Anda di halaman 1dari 18

PENGUJIAN DAN EVALUASI KAIN

TOTONG, AT., MT.


PERTEMUAN 9
PERUBAHAN DIMENSI BAHAN TEKSTIL PADA
PROSES PENCUCIAN DAN PENGERINGAN
• Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukan perubahan
dimensi dari kain tenun atau rajut atau pakaian jadi, yang
akan terjadi apabila kain mengalami proses pencucian dan
pengeringan dalam rumah tangga.
• Dalam cara ini dipergunakan berbagai cara yang bervariasi
dari kondisi pencucian yang paling ringan dan dimaksudkan
untuk mencakup semua kondisi pencucian.
• Pengeringan dilakukan dengan lima macam cara
pengeringan yang mencakup semua pengeringan baik
pengeringan secara komersil maupun pengeringan rumah
tangga.
• Pengujian-pengujian ini bukan pengujian yang dipercepat
dan harus diulang untuk mengevaluasi perubahan dimensi
setelah dicuci berulang-ulang
PERUBAHAN DIMENSI BAHAN TEKSTIL PADA
PROSES PENCUCIAN DAN PENGERINGAN
• Prinsip pengujiannya adalah contoh uji atau
pakaian yang diberi tanda, dicuci dalam mesin
cuci, dikeringkan sesuai dengan cara yang
dipilih. Jarak tanda pada contoh uji menurut
arah lusi dan pakan (jeratan dan jajaran untuk
kain rajut) sebelum dan sesudah pencucian
diukur.
Peralatan
1. Mesin cuci
Mesin tipe A1
• silinder pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari depan
• Kedudukan silinder pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari
depan.
• Diameter silinder dalam (51,5 ± 0,5 ) cm
• Kedalaman silinder dalam (33,5 ± 0,5) cm
• Jarak antara silinder luar dan dalam 2,8 cm
• Tiga buah sayap pengangkat dengan tinggi masing-masing (5,0 ± 0,5) cm
sudut ketajaman 120 o.
• Gerakan putar 1 (normal)
• 12 ± 0,1 detik berputar searah jarum jam, 3 ± 0,1 detik berhenti, 12 ± 0,1
berputar berlawanan dengan arah jarum jam , 3 ± 0,1 detik berhenti dan
seterusnya.
Peralatan
• Gerakan putar 2 (ringan)
• 3 ± 0,1 detik berputar searah jarum jam, 12 ± 0,1 detik berhenti, 3 ± 0,1
berputar berlawanan dengan arah jarum jam , 12 ± 0,1 detik berhenti dan
seterusnya.
• Frekwensi putaran
• Saat pencucian 52 putaran per menit.
• Saat pemerasan 530 ± 20 putaran per menit.
• Pengisian air pada kondisi normal 25 ± 5 liter per menit, suhu 20 ± 5 oC
• Waktu pengisian, untuk mencapai ketinggian maksimum (13 cm) kurang
dari 2 menit .
• Waktu pengosongan air : dari ketinggian air maksimum (13 cm) kurang
dari 1 menit sejak katup pembuangan dibuka.
• Sistem pemanasan, secara elektronik dilengkapi dengan thermostat.
• Kapasistas pemanasan, 5,4 ± 0,11 kW
Peralatan
Mesin Tipe A2

