Anda di halaman 1dari 2

STANDAR AUDIT 530 SAMPLING AUDIT

RUANG LINGKUP

Menjelaskan dan mengatur penggunaan sampling audit dalam pelaksanaan prosedur audit

DEFINISI

Sampling audit adalah cara auditor untuk memperoleh bukti audit yang representatif kurang dari
100% dari populasi

Alasan menggunakan sampling audit:

1. Waktu (keterbatasan waktu dalam perikatan)


2. Biaya

TUJUAN SAMPLING

Untuk membantu auditor dalam memperoleh dasar yang kuat untukk menarik kesimpulan atas
populasi

Populasi adalah sekumplan data2 yang akan dijadikan sample

Risiko sampling adalah risiko bahwa kesimpulan auditor yang didasarkan pada suatu sample dapat
berbeda dengan kesimpulan jika prosedur audit yang sama diterapkan keseluruh populasi

Risiko non sampling adalah risiko bahwa auditor mencapai suatu kesimpulan yang salah dengan
alasan apapun yang tidak terkait dengan risiko sampling

LANGKAH2 SAMPLING AUDIT

1. Perencanaan sample
Auditor berkonsultasi dengan rekan2 dalam menentukan berapa ukueran sample yang akan
diambil, saldo2 akun apa yang akan diperiksa
2. Seleksi sample
Auditor mengambil sample bisa secara random dan tidak
3. Melaksanakan pengujian
Melakukan pengambilan data di klien dan melaksanakan pengujian
4. Evaluasi hasil sample

UKURAN SAMPLE

1. Menggunakan rumus statistik


2. Auditor judgement (berdasarkan pengalaman dan diskusi)

METODE SAMPLING

1. Sampling statistik
a. Pemilihan unsur2 dilakukan secara random
b. Menggunakan teori probabilitas untuk menilai hasil sample, termasuk untuk mengukur
risiko sampling
2. Metode non statistik
Metode ini umumnya berfokus pada pengalaman dan profesional judgement auditor dalam
memilih item2 populasi dan mengevaluasi hasilnya

JENIS JENIS METODE SAMPLING


1. Pemilihan acak
Pemilihan menggunakan random nomor generator (software) atau random number table
2. Pemilihan secara sistematis
Jumlah unit sampling ditentukan dengan ukuran sample yang membentuk interval sampling
3. Sampling audit moneter
Sampling statistik sederhada dimana memberikan hasil statistik yang diekspresikan dalam
satuan moneter
4. Pemilihan sembarang
Jumlah sample ditenukan tanpa menggunakan suatu teknik yang terstruktur. Auditor tidak
boleh keberpihakan pada suatu sample, jadi auditor harus netral agar sampel tidak bias
5. Pemilihan secara blocking
Pemilihan blok yang tersusun atas unsur2 yang letaknya dalam populasi

EVALUASI HASIL SAMPLING

Jika auditor yakin dengan samplingnya maka auditor dapat melanjutkan ke prosedur audit
selanjutnya

Jika auditor tidak yakin dengan samplingnya maka auditor dapat:

1. Meminta penjelasan terhadap manajemen


2. Menyesuaikan sifat, keadaan, dan luas prosedur audit tambahan

Anda mungkin juga menyukai