Jobsheet Stabilitas Dimensi
Jobsheet Stabilitas Dimensi
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Persiapan Contoh Uji
A. Contoh uji kain
a. Siapkan contoh uji berukuran sekurang-kurangnya 50 cm X 50 cm. Pengambilan contoh uji dilakukan 10
cm dari tepi kain. Bila benang-benang pada tepi contoh uji diperkirakan akan terurai pada proses
pencucian, sebaiknya tepi contoh uji diobras/dijahit.
b. Bentangkan contoh uji pada meja datar tanpa tekanan/tegangan dan usahakan bebas dari
kerutan/kekusutan menggunakan tangan secara perlahan. Buat sedikitnya tiga pasang tanda masing-
masing sejajar arah lusi dan pakan (wales/courses untuk kain rajut). Jarak antara masing-masing pasangan
tidak kurang dari 350 mm dan berjarak minimal 50 mm dari setiap tepi contoh uji.
c. Kondisikan contoh uji tersebut di dalam ruang standar sampai tercapai keseimbangan lembab.
d. Ukur kembali jarak masing-masing tanda dengan skala terkecil 1 mm dan catat data ukuran masing-
masing jarak tersebut sebagai panjang awal.
B. Contoh uji pakaian jadi
a. Bagian bagian yang diukur pada pakaian jadi sangat banyak, tetapi tidak semua harus dilakukan, dapat
dipilih sesuai dengan tipe atau model pakaian jadi bergantung pada persyaratan yang harus dilaporkan
atau kepentingan langganan yang mengujikan.
Bila diperlukan penentuan perubahan ukuran bahan pakaian jadi yang berbeda dari perubahan ukuran
jahitan dan kelim yang mungkin lebih besar atau lebih kecil dari perubahan ukuran bahan, maka
diperlukan tambahan pengukuran perubahan ukuran arah lusi dan pakan (wales/courses untuk kain
rajut), sepanjang dapat dilakukan.
b. Petunjuk pengukuran pakaian jadi
- Lakukan pengukuran ke arah panjang dan lebar pada titik-titik yang khusus. Sebaiknya pada jahitan atau
antara titik-titik dimana jahitan bertemu. Posisi yang diukur harus dapat ditandai dan tanda tersebut
tidak hilang dalam proses pengujian. Bila model pakaian jadi cukup rumit sebaiknya dibuat pola
pengukuran.
- Bila pada pakaian jadi ada kain pelapis yang berfungsi penting bagi pakaian jadi tersebut, lakukan
pengukuran pada posisi ini sesuai dengan pengukuran yang dilakukan pada pakaian jadi tersebut.
- Kondisikan pakaian jadi tersebut dalam ruang standar sampai tercapai keseimbangan lembab.
- Letakan pakaian jadi secara mendatar pada meja datar dan ukur jarak masing-masing pasangan tanda
tanpa tekanan/tarikan menggunakan mistar atau alat ukur dengan ketelitian 1 mm. Pengukuran pakaian
jadi dilakukan dalam keadaan kancing terpasang dengan baik. Catat data ukuran masing-masing jarak
tersebut sebagai panjang awal.
- Ukur bagian-bagian elastis dalam keadaan tanpa tegangan/tarikan.
1.2 Peralatan
a. Mesin cuci
Mesin tipe A1, silinder pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari depan
- Kedudukan silinder pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari depan.
- Diameter silinder dalam (51,5 ± 0,5 ) cm
- Kedalaman silinder dalam (33,5 ± 0,5) cm
- Jarak antara silinder luar dan dalam 2,8 cm
- Tiga buah sayap pengangkat dengan tinggi masing-masing (5,0 ± 0,5) cm sudut ketajaman 120 o.
- Gerakan putar 1 (normal)
12 ± 0,1 detik berputar searah jarum jam, 3 ± 0,1 detik berhenti, 12 ± 0,1 berputar berlawanan
dengan arah jarum jam , 3 ± 0,1 detik berhenti dan seterusnya.
- Gerakan putar 2 (ringan)
3 ± 0,1 detik berputar searah jarum jam, 12 ± 0,1 detik berhenti, 3 ± 0,1 berputar berlawanan dengan
arah jarum jam , 12 ± 0,1 detik berhenti dan seterusnya.
- Frekwensi putaran
Saat pencucian 52 putaran per menit.
Saat pemerasan 530 ± 20 putaran per menit.
- Pengisian air pada kondisi normal 25 ± 5 liter per menit, suhu 20 ± 5 oC
- Waktu pengisian, untuk mencapai ketinggian maksimum (13 cm) kurang dari 2 menit .
