• Bagian bagian yang diukur pada pakaian jadi sangat banyak, tetapi tidak semua harus
dilakukan, dapat dipilih sesuai dengan tipe atau model pakaian jadi bergantung pada
persyaratan yang harus dilaporkan atau kepentingan langganan yang mengujikan.
• Bila diperlukan penentuan perubahan ukuran bahan pakaian jadi yang berbeda dari
perubahan ukuran jahitan dan kelim yang mungkin lebih besar atau lebih kecil dari
perubahan ukuran bahan, maka diperlukan tambahan pengukuran perubahan ukuran
arah lusi dan pakan (wales/courses untuk kain rajut), sepanjang dapat dilakukan.
• Petunjuk pengukuran pakaian jadi
• Lakukan pengukuran ke arah panjang dan lebar pada titik-titik yang khusus. Sebaiknya
pada jahitan atau antara titik-titik dimana jahitan bertemu. Posisi yang diukur harus
dapat ditandai dan tanda tersebut tidak hilang dalam proses pengujian. Bila model
pakaian jadi cukup rumit sebaiknya dibuat pola pengukuran.
• Bila pada pakaian jadi ada kain pelapis yang berfungsi penting bagi pakaian jadi
tersebut, lakukan pengukuran pada posisi ini sesuai dengan pengukuran yang
dilakukan pada pakaian jadi tersebut.
• Kondisikan pakaian jadi tersebut dalam ruang standar sampai tercapai keseimbangan
lembab.
• Letakan pakaian jadi secara mendatar pada meja datar dan ukur jarak masing-masing
pasangan tanda tanpa tekanan/tarikan menggunakan mistar atau alat ukur dengan
ketelitian 1 mm. Pengukuran pakaian jadi dilakukan dalam keadaan kancing terpasang
dengan baik. Catat data ukuran masing-masing jarak tersebut sebagai panjang awal.
• Ukur bagian-bagian elastis dalam keadaan tanpa tegangan/tarikan
Cara Uji
• Pilih salah satu cara kerja pencucian yang akan digunakan, menurut tabel 10.1
untuk mesin tipe A dan tabel 10.2 untuk tipe B (hal 84 dan 86).
• Masukan contoh uji yang telah dipersiapkan ke dalam mesin cuci dan tambahkan
kain pemberat sampai total berat kering sesuai dengan persyaratan yang
dibutuhkan. Tambahkan deterjen 1 – 3 g/l dengan perkiraan ketebalan buih tidak
lebih dari 3 cm pada waktu mesin berputar. Kesadahan air tidak melampaui 5 ppm
(dinyatakan dalam CaCO3). Bila digunakan mesin tipe A, deterjen yang digunakan
mengandung 4 bagian deterjen IEC dan 1 bagian natrium perborat tetrahidrat.
• Setelah pemerasan putar teraKhir selesai, pindahkan contoh uji dengan hati-hati
(hindari tarikan dan perubahan bentuk), dan keringkan dengan salah satu cara
pengeringan.
• Bila contoh uji akan dikeringkan dengan cara pengeringan tetes, hentikan mesin
tepat sebelum pemerasan putar terakhir. Pindahkan contoh uji dengan hati-hati,
kemudian keringkan dengan cara pengeringan tetes.
Cara Pengeringan
Pengeringan gantung,
• Setelah pemerasan terakhir selesai, gantungkan contoh uji dikedua ujung kain
pada gantungan pakaian yang tidak berkarat dengan arah lusi atau wale vertikal
dalam udara tenang suhu kamar dan biarkan sampai kering.
Cara Uji
Pengeringan tetes,
• Setelah pembilasan terakhir selesai, keluarkan contoh uji dari mesin
cuci, gantungkan dikedua ujung kain pada gantungan pakaian yang
tidak berkarat dengan arah lusi atau wale vertikal dalam udara
tenang suhu kamar, dan biarkan sampai kering.
Pengeringan kasa,
• Setelah pemerasan terakhir selesai, bentangkan contoh uji pada
kasa datar, hilangkan kekusutan menggunakan tangan secara
perlahan dan hati-hati (hindari tarikan dan perubahan bentuk),
diamkan sampai kering pada suhu kamar.