Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Di susun oleh:

Robby Kurnia

XII TKJ 1

SMK NEGERI 1

CILEGON

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul
“Cpanel”. Makalah ini disusun sebagai salah satu materi pelajaran yang harus
dipelajari di Jurusan Teknik komputer dan jaringan SMKN 1 CILEGON.

Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah swt, Tuhan yang telah memberi kesehatan pada kita semua.
2. Google,selaku penyedia informasi.
3. Provider Telkomsel,selaku penyedia jaringan
4. Microsoft,selaku pembuat Software Ms Word.
5. Hp,selaku produsen Laptop.
6. Ibu Dini Adistiani, S.Kom.selaku guru mata pelajaran di Jurusan
Komputer dan Jaringan SMKN 1 CILEGON.

Kami menyadari Makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan.


Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya
sehingga akhirnya Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
Amiin.

Cilegon, September 2020

Robby

2
DAFTAR ISI

1. Cover ....................................................................................................................1
2. Kata Pengantar.......................................................................................................2
3. Daftar isi ...............................................................................................................3
4. BAB I pendahuluan .............................................................................................4

1.Latar Belakang.......................................................................................................4

2.Rumusan masalah .................................................................................................4

3.Tujuan penelitian...................................................................................................4

5. BAB II Pembahasan ............................................................................................5


5.1. Pengertian Fiber optic .................................................................................5-6
5.2. Ukuran kabel ...................................................................................................6
5.3. Jenis Kabel FO.............................................................................................6-9
5.4. Macam-macam FO berdasar penggunaan .................................................9-11
5.5. Konektor FO ............................................................................................11-12
5.6. Instalasi FTTH .........................................................................................13-14
5.7. Perangkat FTTH ......................................................................................14-17
5.8. Alat Ukur .................................................................................................17-19
5.9. Cara baca tube dan core............................................................................19-20
5.10. Kelemahan dan kelebihan........................................................................20-21
6. BAB III PENUTUP ............................................................................................22
6.1.1. Kesimpulan..............................................................................................22
6.1.2. Saran........................................................................................................22
7. Daftar pustaka......................................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pengelolaan server web hosting bukanlah hal yang mudah,apalagi server


webhosting tersebut telah menanggani jumlah user yang banyak.Diperlukan
sumber daya manusia yang handal dengan jumlah yang cukup untuk dapat
menanggani hal tersebut secara konvensional.

2. Rumusan Masalah
 Mencari cara konfigurasi dhcp, web server, phpmyadmin, dns cpanel
sesuai topologi
3. Tujuan Penulisan
 Untuk menambah wawasan dan cara kerja cpanel

4
BAB II

PEMBAHASAN

DHCP

5.1 Pengertian DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) dalah protokol yang dipakai untuk
memudahkan penyebaran alamat IP (internet protocol) secara otomatis ke perangkat
lainnya. 

A.Konfigurasi DHCP diCpanel

Penentuan Topologi

 Buka debian divirtualBox


5.2 Ukuran Kabel Fiber Optik

Ukuran serat optik biasa disebut dengan diameter luar yang terdiri dari core,
cladding dan coating. Contoh: 50/125/250 menunjukkan kabel fiber optik dengan
core 50 mikron, cladding 125 mikron, dan coating 250 mikron. Coating selalu di
kupas saat ingin menghubungkan fiber. Satu mikron (μm) sama dengan
sepersejuta meter. 25 mikron sama dengan 0,0025 cm. (Selembar kertas sekitar 25
mikron tebal).

5
5.3 Jenis – Jenis Kabel Fiber Optik

Ada dua jenis kabel fo, yang masing-masing memiliki aplikasi berbeda. yang pertama
adalah kabel fo multimode (MM), yang memiliki inti besar dan memungkinkan beberapa
jalur melalui fiber, dan yanag kedua kabel fo mode tunggal (SM), yang hanya memiliki
satu jalur, melalui core/inti yang jauh lebih kecil.

