Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BESAR GEOLOGI LINGKUNGAN

MAKALAH TENTANG SEJARAH TERBENTUKNYA LEMBAH PALU,


SDA AIR PANAS BORA DAN KOTA PALU DAERAH RAWAN GEMPA

Nama Kelompok :

1. Moh.Rizki Al-Idrus F 231 14 010


2. Muh.Assy’Ary.Gunarif F 231 14 011
3. Moh.Ilham F 231 14 049
4. Junior Toningki F 231 14 009
5. Heni Indah Dwi A. F 231 14 001
6. Pearly Dewi Fortuna F 231 14 015

Jurusan Teknik Arsitektur

Program studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota

2015
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Sumber Daya Alam dan Daerah Rawan Bencana di Sulawesi Tengah
khususnya di kotaPalu Dan Studi Kasusnya Di Sulawesi Tengah. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak AZIZ BUDIANTA S.Si, MT selaku Dosen mata kuliah
Geologi Lingkungan yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Sumber Daya Alam dan Daerah Rawan Bencana di
Sulawesi Tengah khususnya di kotaPalu. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akandatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masadepan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................

BAB. I. PENDAHULUAN

I. 1. Latar belakang......................................................................................................

I. 2. Rumusan masalah...............................................................................................

I. 3. Tujuan..................................................................................................................

BAB. II. PEMBAHASAN

II. A. Sejarah terbentuknya lembah palu.....................................................................

II. B. SDA AIR PANAS BORA.....................................................................................

1. Awal mula air panas bora.......................................................................................

2. Manfaat dan kegunaan air panas bora...................................................................

II. C. Kota palu daerah rawan gempa bumi.................................................................

1. Penyebab terjadinya gempa bumi di kota palu.....................................................

BAB. III. PENUTUP

III. 1. Kesimpulan.........................................................................................................

III. 2. Penutup..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB. 1. PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja
seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Salah satu
contoh dasar sumber daya alam adalah panas bumi (Gheothermal).

Panas bumi (Gheotermal) adalah sumber daya alam berupa air panas atau uap
yang terbentuk di dalam reservoir bumi melalui pemanasan air bawah permukaan oleh
batuan beku panas. Air permukaan yang berasal dari sungai, hujan, danau, laut dan
lain-lain meresap menjadi air tanah, mengalir dan bersentuhan dengan tubuh magma
atau batuan beku panas tersebut, mendidih kemudian membentuk air dan uap panas.
Berat jenis, temperature dan tekanannya, uap dan air panas ini mengalir kembali ke
permukaan melalui bidang-bidang rekahan di lapisan kulit bumi dan membentuk
manifestasi panas bumi.

Sumber daya alam air panas merupakan salah satu indikator adanya aktifitas vulkanik.
Ini dapat digunakan sebagai acuan atau dasar dalam memberikan informasi adanya
aktifitas vulkanik yang terjadi. Hubungan antara sistem air panas dan vulkanik serta
perubahan aktifitas vulkanik berkaitan dengan waktu (Fischer et al, 1997). Mata air
panas atau sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan akibat keluarnya air
tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal. Air yang keluar suhunya di
atas 37°C, mengandung kadar mineral tinggi, seperti kalsium, litium, atau radium. Mata
Air panas mempunyai suhu beragam dan panas hingga di atas titik didih (Monroe,
2005).
Di Sulawesi Tengah Memiliki sumber daya alam yang begitu banyak salah satunya
yaitu sumber air panas yang berada di Desa Bora, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi
Tengah, Sumber daya alam tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah dan warga
setempat sebagai tempat wisata yang banyak di kunjungi oleh masyarakat lokal
maupun mancanegara.
Selain memiliki kekayaan sumber daya alam Sulawesi tengah juga di
kategorikan sebagai daerah yang rawan bencana. Kota Palu, ibu kota Provinsi
Sulawesi Tengah, tercatat sebagai daerah rawan gempa karena memiliki aktivitas
tektonik tertinggi di Indonesia. Penyebab utamanya tidak lain adalah karena di kota
Palu terdapat patahan kerak bumi (sesar) berdimensi cukup besar, dikenal dengan
sesar Palu Koro. Sesar itu memanjang mulai dari Selat Makassar sampai pantai utara
Teluk Bone dengan panjang patahan sekitar 500 km. Di Kota Palu, patahan itu melintas
dari Teluk Palu masuk ke wilayah daratan, memotong jantung kota, terus sampai ke
Sungai Lariang di Lembah Pipikoro, Donggala (arah selatan Palu).
I. 2. Rumusan Masalah

