Anda di halaman 1dari 17

BBDM MODUL 7.

2
SKENARIO 1

Disusun oleh :
Gempita Sekar Permata (22010218130048)

Dosen Pembimbing :
drg. Yoghi Bagus, M.Hkes

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
Lembar Pengesahan Penilaian Makalah Individu
BBDM : Skenario 1 Modul 7.2
Nama : Gempita Sekar Permata
NIM : 22010218130048

Kategori Penilaian Rentang Nilai Nilai

Kualitas Penulisan 0-20

Ketepatan Argumentasi Skenario 0-40

Kualitas Pustaka 0-20

Ketepatan Format
1. PDF 0-5
2. Jumlah Kata ± 2000 0-5
(tidak termasuk Referensi)
3. Penulisan Pustaka format Springer 0-5
(Author-Year)
4. Pengumpulan tepat waktu 0-5
TOTAL

Makalah telah dikumpulkan Makalah telah diterima


pada tanggal : 17 Oktober 2021 pada tanggal:

Pengampu
Nama : Gempita Sekar Permata Nama : drg. Yoghi Bagus, M.Hkes
NIM : 22010218130048 NIP : 199303292018111001
Kasus BBDM I

Modul 7.2 PSKG FK Undip

Sidang Kasus Legal Usia Anak

Deskripsi Kasus

RSGM PSKG FK UNDIP menerima permintaan sebagai Ahli dari Polisi Daerah Jawa
Tengah untuk melakukan pemeriksaan terhadap 2 tersangka dalam kasus pembunuhan
berencana. Seluruh tersangka diketahui tidak memiliki identitas dalam bentuk apapun, dan
Polisi memiliki asumsi bahwa tersangka tersebut masih dibawah umur. Ketiga tersangka
tersebut adalah ZU (Laki-Laki), IW (Perempuan), dan LI (Laki-laki).

Sebagai forensik odontologis, dokter A melakukan pemeriksaan radiografis panoramik untuk


melakukan pemeriksaan estimasi usia dental. Dokter A akan melaporkan hasil analisis
estimasi usia dental beserta probabilitas usia dewasa tersangka dengan menggunakan metode
London Atlas milik Al- Qahtani dan metode Staging-Scoring milik Gunst & Mesotten.

Instruksi Penugasan

Tugas laporan mandiri dikumpulkan H-1 sebelum dimulainya diskusi kedua. Tugas laporan
kelompok dikumpulkan H+7 setelah selesainya diskusi kedua.

Gambar

1.
2.

3.

Keterangan : Gambar 1. Milik ZU, 2. Milik IW, dan 3. Milik LI

Referensi

• AlQahtani, S. J., Hector, M. P., Liversidge, H. M. (2010). Brief communication: The


London atlas of human tooth development and eruption. American Journal of Physical
Anthropology, 142(3), 481–490. https://doi.org/10.1002/ajpa.21258

• Gunst, K., Mesotten, K., Carbonez, A., Willems, G. (2003). Third molar root development
in relation to chronological age: A lar- ge sample sized retrospective study. Forensic Science
International. https://doi.org/10.1016/S0379-0738(03)00263-9
TERMINOLOGI

- Forensik Odontologi : Dokter gigi yang terlatih khusus untuk membantu


mengindentifikasi sisa yang tidak diketahui dan melacak bagian oral dari individu
tertentu dan biasanya dipanggil oleh pihak kepolisian dan pemeriksa medis
- Metode London Atlas : Salah satu metode estimasi usia yang menggunakan
radiografi gigi berdasarkan perkembangan gigi. Metode ini dikembangkan oleh Al
Qahtani yang menentukan estimasi usia berdasarkan hubungan antara tulang alveolar
dengan tahapan formasi erupsi gigi dan digunakan pada usia 28 minggu – 23 tahun
- Pemeriksaan Estimasi Usia : Suatu proses perkiraan usia seseorang dengan
menggunakan intrumen gigi dilihat dari perkembangan jaringan dan organnya.
Pemeriksaan ini dihitung dengan melihat perkembangan gigi manusia dengan
menggunakan metode waktu erupsi dan maturasi gigi. Jika pada individu yang akan
tersisa atau tersedia maka dapat dilakukan dengan metode skeletal melalui derajat
penutupan sutura morfologi simfisis pubis. Morfologi aurikularis pubis yang
disesuaikan dengan skeletal yang disesuakan.
- Metode Staging-Scoring : merupakan metode yang digunakan dengan melihat
pertumbuhan gigi molar 3 dengan menggunakan orthopanthomorgram yang biasanya
digunakan pada individu pda usia lebih 18 tahun. Pada metode ini ada 10 tahapan
yaitu 3 tahapan untuk pembentukan mahkota dan 7 tahapan untuk pembentukan akar.
Biasanya dalam rentang 23 tahun biasanya memakai analisis perkembangan gigi
molar 3.
- Pembunuhan Berencana : merupakan kejahatan merampas nyawa manusia lain yang
telah dilakukan manusia setelah dilakukan perencanaan waktu atau metode dengan
tujuan untuk memastikan keberhasilan pembunuhan. Antara niat ingin membunuh dan
aksi ada rentang waktu untuk merencakan membunuh korban.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja yang dapat dinilai dari metode radiografi untuk menentukan estimasi usia ?
2. Apa kelebihan penggunaan gigi dalam analisis estimasi usia ?
3. Apa saja metode yang bisa digunakan dalam penentuan estimasi usia korban ?
4. Apa saja prinsip estimasi usia dental ?
5. Apa keuntungan penggunaan metode radiografi dalam estimasi usia?
6. Berapa batas usia anak dapat diberikan hukuman atau pidana ?
7. Apa kelebihan dan kekurangan dari metode dalam skenario (Al- Qahtani dan metode
Staging-Scoring milik Gunst&Mesotten)?

