebagai sumber informasi
literasi maupun pelatihan. tidak dapat dipercaya sepenuhnya.
Penanaman pemahaman penggunaan dan Kebebasan lalu lintas informasi di
keamanan media digital untuk anak-anak dan Internet tersebut memungkinkan pengetahuan
remaja dinilai sangat penting karena konten dan pemahaman tentang keislaman yang
yang masuk ke dalam jaringan Internet sangat menyebar disimpangkan dari ajaran sebenarnya.
bebas dan sulit disaring. Karena saat ini tingkat Termasuk potensi penyesatan opini dan
kejahatan dunia maya meningkat sangat tajam, penyebaran aliran sesat juga semakin besar dan
seperti pornografi, penipuan, perjudian, meluas bila menggunakan Internet. Untuk
pencurian data, penyesatan opini, dan mengetahui bagaimana remaja pengguna
sebagainya. Berbagai potensi negatif tersebut Internet memanfaatkannya untuk mencari
mengintai pengguna Internet yang saat ini pengetahuan dan pemahaman keislaman
didominasi kalangan remaja. tentunya perlu dilakukan suatu penelitian.
Besarnya pengaruh negatif Internet Sebagai dosen Ilmu Komunikasi yang
tersebut kalau tidak dibendung dengan berbagai sering mengkaji dampak penggunaan media
kegiatan Internet yang aman dikhawatirkan terutama media baru berbasis Internet, peneliti
akan merusak generasi mendatang. Padahal terpanggil untuk melakukan penelitian tentang
Internet juga menyediakan berbagai informasi ³3HQJJXQDDQ 0HGLD ,QWHUQHW XQWXN
yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena saat Mengembangkan Pemahaman Keislaman di
ini Internet menjadi sumber informasi yang .DODQJDQ 5HPDMD´ 0HODOXL SHQHOLWLDQ LQL
paling mudah, cepat dan luas. Kelebihan diharapkan dapat gambaran bagaimana
Internet tersebut kemudian menjadikan kebiasaan remaja dalam mencari pengetahuan
ketergantungan, sehingga ketika kita dan pemahaman tentang keislaman di Internet
membutuhkan informasi pintu utamanya adalah yang konten informasinya bebas tanpa batas.
Internet. Apalagi mesin pencari seperti Google Dengan adanya riset ini, peneliti berharap
memudahkan pengguna untuk menemukan dapat memetakan kebiasan remaja mencari
banyak hal. sumber informasi keislaman di Internet.
Kemudian memberikan rekomendasi
133
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
penggunaan Internet yang cerdas untuk mencari masalah di atas, maka tujuan penelitian secara
nilai-nilai keislaman. Dalam konteks yang lebih khusus ditetapkan sebagai beriku:
strategis, mendorong UIN Suska Riau sebagai 1. Mengetahui cara remaja mencari informasi
perguruan tinggi Islam berkontribusi dan mengembangkan pemahaman tentang
menyebarkan konten pengetahuan keislaman keislaman melalui media Internet.
yang benar melalui media Internet yang saat ini 2. Mengetahui cara remaja mengukur
menjadi media arus utama kalangan remaja. kredibilitas sumber informasi di Internet.
3. Mengetahui cara remaja mengolah dan
B. Perumusan Masalah mengaplikasikan informasi untuk
Berdasarkan latar belakang pentingnya mengembangkan pemahaman tentang
mengetahui dan memetakan perilaku remaja keislaman yang diperoleh dari media
dalam mencari sumber informasi dan Internet.
mengembangkan pemahaman keislaman
melalui media Internet, maka permasalahan D. Manfaat Penelitian
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Penelitian ini diharapkan dapat
³%DJDLPDQDNDK NHELDVDQ UHPDMD memberikan manfaat secara akademis maupun
mengembangkan pemahaman keislaman praktis. Melalui penelitian ini akan diperoleh
melalui media Internet.´ .HELDVDDQ informasi mendalam tentang perilaku remaja
menggunakan media Internet untuk mencari dalam menggunakan media internet untuk
informasi ini meliputi berbagai konsep seperti mengembangkan pemahaman tentang
akses media, penggunaan media dan cara media keislaman. Informasi tersebut dapat digunakan
dikonsumsi. sebagai acuan untuk menyusun konsep
Dengan adanya rumusan menyangkut pendampingan penggunaan Internet sehat pada
aktivitas bermedia untuk mengembangkan kalangan remaja. Khususnya penggunaan
pemahaman keislaman dan jenis-jenis media Internet sebagai sumber informasi pengetahuan
yang digunakan, maka secara spesifik keislaman yang benar dan terarah. Secara
perumusan masalah dijabarkan menjadi khusus manfaat yang akan diperoleh dari
identifikasi permasalahan sebagai berikut: penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penggunaan media Internet 1. Bagi peneliti dapat mengembangkan
untuk mencari informasi dan khazanah keilmuan bidang komunikasi
mengembangkan pemahaman keislaman khususnya penggunaan medi Internet.
yang dilakukan oleh remaja? 2. Bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai
2. Bagaimanakah remaja mengukur tingkat pedoman penggunaan media Internet untuk
kredibilitas media Internet sebagai sumber mengembangkan Pemahaman keislaman
informasi untuk memahami ajaran Islam? secara benar dan terarah melalui sumber
3. Bagaimanakah remaja mengolah dan yang teruji kredibilitasnya.
mengaplikasikan informasi untuk
mengembangkan pemahaman keislaman
yang diperoleh dari media Internet? LANDASAN TEORITIS
A. Internet dan Ketergantungan Remaja
C. Tujuan Penelitian Internet merupakan jaringan longgar dari
Tujuan umum penelitian ini adalah ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang
mendapatkan data dan informasi mengenai di seluruh dunia. Misi awalnya adalah
kebiasaan remaja menggunakan media Internet menyediakan sarana bagi para peneliti untuk
untuk mengembangkan pemahaman tentang mengakses data dari sejumlah sumber daya
keislaman. Sedangkan, berdasarkan perumusan perangkat keras komputer. Namun sekarang
Internet telah berkembang menjadi ajang
134
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
komunikasi yang sangat cepat dan efisien, lembaga komunikasi publik juga privat, dan
sehingga telah menyimpang jauh dari misi diatur (atau tidak) dengan layak; (3) kinerja
awalnya. Dewasa ini Internet telah tumbuh mereka tidak seteratur sebagaimana media
menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai massa yang profesional dan birokratis
alat informasi dan komunikasi yang tak dapat (McQuail, 2010).