• Kedudukan silinder pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari


depan.
• Diameter silinder dalam 48 cm
• Kedalaman silinder dalam 24,7 cm
• Jarak antara silinder luar dan dalam 2,5 cm
• Tiga buah sayap pengangkat dengan tinggi masing-masing 4,2 cm sudut
ketajaman 120 o.
• Gerakan putar 1 (normal)
• 13,5 detik berputar searah jarum jam, 1,5 detik berhenti, 13,5 berputar
berlawanan dengan arah jarum jam , 1,5 detik berhenti dan seterusnya.
• Gerakan putar 2 (sedang)
• 9 detik berputar searah jarum jam, 6 detik berhenti, 9 berputar
berlawanan dengan arah jarum jam , 6 detik berhenti dan seterusnya.
Peralatan
• Gerakan putar 3 (ringan)
• 3,5 detik berputar searah jarum jam, 11,5 detik berhenti, 3,5 berputar
berlawanan dengan arah jarum jam , 11,5 detik berhenti dan seterusnya.
• Frekwensi putaran
• Saat pencucian 50 putaran per menit.
• Saat pemerasan 700 putaran per menit.
• Pengisian air pada kondisi normal 10 ± 1 liter per menit, suhu 20 ± 5 oC
• Waktu pengisian, untuk mencapai ketinggian maksimum (13 cm) kurang
dari 3 menit.
• Waktu pengosongan air : dari ketinggian air maksimum (13 cm) kurang
dari 1 menit sejak katup pembuangan dibuka.
• Sistem pemanasan, secara elektronik dilengkapi dengan thermostat.
• Kapasistas pemanasan, 4,6 kW
Peralatan
Mesin Tipe B
• Tipe mesin menggunakan agitator
• Kecepatan agitator
• Normal : 70 ± 5 putaran per menit
• Ringan : 50 ± 5 putaran per menit
• Diameter silinder pencuci 50 ± 5 cm
• Tinggi silinder pencuci 30 ± 5 cm
• Pada batas tertinggi : volume air 40 liter
• Waktu pencucian dapat diatur : 0 – 15 menit dengan
toleransi 1 menit.
• Frekwensi putaran
• Normal : 525 ± 15 putaran per menit
• Lambat : 360 ± 15 putaran per menit
Peralatan
2. Pengering putar,
mempunyai keranjang silinder berdiameter kira-kira 75 cm,
kedalaman tidak kurang dari 40 cm, dan frekwensi putar 50 ± 5
putaran per menit. Dilengkapi dengan pengatur suhu antara 50 – 70
oC yang terukur pada lubang ventilasi terdekat dari silinder
pengering serta mempunyai periode pendinginan 5 menit saat
pengeringan selesai.

3. Deterjen tanpa pemutih optik yang sesuai dengan standar


AATCC yang hanya digunakan pada mesin tipe B, deterjen
ECE tanpa pemutih optik yang dapat digunakan pada semua
tipe mesin cuci, deterjen IEC dengan pemutih optik yang
dapat digunakan pada semua tipe mesin cuci tetapi
perubahan warna contoh uji tidak diamati
Deterjen AATCC tanpa pemutih optik
• Alkilsulfonat linier – garam natrium (LAS) 14,0
• Etoksilat alkohol 2,3
• Sabun dengan berat molekul tinggi 2,5
• Natrium tripolifosfat 48,0
• Natrium silikat (SiO2 : Na2O = 3,3 : 1) 9,7
• Natrium sulfat 15,4
• Karboksil metil selulosa 0,25
• Kandungan air 7,85
Deterjen ECE dan IEC
ECE IEC
• Natrium alkil benzena sufonat linier
• (panjang rantai alkana rata-rata C11,5) 8,0 8,0
• Etoksilat tallow alkohol (14 EO) 2,9 2,9
• Sabun natrium (panjang rantai C12-22) 3,5 3,5
• Natrium tripolifosfat 43,7 43,7
• Natrium silikat (SiO2 : Na2O = 3,3 : 1) 7,5 7,5
• Magnesium silikat 1,9 1,9
• Karboksil metil selulosa 1,2 1,2
• Asam etilendiaminatetraasetat
Atau garam natriumnya 0,2 0,2
• Natrium sulfat 21,2 21,0
• Pemutih optik untuk kapas
• (tipe dimorpolinostilbena) - 0,2
• Kandungan air 9,9 9,9
Peralatan
4. Natrium perborat tetrahidrat
5. Kain pemberat yang merupakan kain yang terdiri dari 2 lembar kain
rajut poliester 100 % atau kain tenun campuran poliester-kapas yang
beratnya mendekati contoh uji dengan toleransi 25 % serta ukuran
masing-masing (30 X 30) cm dengan toleransi ± 3 cm.
6. Pengering listrik tekan datar (heated bed press)
7. Alat bantu pengering tetes dan pengering gantung.
8. Rak pengering kasa, terbuat dari baja tahan karat dengan ukuran
mesh 16.
9. Mistar atau alat ukur baja tahan karat.
10. Pena dengan tinta yang tidak hilang atau luntur, yang
memberikan penandaan permanen.
11. Meja datar untuk membentangkan contoh uji.
12. Gunting
Persiapan Contoh Uji
Contoh uji kain