HIPOTESIS

1. Yang dapat dinilai dari metode radiografi :

- Dari tulang rahang pada usia prenatal


- Mineralisasi awal gigi pada saat intrauterin
- Proses erupsi mahkota gigi dalam rongga mulut
- Tingkat penyelesaian mahkota gigi
- Tingkat penyelesaian pada akar gigi
- Informasi mengenai volume ruang pulpa dan pembentukan dentin sekunder scr
fisiologis
- Perkembangan gigi molar 3
- Rasio gigi terhadap pulpa
- Derajar resorpsi gigi sulung
- Pengukuran apeks yang terbuka dan penampilan pada benih gigi

2. Kelebihan gigi dalam analisis estimasi usia :

- Tahan panas sampai suhu 900oC


- Tidak mudah rusak selama penyimpanan
- Melekat erat pada tulang rahang
- Gigi tahan terhadap kerusakan mekanis, kimia dan fisik
- Memiliki karakteristik yang unik yang dapat dilihat dari variasi gigi pd individu
(karakteristik unik : ciri-ciri morfologi yang berbeda; kalsifikasi email dan dentin,
perkembangan mahkota dan akar hingga terbentuk sempurna, gigi menunjukkan
variasi yang lebih sedikit dibanding dengan usia tulang karena adanya pola erupsi
gigi susu dan tetap, gigi dapat menyediakan informasi mengenai identitas individu
seperti adanya penambalan atau ekstraksi)

3. Metode yang dapat digunakan dalam penentuan estimasi usia :

- Metode Demirjian : perkiraan usia kronologis dengan scoring technique yang


dapat digunakan untuk anak usia 3 – 16 tahun dengan menilai maturasi gigi pada
foto panoramik dan dibagi menjadi 8 tahapan
- Metode Al qahtani : membandingkan gambar radiografi panoramik dengan atlas
kalsifikasi dan erupsi gigi geligi yang disusun oleh al qahtani
- Metode Kvaal : mengukur runag pulpa 6 gigi termasuk insisif sentral dan lateral
RA serta premolar kedua melalui foto radiografi
- Metode Tooth Coronal Indeks : estimasi usia dilakukan berdasarkan pada
hubungan antara usia kronologis dan ukuran ruang pulpa gigi
- Metode Schour Maseeler : grafik menunjukkan perkembangan dan proses erupsi
gigi geligi manusia
- Metode Helfman dan Bada : metode biokimia dengan rasemisasi asam amino,
didapatkan kolerasi antara usia dan asam aspartart di enamel
- Metode Riitz : rasemisasi di dentin untuk mengetahui usia individu
- Metode Gunstanson : metode morfologis dimana estimasi usia dapat dilakukan
berdasarkan perubahan morfologis dan histologis.
- Metode Cameriere : menggunakan formulasi regresi liniear dan menganalisis 7
gigi geligi RB kiri, tdk termasuk gigi molar 3, menghitung rasio tinggi dan lebar
gigi yang apikalnya terbuka
- Metode Blenkin dan Taylor : didasarkan pada proses kalsifikasi akar dan resorpsi
gigi berdasarkan radiografi

Metode estimasi usia pada masa postformation


- Gustafson (1950) : Evaluasi dan observasi 6 perubahan paska pembentukan
(atrisi,periodontitis,dentin sekunder,aposisi sementum,resorpsi akar dan
translusensi akar)
- