Anda di halaman 1dari 9

Evaluasi BAB 7

1. Sebutkanlah ciri biologis dan fisik dari komunitas.

Jawaban : Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis.
Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis
yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya. Struktur komunitas
dibedakan menjadi : 1) Struktur fisik. Struktur fisik suatu komunitas tampak apabila
komunitas tersebut diamati. 2) Struktur biologi. Struktur biologi komunitas meliputi
komposisi spesies, kelimpahan individu dalam spesies, perubahan temporal dalam
komunitas, hubungan antara spesies dalam suatu komunitas. Struktur biologi dalam
komunitas sebagian tergantung pada struktur fisik komunitas.

2. Diskusikan makna keragaman spesies, keragaman komunitas, dominansi dan


predominansi.

Jawaban : Keanekaragaman hayati merupakan kekayaan hidup organisme dibumi,


berupa tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan genetika yang dikandungnya, serta
ekosistem yang dibangunya menjadi lingkungan hidup. Jadi keanekaragaman hayati
harus dillihat dari tiga tingkatan yaitu tingkatan variasi genetik, variasi spesies, dann
variasi habitat atau ekosistem (Umar, 2013). Indeks keragaman jenis merupakan
parameter yang sangat banyak digunakan untuk membandingkan data komunitas
tumbuhan dan hewan terutama untuk mempelajari pengaruh dari gangguan faktor biotik
atau untuk mengetahui tingkat tahapan suksesi yang dan kestabilan dari komunitas
tersebut. Keragaman jenis dihitung dengan menggunakan indeks keragaman jenis yang
merupakan perbandingan antara jumlah dari jenis dan nilai penting untuk jumlah atau
biomassa atau produktivitas dari individu (Usman, 2010). Keragaman spesies (diversitas)
dalam komunitas merupakan hewan dengan berbagai kelompok taksonomi terdapat
dalam suatu komunitas. Jumlah spesies dan kelimpahan hewan pada tiap komunitas
senantiasa berbeda-beda sehubungan dengan waktu dan daerah sebenarnya. Keragaman
komunitas merupakan komunitas dengan berbagai macam dan jenis kelompok taksonomi
yang terdapat di dalam nya berbagai jenis spesies. Dominansi merupakan pengendalian
nisbi yang diterapkan oleh makhluk atau komposisi spesies dalam komunitas. Spesies
dominan adalah spesies yang secara ekologik sangat berhasil dan mampu menentukan
kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Atau spesies yang berpengaruh dan
yang mampu mengendalikan komunitas, baik dari segi besar, jumlah maupun aktivitas.
Predominansi merupakan bilamana jumlah individu spesies itu lebih besar atau sama
dengan 10% dari jumlah total individu dari keseluruhan spesies.
3. Apakah yang dimaksud dengan equitabilitas atau evenness.

Jawaban : Equitabilitas merupakan kemerataan suatu komunitas, jika kemerataan suatu


komunitas semakin tinggi maka komunitas tersebut akan semakin stabil. Ketika kita
membandingkan dua atau lebih komunitas atas dasar indeks keanekaragaman, berapa
besar derajar kesamaan sebaran individu dari spesies-spesies masing-masing pembentuk
komunitas belum tergambar dengan jelas. Untuk menghitung derajat kesamaan sebaran
individu-individu tersebut kita harus menghitungnya lewat rumus indeks equitabilitas
atau evenness (indeks kemerataan).

4. Jika komunitas A memiliki indeks kemerataan 2,2 sedangkan komunitas B 2,7 maknailah
kedua komunitas tersebut dalam hubungannya dengan kestabilan komunitas.