1. Sejarah terbentuknya lembah palu ?

2. Bagaimana awal mulanya sumber air panas bora?

3. Apa manfaat dan kegunaan air panas bora?

4. Bagaimana kota palu dikatakan daerah rawan gempa?

5. Apa penyebab terjadinya gempa bumi di kotapalu?

I. 3. Tujuan

1. Untuk mengetahui asal mulanya lembah palu

2. Untuk mengetahui asal mula air panas bora

3. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan air panas bora

4. untuk dapat memahami kota palu sebagai daerah rawan gempa bumi

5. untuk mengetahui penyebab dari terjadinya gempa bumi di kotapalu


BAB. II. PEMBAHASAN

A. Sejarah terbentuknya lembah palu

Pada abad ke-IX , Tanah kaili masih merupakan suatu lautan yang di namakan teluk
kaili, gunung dengan daratan di bagian selatan. Kemudian di genangi air laut kedaratan
selatan sampai gempa tektonis yang melanda tempat ini.

Pada zaman dulu nenek moyang yang mendiami lereng – lereng di sekeliling teluk kaili.
Sebuah pohon besartumbuh kokoh, tegak, megah, dan menjulang tinggi, sebagai
penanda dataran Kaili. PohonitudinamakanTiroNtasiataujugadinamakanpohonKaili.
Mungkin dari pohon inilah asal nama Suku Kaili. Pohon itu tumbuh di pantai terletak di
antara Kalinjo dengan negeri Sigi Pulu.

Pada suatu hari Teluk Kaili mendapat kunjungan sebuah perahulayar besar di bawah
pimpinan pelaut luar negeri yang namanya sudah sangat tersohor di kawasan ini.
Pelaut itu bernama Saweri gading, tokoh legendaris dalam Epos Lagaligo, dipandang
sebagai cikal-bakal raja-raja Bugis di Luwu, Sulawesi Selatan.

Lalu kemudian Sawerigading menyusuri teluk lebih dalam ke arah selatan sampai
Sawerigading dengan perahunya tiba di negeri Sigi Pulu, wilayah Kerajaan Sigi. Perahu
Sawerigading berlabuh di Pelabuhan Uvemebere atau sekarang bernama Ranobomba.
Kerajaan Sigi saat itu dipimpin oleh seorang Magau (raja) perempuan bernama
Ngginayo atau Ngili Nayo. Magau ini berparas sangat cantik, bahkan Sawerigading pun
ingin langsung meminangnya. Sawerigading ingin menjadikan Ngili Nayo mejadi
permaisurinya. Ngili Nayo bersedia bersedia menerima pinangan Sawergading tapi
dengan satu syarat, ayam aduannya yang dinamakan Calabai (dalam bahasa Bugis
berarti banci) dapat dikalahkan oleh ayam aduan milik Sawerigading yang dinamakan
Bakka Cimpolong. Syarat itupun disetujui oleh Sawerigading dan disepakati adu ayam
itu akan dilangsungkan sekembali Sawerigading dari perjalanan ke wilayah barat Teluk
Kaili, sambil mempersiapkan arena adu ayam tersebut.
Di pantai barat Teluk Kaili, perahu Sawerigading berlabuh di Pelabuhan Bangga.
Magau Bangga saat itu bernama Vumbulangi yang diceritakan sebagai To Manuru
(orang dari kahyangan). Sawerigading pun menemui baginda dan mengikat perjanjian
persahabatan.

Dalam perjalanan kembali ke Sigi, perahu Sawerigading singah di salah satu pulau kecil
bernama Bungi Ntanga (Pulau Tengah). Untuk menambatkan perahunya,
ditancapkannya tonggak panjang. Ketika meninggalkan pulau kecil itu, beliau lupa
mencabut tonggak yang tertancap sebagai tempat menambatkan perahunya. Tonggak
itu tumbuh dan sampai sekarang disebut Kabbanga atau Bulu Langa yang dipercaya
oleh masayarakat sebagai tonggak Sawerigading, terletak di Kampung Kaleke.

Sementara itu, di Kerajaan Sigi arena pertarungan ayam Sawerigading dan Ngili Nayo
telah dipersiapkan. Pada malam harinya, telah diumumkan kepada segenap
masyarakat tentang pertarungan keesokan paginya. Akan tetapi sesuatau yang luar
biasa terjadi pada malam sebelum pertarungan itu berlangsung, yang menjadi sebab
dibatalkannya pertarungan itu.