1.Multimode Fiber Optik (MMF)


Kabel fiber optik multimode memungkinkan beberapa mode cahaya untuk melewati inti
besar, yang pada gilirannya meningkatkan jumlah pantulan saat cahaya melewati.
Keuntungan dari jenis serat ini adalah transceiver berbiaya lebih rendah dapat
digunakan, tetapi juga memperkenalkan banyak dispersi dan atenuasi.

Singkatnya, itu berarti bahwa ukuran inti meninggalkan begitu banyak ruang bagi cahaya
untuk memantul saat mengirimkan serat sehingga kualitas sinyal menurun dengan
cepat. Itu juga tidak dapat diperkuat, yang berarti hanya cocok untuk jarak pendek, di
mana solusi berbiaya rendah diperlukan.

Untuk jarak lebih dari 200-300 meter, serat multimode tidak cocok. Paling sering
ditemukan di mana jarak pendek inilah yang diperlukan, seperti di dalam pusat data.
Contohnya adalah fiber OM4, yang mampu menangani sinyal lalu lintas 10 dan 100G
hingga 100 meter.

Ada dua jenis fiber multimode:

a. Gradient-Index Fiber Multimode

Ini adalah jenis serat multimode yang lebih umum digunakan saat ini. Dengan serat
multimode indeks gradien, cahaya yang bergerak dekat sumbu bergerak lebih lambat
daripada cahaya di dekat cladding, yang menghasilkan pengelompokan sinar cahaya

6
yang lebih baik. Indeks bias, kemudian, berkurang secara bertahap dari poros tengah
menuju cladding.

b. Step-Index Fiber Multimode

Dalam jenis fiber multimode, cahaya bergerak dalam berbagai zigzag dan rute langsung,
memantul dari cladding. Hasilnya adalah “mode” cahaya yang berbeda tiba pada waktu
yang berbeda di ujung fiber. Ketika berbagai mode mulai menyebar, sinyal kehilangan
sebagian bentuknya.

2. Single-mode Fiber Optik


Single-mode Fiber Optik memiliki core/inti lebih kecil dari fiber multimode, dan hanya
memungkinkan satu mode cahaya untuk bergerak. Karena ada lebih sedikit pantulan
cahaya jenis kabel optik single-mode memiliki pelemahan sinyal terendah, dan
cahayanya dapat bergerak lebih jauh. Ini berinteraksi dengan optik single-mode, yang
menggunakan laser sebagai sumber cahaya, mengirimkan panjang gelombang tunggal
dalam garis lurus ke bawah fiber. Ia masih memiliki cladding dengan ukuran 125μm yang
sama dengan serat multimode, tetapi intinya biasanya 9μm, bukan 50μm atau lebih.

SerSingle-mode Fiber Optikl memiliki bandwidth yang lebih tinggi dan merupakan jenis
serat yang paling cocok untuk jaringan jarak jauh. Itu juga datang dalam beberapa jenis,
dioptimalkan untuk berbagai daerah. Jenis pertama adalah Non-dispersion-shifted fiber
dan yang kedua Dispersion-shifted fiber.

a. Non-zero dispersion-shifted

Serat non-zero dispersion-shifted ( NZDSF ), ditentukan dalam ITU-T G.655, adalah


jenis serat optik mode tunggal yang dirancang untuk mengatasi masalah serat
bergeser dispersi . NZDSF tersedia dalam dua varian utama: NZD + dan NZD-, yang
berbeda dalam panjang gelombang dispersi-nolnya . [1] Ini biasanya masing-masing
sekitar 1510 nm dan 1580 nm. Karena titik dispersi nol NZDSF berada di luar jendela

7
komunikasi normal, pencampuran empat gelombang dan efek non-linier lainnya
diminimalkan. Jenis NZDSF lainnya termasuk RS NZDF yang memiliki kemiringan
berkurang dalam perubahan dispersi dan inti besar NZDSF [2] yang selanjutnya
mengurangi distorsi non-linear sisa di bawah daya luncur tinggi. [3

b. Dispersion-shifted fiber

adalah jenis serat optik yang dibuat untuk mengoptimalkan dispersi rendah dan
atenuasi rendah .

