Anda di halaman 1dari 20

FORUM ORGANISASI PGRI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Ke-PGRI-an

Dosen Pengampu : Drs. Irjam, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Dyah Ayu Samahita (202111001017)


2. Rani Nurul Mardiyah (202111001029)
3. Sinta Nuriya (202111001034)
4. Sinta Nuriya Kholdah (202111001035)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)


PGRI PASURUAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
November, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Ke-PGRI-an’.


Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai jenis forum
Organisasi. Dimana setelah membahas topik ini, diharapkan pembaca dapat
memahami mata kuliah Ke-PGRI-an lebih mendalam.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna serta masih
banyak terdapat kekurangan, baik mengenai isi didalamnya maupun dari segi
pengerjaannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang kami
miliki. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang inovatif
demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca tentunya.

                                                                                                        Penulis,

10 November,2021

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar isi...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................4

B. Rumusan Masalah........................................................................................4

C. Tujuan Masalah............................................................................................4

D. Manfaat........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................6

A. Forum – Forum Organisasi PGRI................................................................6

1. Kongres/Kongres Luar Biasa......................................................................6


2. Konferensi Kerja Nasional.........................................................................8
3. Konferensi Provinsi / Konferensi Provinsi Luar Biasa...............................9
4. Konferensi Kerja Provinsi..........................................................................11
5. Konferensi kabupaten, Konferensi kota/ Konferensi kabupaten, Konferensi
kota Luar Biasa...........................................................................................12
6. Konferensi Kerja Kabupaten / Konferensi Kerja Kota...............................12
7. Konferensi cabang, Konferensi cabang khusus/ Konferensi cabang,
Konferensi cabang khusus LB....................................................................13
8. Konferensi kerja cabang/ Konferensi kerja cabang khusus........................15
9. Rapat Anggota Ranting (Rapran)...............................................................16
10. Rapat Pengurus dan Pertemuan Lain.........................................................16

BAB III PENUTUP..........................................................................................18

A. Kesimpulan..................................................................................................18

B. Saran.............................................................................................................18

Daftar Pustaka...................................................................................................19

iii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
PGRI dalah organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi
ketanagakerjaan yang berfokus pada bidang keguruan. PGRI sebagai tempat
berimpunnya segenap guru dan tenaga kependidikan linnya merupakan
organisasi ketanagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat Independen,
dan non politik praktis, secara aktif menjaga, memelihara, mempertahankan, dan
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai semangat
kekeluargaan, kesetiakawanan social yang kokoh serta sejahtera lahir batin, dan
kesetiakawanan organisasi baik nasional maupun internasional.
Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh dikalangan guru –
guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan guru – guru pribumi pada zaman
Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda
(PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru
Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Pemilik Sekolah. Tahun 1932 nama
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru
Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata
“Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi
oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat
kebangsaan sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia. Pada zaman
pendudukan Jepang segala Organisasi dilarang sekolah ditutup, Persatuan Guru
Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
B. Rumusan Masalah
A. Forum Organisasi PGRI
1. Apa saja jenis forum organisasi
2. Apa Fungsi Forum Organisasi
3. Apa Tujuan Forum Organisasi
4. Bagaimana Bentuk Forum Organisasi
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui jenis dari forum – forum organisasi PGRI
2. Mengetahui tujuan Forum – Forum Organisasi PGRI
3. Mengetahui forum PGRI ditingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota
D. Manfaat
Mengetahui lebih mendalam tentang Forum Organisasi Ke-PGRI-an agar lebih
mempermudah dalam mempelajari mata kuliah Ke-PGRI-an.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Forum – Forum Organisasi PGRI