– Siapkan contoh uji berukuran sekurang-kurangnya 50 cm X 50 cm.


Pengambilan contoh uji dilakukan 10 cm dari tepi kain. Bila benang-benang
pada tepi contoh uji diperkirakan akan terurai pada proses pencucian,
sebaiknya tepi contoh uji diobras/dijahit.
– Bentangkan contoh uji pada meja datar tanpa tekanan/tegangan dan
usahakan bebas dari kerutan/kekusutan menggunakan tangan secara
perlahan. Buat sedikitnya tiga pasang tanda masing-masing sejajar arah lusi
dan pakan (wales/courses untuk kain rajut). Jarak antara masing-masing
pasangan tidak kurang dari 350 mm dan berjarak minimal 50 mm dari
setiap tepi contoh uji.
– Kondisikan contoh uji tersebut di dalam ruang standar sampai tercapai
keseimbangan lembab.
– Ukur kembali jarak masing-masing tanda dengan skala terkecil 1 mm dan
catat data ukuran masing-masing jarak tersebut sebagai panjang awal.
Contoh uji pakaian jadi

• Bagian bagian yang diukur pada pakaian jadi sangat banyak, tetapi tidak semua harus
dilakukan, dapat dipilih sesuai dengan tipe atau model pakaian jadi bergantung pada
persyaratan yang harus dilaporkan atau kepentingan langganan yang mengujikan.
• Bila diperlukan penentuan perubahan ukuran bahan pakaian jadi yang berbeda dari
perubahan ukuran jahitan dan kelim yang mungkin lebih besar atau lebih kecil dari
perubahan ukuran bahan, maka diperlukan tambahan pengukuran perubahan ukuran
arah lusi dan pakan (wales/courses untuk kain rajut), sepanjang dapat dilakukan.
• Petunjuk pengukuran pakaian jadi
• Lakukan pengukuran ke arah panjang dan lebar pada titik-titik yang khusus. Sebaiknya
pada jahitan atau antara titik-titik dimana jahitan bertemu. Posisi yang diukur harus
dapat ditandai dan tanda tersebut tidak hilang dalam proses pengujian. Bila model
pakaian jadi cukup rumit sebaiknya dibuat pola pengukuran.
• Bila pada pakaian jadi ada kain pelapis yang berfungsi penting bagi pakaian jadi
tersebut, lakukan pengukuran pada posisi ini sesuai dengan pengukuran yang
dilakukan pada pakaian jadi tersebut.
• Kondisikan pakaian jadi tersebut dalam ruang standar sampai tercapai keseimbangan
lembab.
• Letakan pakaian jadi secara mendatar pada meja datar dan ukur jarak masing-masing
pasangan tanda tanpa tekanan/tarikan menggunakan mistar atau alat ukur dengan
ketelitian 1 mm. Pengukuran pakaian jadi dilakukan dalam keadaan kancing terpasang
dengan baik. Catat data ukuran masing-masing jarak tersebut sebagai panjang awal.
• Ukur bagian-bagian elastis dalam keadaan tanpa tegangan/tarikan
Cara Uji
• Pilih salah satu cara kerja pencucian yang akan digunakan, menurut tabel 10.1
untuk mesin tipe A dan tabel 10.2 untuk tipe B (hal 84 dan 86).
• Masukan contoh uji yang telah dipersiapkan ke dalam mesin cuci dan tambahkan
kain pemberat sampai total berat kering sesuai dengan persyaratan yang
dibutuhkan. Tambahkan deterjen 1 – 3 g/l dengan perkiraan ketebalan buih tidak
lebih dari 3 cm pada waktu mesin berputar. Kesadahan air tidak melampaui 5 ppm
(dinyatakan dalam CaCO3). Bila digunakan mesin tipe A, deterjen yang digunakan
mengandung 4 bagian deterjen IEC dan 1 bagian natrium perborat tetrahidrat.
• Setelah pemerasan putar teraKhir selesai, pindahkan contoh uji dengan hati-hati
(hindari tarikan dan perubahan bentuk), dan keringkan dengan salah satu cara
pengeringan.
• Bila contoh uji akan dikeringkan dengan cara pengeringan tetes, hentikan mesin
tepat sebelum pemerasan putar terakhir. Pindahkan contoh uji dengan hati-hati,
kemudian keringkan dengan cara pengeringan tetes.