Dispersi Bergeser Serat adalah jenis single-mode serat optik dengan profil indeks
inti-berpakaian disesuaikan dengan menggeser panjang gelombang zero-dispersi
dari 1300 alam nm di silika serat-kaca jendela minimum-loss pada 1550 nm. The
kelompok kecepatan atau intramodaldispersi yang mendominasi serat mode tunggal
meliputi dispersi material dan pandu gelombang. Dispersi pandu gelombang dapat
dibuat lebih negatif dengan mengubah profil indeks dan dengan demikian digunakan
untuk mengimbangi dispersi material tetap, menggeser atau meratakan dispersi
intramoda keseluruhan. Ini menguntungkan karena memungkinkan sistem
komunikasi memiliki dispersi rendah dan atenuasi rendah. Namun, bila digunakan
dalam sistem penggandaan divisi panjang gelombang , serat yang mengalami
pergeseran dispersi dapat mengalami pencampuran empat gelombang yang
menyebabkan intermodulasi sinyal independen. Akibatnya, serat bergeser dispersi
bukan nol sering digunakan

5.4 Macam-macam Kabel Fiber Optik berdasarkan penggunaan

1.Aerial

Yang pertama saya jelaskan adalah kabel fiber optik tipe aerial (merupakan kabel
distribusi), tipe ini biasanya digelar di udara, melalui tiang-tiang seperti kabel telepon

8
atau listrik yang biasa kita lihat di pinggir jalan. ciri-cirinya memang cukup sulit bila
dilihat langsung untuk membedakan yang mana kabel optik dan kabel lain (pln/telkom
tembaga). tapi ada 1 cirinya, kabel distribusi optik ini biasanya lurus dan halus saat

dipasang jika dibandingkan dengan kabel pln yang seperti tali berbentuk angka 8 .

2. Duct

Kabel distribusi fiber optik yang ditanam menggunakan pelindung terlebih dahulu. bila
kita lihat misal di pinggir jalan ada penggalian dan kita melihat ada pipa-pipa karet yang
sedang dipasang, itu ada kemungkinan antara petugas PLN atau memang ada pemasangan
kabel duct di sekitar situ. ada juga contoh lainnya, yaitu di suatu tiang terdapat kabel fiber
optik yang keluar dari dalam tanah saya mendapati hal ini di jalanan kota Bandung saat
berjalan-jalan

3.Direct Buried

Kabel tanam langsung, kabel distribusi fiber optik yang ditanam langsung di dalam tanah
pada kedalaman tertentu. tanpa dilindungi oleh pipa pelindung.

4.Submarine

9
adalah kabel distribusi fiber optik yang digelar di bawah laut. pernah mendengar berita
gangguan smartfren dulu mengatakan kabel bawah lautnya terputus karena jangkar? iya
inilah yang dimaksud. jadi ada kemungkinan juga submarine ini merupakan tipe armored
cable demi melindungi kabel dari gangguan.

5.5 Macam Jenis Konektor Fiber Optik

 FC (Fiber Connector)

Digunakan untuk kabel single mode, konektornya memiliki drat ulir,


biasanya konektor ini tidak dibuat dari plastik, melainkan logam karena
terdapat ulir. akuranya tinggi. biasanya terdapat pada cable kit dan OTDR.

 SC (Subscriber Connector)

Digunakan pada kabel single mode dengan sistem cabut pasang, terbuat
dari bahan plastik dan tidak mahal, simple, mudah di atur secara manual.
biasanya kabel pigtail dan patch cord menggunakan konektor dengan ini.
dalam pelatihan BLK pun sama dan lebih sering menggunakan ini.

 ST (Straigh Tip)

10
Mirip seperti konektor BNC, bentuknya seperti bayonet dan berkunci.
sangat umum digunakan untuk kabel single mode maupun multi mode.
sama seperti konektor sc, mudah untuk dipasang dan dicabut.

 Biconic

Salah satu konektor paling pertama  yang muncul dalam sistem jaringan
fiber optik dan sudah mulai tidak digunakan lagi.

 D4

Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda pada ukuran saja
pada bagian ferrule nya sekitar 2mm.

 SMA

Konektor pendahulu konektor SC, yang penggunaannya sudah jarang


dipakai lagi.