diabaikan (Laquey dalam Ardianto dkk, 2012). Internet sebagai medium massa
Perkembangan Internet secara drastis demokratis karena banyak orang dapat
terjadi selama satu dekade, dari awal 1980-an menciptakan isi Internet sendiri-sendiri. Hampir
hingga awal 1990-an. Antara 1981 dan 1989, semua orang bisa menempatkan situs di
jumlah komputer yang terkoneksi dengan Internet. Kelemahan dari begitu banyaknya
Internet meningkat dari 300 ke 90.000. input dari banyak orang ini adalah gatekeeper
Pertumbuhan ini sebagian besar didukung oleh media tradisional menjadi tidak bisa dihadirkan
adopsi konsumen pada komputer pribadi dan untuk menjamin akurasi. Ada banyak situs yang
juga melalui kooperasi dan kolaborasi antara dapat dipercaya, yang punya penjaga, tetapi
universitas dan badan penelitian dalam Internet juga penuh dengan informasi sampah.
pengembangan perintah yang distandarkan dan Untuk menghindari informasi buruk, pengguna
perkembangan perangkat lunak (Hartley, 2010). harus mengingat pepatah lama: Lihat
Saat ini Internet terus mengalami sumbernya. Apakah organisasi atau orang di
perkembangan yang sangat pesat. Berbagai balik sebuah situs itu dapat dipercaya? (Vivian,
bentuk media baru bermunculan dengan basis 2008).
teknologi Internet, sehingga media Internet juga Kredibilitas sumber ini sangat penting
disebut sebagai media baru. Media baru karena saat ini semakin banyak programmer
menurut McQuail (2010) adalah berbagai dan web desainer yang dapat merancang
perangkat teknologi komunikasi yang berbagi Internet dengan tampilan menarik. Terkait hal
ciri yang sama dimana selain baru ini Vivian (2008) juga mengingatkan banyak
dimungkinkan dengan digitalisasi dan situs walau tampilannya canggih dan meriah,
ketersediannya yang luas untuk penggunaan mungkin dibuat dan dikembangkan oleh orang
pribadi sebagai alat komunikasi. Media baru ini aneh yang bekerja sendirian di garasi gelap di
sangat beragam dan tidak mudah didefinisikan, suatu tempat dan menyebarkan informasi-
tetapi yang menjadi daya tarik terkait dengan informasi sensasional penuh khayalan.
penerapan media baru dalam berbagai wilayah Dalam teori teknologi media dan
ranah komunikasi massa atau secara masyarakat massa Barran dan Davis dalam
langsung/tidak langsung memiliki dampak Mufid (2009) dikatakan bahwa teknologi media
terhadap media tradisional. Fokus perhatian memiliki sejumlah asumsi untuk membentuk
terutama pada aktivitas kolektif bersama, masyarakat. Masyarakat masa kini menurut
terutama pada penggunaan publik, seperti Bungin (2007) secara materi mampu
berita, iklan, aplikasi penyiaran, forum dan mengembangkan ruang gerak kehidupan baru.
aktivitas diskusi, world wide web, pencarian Sehingga umat manusia saat ini juga
informasi, dan potensi pembentukan komunitas membangun masyarakat maya
tertentu. (cybercommunity).
Berbeda dengan ciri utama lembaga Terhadap munculnya masyarakat siber
media, Internet memiliki perbedaan dibanding dan lenyapnya batas-batas sosial, Piliang (2011)
media massa tradisional karena: (1) Internet mengkritisi, di dalam era globalisasi dan abad
tidak hanya berkaitan dengan produksi dan virtual dewasa ini, banyak konsep-konsep sosial
distribusi pesan, tetapi juga dapat disetarakan seperti integrasi, kesatuan, persatuan,
dengan pengolahan, pertukaran dan nasionalisme dan solidaritas, tampak semakin
penyimpanan; (2) media baru merupakan kehilangan realitas sosialnya dan akhirnya
135
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
menjadi mitos. Berbagai realitas sosial yang mental belum sepenuhnya demikian (Soekanto,
berkembang dalam skala global±khususnya 2004).
sebagai akibat kemajuan teknologi informasi± Secara tentatif pula para ahli umumnya
justru menggiring masyarakat global ke arah sependapat bahwa rentangan masa remaja itu
akhir sosial. berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai
Hal tersebut cukup beralasan karena saat 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran
ini ketergantungan masyarakat modern terhadap seseorang. Dalam rentang waktu yang cukup
teknologi komunikasi sangat tinggi. Salah satu panjang (6-7) tahun itu ternyata terdapat
bukti bagaimana ketergantungan masyarakat beberapa indikator yang menunjukkan
dengan Internet, saat ini remaja di seluruh dunia perbedaan berarti (meskipuin bersifat gradual,
semakin bergantung pada Internet, meskipun baik secara kuantitatif maupun kualitatif) dalam
terdapat berbedaan substansial dalam karakteristik dari beberapa aspek perilaku dan
penggunaannya di berbagai negara di seluruh pribadi pada tahun-tahun permulaaan dan
dunia dan oleh berbagai kelompok sosial tahun-tahun terakhir masa remaja (Nurihsan
ekonomi. Sebagai contoh, sebuah penelitian dan Agustin, 2011).
terbaru mengungkapkan bahwa 17 persen Santrook (2012) menjelaskan masa
remaja Singapura berlebihan menggunakan remaja juga merupakan masa berpikir kritis.