Cara Pengeringan
Pengeringan gantung,
• Setelah pemerasan terakhir selesai, gantungkan contoh uji dikedua ujung kain
pada gantungan pakaian yang tidak berkarat dengan arah lusi atau wale vertikal
dalam udara tenang suhu kamar dan biarkan sampai kering.
Cara Uji
Pengeringan tetes,
• Setelah pembilasan terakhir selesai, keluarkan contoh uji dari mesin
cuci, gantungkan dikedua ujung kain pada gantungan pakaian yang
tidak berkarat dengan arah lusi atau wale vertikal dalam udara
tenang suhu kamar, dan biarkan sampai kering.

Pengeringan kasa,
• Setelah pemerasan terakhir selesai, bentangkan contoh uji pada
kasa datar, hilangkan kekusutan menggunakan tangan secara
perlahan dan hati-hati (hindari tarikan dan perubahan bentuk),
diamkan sampai kering pada suhu kamar.

Pengeringan tekan datar,


• Setelah pemerasan terakhir selesai, bentangkan contoh uji pada
alat, hilangkan kekusutan menggunakan tangan secara perlahan
dan hati-hati. Letakan penekan, atur suhu dan waktu sesuai dengan
kain yang diuji, catat suhu dan tekanan yang digunakan.
Cara Uji
Pengeringan putar,
• Masukan contoh uji bersama kain pemberat, atur suhu
70 oC untuk kain-kain sedang sampai berat atau 50 oC
untuk kain-kain ringan. Lakukan pengeringan sampai
kering dan lanjutkan putaran tanpa pemanas selama 5
menit.
• Kondisikan contoh uji yang telah selesai dicuci dan
dikeringkan dalam ruang standar sampai mencapai
keseimbangan lembab.
• Lakukan pengukuran kembali jarak-jarak yang ditandai
dan catat hasilnya sebagai panjang dan lebar akhir.
Penyajian hasil uji
• Mengkeret menurut kedua arah ditentukan sebagai berikut;
kedua pengukuran mula-mula dan akhir adalah rata-rata
dari pengukuran yang dibuat pada contoh uji, sampai 0,5 %
terdekat. Mulur dalam pencucian (apabila pengukuran
akhir lebih besar dari pengukuran mula-mula) biasanya
dinyatakan dengan penggunaan tanda tambah (+) atau
tanda minus (-) apabila sebaliknya.
• Disamping melaporkan mengkeret panjang dan lebar
secara terpisah sampai ketelitian 0,5 % harus dilaporkan
juga tipe mesin, prosedur pengujian dan pengeringan yang
digunakan.
• Rincian penyimpangan atau perubahan dari prosedur yang
dipersyaratkan

Anda mungkin juga menyukai