Sesuai Anggaran Rumah Tangga PGRI Pasal 44, forum organisasi yang rutin
dilaksanakan oleh pengurus PGRI di seluruh jenjang :
1. Kongres/Kongres Luar Biasa
2. Konferensi Kerja Nasional
3. Konferensi Provinsi / Konferensi Provinsi Luar Biasa
4. Konferensi Kerja Provinsi
5. Konferensi kabupaten, Konferensi kota/ Konferensi kabupaten,
Konferensi kota Luar Biasa
6. Konferensi Kerja Kabupaten / Konferensi Kerja Kota
7. Konferensi cabang, Konferensi cabang khusus/ Konferensi cabang,
Konferensi cabang khusus LB
8. Konferensi kerja cabang/ Konferensi kerja cabang khusus
9. Rapat Anggota Ranting (Rapran)
10. Rapat Pengurus dan Pertemuan Lain1

1. Kongres/Kongres Luar Biasa


Kongres diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus besar setiap 5 (lima) tahun
sekali.
1) Kongres luar biasa diadakan :
a. Jika konferensi Kerja Nasional menggap perlu, atas dasar keputusan yang
disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga) jumlah suara yang hadir
b. Atas permintaan lebih dari ½ (seperdua) jumlah Kabupaten/Kota yang
mewakili lebih dari ½ (seperdua) jumlah suara

1
Alfarra, “forum Organisasi”, (http://pgrisanggau.or.id/halaman/detail/forum-organisasi diakses pada 10
November 2021, 10.48)

6
c. Bila dipandang perlu oleh pengurus besar dan disetujui Konferensi Kerja
Nasional
2) Kongres Luar Biasa Khusus yang membicarakan pembubaran organisasi dapat
dilaksanakan atas permintaan sekurang – kurangnya 2/3 jumlah Kabupaten/Kota
yang mewakili sedikitnya 2/3 jumlah suara.
1) Peserta Kongres terdiri dari :
a. Pengurus Besar PGRI
b. Para Penasihat PGRI
c. Utusan Pengurus Anak Lembaga Tingkat Nasional
d. Utusan Pengurus Badan Khusus tingkat Nasional
e. Utusan Pengurus Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
tingkat Nasional
f. Utusan PGRI Provinsi
g. Utusan Kabupaten/Kota
h. Pratinjau serta undangan lain yang ditetapkan oleh pengurus Besar
2) Hak Bicara dan Hak Suara :
a. Tiap peserta mempunyai hak bicara
b. Hak suara hanya pada utusan Kabupaten/Kota
c. Tiap – tiap Kabupaten/Kota mempunyai 1 suara untuk jumlah sampai
dengan 2.000 anggota
d. Jumlah suara Kabupaten/Kota paling sedikit 1 dan paling banyak 5 suara
e. Satu Kabupaten/Kota boleh mewakili hanya 1 Kabupaten/Kota lain yang
berhalangan menghadiri Kongres dengan mandat yang sah
f. Mandat untuk mewakili Kabupaten/Kota yang dimaksud dalam ayat (5)
pasal ini tidak boleh diberikan kepada Pengurus PGRI Provinsi,
Pengurus Besar, dan Anggota Penasihat
3) Acara Kongres
a. Acara pokok Kongres paling sedikit wajib membahas dan menetapkan
hal – hal sebagai berikut :
1. Laporan pertanggung jawaban Pengurus Besar, mengenai hal – hal :
 Kegiatan pelaksanaan program organisasi selama satu masa bakti