Internet, yaitu 5 jam atau lebih dalam sehari Dimana perubahan kognitif yang
(Santrook, 2012). memungkinkan peningkatan berpikir kritis di
Penelitian terbaru telah menemukan masa remaja mencakup: (1) Meningkatnya
bahwa sekitar satu dari tiga remaja lebih kecepatan, otomatisasi, dan kapasitas dalam
membuka diri secara online dibandingkan memroses informasi, yang memungkinkan
langsung; dalam penelitian ini, remaja laki-laki penggunaan informasi yang diperoleh untuk
merasa lebih nyaman membuka diri secara dimanfaatkan bagi tujuan-tujuan lain; (2) isi
online dibandingkan remaja perempuan. pengetahuan yang lebih luas di berbagai bidang;
Sebaliknya, remaja perempuan lebih merasa (3) meningkatnya kemampuan untuk
nyaman secara langsung dari laki-laki. mengkonstruksikan kombinasi baru dari
Sehingga keterbukaan diri remaja laki-laki pengetahuan; dan (4) penggunaan strategi atau
diuntungkan dengan berkomunikasi secara prosedur secara lebih luas dan spontan dalam
online kepada teman-temannya. Studi terbaru mengaplikasikan atau memperoleh
juga juga mengungkapkan bahwa remaja yang pengetahuan, seperti perencanaan,
penyesuian dirinya baik pada usia 13 atau 14 mempertimbangkan berbagai alternatif, dan
tahun cenderung menggunakan situs jejaring pengawasan kognitif.
sosial pada usia 20 hingga 22 tahun (Santrook, Dalam konteks perkembangan
2012). religiusitas, menurut penelitian pada abad ke-
21, terjadi tren penurunan keyakinan pada
B. Remaja dan Identitas Keagamaan remaja. Dalam studi nasional terhadap remaja
Golongan remaja muda adalah para gadis Amerika pada tahun 2007, sebanyak 78 persen
berusia 13 sampai 17 tahun. Ini pun sangat mengatakan mereka mendatangi tempay ibadah
tergantung pada kematangannya secara seksual. secara teratur atau saat tertentu selama tahun
Bagi laki-laki yang disebut remaja muda terakhir di sekolah menengah atas, dari
berusia dari 14 sampai 17 tahun. Apabila sebelumnya 86 persen pada tahun 1997.
remaja muda sudah menginjak usia 17 sampai Penelitian perkembangan terbaru
18 tahun, mereka lazim disebut golongan muda mengungkapkan bahwa keyakinan remaja AS
atau pemuda-pemudi. Sikap tindak mereka rata- menurun dari usia 14 ke 20 tahun. Dalam
rata seudah mendekati pola sikap-tindak penelitian tersebut, keyakinan diukur dengan
dewasa, walaupun dari sudut perkembangan frekuensi berdoa, mendiskusikan ajaran agama,
136
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
memutuskan tindakan moral dengan alasan suci, adalah meliputi pemahaman terhadap kitab
agama, dan pentingnya agama dalam kehidupan Suci Alquran yang telah diturunkan Allah
sehari-hari (Pryor dkk; Koenig, McGue, & melalui Rasul-Nya Muhammad SAW. 4) Aspek
Iacono dalam Santrook, 2012). keadaan waktu munculnya nabi, orang-orang
Peneliti lain juga telah menemukan yang di dakwahinya, dan individu-individu
bahwa remaja perempuan lebih religius terpilih yang dihasilkan oleh Islam pada masa
daripada remaja laki-laki. Suatu penelitian awal di turunkan Allah SWT.
terhadap remaja usia 13 hingga 17 tahun Keempat aspek yang dikembangkan ini
mengungkapkan bahwa remaja perempuan akan dilihat melalui dua pendekatan yaitu
lebih sering mendatangi tempat ibadah, merasa pendekatan ilmiah, meliputi historis, empiris
bahwa agama membentuk kehidupan sehari- dan sosiologis, dan juga pendekatan teologis
hari, berpartisipasi dalam kelompok normatif yaitu memahami Islam dalam konteks
keagamaan, sering berdoa, dan merasa lebih ayat-ayat Alquran yang normatif. Disamping itu
dekat kepaa Tuhan. Analisis World Values $OL 6\DUL¶DWL PHQDZDUNDQ PHWRGH
Survey terhadap remaja usia 18 hingga 24 tahun komparasi untuk memaberikan pemahaman
mengungkapkan bahwa orang yang beranjak terhadap keislaman. Meneurutnya ada berbagai
dewasa di negara kurang berkembang lebih cara dalam memahami Islam melalui metode
religius daripada di negara maju (King & perbandingan, yaitu: 1) Mengenal Allah dan
Roeser; Smith & Denton; Lippman & Keith membandingkan-Nya dengan sesembahan
dalam Santrook, 2012). agama-agama lain. 2) Mempelajari kitab
Alquran dan membandingkannya dengan kitab-
C. Pemahaman Keislaman kitab ajaran agama lainnya. 3) Mempelajari
Metode pemahaman keislaman yang kepribadian Rasulullah dan membandingkannya
dikembangkan dalam kajian ini adalah metode dengan tokoh-tokoh besar pembaruan yang
sintesis, yaitu suatu cara memahami Islam yang pernah hidup dalam sejarah. 4) Mempelajari
memadukan antara metode ilmiah yang tokoh-tokoh Islam terkemuka dan
rasional, objektif, kritis dan metode teologi membandingkannya dengan tokoh-tokoh utama
normatif (Abuddin Nata, 2006:160). Metode agama maupun aliran-aliran lain.
ilmiah adalah untuk memahami Islam yang
tampak dalam kenyataan historis, empiris, dan METODOLOGI PENELITIAN
sosiologis, sedangkan metode teologis normatif Metode pengumpulan data yang akan
untuk memahami Islam yang terkandung dalam digunakan dalam penelitian ini adalah Fokus
kitab Suci Alquran. Group Discussion (FGD) dan in-depth
Metode pemahaman keislaman dapat interview untuk mengungkap bentuk
dilihat dari tipologi yang dikemukakan oleh pemahaman keislaman remaja setelah mereka
Mukti Ali (Abuddin Nata, 2006:159), yang berinteraksi dengan media internet dan
merupakan metode yang berisi klasifikasi topik menggunakannya. Dengan menggunakan
dan tema sesuai dengan tipenya, lalu pendekatan kualitatif untuk tujuan interpretatif.
dibandingkan dengan topik dan tema yang Metode Focus Group Discussion (FGD) dapat
mempunyai tipe yang sama. Yang meliputi memahami bentuk penggunaan dan interaksi
empat aspek yaitu: 1) Aspek ketuhanan, yang terhadap konten media internet dan pemahaman
meliputi aspek ketauhidan kepada Allah SWT, mereka terhadap aspek keislaman. Lebih tegas
sejauhmana responden memahami konsep lagi bahwa penelitian dengan pendekatan
tentang ketuhanan atau kepercayaan kepada kualitatif yang fokus pada peran penggunaan
Allah SWT. 2) Aspek kenabian, adalah aspek media internet dalam mengembangkan
yang meliputi pemahaman tentang kenabian pemahaman keislaman yang juga dapat
Rasulullah Muhammad SAW. 3) Aspek kitab menghantarkan sistem nilai budaya yang
137
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
berbeda dengan budaya yang telah ada permasalahan adalah pada waktu berumur 18 ±
sebelumnya. Karena itu adalah sangat 21 tahun.