11
5.6 Instalasi FFTH (Fiber from the home)

Ffth sangat berguna jika ditempatkan di warnet,kantor dan rumah karena


menawarkan internet yang kencang tanpa dipengaruhi cuaca meskipun
mahal,berikut cara kerja dan alat yang dipakai:

CO (Centrall Office)

CO sebagai Server dan mengubah data ke sinyal optik dengan alat conveter E.O
( Electric To Optic) yang berkapasitas 2-10GB.

 Cara menyambungkan CO ke ODC adalah dengan menggunakan kabel Feeder


yang berkapasitas besar. Dan disambungkan dengan cara Grounded / ditanam
didalam tanah karena bentuk kabel Feeder sangat besar dan dapat merusak
Tatanan kota.

12
ODC (Optical Distribution Cabinet)

ODC berfungsi membagi ke jaringan jaringan kecil ke perangkat yang dinamakan


ODP (Optical Distribution Point).  Cara menyambungkan ODC ke ODP dengan
menggunakan kabel DISTRIBUTION.

Ada 2 cara untuk memasang kabel ODC ke ODP :

a. AERIAL (Lewat Udara) yaitu dengan disambungkan diantara


tiang tiang.
b.Grounded (Lewat tanah) dengan alat tambahan yaitu ODP Padestal.
ODP (Optical Distribution Point)

Berfungsi sebagai pembagi terakhir dan dapat menampung 8 jaringan sekaligus.


ODP memakai kabel drop sebagai pembagi ke jaringan jaringan rumah / kantor.

5.7 Perangkat FTTH

A.OLT (Optical Line Termination)

Berfungsi sebagai antar muka central dengan jaringan yang dihubungkan ke satu
atau lebih jaringan distribusi fiber optik. perangkat ini melakukan konversi antara
sinyal listrik dan sinyal cahaya yang digunakan oleh jaringan optik pasif. 
Mengkoordinasikan multiplexing pada perangkat lain di ujung jaringan, atau biasa
disebut dengan Optical Network Terminal (ONT) atau Optical Network Unit
(ONU). Letak dari OLT ini ada di bagian penyedia/provider/central office.

13
OLT menyediakan interface antara sistem Passive Optical Network (PON) dengan
penyedia layanan (service provider) data, video, maupun voice/telepon. Perangkat
OLT meliputi:

 DCS (Digital Cross-connect), yang melayani nonswitched dan non-locally


switched TDM trafik ke jaringan telepon.
 Voice Gateway, yang melayani locally switched TDM/voice trafik ke
PSTN.
 IP Routers atau ATM Edge Switch, yang melayani trafik data.
 Video Network Device, yang melayani trafik video.

B. Optical Distribution Frame

Merupakan perangkat tempat terminasi awal kabel serat optik. dari arah
outdoor (Feeder) dan slot khusus untuk splitter.

C. Kabel Feeder

Merupakan kabel fiber optic yang diterminasi pada Optical Distribution Frame
(ODF) dan Optical Distribution Cabinet (ODC) yang berfungsi untuk
menyambungan kedua perangkat tersebut. Biasa disebut juga dengan istilah kabel
utama.

14
D. Optical Distribution Cabinet (ODC)

adalah tempat input kabel dari ODF dan output kabel ke ODP dan juga tempat
menyimpan splitter. Berfungsi sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan
pangkal kabel distribusi, Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder)
menjadi kabel yang berkapasitas lebih kecil (distribusi),  Tempat pembagi
informasi sinyal optik (splitter),  Tempat penyambungan. kalau di fisik ini bisa
kita jumpai misalnya di perumahan ada kotak besar, kalau punya telkom ada
tulisan Indihome fiber biasanya warna merah. tinggi kira-kira 120cm.

E. Kabel Distribusi

Fungsinya di sini untuk meneruskan sinyal optik dari ODC ke ODP.

F. Optical Distribution Point

15
Optical Distribution Point (ODP) merupakan perangkat terminasi akhir kabel
distribusi dan terminasi awal penggunaan kabel drop ke IKR (Instalasi Kabel
Rumah) dan juga tempat menyimpan splitter.

G. Optical Network Termination

Merupakan perangkat di sisi pelanggan yang menyediakan interface baik data,


voice, maupun video. Fungsi utama ONT ini adalah menerima trafik dalam
format optik dan mengkonversinya menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data,
voice, dan video.