7
 Kebijakan keuangan organisasi, inventaris, dan kekayaan
organisasi
 Kegiatan dan perkembangan anak Lembaga, Badan Khusus, dan
Himpunan/ Ikatan/ Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
2. Penetapan program kerja termasuk rencana anggaran keuangan untuk
masa bakti yang akan datang
3. Pemilihan pengurus besar
4) Acara lainnya yang ditetapkan dan disahkan Kongres sesuai kewenangan
yang diatur dalam AD dan ART serta peraturan organisasi
2. Konferensi Kerja Nasional
a. Konferensi Kerja Nasional adalah rapat antar pengguna PGRI Provinsi yang
diselelnggarkan dan dipimpin oleh pengurus besar dan merupakan instansi
tertinggi dibawah Kongres
b. Tugas konferensi Kerja Nasional ialah menetapkan ga kebijakan yang belum
ada adalam Kbupaten Kongres selama masa antara Kongres
c. Pengurus PGRI Provinsi ikut bertanggungjawab tentang keputusan
Konferensi Kerja Nasional kepada Kongres
d. Konferensi Kerja Nasional diadakan 1 tahun sekali
e. Konferensi Kerja Nasional terakhir dalam masa bakti itu diadakan selambat
– lambatnya 3 bulan sebelum Kongres
f. Konferensi Kerja Nasional dapat diadakan :
a. Jika Pengurus Besar menganggap perlu,
b. Atas permintaan ½ (seperdua) jumlah Pengurus PGRI Provinsi dan
dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sesudah permintaan tersebut, Pengurus
Besar wajib menyeleng-garakannya.
g. Peserta Konferensi Kerja Nasional terdiri dari :
a. Pengurus Besar PGRI
b. Badan Penasihat PB PGRI
c. Pengurus Anak Lembaga PGRI tingkat Nasional
d. Pengurus Badan Khusus PGRI tingkat Nasional

8
e. Pengurus Himpunan/ Ikatan/ Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
PGRI tingkat Nasional
f. Utusan Pengurus PGRI Provinsi
g. Peninjau serta undangan lain yang ditetapkan oleh Pengurus Besar.;
i. Kewajiban Konferensi Kerja nasional :
1. Membahas dan menilai cara pelaksanaan Keputusan Kongres oleh
Pengurus Besar.
2. Menetapkan ketentuan-ketentuan umum, rencana kerja tahunan dan
kebijakan yang bersifat nasional yang belum ditetapkan dalam
Kongres baik ke dalam maupun ke luar yang tidak bertentangan
dengan Keputusan Kongres.
3. Menentukan penggantian anggota Pengurus Harian terpilih Pengurus
Besar yang berhalangan tetap, berhenti dan/atau diberhentikan
sebelum masa jabatan berakhir.
4. Membahas dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Organisasi (RAPBO) Pengurus Besar untuk tahun
mendatang.
5. Membicarakan dan mengesahkan laporan Pengurus Besar untuk
disampaikan kepada Kongres dan membicarakan persidangan-
persidangan lain untuk Kongres.
6. Konferensi Kerja Nasional pertama masa bakti kepengurusan wajib
menetapkan program kerja Pengurus Besar selama lima tahunan.
7. Konferensi Kerja Nasional terakhir dari masa bakti kepengurusan
wajib menetapkan Panitia Pemeriksa Keuangan Pengurus Besar dan
Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak Suara untuk Kongres yang akan
dating
3. Konferensi Provinsi/Konferensi Provinsi Luar Biasa
1. Konferensi PGRI Provinsi diadakan dan dipimpin oleh Pengurus PGRI Provinsi
tiap 5 (lima) tahun sekali.
2. Konferensi PGRI Provinsi Luar Biasa dapat diadakan :