diperlukan FGD dan interview mendalam untuk
Penelitian yang fokus untuk mengetahui
mengetahui dan mengukur secara terperinci
pemahaman keislaman remaja, menjadikan
kesan yang ditimbulkan oleh media (Gunter,
siswa SMA dan Perguruan Tinggi dengan
2000:99).
beberapa asumsi, yaitu: 1) Valuable subject,
Menurut Kanter (lihat Seidman, 1998),
siswa memiliki banyak nilai dan identitas yang
hal yang mempengaruhi anggota masyarakat
dapat diukur (Calder et al., 1981; Petty dan
pada interview untuk menjawab persoalan
Cacioppo, 1996). 2) Middle class (Bush et al.,
pemahaman atau identitas budaya adalah suku,
1999), kebanyakan siswa adalah golongan kelas
etnik, jenis kelamin, umur, status sosial, dan
menengah, demikian halnya dengan siswa di
bahasa atau logat (Seidman, 1998; Lunt, 1996).
Pekanbaru. 3) Gaya hidup siswa SMA/SMK itu
Dengan demikian aspek-aspek tersebut menjadi
lebih terbuka dan lebih bebas, mempunyai
perhatian peneliti untuk menentukan dan
pengalaman dengan berbagai bentuk aturan,
memilih responden dalam melakukan interview
nilai, dan gambaran identitas sebelum
mendalam.
menemukan identitas yang sebenarnya (Adams
Penelitian untuk mengetahui bentuk et al., 2006). 4) Hidup terpisah dari orangtua
pemahaman keislaman remaja setelah dan keluarga mereka, atau mereka lebih bebas
menggunakan media internet dan media sosial menampakkan nilainya karena tidak tertekan
dilakukan FGD dan interview mendalam dengan pengaruh orang dewasa (Adams et al.,
kepada 2 kelompok remaja secara terpisah, di 3 2006). Kebanyakan siswa di Pekanbaru hidup
lokasi lembaga pendidikan yang berbeda. Jadi bebas dari kekangan dan tekanan orangtua dan
persoalan-persoalan internal dan pribadi dan keluarga. Dan pemilihan sampel dari siswa
lingkungan sosial dapat dikembangkan dengan sekolah menengah diperkuat dengan pandangan
FDG dan interview mendalam (lihat Keulder bahwa proses sosialisasi terjadi secara
dan Witte, 2003). Umur responden berkisar 16 maksimal pada pelajar sekolah menengah
± 19 tahun dengan memperhitungkan suku, (Block, 1984; Gager et al., 1999). Dan menurut
etnik, jenis kelamin, umur, bahasa, dan status Foundacaro et al., (2006), proses yang tepat
sosial remaja dalam masyarakat. konstruksi identitas remaja pada umur 18 ± 21
tahun, jarak umur ini mencakupi umur siswa
Responden penelitian adalah siswa
SMA.
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Teknologi
Analisis data kualitatif dilakukan dengan
Riau, suatu lembag pendidikan berbasis
lima tahap, yaitu: Pertama, mengelompokkan
keislaman, yang bertempat tinggal di Kota
kategori-NDWHJRUL \DQJ WLGDN GLL¶WLUDI ROHK
Pekanbaru, berumur antara 16 ± 19 tahun,
ilmuan, tapi wujud dalam jawaban dan
menurut Keulder dan Witte, (2003) merupakan
interpretasi responden sewaktu interview.
remaja yang tergolong remaja muda.
Kedua, membaca hasil transkrip dan
Arabi Idid (1988) menjelaskan bahwa mengidentifikasi konsep dan kategori-kategori
kategori umur remaja, adalah antara 16 ± 24 analisis yang muncul dalam interview. Ketiga,
tahun. UNESCO (2007), menetapkan remaja mengambil butiran-butiran pernyataan
berumur antara 15 ± 25 tahun. Keulder dan responden yang sesuai dan berkaitan dengan
Witte (2003) membagi remaja kepada remaja tema persoalan kajian. Keempat, meringkas
muda 16 ± 19 tahun, dan remaja dewasa 20 ± 25 setiap petikan pernyataan responden, seperti
tahun. Menurut Meilman (lihat Foundacaro et apa yang dikatakan responden pada perkara
al., 2006), bahwa kebanyakan individu ini? Apa maksudnya? Apa pertentangan yang
membentuk kemandiriannya untuk memahami didapatkan? Dan kelima, menghubungkan
138
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
tema-tema perbincangan dengan pendekatan Penghasilan mereka adalah rata-rata antara 3,5
teoretikal dalam kajian (lihat Acosta-Alzuru juta sampai 10 juta per bulan
dan Kreshel, 2002).
HASIL PENELITIAN C. Pengembangan Pemahaman Keislaman
A. Pengenalan Remaja
Penelitian yang bertujuan untuk 1. Penggunaan media Internet untuk mencari
menggungkap sejauhmana penggunaan internet informasi dan mengembangkan pemahaman
memberikan pemahaman keagamaan kepada keislaman yang dilakukan oleh remaja.
remaja yang menjadi siswa-siswai di Untuk menjelaskan hal ini dilaksanakan
Mandarasah Aliyah Pondok Pesantren diskusi yang berkaitan dengan hal tersebut,
Teknologi Riau. Dengan menggunakan Focus dengan mengemukakan beberapa
Group Discussion (FGD), terhadap siswa kelas pertanyaan yang meliputi:
XI Madrasah Aliyah. Kemudian dilakukan a. Dimana anda menggunakan internet?
indepth interview terhadap 3 orang siswa untuk Mereka menggunakan internet di kampus
mendapatkan gambaran penggunaan media pesantren. Tempat penggunaan internet di
internet dalam memberikan pemahaman asrama dan di sekolah atau disekitar
keislaman dikalangan siswa. kampus yang terjangkau oleh jaringan wifi.