Anjing Sawerigading, La Bolong (si hitam), turun dari perahu, berjalan-jalan di daratan
Sigi. La Bolong berjalan ke arah selatan. Tanpa disadarinya, ia terperangkap ke dalam
lubang besar tempat seekor belut (Lindu) yang sangat besar. Karena merasa terganggu
dengan kedatangan anjing La Bolong yang tiba-tiba itu, maka Lindu pun menyerang La
Bolong. Terjadilah pertarungan yang amat sengit antar keduanya. Pertarungan itu

semakin dahsyat, hingga seolah terjadi gempa yang menggatarkan Tanah Kaili.
Masyarakat pun ketakutan, dan Lo Bolong berhasil menyergap Lindu itu keluar dari
lubangnya. Lubang besar tempat tinggal Lindu, runtuh, lalu dipercaya menjadi Danau
Lindu seperti saat ini.

La Bolong menarik Lindu itu ke arah utara dalam keadaan meronta ronta dan
menjadikan lubang berupa saluran yang dialiri oleh air laut yang deras. Air mengalir
dengan deras itu bagaikan air bah yang tumpah, menyebabkan keringnya air laut di
Teluk Kaili. Maka terbentuklah Tanah Kaili yang dahulunya adalah Teluk Kaili ini.
Saluran yang menjadi jalur La Bolong menarik Lindu saat ini dipercaya sebagai Sungai
Palu. Pertarungan itu sendiri diyakini berakhir di Loli Tasiburi (tasi=laut: buri=hitam),
karena laut saat itu berwarna hitam pekat akibat pertarungan keduanya.

Peristiwa alam yang maha dahsyat itu mebuat rencana adu ayam yang telah
dipersiapkan dengan baik, dibatalkan. Magau Ngili Nayo dan Sawerigading berikrar
bersama sevagai saudara kandung yang saling menghormati, bekerjasama dalam
membimbing masyarakat Kaili yang mendiami Tanah Kaili bekas Teluk Kaili yang telah
menjadi daratan dan kini dipercaya sebagai Lembah Palu.
B. Sumber daya alam Air Panas Bora

Merupakan obyek wisata alam di Kabupaten Sigi yang terletak di Desa Bora,
Kecamatan Sigi Biromaru, sekitar 22 km dariPalu. Memiliki panorama alam yang indah
dan daricelah – celah gunung mengalir air panas yang ditampung pada
bakpenampungan. Untuk mencapai lokasi ini pengunjung harus melewati
perkampungan tradisional.
1. Awal mula Air Panas Bora

Fadlin, penjaga objek wisata Air Panas Bora saat kami temui, selas (23/6/2015)
menuturkan, dahulu sumber air panas di sini hanya berukuran kecil, dan belum dikelola
secara serius. Warga desa yang kemudian mempunyai inisiatif untuk menjaga
sekaligus membangun sumber air panas ini menjadi salah satu objek wisata di Sigi. 

Seiring berjalannya waktu, pemerintah daerah dibantu masyarakat sekitar menggali


sumber air panas tersebut, sehingga ukurannya menjadi lebih besar dari yang semula.
“Waktu itu dilakukan tahun 2002, dengan menggunakan alat berat. Setelah itu, barulah
dibuatkan seperti kolam yang dikelilingi cor. Sejak saat itu, pengelola ambil pegang alih
pemerintah Donggala,” ungkap Fadlin menjelaskan.

Pada 2008, sejak Sigi mengalami pemekaran, pengelolaan objekwisata Pemandian Air
Panas Bora diambilalih dan dikelola langsung oleh Dinas kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Sigi. Sejak saat itu, berbagai fasilitas dibangun di lokasi objek wisata
dengan luas sekitar 7 hektar tersebut.

2. Manfaat dan kegunaan Air Panas Bora

Selain mendatangkan kesenangan, mandi air panas juga mempunyai banyak khasiat,
salah satunya adalah mampu mengobati berbagai penyakit dalam, seperti asamurat,
stroke, dan kolesterol. Wajar jika di akhirpekan, objek wisataPemandian Air Panas Bora
kerapdiramaikan oleh para wisatawan, baik local maupun mancan negara.
C. KOTA PALU DAERAH RAWAN GEMPA BUMI

Kota Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah misalnya, tercatat sebagai daerah rawan
gempa karena memiliki aktivitas tektonik tertinggi di Indonesia. Kota Palu, ibu kota
Provinsi Sulawesi Tengah misalnya, tercatat sebagai daerah rawan gempa karena
memiliki aktivitas tektonik tertinggi di Indonesia.