9
a. Atas permintaan Konferensi Kerja PGRI Provinsi berdasarkan keputusan 2/3
(dua pertiga) suara dari yang hadir.
b. Atas permintaan lebih dari 1/2 (seperdua) jumlah cabang yang mewakili
lebih dari 1/2 (seperdua) jumlah suara.
c. Jika Pengurus Provinsi menganggap perlu dan disetujui Konferensi Kerja
Provinsi.
d. Atas permintaan Pengurus Besar.
3. Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sesudah salah satu dan atau semua
permintaan tersebut ayat (2) butir a, b, c, atau d diterima. Pengurus PGRI
Provinsi wajib menyelenggarakan Konferensi tersebut.
4. Peserta Konferensi PGRI Provinsi terdiri dari :
a. Utusan Pengurus PGRI Cabang dan Cabang Khusus
b. Utusan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota
c. Pengurus Provinsi
d. Utusan Pengurus Besar
e. Wakil Pimpinan Anak Lembaga dan Badan Khusus Provinsi
f. Wakil Pimpinan Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
Provinsi
g. Badan Penasihat Pengurus PGRI Provinsi
h. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Provinsi
5. Acara Pokok Konferensi PGRI Provinsi paling sedikit wajib membahas dan
menetapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus PGRI Provinsi mengenai hal-hal :
 kegiatan pelaksanaan program organisasi selama satu masa bakti,
kebijakan keuangan, inventaris, dan kekayaan Organisasi PGRI Provinsi,
 kegiatan dan Perkembangan Anak Lembaga, Badan Khusus, dan
Himpunan/Ikatan/ Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis Provinsi.
b. Penetapan Program Kerja termasuk rencana anggaran keuangan dan untuk
masa bakti yang akan datang.
6. Pemilihan Pengurus PGRI Provinsi masa bakti berikutnya. Acara lainnya
ditetapkan dan disahkan dalam Konferens tersebut.

10
7. Pada dasarnya ketentuan pasal 50 Anggaran Rumah Tanggga berlaku pula bagi
pasal ini yang disesuaikan dengan tingkatannya.
4. Konferensi Kerja Provinsi
1. Konferensi Kerja PGRI Provinsi adalah rapat antar Pengurus PGRI
Kabupaten/Kota yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus PGRI
Provinsi dan merupakan instansi tertinggi di bawah Konferensi PGRI Provinsi.
2. Konferensi Kerja PGRI Provinsi bertugas menetapkan program tahunan dan
kebijakan organisasi sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan Konferensi
PGRI Provinsi.
3. Pada dasarnya ketentuan pasal 54 Anggaran Rumah Tangga berlaku pula bagi
pasal ini yang disesuaikan dengan tingkatannya.
4. Peserta Konferensi Kerja PGRI Provinsi terdiri dari :
a. Utusan Pengurus PGRI Cabang Khusus
b. Utusan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota
c. Pengurus Provinsi
d. Utusan Pengurus Besar
e. Wakil Pimpinan Anak Lembaga dan Badan Khusus Provinsi
f. Wakil Pimpinan Himpunan Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
Provinsi
g. Badan Penasihat Pengurus PGRI PRovinsi
h. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Provinsi
5. Kewajiban Konferensi Kerja Provinsi
a. Membahas dan menilai pelaksanaan keputusan Konferensi PGRI Provinsi.
b. Menetapkan rencana kerja tahunan dan kebijakan yang belum ditetapkan
sepanjang tidak bertentangan dengan putusan Konferensi PGRI Provinsi.
c. Menentukan penggantian anggota Pengurus Harian terpilih antar waktu
apabila terjadi kekosongan.
d. Membahas dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Organisasi (RAPBO) Pengurus PGRI Provinsi untuk tahun mendatang.
e. Konferensi Kerja PGRI Provinsi menjelang Kongres sedikitnya menetapkan
calon-calon Anggota Panitia Pemilihan Pengurus Besar.

