DISUSUN OLEH
IMELDA FITRIA 9G
ABSEN:13
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KEBUDAYAAN
DAN KEARIFAN LOKAL SUKU TENGGER ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bidang studi Bahasa Indonesia . selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Suku Tengger bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu Guru yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai bidang studi yang
kami tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman anggota
kelompok yang membagi sebagian pengetahuannya sehingga makalah ini
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Dari uraian diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang disebut dengan suku tengger itu
2. Bagaimana Lokasi dan sejarah suku tengger itu.
3. Bagaimanakah kebudayaan dan kearifan Lokal Suku Tengger
1
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang disebut dengan suku tengger itu
2. Mengetahui bagaimana Lokasi dan sejarah suku tengger itu.
3. Mengetahui bagaimana kebudayaan dan kearifan Lokal Suku Tengger
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Dialek ini dianggap turunan bahasa kawi, dan banyak mempertahankan kalimat-
kalimat kuno yang sudah tidak digunakan dalam bahasa jawa modern.
2. Sistem Kesenian
– Seni Tari
Tari yang biasa dipentaskan adalah tari Roro Anteng dan Joko Seger yang dimulai
sebelum pembukaan upacara Kasada.
– Seni bangunan
Bangunan untuk peribadatan berupa pura disebut punden, danyam, dan poten.
Poten adalah sebidang tanah dilautan pasir sebagai tempat berlangsungnya upacara
Kasada. Poten dibagi menjadi tiga mandala atau zone yaitu :
1. mandala utama disebut jeroan yaitu tempat pelaksanaan pemujaan yang
terdiri dari padma, bedawang, nala, bangunan sekepat, dan kori agung
candi bentar.
2. mandala madya atau zone tengah, disebut juga jaba tengah yaitu tempat
persiapan pengiring upacara yang terdiri dari kori agung candi bentar bale
kentongan, dan Bale Bengong.
3. mandala nista atau zone depan, disebut juga jaba sisi yaitu tempat peralhian
dari luar kedalam pura yang terdiri dari bangunan candi bentar dan
bangunan penunjang lainnya.
3. Sistem Teknologi
Seiring dengan banyak pengaruh yang masuk kedalam masyarakat tradisional
seperti melalui pariwisata atau teknolgi komunikasi terilah culturual change dan
perubahan kebudayaan sehingga sistem teknologi juga berkembang seperti halnya
masyarakat jawa modern.
4. Sistem Religi
Agama yang dianut sebagian besar suku tengger adalah Hindu, Islam dan Kristen.
Masyarakat tengger dikenal taat dengan aturan agama Hindu. Mereka yakin
merupakan keturunan langsung dari majapahit. Gungung brahma (Bromo)
dipercayai sebagai gunung suci dengan mengadakan berbagai macam upacra-
upacara yang dipimpin oleh seorang dukun yang sangat dihormati dan disegani.
Masyarakat tengger bahkan lebih memilih tidak mempunyai kepala pemerintahan
desa dari pada tidak memiliki pemimpin ritual. Para dukun pandita tidak bisa di
jabat oleh sembarang orang, banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebagai
5
perantara doa-doa mereka. Upacara-upacara yang dilakukan masyarakat tengger
diantaranya.
7
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan Pembahasan diatas maka dapat disimulkan sebagai berikut :
Suku Tengger adalah suku yang tinggal disekitar gunung bromo jawa timur,
yakni menempati sebagian wilayah kabupaten pasuruan, kabupaten probolinggo dan
kabupaten malang yang merupakan keturunan dari majapahit.
Lokasi atau letak komunitas masyarakat suku tengger adalah di sekitar gunung
bromo yaitu dikabupaten probolinggo di kec sukapura, di kabupaten malang, di desa
ngadas, kec poncokusumo, di lumanjang diwilayah Ranupane kecamatan sanduro.
Suku tengger terbentuk akibat diserang majapahit oleh berbagai daerah sehingga
penduduk nya menjadi pemukiman baru dibawah pemerintahan Joko Seger dan Roro
Anteng.Suku tengger terbentuk sekitar abad 10 pada masa kerajaan majapahit runtuh
dan awal masuknya agama islam.Suku tersebut dinamakan suku tengger Karena
tengger merupakan gabungan akhir suku kata Joko Seger dan Roro Anteng. Selain itu
juga berarti moral yang tinggi, moral perdamaian abadi.
Suku Tengger mempunyai kebudayaaan dan kearifan lokal yang diturunkan
secara turun temurun dan masih terjaga keasliannya hingga saat ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar “Ilmu sosial dan Budaya dasar”. 2001. Padang : UNP
http://id.wikipedia.org/wiki/dialektengger
http://id.wikipedia.org/wiki/jawatimur
http://id.wikipedia/wiki/sukutengger