1. PenyebabTerjadiGempaBumi di Kota Palu

Penyebab utamanya tidak lain adalah karena di kota Palu terdapat patahan kerak
bumi (sesar) berdimensi cukup besar, dikenal dengan sesar Palu Koro. Sesar itu
memanjang mulai dari Selat Makassar sampai pantai utara Teluk Bone dengan panjang
patahan sekitar 500 km. Di Kota Palu, patahan itu melintas dari Teluk Palu masuk
kewilayah daratan, memotong jantung kota, terus sampai ke Sungai Lariang di Lembah
Pipikoro, Donggala (arah selatan Palu). Sesar yang merupakan pertemuan lempeng –
lempeng tektonik di bawah perut bumi itu jenis sesar aktif. Sesar itu terus bergerak satu
sama lain dan memiliki sifat pergeseran sinistral (pergeseran kearah kanan) dengan
kecepatan geser sekitar 14-17 mm/tahun. Pergeseran pada lempeng – lempeng
tektonik yang cuku paktif di sesar PaluKoro membuat tingkat kegempaan di wilayah ini
juga dikategorikan cukup tinggi. Catatan seismograf pada Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) Palu menyebutkan, hamper setiap menit Palu dan Donggala
diguncang gempa. Hanya saja getarannya kecil - kecil, dan hanya bias dicatat
seismograf. Mengutip ungkapan Kepala BMKG Palu, Mudjianto, dalam sebuah situs
internet sekitar September 2010, bahwa kota Palu diguncang gempa 600 kali dalam
sebulan dengan kekuatan 3 sampai 6 SR memperlihatkan betapa tingginya aktifitas
tektonik di kawasan ini.
Potensi gempa juga bertambah dengan fakta bahwa pulau Sulawesi dilewati oleh
apa yang dikenal dengan formasi Pasific ring of fire yang menerus dari Jepang, Filipina,
Maluku dan Sulawesi (lihat gambar 2). Formas iini berupa sederetan gunung api yang
menjadi tempat kurang lebih 450 gunung api aktif maupun tidak aktif atau sekitar 75%
dari jumlah gunung api di seluruh dunia. Sekitar 90% gempa dan 80% gempa terbesar
terjadi di sepanjang formasi ini.
BAB III. PENUTUP

III. 1. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa sejarah terbentuknya lembah palu
berasal dari suatu lautan teluk kaili, gunung dengan daratan di bagian selatan.
Kemudian di genangi air laut kedaratan selatan sampai gempa tektonis yang melanda.
Apa pula pendapat yang lain yaitu , zaman dulu nenek moyang yang mendiami lereng –
lereng di sekeliling teluk kaili. Sebuah pohon besartumbuh kokoh, tegak, megah, dan
menjulang tinggi, sebagai penanda dataran Kaili. Pohon itu dinamakan Tiro Ntasiatau
juga dinamakan pohonKaili. Mungkin dari pohon inilah asal nama Suku Kaili. Maka dari
pendapat keduanya bahwa lembah palu mulai terbentuk akibat gempa tektonis yang
melanda pada zaman dahulu.

Ada pula penambahan di atas yang menjelaskan tentang Sumber Daya Alam yaitu Air
Panas Bora. Pada dasarnya air panas bora hanya berukuran kecil, dan belum dikelola
secara serius. Warga desa yang kemudian mempunyai inisiatif untuk menjaga
sekaligus membangun sumber air panas ini menjadi salah satu objek wisata di Sigi.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah daerah dibantu masyarakat sekitar menggali
sumber air panas tersebut.

Dan juga kita dapat menyimpulkan mengapa kota palu menjadi daerah rawan gempa
yaitu, dengan adanya patahan kerak bumi (sesar) berdimensi cukup besar, dikenal
dengan sesar Palu Koro. Sesar itu memanjang mulai dari Selat Makassar sampai
pantai utara Teluk Bone dengan panjang patahan sekitar 500 km. Di Kota Palu,
patahan itu melintas dari Teluk Palu masuk kewilayah daratan, memotong jantung kota,
terus sampai ke Sungai Lariang di Lembah Pipikoro, Donggala (arah selatan Palu).
III. 2. Penutup

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagai para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena
kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://info.bisnis.com/read/20140227/342/206429/19-daerah-rawan-tsunami-di-mana-
saja

http://lifestyle.liputan6.com/read/2246187/pemandian-air-panas-bora-kombinasi-
wahana-rekreasi-dan-terapi

http://sulteng.go.id/pub3/index.php?
option=com_content&view=article&id=138&Itemid=154

http://www.infopalu.com/2014/09/legenda-terbentuknya-lembah-palu/

Anda mungkin juga menyukai