11
6. Konferensi Kabupaten/Kota
a. Konferensi PGRI Kabupaten/Kota diadakan dan dipimpin oleh Pengurus
PGRI Kabupaten/Kota tiap 5 (lima) tahun sekali.
b. Konferensi PGRI Kabupaten/Kota Luar Biasa dapat juga diadakan :
1. kalau Pengurus PGRI Provinsi menganggap perlu dan disetujui
Konferensi Kerja Kabupaten/Kota,
2. Atas permintaan ½ (seperdua) jumlah Cabang dan mewakili lebih ½
(seperdua) jumlah suara, atas permintaan Pengurus Provinsi.
c. Dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sesudah salah satu dan/atau semua
permintaan tersebut diterima, Pengurus PGRI kabupaten/Kota wajib
menyelenggarakannya.
d. Peserta Konferensi PGRI Kabupaten/Kota terdiri dari :
1. Utusan Pengurus Ranting
2. Utusan Pengurus Cabang
3. Pengurus PGRI Kabupaten/Kota
4. Utusan Pengurus PGRI Provinsi
5. Wakil Anak Lembaga dan Badan Khusus tingkat Kabupaten/Kota
6. Wakil Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis tingkat
Kabupaten/Kota
7. Badan Penasihat Pengurus PGRI Kabupaten/KotaAnggaran Dasar &
Anggaran Rumah Tangga PGRI -75-
8. Peninjau yang diundang oleh Pengurus PGRI kabupaten/Kota
e. Hak dan Kewajiban Konferensi Kabupaten/Kota
f. Pada dasarnya pasal 50 dan pasal 62 Anggaran Rumah Tangga secara
mutatis dan mutandis berlaku pula bagi pasal ini yang disesuaikan dengan
tingkatannya
7. Konferensi Kerja Kabupaten/Kota
a. Konferensi Kerja PGRI Kabupaten/Kota adalah Rapat antar Pengurus PGRI
Cabang yang diselenggarakan dan dipimpin oleh PGRI Kabupaten/Kota, dan
merupakan instansi tertinggi di bawah Konferensi Kabupaten/Kota.

12
b. Konferensi Kerja PGRI Kabupaten/Kota bertugas menetapkan program
tahunan dan kebijakan organisasi sepanjang tidak bertentangan dengan
keputusan Konferensi Kerja PGRI Kabupaten/Kota.
c. Peserta Konferensi Kerja PGRI Kabupaten/Kota terdiri dari :
1. Utusan Pengurus Cabang
2. Pengurus PGRI Kabupaten/Kota
3. Utusan Pengurus Provinsi
4. Wakil Pimpinan Anak Lembaga dan Badan Khusus Kabupaten/Kota
5. Wakil Pimpinan Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
Kabupaten/Kota
6. Badan Penasihat Kabupaten/Kota
7. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Kabupaten/Kota
d. Kewajiban Konferensi Kerja PGRI Kabupaten/Kota
1. Membahas dan menilai pelaksanaan keputusan Konferensi PGRI
Kabupaten/Kota.
2. Menetapkan rencana kerja tahunan dan kebijakan yang belum ditetapkan
sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan Konferensi PGRI
Kabupaten/Kota.
3. Menentukan penggantian anggota Pengurus antar waktu apabila terjadi
kekosongan.
4. Membahas dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Organisasi (RAPBO) Pengurus PGRI Kabupaten/Kota untuk tahun
mendatang.
5. Konferensi Kerja PGRI Kabupaten/Kota menjelang Kongres sedikitnya
menetapkan calon anggota PanitianPemilihan Pengurus Provinsi.
8. Konferensi cabang, Konferensi cabang khusus/ Konferensi cabang,
Konferensi cabang khusus LB
a. Konferensi PGRI Cabang diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus
PGRI Cabang tiap 5 (lima) tahun sekali pada akhir masa bakti Pengurus
PGRI Cabang.
b. Konferensi PGRI Cabang Luar Biasa dapat juga diadakan :