5.8 Alat Ukur Fiber Optik

Alat ukur fiber optik terdiri dari beberapa model dan fungsi yang berbeda, antara
lain:

a. Optical Power Meter (OPM)

OPM merupakan alat yang digunakan untuk melakukan test fiber optik saat
melakukan instalasi dan pemeliharaan jaringan fiber atau serat. Optical Power

16
Meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optik saat instalasi, uji
akhir atau pemelihara yang diukur dalam satuan dB atau Decible.

OPM merupakan alat yang digunakan untuk melakukan test fiber optik saat
melakukan instalasi dan pemeliharaan jaringan fiber atau serat. Optical Power
Meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optik saat instalasi, uji
akhir atau pemelihara yang diukur dalam satuan dB atau Decible.

b. Optical main domain Reflectometer

Fungsi dari Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) ini adalah mengukur
jarak pada titik dalam fiber. OTDR juga digunakan untuk mengukur besar loss
rata-rata antara dua titik yang dipilih dalam fiber optik dalam satuan dB/km. Alat
ukur fiber optik memang mempunyai fungsi yang berbeda-beda yang disesuaikan
dengan keperluan instalasi maupun pemeliharaan dan bahkan perbaikan. OTDR
juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis event dalam fiber optik. Fungsi dari
OTDR lainnya adalah digunakan untuk mengetahui lokasi titik penyambungan
dan besar loss. OTDR juga dapat berguna untuk mengidentifikasi lokasi dan jenis
gangguan fiber optik. Fungsi berikutnya adalah untuk mengetahui besar porsi
daya yang dapat dipantulkan dalam suatu event pantulan atau disebut juga dengan
istilah Optical Return Loss.

c. Visual fault locator

17
Visual Laser fiber optic atau senter fiber optic berfungsi untuk melakukan
pengetesan pada core atau inti fiber optik. Laser akan mengikuti serat optik dari
POP hingga user, apabila core atau tidak bermasalah, maka laser akan sampai
pada titik tujuan.

d. Fusion splicer

Fusion Splicer (Fiber Optik) merupakan perangkat dalam sistem komunikasi yang
digunakan untuk menyambungkan ujung fiber optik. Keberadaan alat ini sangat
penting untuk membuat infrastruktur kabel optik menjadi optimal. Dalam
membangun jaringan komunikasi pasti dibutuhkan kabel optik dengan ukuran
yang panjang dari awal hingga tujuan akhir, sehingga dibutuhkan proses
penyambungan. 

5.9 Cara Membaca Core dan Tube pada Fiber Optik

Cara bacanya
yaitu:

Untuk yang
atas itu Tube
dan yang
disamping kiri
itu Core

18
Contoh:

Misalkan anda ditanya urutan core ke 77, apa warna tube dan apa warna corenya,
maka jawabnya

sesuai tabel Tubenya berwarna merah dan corenya berwarna abu abu.

Perhiungan Matematikanya:

Tube:77:12= 6.41666666667 yang dibulatkan jadi 7,7=warna Tube merah.

Core:77:12=6 sisa 5,5=warna core abu abu.

5.10 Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik memiliki banyak kelebihan dan telah banyak digunakan untuk
keperluan transmisi data yang berkecepatan tinggi. Namun Kabel yang berserat
optik ini juga memiliki kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan
kelemahan kabel fiber optik.

a.Kelebihan Kabel Fiber Optik

1.Bandwidth – Sistem komunikasi serat optik dapat digunakan untuk


mengirimkan lebih banyak informasi daripada kabel tembaga dan sangat cocok
untuk digunakan dengan komunikasi digital. Serat dapat membawa data dalam
jumlah besar karena kapasitas bandwidth yang lebih besar. Data dapat
ditransmisikan dengan kecepatan sangat tinggi biasanya 1,6 TB/detik di lapangan.
Karena kenyataan ini, internet generasi berikutnya akan didasarkan pada cahaya
atau dikenal sebagai LiFi (Light Fidelity).