Fasilitas yang digunakan adalah laptop dan
B. Idetitas responden kajian handphone tidak dibenarkan. Bagi yang
Pelajar yang menjadi responden dalam tidak punya laptop meminjam dari kawan,
kajian yang menggunakan Focus Group sehingga waktu penggunaan menjadi
Discussion (FGD) ini adalah pelajar Madrasah sangat terbatas karena tergantung dari budi
Aliyah Pondok Pesantren Teknologi Riau yang baik kawan-kawan. Menurut Elsi Lidia
berjumlah 26 orang yang terdiri dari Khusnul 1XUMDQQDK ZDZDQFDUD ³'L
Isnaini, Siska Wati, Tania, Muhammad Zikri pondok, ketika ada waktu yang terluang,
Firman, Dwi Rizlai Prakasa, Susi waktu istirahat sekolah, atau waktu sore
Ramadhaniati, Nur Safitri, Deana Eka Saputri, hari, jadwal wifi jam 8 pagi sampai jam 10
Aisyah Wina, Yuni Fariska, Mey Tri Wahyuni, PDODP´ %DKNDQ PHQXUXW )XDG +DIL]XGLQ
Elsi Lidia Nurjannah, Siti Mariam, Nur Riyati, (wawancara 18/11/2014):
Septini Rahmah, Suhendro, Wahyudi Pratama, Waktunya untuk mengakses
Ridho Hafiedz, M Fuad Khafizuddin, Dafa internet itu hanya setelah sholat
Bagus Pratama, Tabah Iswahyudi, Eko Fidarto, ashar berkisar 1-2 jam. Hal ini
Tomi Anggara, Sholehul Huda, M Fikhri disebabkan padatnya waktu di
Islami, M Nanang Alfarouq. Dan tiga orang sekolah. Selain itu hari minggu
dipilih untuk menjadi responden dalam indept juga diberikan waktu dari pukul
interview yaitu M Fuad Khafizuddin, Elsi Lidia 8.00 wib hinga pukul 22.00 wib.
Nurjannah, dan Septini Rahmah. Tapi Fuad juga mengeluhkan wife
Umur responden adalah berkisar antara dari pondok, sebab saat dibutuhkan
15, 16 dan 17 tahun. Dan Tingkat Pendidikan mencari kebutuhan tugas sekolah
mereka adalah kelas XI untuk dua jurusan yaitu jaringannya lambat.
jurusan MIPA dan Sosial. 12 orang dari jurusan
MIPA dan 14 orang jurusan Sosial. Pekerjaan b. Bagaimana anda menggunakan internet?
orangtua responden adalah berpareasi yang Mereka menjelaskan bahwa mereka
meliputi, pedangan, PNS/POLRI/TNI, Guru, menggunakan internet dengan mengakses
Dosen, Pegawai Swasta dan Wiraswasta. melalui wifi yang disediakan oleh
Sedangkan penghasilan adalah juga berbeda- pesantren, dengan pembatasan waktu dan
beda antara satu dengan yang lainnya. web yang bisa diakses. Waktu dari jam
139
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
140
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
141
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
dalam menentukan sikap, yang selalu lain, kalau ada berita yang diulang-
dibuka hadis-hadis, mahfudhat, lebih ulang dalam pemberitaan maka itulah
kepada motivasi. yang benar, begitu menurut Rahma.
142
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
Demikian pula yang disampaikan oleh Elsi b. Apakah anda melakukan cek and balance
Lidia Nurjannah (wawancara 18/11/2014) terhadap informasi yang anda terima,
³<DQJ VHODOX PHQMDGL VXPEHU \DQJ bagaimana caranya?
dipercaya adalah media-media yang Ya kami melakukan cek atas kebenaran
terkenal, seperti kompas, detikom, riaupos sebuah berita dengan membandingkan
GOO´ dengan berita dari sumber lain, kalau masih
ragu kami bertanya kepada guru, Pembina,
3. Pengolahan dan pengaplikasian informasi orangtua atau kawan-kawan yang kami
untuk mengembangkan pemahaman anggap lebih mengetahuai hal tersebut.
keislaman yang diperoleh dari media Menurut Elsi Lidia Nurjannah
Internet (wawancara 18/11/2014) bahwa
a. Bagaimana cara anda mengolah informasi ³0HODNXNDQ FHk dan recek dengan sharing
yang diterima dari internet? dengan guru dan kawah dan
Kaitan informasi dengan keislaman adalah membandingkan pendapat-pendapat yang
informasi tentang gerakan-gerakan radikal DGD´
Islam seperti ISIS, FPI. Menurut kami, ISIS Sedangkan menurut Septini Rahma
tidak sesuai dengan Islam, tetapi (wawancara 18/11/2014):
mengatasnamakan Islam, karena dalam Tergantung beritanya, kalau sudah
Islam tidak ada pemaksaan. Untuk sesui dengan pendapat, tak perlu di
mengimbangi pengetahuan yang tidak cek, tapi kalau bertentangan baru
benar. Menurut kami informasi yang dilakukan pengecekan kembali, atau
disebarkan bertentangan dengan Islam, membantah. Rahmah lebih
yang bertentangan adalah kekerasan. menggunakan logika.
Sehingga pemberitaan kadang-kadang
membuat kita ragu dengan Islam. c. Apakah semua informasi yang anda terima
Menurut Septini Rahma (wawancara bermanfaat untuk pengembangan
18/11/2014): pemahaman keislaman?
Dengan pemahaman Rahma sendiri, Menurut kami informasi yang disebarkan
kalau itu bertentangan dengan pikiran banyak yang bertentangan dengan Islam.
rahmah maka rahmah bilang, jadi Yang bertentangan adalah kekerasan.
tergantung pada pendapat masing- Pemberitaan membuat kita ragu dengan
masing, atau sumber yang benar. Kalau Islam. Apakah hal itu mengganggu? Ya, itu
soal agama sumber yang benar alquran mengganggu pemahaman kami, kami
dan hadis, tapi juga banyak hadis doif, bingung mana yang benar? Atas kejadian
atau hadis dibuat-buat, maka saya buka yang diberitakan, maka untuk mengurangi
kitab bulugul maram lagi. itu kami bertanya sama guru yang mengajar
di kelas atau guru Pembina di pesantren.
Sedangkan menurut Elsi Lidia Atau kepada kawan, orangtua atau orang
Nurjannah (wawancara 18/11/2014): yang lebih tahu.