13
1. Kalau Pengurus Cabang menganggap perlu.
2. Atas permintaan sekuran-kurangnya ½ (seperdua) Jumlah Ranting dan
atau jumlah anggota.
3. Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PGRI -80-
4. Atas Permintaan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota.
5. Atas Permintaan Pengurus PGRI Provinsi.
c. Peserta Konferensi PGRI Cabang
1. Utusan Ranting dan atau seluruh anggota
2. Pengurus Cabang Wakil Pengurus PGRI Kabupaten/Kota
3. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Cabang
d. Semua anggota/utusan Ranting berdasarkan undangannya mempunyai hak
bicara.
e. Hak suara hanya ada pada Ranting dan/atau perwakilan anggota berdasar
wilayah desa/kelurahan/satu unit kerja/gugus sekolah dimana setiap 20
anggota memiliki 1 (satu) suara dan atau seluruh anggota cabang.
f. Setiap Ranting dan/atau wilayah desa/kelurahan/satu unit kerja/gugud
sekolah memiliki sedikitnya 1 (satu) suara dan sebanyak-banyaknya 5 (lima)
suara.
g. Acara pokok Konferensi PGRI Cabang membahas dan menetapkan antara
lain :
1. laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang termasuk kebijakan
keuangan dalam masa baktinya,
2. rencana kerja termasuk anggaran keuangan dalam masa bakti yang akan
datang,
3. pemilihan Pengurus Cabang
h. Pada dasarnya segala ketentuan tentang penyelenggaraan Konferensi PGRI
Kabupaten/Kota berlaku juga bagi penyelenggaraan Konferensi PGRI
Cabang dengan disesuaikan berdasar ruang lingkup dan tingkatannya.

14
9. Konferensi Kerja Cabang
a. Jika Organisasi Cabang terdiri dari Ranting-Ranting maka diadakan
Konferensi PGRI Cabang yang diselenggarakan setiap tahun dan dipimpin
oleh Pengurus Cabang.
b. Konferensi Kerja PGRI Cabang dapat juga diadakan :
1. kalau Pengurus Cabang menganggap perlu, atas permintaan ½ (seperdua)
jumlah Ranting yang mewakili lebih dari ½ (seperdua) jumlah anggota,
atas permintaan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota, atas permintaan
Pengurus PGRI Provinsi.
c. Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sesudah salah satu dan/atau semua
permintaan tersebut dalam ayat (2) pasal ini diterima. Pengurus PGRI
Cabang wajib menyelenggarakannya
d. Peserta Konferensi Kerja PGRI Cabang :
1. Utusan Ranting
2. Pengurus Cabang
3. Wakil Pengurus PGRI Kabupaten/Kota
4. Wakil Pengurus Anak Lembaga dan Badan Khusus tingkat Cabang
5. Wakil Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahilan Sejenis tingkat
Cabang
6. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Cabang.
e. Utusan Ranting mempunyai hak bicara dan hak suara sedang peserta lainnya
hanya mempunyai hak bicara.
f. Jumlah suara yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Setiap Ranting mempunyai hak suara sekurangkurangnya 1 (satu) suara
sebanyak-banyaknya 5 (lima) suara Setiap 20 (duapuluh) anggota berhak
1 (satu) suara.
2. Jika Cabang tersebut tidak mempunyai Ranting maka Konferensi Kerja
PGRI Cabang diganti dengan rapat kerja anggota yang dihadiri oleh
perutusan anggotaAnggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PGRI
-82-berdasar permakilan wilayah desa/kelurahan/satu unit kerja/gugus
sekolah.

15
3. Segala ketentuan tentang Konferensi Kerja secara mutatis dan mutandis
berlaku juga bagi rapat kerja anggota seperti tersebut dalam ayat (7)
pasal ini dengan disesuaikan berdasar ruang lingkup dan tingkatannya.
10. Rapat Anggota Ranting
a. Rapat anggota PGRI Ranting diadakan sekurangkurangnya 6 (enam) bulan
sekali dipimpin oleh Pengurus Ranting.
b. Rapat anggota PGRI Ranting dapat juga diadakan apabila :
1. Pengurus Ranting menganggap perlu.
2. Atas permintaan ½ (seperdua) anggota Ranting atau lebih.
3. Atas Permintaan Pengurus PGRI Cabang
4. Atas permintaan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota.
c. Pada akhir masa bakti Pengurus PGRI Ranting, rapat anggota diupayakan
agar dihadiri oleh seluruh anggota dan rapat anggota tersebut berfungsi
sebagai forum tertinggi organisasi di tingkat Ranting.
d. Hak bicara dan hak suara ada pada semua anggota yang hadir.
e. Anggota yang tidak hadir dianggap tidak menggunakan hak bicara dan hak
suaranya.
f. Segala ketentuan tentang Konferensi Kabupaten/Kota secara mutatis dan
mutandis berlaku juga bagi rapat anggota tersebut dalam ayat (3) pasal ini
dengan disesuaikan berdasar ruang lingkup dan tingkatannya.
11. Rapat Pengurus dan Pertemuan Lain/Rapat Pengurus
a. Rapat Pengurus/Pengurus Harian disetiap tingkatan diadakan sesuai
keperluan dan sekurang-kurangnya diselenggarakan 1 (satu) bulan sekali.
b. Rapat Pengurus Lengkap Pimpinan Organisasi diselenggarakan sekurang-
kurangnya 2 (dua) bulan sekali.
c. Rapat Pleno Lengkap Organisasi yang dihadiri oleh seluruh Pengurus
Organisasi, Badan Penasihat, Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan
Keahlian Sejenis, Pimpinan Anak Lembaga, dan Pimpinan Badan Khusus
diadakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
d. Rapat Pengurus dapat juga diadakan atas permintaan ½ (seperdua) jumlah
anggota Pengurus Lengkap dan/atau ada hal-hal yang mendesak.