2.Kehilangan Daya yang sangat Rendah – Serat optik menawarkan kehilangan


daya yang sangat rendah. Sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.
Kabel Serat Optik ini hanya kehilangan sinyal yang rendah sekitar 0,3dB/Km.
Oleh karena itu pengulang optic atau Repeater tidak diperlukan untuk jarak yang
relatif jauh. Apabila dibandingkan dengan kabel tembaga, kabel serat optik kebal
terhadap interferensi elektromagnetik dan tidak menghasilkan interferensi saat
beroperasi.

19
3. Keamanan – Fiber Optik memiliki kualitas tinggi dalam kinerja kerahasiaan
dan komunikasi. Fiber optik sulit untuk disadap. Hal ini dikarenakan Serat Optik
atau Optical Fiber ini tidak memancarkan energi elektromagnetik. Serat pada
dasarnya adalah media paling aman yang tersedia untuk membawa data sensitive.

4.Fleksibilitas – Karena kabel serat optik jauh lebih ringan dan diameternya lebih
kecil dari kabel tembaga, mereka juga menempati ruang lebih sedikit dengan
kabel dengan kapasitas informasi yang sama dan dapat lebih mudah diproduksi
dan dipasang.

5.Biaya Bahan – Kabel serat optik lebih murah daripada kabel tembaga, yang
secara drastis dapat mengurangi biaya pemasangan kabel baru atau pada saat
merawat kabel lama.

b. Kelemahan Kabel Fiber Optik

 Tidak bisa Dilipat dalam radius kecil – Fiber Optik dapat dengan mudah
dipatahkan atau kehilangan transmisi apabila dililitkan dalam radius kecil
(beberapa sentimeter). Namun hal ini biasanya diatasi dengan
membungkus serat optk dalam sarung atau jacket plastic sehingga
mempersulit penekukan kabel serat ini ke dalam radius kecil.
 Sangat Rentan terhadap Kerusakan – Fiber atau serat optik
membutuhkan perlindungan lebih banyak di sekitar kabel dibandingkan
dengan tembaga. Ukuran kabel serat optik sangat kabel kecil dan padat
sehingga sangat rentan terpotong atau rusak selama instalasi atau kegiatan
konstruksi. Jadi, apabila memilih kabel serat optik sebagai media
transmisi, maka diperlukan kegiatan khusus untuk mengatasi pemulihan
dan pencadangannya.
 Biaya Instalasi yang Tinggi – Fiber atau Serat optik lebih mahal untuk
dipasang dan harus dipasang oleh spesialis yang telah dilatih dengan
terampil. Fiber Optik pada dasarnya tidak sekuat kabel tembaga sehingga
pemasangannya harus sangat hati-hati dan teliti. Di samping itu,
diperlukan alat uji khusus untuk instalasi serat optik.

20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fiber Optic adalah salah satu jaringan yang handal dan cocok untuk pemakaian
orang banyak seperti di kantor,sekolah dan warnet meskipun biaya instalasinya
sangat mahal.
Saran
Semoga Fiber optic menjadi lebih murah lagi sehingga bisa terjangkau luas lagi.

21
Daftar Pustaka
http://repository.uin-suska.ac.id/3468/3/BAB%20II%20-
%20LANDASAN%20TEORI.pdf
https://culunid.blogspot.com/2018/11/pengertian-jenis-kabel-fiber-
optik.html
https://robbycore29.blogspot.com/2020/02/pengertian-fiber-optik-
kabel-fiber.html
https://teknikelektronika.com/pengertian-fiber-optik-optical-fiber-
jenis-jenis-fiber-optik/
https://socs.binus.ac.id/2018/12/06/kabel-fiber-optic/
https://www.kelasplc.com/fiber-optik/#13-ukuran-kabel-fiber-optik
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Non-zero_dispersion-shifted_fiber
https://en.wikipedia.org/wiki/Dispersion-shifted_fiber
https://tkjbaruna.wordpress.com/2016/11/02/cara-kerja-fiber-obtik-
di-telkom-access/
https://images.google.com/
https://mixartigo.com/fiber-optik-pengertian-sejarah-alat-bagian-
kabel-urutan-warna/

22

Anda mungkin juga menyukai