Cara mengolah informasi adalah Menurut Septini Rahma (wawancara
dengan membaca berulang-ulang dan 18/11/2014):
bertanya dengan yang lebih tahu, Ya jadi apa yang dibaca biasanya
seperti guru dan kawan yang lebih tahu bermanfaat untuk pemahaman agama,
masalah. ternyata kalau tidak penurut gini ya,
kalau tidur sore ngini ya. Pada hal
kita tidak cari itu tapi kebetulan aja.
143
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
Sedangkan menurut Elsi Lidia boleh, jadi ada empat waktu yang
Nurjannah (wawancara 18/11/2014): tidak boleh tidur menurut hadis
Hal ini sangat tergantung dengan Rasulullah, jadi kadang pulang
hoby, dan apa yang kita perlukan. belajar sore, rahmah usahakan tidak
Jadi individu sangat menentukan tidur walaupun rahmah capek, karena
manfaat yang timbul dari sebuah hal itu tidak baik, sebagaimana yang
informasi. Menurut elsi kadang- dipahami dari agama. Demikian juga
kadang berita menimbulkan dengan amalan-amalah yang lain,
keraguan, terutama berita-berita tidak tidur sore, kalau mau pergi
tentang islam, teroris dan isis dan wudu dulu, jangan sampai batal
wanita Islam. Bahkan mungkin bisa wudunya. Karena perna ada teman
menggoyakan iman, apalagi bagi tak perna putus wudu. Atau shalat
kami yang masih kurang faham sebelum tidur wudu dan shalat dulu
dengan Islam. dua rakaat.
d. Bagaimana cara anda mengaplikasikan
informasi keagamaan dalam pengembangan e. Bagaimana pola pengembangan
pemahaman keislaman? pemahaman yang anda peroleh dari
Informasi di media menjadikan kami internet?
bingung mana yang benar seperti kasus Pola pengembangannya adalah informasi
Pilpres, kami bingung mana yang benar dari internet menjadi dasar atau informasi
kubu Probowo atau Jokowi, karena awal, kemudian kami melakukan
pemberitaan yang dilontarkan di media. perbandingan dengan media lain, atau
Namun demikian kebanyakan siswa lebih sumber lain di internet, dan kalau kami
SUR NH 3UDERZR DUWLQ\D LVX ³DJDPD DQWL masih merasakan keraguan kami akan
LVODP´ OHELK GRPLQDQ PHUHND MDGLNDQ mendiskusikan dengan orang yang lebih
sebagai pegangan. tahu, guru, Pembina, kawan atau orangtua
Menurut Elsi Lidia Nurjannah kalau ada kesempatan kembali ke rumah.
(wawancara 18/11/2014): Baru kemudian kami mempertimbangkan
Yang kami lakukan adalah mencari akan menerima informasi, mengamalkan
informasi/berita, kemudian atau menyampaikannya kembali dengan
menyeleksi berita mana yang baik kawan-kawan yang ada di sekolah.
dan buruk, kemudian yang baik Menurut Septini Rahma (wawancara
berupaya diterapkan dalam 18/11/2014):
kehidupan diri sendiri, atau tidak Ada pola pengembangan dari apa
sesuai ambil sisi positifnya saja. yang kita peroleh dari internet.
Menurut rahmah tergantung
Sedangkan menurut Septini Rahma materinya apa, kalau biasa-biasa saja
(wawancara 18/11/2014): atau tidak tertarik, mungkin
Cara mengaplikasikannya, kalau ada dibiarkan. Tapi kalau baru dan
teman yang tidak benar kita otomatis menarik pasti rahmah cari-cari
tegur teman tersebut, sesuai yang kita sampai dapat pengetahuan yang lebih
dapatkan dalam bacaan, he tak boleh banyak tentang hal itu.
lo begitu, seperti yang saya baca
EHJLQL EHJLQL« WHUKDGDS SULEDGL Sedangkan menurut Elsi Lidia
kalau teringat dibuat tapi kadang- Nurjannah (wawancara 18/11/2014):
kadang juga lupa, jadi kalau ingat di Internet banyak informasi, tergantung
jalankan, contoh tidur sore tidak bagaimana kita mencarinya, dan
144
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
tergantung pada etika dan akhlak Demikian halnya yang terjadi dikalangan
individu, kalau punya akhlak dan remaja siswa Madrasah Aliyah Kelas XI di
pandai mencari maka kita akan Pondok Pesantren Teknologi (FGD,
mendapatkan manfaat. Disamping itu 18/11/2014), bahwa Informasi yang banyak
pengaruh kawan guru dan orangtua digunakan adalah informasi bola, olahraga,
juga menentukan kepribadian informasi pariwisata, tempat-tempat wisata
individu dalam menggunakan religi, sejarah Islam. Sumber informasi yang
internet. Namun demikian elsi sadar lain selain internet adalah buku, majalah, koran,
bawah kami masih kurang menguasai tabloid dan guru, dan yang paling dominan
bagaimana mencari informasi yang digunakan adalah internet, sedangkan koran
baik bagi kami, juga waktu hanya disediakan di ruang guru dan di
mengakses yang sangat terbatas, perpustakaan, sehingga terdapat kendala dalam
ditambah lagi dengan fasilitas yang membacanya. Sedangkan internet dapat
masih minim yang dapat kami dipergunakan dengan bebas tanpa ada
gunakan. Dan kadang-kadang pula keterbatasan, kecuali situs-situs yang negatif
wifi lemah, sehingga semua tidak dapat dibuka di kampus, karena sudah
memberikan pengaruh dalam kami diblokir oleh pengelola wifi, tujuannya untuk
menggunakan internet di sekolah. menghilangkan pengaruh negatif.