16
e. Pertemuan khusus antara berbagai pihak secara terpisah dapat diadakan
sesuai keperluan.
f. Dalam rapat tersebut semua anggota yang hadir mempunyai hak bicara dan
hak suara yang sama.
12. Pertemuan Lain
a. Pertemuan lain dapat diselenggarakan oleh Pengurus Organisasi di semua
tingkatan apabila diperlukan dalam upaya kelancaran pelaksanaan misi
organisasi.
b. Rapat Koordinasi Pimpinan PGRI Kabupaten/Kota Tingkat Nasional
dilaksanakan setiap 2 tahun sekali oleh Pengurus Besar (PB) PGRI
c. Rapat Koordinasi Pimpinan PGRI Cabang/Cabang Khusus Tingkat Provinsi
dilaksanakan setiap 2 (dua tahun sekali oleh Pengurus PGRI Provinsi
d. Rapat Koordinasi Pimpinan PGRI Ranting Tingkat Kabupaten/Kota
dilaksanakan setiap 2 (dua) tahun oleh Pengurus PGRI Kabupaten/Kota.2

2
Pengurus PGRI Kabupaten Sanggau,” Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PGRI”, (Diakses tgl
10 November 2021,14.00)

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Forum – Forum Organisasi PGRI
Sesuai Anggaran Rumah Tangga PGRI Pasal 44, forum organisasi yang rutin
dilaksanakan oleh pengurus PGRI di seluruh jenjang :
1. Kongres/Kongres Luar Biasa
2. Konferensi Kerja Nasional
3. Konferensi Provinsi / Konferensi Provinsi Luar Biasa
4. Konferensi Kerja Provinsi
5. Konferensi kabupaten, Konferensi kota/ Konferensi kabupaten,
Konferensi kota Luar Biasa
6. Konferensi Kerja Kabupaten / Konferensi Kerja Kota
7. Konferensi cabang, Konferensi cabang khusus/ Konferensi cabang,
Konferensi cabang khusus LB
8. Konferensi kerja cabang/ Konferensi kerja cabang khusus
9. Rapat Anggota Ranting (Rapran)
10. Rapat Pengurus dan Pertemuan Lain

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya susun. Sebagai mahasiswa kita
harus mengembangkan ilmu yang kita peroleh dan mencari kebenaran ilmu itu
semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, akhir kata saya menyadari bahwa
makalah ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan langkah awal yang masih
banyak memerlukan perbaikan. Karena itu saya sangat mengharapkan
tanggapan, saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya makalah saya
yang selanjutnya. atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Pengurus PGRI Kabupaten Sanggau,” Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
PGRI”

Alfarra, “forum Organisasi”, (http://pgrisanggau.or.id/halaman/detail/forum-organisasi)

19

Anda mungkin juga menyukai