Jawaban : Makna dari kedua komunitas tersebut ialah bahwa perbedaan indeks
kemerataan pada komunitas A dengan komunitas B ialah 0,5. Presentase terendah dari
kelompok hewan yang ada di kedua komunitas tersebut (biotop) yang dibandingkan
terdapat pada komunitas A. Jumlah total kelompok hewan pada kedua komunitas (biotop)
yang dibandingkan ialah 4,9. Indeks keanekaragaman maksimum apabila kita
mrnggunkan rumus Shannon-Winner, bilamana jumlah individu, biomassa dari semua
spesies pembentuk komunitas itu sama. Indeks keanekaragaman Shannon-Winner ini
biasanya digunakan untuk data dari sampel yang diambil secara acak atau random,
sedangkan untuk yang tak acak (non random) digunakan indeks keanekaragaman
Brillouin.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan suksesi hewan dan berikanlah contohnya.
Jawaban : Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur
yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk
komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan kata lain, suksesi dapat
diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang.
Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau
ekosistem. Ketika habitat berubah, spesies yang baru akan datang menyerbu untuk
menjadi mantap di tempat itu, dan spesies yang lama akan menghilang. Akhir proses
suksesi komunitas yaitu terbentuknya suatu bentuk komunitas klimaks.
Komunitas klimaks adalah suatu komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang
mencapai keseimbangan dengan lingkungannya. Komunitas klimaks ditandai dengan
tercapainya homeostasis atau keseimbangan, yaitu suatu komunitas yang mampu
mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dan berbagai perubahan
dalam sistem secara keseluruhan. Contoh suksesi hewan : Pada musim kemarau tahun
1997, terjadi kebakaran di hutan Kalimantan, ratusan hektar, semak dan perdu terbakar.
Banyak hewan mati karena asap dan api. Beberapa hewan lain pindah ke luar hutan. Abu
tumbuhan dan hewan yang terbakar menyediakan nutrisi bagi kecambah atau tunas
tumbuhan. Tumbuhan baru akan tumbuh di daerah tersebut dan populasi hewan akan
kembali lagi. Hewan tersebut akan memberi senyawa organik untuk tanah sehingga
banyak tumbuhan lain akan hidup di daerah tersebut.

6. Jika komunitas hewan pada perairan A memiliki indeks keanekaragaman 2,6 sedangkan
komunitas B hanya 2,3, informasi apa yang dapat anda kemukakan dari data kedua
indeks keanekaragaman tersebut dalam hubungannya dengan jaring-jaring makanan,
kestabilan ekosistem dan kualitas lingkungannya (derajat pencemarannya).

Jawaban : Informasi yang dapat saya kemukakan dari data kedua indeks
keanekaragaman tersebut ialah bahwa laju spesiasi di daerah perairan lebih rendah
apabila kita melihat dari hipotesa-hipotesa ekuilibrium (keseimbangan), kareana pada
spesiasi di daerah tropika lebih tinngi maka populasi-populasi tropika bersifat sedenter
(mobilitas rendah, disitu-situ saja) sehingga lebih memacu terjadinya isolasi geografik.
Evolusi di daerah tropika berlangsung lebih cepat karena jumlah penetrasi pertahun lebih
banyak sehingga seleksi alam meningkat, peranan faktor-faktor biologis lebih penting
sehingga mempertinggi seleksi spesiasi.

7. Jika indeks kesamaan antara komunitas A dan B adalah 68 %, antara komunitas A dan C
49 % dan antara B dan C 76 %. Jelaskan makna dari data-data tersebut berdasarkan
aturan 50%.

Jawaban : Harga indeks kesamaan dua komunitas yang dibandingkan akan berkisar dari
0 hingga 1 (0%-100%). Indeks kesamaan 0 % berarti antara kedua komunitas yang
dibandingkan berbeda sekali, sedangkan jika nilai ataupun harga indeks kesamaannya
100 %, itu berarti kedua komunitas yang dibandingkan itu sama atau mirip sekali.
Selanjutnya, masih dalam hubungannya dengan besarnya nilai indeks kesamaan dari dua
komunitas hewan yang dibandingkan, aturan 50 % menyatakan jika nilai indeks
kesamaan antar dua komunitas yang dibandingkan telah lebih besar dari 50%, maka
kedua komunitas yang dibandingkan itu dapat dianggap atau dipandang sebagai satu
komunitas. Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari penjabaran diatas bahwa dari ketiga
nilai persentase dari ketiga komunitas tersebut merukapan satu komunitas yang sama.

8. Jelaskan dengan singkat manfaat dari uji t Hutcheson dalam analisis komunitas.

Jawaban : Dengan menggunakan indeks kesamaan kita dapatmemperoleh data sejauh


mana atau seberapa besar kesamaan antara dua komunitas yang dibandingkan, sedangkan
informasi apakah keanekaragaman dan kemelimpahan hewan antara kedua komunitas
yang dibandingkan itu berbeda secara berarti (signifikan) tidak akan terjawab. Lain
halnya dengan menggunkan uji t yang diusulkan oleh Hutcheson (1970 dalam Zar, 2010),
kita dapat menngetahui apakah terdapat perbedaan ayng signifikan (berarti) dari
keanaekaragaman dan kemelimpahan hewan yang menyusun kedua komunitas yang
dibandingkan itu.