Santrook (2012) menjelaskan masa
D. Diskusi dan Pembahasan remaja juga merupakan masa berpikir kritis.
1. Penggunaan media internet untuk mencari Dimana perubahan kognitif yang
informasi dan mengembangkan pemahaman memungkinkan peningkatan berpikir kritis di
keislaman dikalangan remaja masa remaja mencakup empat hal yaitu: 1)
meningkatnya kecepatan, otomatisasi, dan
Dalam mencari informasi di kalangan kapasitas dalam memroses informasi, yang
remaja di lembaga Pendidikan Pesantren adalah memungkinkan penggunaan informasi yang
dengan menggunakan media Internet yang juga diperoleh untuk dimanfaatkan bagi tujuan-
disebut dengan media baru. Media baru tujuan lain; 2) isi pengetahuan yang lebih luas
menurut McQuail (2010) adalah berbagai di berbagai bidang; 3) meningkatnya
perangkat teknologi komunikasi yang berbagi kemampuan untuk mengkonstruksikan
ciri yang sama dimana selain baru kombinasi baru dari pengetahuan; dan 4)
dimungkinkan dengan digitalisasi dan penggunaan strategi atau prosedur secara lebih
ketersediannya yang luas untuk penggunaan luas dan spontan dalam mengaplikasikan atau
pribadi sebagai alat komunikasi. Media baru ini memperoleh pengetahuan, seperti perencanaan,
sangat beragam dan tidak mudah didefinisikan, mempertimbangkan berbagai alternatif, dan
tetapi yang menjadi daya tarik terkait dengan pengawasan kognitif.
penerapan media baru dalam berbagai wilayah Menurut Septini Rahmah (wawancara
ranah komunikasi massa atau secara 18/11/2014)
langsung/tidak langsung memiliki dampak Yang sering dibuka adalah link
terhadap media tradisional. Fokus perhatian salingsapa.com, disitu ada cerama, cerit-
terutama pada aktivitas kolektif bersama, cerita agama, hadis, bisa juga nonton tv,
terutama pada penggunaan publik, seperti ada radio. Tapi tergantung mood juga,
berita, iklan, aplikasi penyiaran, forum dan kalau lagi suka.
aktivitas diskusi, world wide web, pencarian
informasi, dan potensi pembentukan komunitas Yang dijelaskan oleh Santrook (2012)
tertentu. bahwa remaja mengalami peningkatan berpikir
kritis juga terjadi pada remaja di Pesantren
145
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
Teknologi Riau, yang mencakup empat hal kemampuan menggunakan strategi atau
yang dikemukakan di atas. Remaja sangat prosedur secara lebih luas dan spontan dalam
tertarik dengan media internet karena mengaplikasikan atau memperoleh
kecepatannya untuk mendapatkan informasi pengetahuan, seperti perencanaan,
yang diperlukan, disamping itu internet mempertimbangkan berbagai alternatif, dan
menyediakan fasiltias yang mencukupi untuk pengawasan kognitif. Artinya pemberdayaan
memenuhi keperluan mereka terhadap potensi yang dimiliki oleh media internet di
informasi. Yang jadi masalah adalah pengakuan kalangan remaja adalah sangat potensial,
mereka adalah 1) mereka kekuarangan waktu selama dilakukan pengawasan dan pengontrolan
untuk mengakses internet, karena padatnya terhadap konten yang di telusuri dan remaja
kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler, 2) dibekali dengan keterampilan dan akhlak untuk
kemampuan dan penguasaan yang masih menjadi modal dalam mengaplikasikan jaringan
terbatas dalam mengakses informasi yang internet.
bernilai bagi mereka, dan 3) fasilitas yang
masih minim yang disediakan di lembaga 2. Pengukuran tingkat kredibilitas media
mereka. internet sebagai sumber informasi untuk
Pengakuan Elsi Lidia Nurjannah memahami ajaran Islam
(wawancara 18/11/2014):
« 1DPXQ GHPLNLDQ HOVL VDGDU EDZDK Kredibilitas sumber ini sangat penting
kami masih kurang menguasai karena saat ini semakin banyak programmer
bagaimana mencari informasi yang baik dan web desainer yang dapat merancang
bagi kami, juga waktu mengakses yang Internet dengan tampilan menarik. Terkait hal
sangat terbatas, ditambah lagi dengan ini Vivian (2008) juga mengingatkan banyak
fasilitas yang masih minim yang dapat situs walau tampilannya canggih dan meriah,
kami gunakan. Dan kadang-kadang pula mungkin dibuat dan dikembangkan oleh orang
wifi lemah, sehingga semua aneh yang bekerja sendirian di garasi gelap di
memeberikan pengaruh dalam kami suatu tempat dan menyebarkan informasi-
menggunakan internet di sekolah. informasi sensasional penuh khayalan.
Oleh karena itu seorang remaja harus
Demikian juga Septini Rahmah mampu menentukan kualitas suatu informasi
(wawancara 18/11/2014): yang diterimanya, sebelum ia mencerna dan
Informasi yang paling disenangi adalah memaknai lebih jauh. Hal ini juga dilakukan
informasi tentang kesehatan, sehingga oleh remaja yang menjadi santri Pesantren
dapat mengatasi masalah di pondok, Teknologi Riau. Sesuai pengakuan yang
karena tidak boleh keluar, tak boleh ini mereka kemukakan oleh Elsi Lidia Nurjannah
tak boleh itu, sehingga harus mengatasi (wawancara 18/11/2014):
masalah sendiri, dan tidak stress di Menguji berdasarkan sumber yang
pondok karena kami jarang pulang, tak berbeda-beda. Atau melalui social media,
ada refresing, tak boleh keluar, tak boleh media massa seperti radio, televisi atau
ini tak boleh itu. Jadi browsing tentang bertanya kepada guru, kawan dan orang
kesehatan untuk mengatasi masalah. yang lebih tahu terhadap masalah yang
kita ragukan yang kita dapatkan di
Kalau semua masalah yang menjadi internet, agar kita mendapatkan informasi
kendala dalam mengakses internet dapat diatasi yang berkualitas.
dengan sempurna gambaran Santrook di atas
akan terjadi dikalangan remaja di Pondok Dan Septini Rahma (wawancara
Pesantren. Terutama sekali mempunyai 18/11/2014):
146
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
147
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
remaja merupakan kepribadian yang mapan dan sore, kalau mau pergi wudu dulu, jangan
stabil, maka mereka juga akan sukses dalam sampai batal wudunya. Karena perna ada
mengembangkan pemahaman mereka terhadap teman tak perna putus wudu. Atau shalat
informasi yang diterima. Sebaliknya kalau sebelum tidur wudu dan shalat dulu dua
kepribadian remaja tidak stabil, maka ada rakaat.