- Waktu pengosongan air : dari ketinggian air maksimum (13 cm) kurang dari 1 menit sejak katup
pembuangan dibuka.
- Sistem pemanasan, secara elektronik dilengkapi dengan thermostat.
- Kapasistas pemanasan, 5,4 ± 0,11 kW
Mesin Tipe A2
- Kedudukan silinder pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari depan.
- Diameter silinder dalam 48 cm
- Kedalaman silinder dalam 24,7 cm
- Jarak antara silinder luar dan dalam 2,5 cm
- Tiga buah sayap pengangkat dengan tinggi masing-masing 4,2 cm sudut ketajaman 120 o.
- Gerakan putar 1 (normal)
13,5 detik berputar searah jarum jam, 1,5 detik berhenti, 13,5 berputar berlawanan dengan arah
jarum jam , 1,5 detik berhenti dan seterusnya.
- Gerakan putar 2 (sedang)
9 detik berputar searah jarum jam, 6 detik berhenti, 9 berputar berlawanan dengan arah jarum jam ,
6 detik berhenti dan seterusnya.
- Gerakan putar 3 (ringan)
3,5 detik berputar searah jarum jam, 11,5 detik berhenti, 3,5 berputar berlawanan dengan arah
jarum jam , 11,5 detik berhenti dan seterusnya.
- Frekwensi putaran
Saat pencucian 50 putaran per menit.
Saat pemerasan 700 putaran per menit.
- Pengisian air pada kondisi normal 10 ± 1 liter per menit, suhu 20 ± 5 oC
- Waktu pengisian, untuk mencapai ketinggian maksimum (13 cm) kurang dari 3 menit.
- Waktu pengosongan air : dari ketinggian air maksimum (13 cm) kurang dari 1 menit sejak katup
pembuangan dibuka.
- Sistem pemanasan, secara elektronik dilengkapi dengan thermostat.
- Kapasistas pemanasan, 4,6 kW
Mesin Tipe B
- Tipe mesin menggunakan agitator
- Kecepatan agitator
Normal : 70 ± 5 putaran per menit
Ringan : 50 ± 5 putaran per menit
- Diameter silinder pencuci 50 ± 5 cm
- Tinggi silinder pencuci 30 ± 5 cm
- Pada batas tertinggi : volume air 40 liter
- Waktu pencucian dapat diatur : 0 – 15 menit dengan toleransi 1 menit.
- Frekwensi putaran
Normal : 525 ± 15 putaran per menit
Lambat : 360 ± 15 putaran per menit
b. Pengering putar, mempunyai keranjang silinder berdiameter kira-kira 75 cm, kedalaman tidak kurang dari
40 cm, dan frekwensi putar 50 ± 5 putaran per menit. Dilengkapi dengan pengatur suhu antara 50 – 70 oC
yang terukur pada lubang ventilasi terdekat dari silinder pengering serta mempunyai periode pendinginan
5 menit saat pengeringan selesai.
c. Deterjen tanpa pemutih optik yang sesuai dengan standar AATCC yang hanya digunakan pada mesin tipe
B, deterjen ECE tanpa pemutih optik yang dapat digunakan pada semua tipe mesin cuci, deterjen IEC
dengan pemutih optik yang dapat digunakan pada semua tipe mesin cuci tetapi perubahan warna contoh
uji tidak diamati.
Deterjen AATCC tanpa pemutih optik
Alkilsulfonat linier – garam natrium (LAS) 14,0
Etoksilat alkohol 2,3
Sabun dengan berat molekul tinggi 2,5
Natrium tripolifosfat 48,0
Natrium silikat (SiO2 : Na2O = 3,3 : 1) 9,7
Natrium sulfat 15,4
Karboksil metil selulosa 0,25
Kandungan air 7,85
Mengkeret menurut kedua arah ditentukan sebagai berikut ; kedua pengukuran mula-mula dan akhir adalah
rata-rata dari pengukuran yang dibuat pada contoh uji, sampai 0,5 % terdekat. Mulur dalam pencucian
(apabila pengukuran akhir lebih besar dari pengukuran mula-mula) biasanya dinyatakan dengan penggunaan
tanda tambah (+) atau tanda minus (-) apabila sebaliknya.
2. HASIL KERJA
A. Kain tenun
a. Perubahan arah panjang (lusi)
No Panjang awal (cm) Panjang akhir (cm) % perubahan
1 35,0 33,1
2 35,3 33,4
3
Jumlah
Rata-rata
B. Kain rajut
a. Perubahan arah panjang (wale)
No Panjang awal (cm) Panjang akhir (cm) % perubahan
1 35,0 31,8
2 35,5 32,5
3
Jumlah
Rata-rata
LEMBAR PENILAIAN
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)