9. Jika data komunitas zooplankton per 5 liter air pad 3 stasiun dengan tiga
ulangan pasa situ sangiang tasikmalaya jawabarat. Adalah sebagaimana terdapat
pada tabel yang terdapat pada halaman berikut , tentukanlah :

a. Indeks keanekaragaman komunitas zooplankton pada 3 stasiun penelitian


b. Indeks kemerataan komunitas
c. Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman dan kemerataan, nyatakan stasiun mana
yang lebih stabil atauapun tidak tercemar, apa hubungannya dengan jarring-jaring
makanan
d. Indeks kesamaan antar tiga stasiun penelitiaan. Stasiun mana yang satu sama lain
lenih mirip ataupun serupa? Berdasarkan aturan 50% menurut kendhegh, stasiun
manakah yang dianggap satu komunitas?
e. Ujialah secraa statistic apakah keaanekaragaan dan kelimpahan zooplankton antar
ketiga stasiun berbeda secara signifikan?
f. Jika pengambilan sampel zooplankton tersebut dilakukan secara tidak acak.
Bagaimanakah nilai indeks keanekaragaman komunitas zooplankton pada ketiga
stasiun penelitian tersebut ?

Tabel

TAKSON Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3


1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Brachionus 2 2 - - - - - - -
ca,lyciforus
2. Brachionus 2 - 5 5 12 3 7 5 7
falactus
3. Brachionus - 5 - - 5 2 - 3 -
forficula
4. Cephalaodelia - - - - - - 2 - -
5. Karatella tropika 3 30 28 25 55 55 35 113 4
6. Lecane leontina 2 - - - - - 2 - -
7. Lecane conscica 2 2 2 - - - - - -
8. Platyas patulus - - - 2 2 - - 2 -
9. Testudinella sp. 2 2 - - 3 - - - -

Jawab :

a. Indeks keanekaragaman
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 JUMLAH Pi Ln pi pi Ln pi Pi2
TAKSON
1 2 3 1 2 3 1 2 3 18 0,022 -3,83 -3,81 0,0005
Brachionus
2 2 - - - - - - - 4 -5,33 -5,33 0,0000
calyciforus 0,005
Brachionus falactus 2 - 5 5 12 3 7 5 7 46 0,056 -2,89 -2,83 0,0031
Brachionus
- 5 - - 5 2 - 3 - 15 -4,01 -3,99 0,0003
forficula 0,018
Cephalaodelia - - - - - - 2 - - 2 0,002 -6,02 -6,02 0,0000
2
Karatella tropika 3 30 25 55 55 35 113 4 348 -0,87 -0,44 0,1771
8 0,421
Lecane leontina 2 - - - - - 2 - - 4 0,005 -5,33 -5,33 0,0000
Lecane conscica 2 2 2 - - - - - - 6 0,007 -4,93 -4,92 0,0001
Platyas patulus - - - 2 2 - - 2 - 6 0,007 -4,93 -4,92 0,0001
Testudinella sp. 2 2 - - 3 - - - - 7 0,008 -4,77 -4,76 0,0001
JUMLAH 827

B.

Indeks Keseragaman / Kemerataan


E = H ' / ln (S )
752,77

C.

Indeks
Dominan
si
C=…
0,181
D=1-C
0,819

10 . Jika komposisi makanan dari dua jenis burung (shag dan cormorant) yang dekat
kekerabatannya adalah sebagaimana tersaji pada data – data yang terdapat pada halaman
berikut, maka dengan menggunakan indeks kesamaan Bray-Curtis, hitunglah persentase
tumpang tindih relung atau “Niche overlapping” (kesamaan makanan) dari kedua jenis
burung tersebut. Berbedakah secara signifikan komposisi makanan dari kedua jenis burung
tersebut ?
2W
Jawab : QS=
A+ B

2(1)
QS =
100+102

2
QS =
202

QS = 0,009

PV = Ĉ √ F

PV = 14,3 x 17 √ 13

PV = 243,1 x 3,60 = 875,16

Keterangan :

QS = Koefisien kesamaan

A = Jumlah prominance Value dari spesies yang terdapat pada komunitas yang dibandingkan

B = Jumlah prominance value dari spesies yang terdapat pada komunitas yang dibandingkan

W = Jumlah prominance value terkecil antara komunitas A dan B

PV = Promonance Value

Ĉ = Jumlah Rata – rata individu dari satu spesies dari seluruh contoh di setiap komunitas

F = frekuensi terdapatnya setiap spesies dari seluruh contoh disetiap komunitas


11 . Jika presentase komposisi macam makanan dalam diet empat spesies labah – labah
(Lycosa = A, Oedothorax = B, Enoplognatha = C, dan Tetragnatha = D) yang hidup di suatu
di Kabupaten Deliserdang – Sumatra Utara adalah sebagai berikut :

Macam Makanan A B C D
Wereng hijau dewasa 26 4 12 16
Wereng hijau nimfa 27 35 28 10
Wereng cokelat dewasa 10 5 12 12
Wereng cokelat nimfa 15 19 12 6
Belalang 9 16 3 2
Berbagai Arthropoda 13 21 33 54
Tentukanlah antara labah – labah mana yang keselingkupan relungnya lebih
banyak, interaksi (kompetisinya) lebih intens ataupun sebagai pesaing – pesaing
tangguh, dan yang dapat hidup berkohabutas / berkoeksistensi. Bagaimanakah hal itu
dapat terjadi ?