kecendrungan pengembangan pemahaman juga KESIMPULAN DAN SARAN
akan kabur dan tidak jelas. A. Kesimpulan
Metode pemahaman keislaman dapat Yang menjadi kesimpulan dalam
dilihat dari tipologi yang dikemukakan oleh peneli tian ini adalah:
Mukti Ali (Abuddin Nata, 2006:159), yang 1. Remaja yang menjadi responden kajian
merupakan metode yang berisi klasifikasi topik telah menggunakan jaringan internet untuk
dan tema sesuai dengan tipenya, lalu mendapatkan informasi dalam
dibandingkan dengan topik dan tema yang mengembangkan pemahaman mereka
mempunyai tipe yang sama. Yang meliputi terhadap ajaran agama Islam. Meskipun
empat aspek yaitu: disadari bahwa siswa-siswi Madrasah
1) Aspek ketuhanan, yang meliputi aspek Aliyah Pondok Pesantren Teknologi Riau
ketauhidan kepada Allah SWT, sejauhmana masih mempunyai beberapa kendala dalam
responden memahami konsep tentang mengakses informasi melalui internet, yaitu
ketuhanan atau kepercayaan kepada Allah masih terbatasnya fasilitas laptop yang
SWT. 2) Aspek kenabian, adalah aspek yang dapat digunakan oleh siswa-siswi, masih
meliputi pemahaman tentang kenabian rendahnya jaringan yang tersedia dengan
Rasulullah Muhammad SAW. 3) Aspek kitab jumlah siswa banyak, waktu yang terbatas
suci, adalah meliputi pemahaman terhadap kitab dengan banyaknya jenis kegiatan yang
Suci Alquran yang telah diturunkan Allah harus dijalankan, dan rendahnya
melalui Rasul-Nya Muhammad SAW. 4) Aspek pengetahuan mereka dalam mengakses
historis, yaitu keadaan waktu munculnya nabi, internet dan mencari informasi.
orang-orang yang di dakwahinya, dan individu- 2. Remaja berupaya untuk memahami
individu terpilih yang dihasilkan oleh Islam informasi yang diterima dengan cara
pada masa awal di turunkan Allah SWT. menguji dan membandingkan informasi
Sedangkan menurut Septini Rahma dengan informasi yang ada di media atau
(wawancara 18/11/2014): pangkalan data yang lain. Disampiang itu
Cara mengaplikasikannya, kalau ada remaja juga berupaya juga secara mandiri
teman yang tidak benar kita otomatis dengan menggunakan pemahaman yang ada
tegur teman tersebut, sesuai yang kita untuk memahami informasi yang baru atau
dapatkan dalam bacaan, he tak boleh lo mendiskusikan dengan guru, orangtua,
begitu, seperti yang saya baca begini, kawan atau orang yang lebih mengetahui
EHJLQL« WHUKDGDS SULEDGL NDODX WHULQJDW dari mereka.
dibuat tapi kadang-kadang juga lupa, jadi 3. Remaja berupaya untuk mengolah
kalau ingat di jalankan, contoh tidur sore informasi yang dierima guna
tidak boleh, jadi ada empat waktu yang mengembangkan pemahaman mereka
tidak boleh tidur menurut hadis terhadap informasi yang diterima.
Rasulullah, jadi kadang pulang belajar Kemampuan logika dan rasional digunakan
sore, rahmah usahakan tidak tidur oleh remaja untuk mengembangkan
walaupun rahmah capek, karena hal itu pemahaman mereka terhadap suatu isu.
tidak baik, sebagaimana yang dipahami Demikian halnya untuk meningkatkan
dari agama. Demikian juga dengan pemahaman keislaman di kalangan remaja,
amalan-amalah yang lain, tidak tidur remaja selalu menggunakan kemampuan
148
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
149
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 3, September 2015: 132-150
Hartley, John. 2010. Communication, Cultural Petty, R.E. & Cacioppo, J.T. (1996).
and Media Studies. Yogyakarta: Addressing disturbing and disturbed
Jalasutra. consumer behavior: is it necessary to
Kemenkominfo. 2014. Siaran Pers Tentang change the way we conduct behavioral
Riset Kominfo dan UNICEF Mengenai science? Journal of Marketing Research,
Perilaku Anak dan Remaja Dalam Vol. 33: 1 ± 8
Menggunakan Internet. Tersedia di: Piliang, YA. 2011. Dunia yang Dilipat.
http://kominfo.go.id/index.php/content/de Bandung: Matahari.
tail/3834/Siaran +Pers +No. +17- PIH- Santrook, JW. 2012. Life-Span Development:
KOMINFO-2- Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:
2014+tentang+Riset+Kominfo+dan+ Erlangga.
UNICEF+Mengenai+Perilaku+Anak+da Seidman, I. (1998). Interviewing as qualitative
n+Remaja+Dalam+Menggunakan+Intern research. Teacher Colleges Press,
et+/0/siaran_pers#.UxkwqYaQb40 Amsterdam.
[Diakses 7 Maret 2014] Soekanto, S. 2004. Sosiologi Keluarga:
Keulder, E. & Witte, K. (2003). In-Depth Tentang Ihwal Keluarga, Remaja dan
Interviews: The Effect of Culture and Anak. Jakarta: Rineka Cipta.
Environment on the Behaviour of Viva.co.id. 27/08/2010. 2/3 Pengguna Internet
Namibian Youth. Johns Hopkins Indonesia adalah Remaja. Tersedia di:
University Center for Communication http://teknologi.news.viva.co.id/news/rea
Programs, Baltimore, MD. d/173638-2-3-pengguna-Internet-
Kompas.com. 20/03/2009. Pengguna Internet indonesia-adalah-remaja [Diakses 7
Indonesia Didominasi Remaja. Tersedia Maret 2014]
di: Vivian, J. 2008. Teori Komunikasi Massa. Edisi
http://edukasi.kompas.com/read/2009/03/ 8. Jakarta: Kencana.
20/2028042/
Pengguna.Internet.Indonesia.Didominasi.
Remaja [Diakses 7 Maret 2014]
Leiner, BM et al. 2009. A Brief History of the
Internet. ACM SIGCOMM Computer
Communication Review. Volume 39,
Number 5, October 2009. Tersedia di:
http://www.sigcomm.org/sites/default/fil
es/ccr/papers/2009/ October/1629607-
1629613.pdf [Diakses 7 Maret 2014]
Lunt, P. (1996). Rethinking the focus group in
media and communication research.
Journal of Communication, 46(2): 79 ±
98, (Spring).
McQuail, D. 2010. Mass Communication
Theory. London: Sage Publications Ltd.
Mufid, M. 2009. Etika dan Filsafat
Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Nurihsan, AJ dan Agustin, M. 2011. Dinamika
Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung: Refika Aditama.
150