Jawab : Populasi beraneka jenis hewan yang berkoeksistensi dalam habitat yang sama
mempunyai keserupaan pula dalam kisaran toleransinya terhadap beberapa faktor
lingkungan dalam mikrohabitat. Berdasarkan konsep relung ekologi menurut
Hutchinson keserupaan menunjukkan adanya keselingkupan dalam satu atau beberapa
dimensi relung (Kramadibrata, 1996).

Berjenis makhluk hidup dapat hidup bersama dalam satu habitat . Akan tetapi
apabila dua jenis makhluk hidup mempunyai relung yang sama, akan terjadi
persaingan. Makin besar tumpang tindih relung kedua jenis makhluk hidup, makin
intensif persaingannya. Dalam keadaan itu masing-masing jenis akan mempertinggi
efisiensi cara hidup atau profesinya.Masing-masing akan menjadi lebih spesialis,
yaitu relungnya menyempit. Jadi efek persaingan antar jenis adalah menyempitnya
relung jenis makhluk hidup yang bersaing, sehingga terjadi spesialisasi

Akan tetapi bila populasi semakin meningkat, maka persaingan antar individu
di dalam jenis tersebut akan terjadi pula. Dalam persaingan ini individu yang lemah
akan terdesak ke bagian niche yang marginal. Sebagai efeknya ialah melebarnya
relung, dan jenis tersebut akan menjadi lebih generalis. Ini berarti jenis tersebut
semakin lemah atau kuat. Makin spesialis suatu jenis semakin rentan makhluk
tersebut
Makin spesialistis suatu jenis, makin rentan populasinya misalnya wereng
yang monofag dan hidup dari tanaman padi, populasinya kecil setelah masa panen dan
memesar lagi setelah sawah ditanami dengan padi. Populasi yang kecil setelah panen
menanggung resiko kepunahan. Sebaliknya jenis makhluk yang generalis,
populasinya tidak banyak berfluktuasi, ia dapat berpindah dari jenis makanan yang
satu ke jenis makanan yang lain. Pada manusia kita dapatkan hal yang serupa. Bangsa
yang makanan pokoknya hanya beras, hidupnya amat rentan , apabila produksi beras
menurun misalnya karena iklim yang buruk, kehidupannya mengalami kegoncangan.

Pengetahuan tentang relung suatu organisme sangat perlu sebagai landasan


untuk memahami berfungsinya suatu komunitas dan ekosistem dalam habitat utama.
Untuk dapat membedakan relung suatu organisme, maka perlu diketahui tentang
kepadatan populasi, metabolisme secara kolektif, pengaruh faktor abiotik terhadap
organisme, pengaruh organisme yang satu terhadap yang lainnya.

Banyak, organisme, khususnya hewan yang mempunyai tahap-tahap


perkembangan hidup yang nyata, secara beruntun menduduki relung yang berbeda.
Umpamanya jentik-jentik nyamuk hidup dalam habitat perairan dangkal, sedangkan
yang sudah dewasa menempati habitat dan relung yang samasekali berbeda Relung
atau niche burung adalah pemakan buah atau biji, pemakan ulat atau semut, pemakan
ikan atau kodok.

Niche ada yang bersifat umum dan spesifik. Misalnya ayam termasuk
mempunyai niche yang umum karena dapat memakan cacing, padi, daging, ikan,
rumput dan lainnya. Ayam merupakan polifag, yang berarti makan banyak jenis.
Makan beberapa jenis disebut oligofag, hanya makan satu jenis
disebut monofag seperti wereng, hanya makan padi.

Apabila terdapat dua hewan atau lebih mempunyai niche yang sama dalam
satu habitat yang sama maka akan terjadi persaingan. Dalam persaingan yang ketat,
masing-masing jenis mempertinggi efisiensi cara hidup, dan masing-masing akan
menjadi lebih spesialis yaitu relungnya menyempit

Anda mungkin juga menyukai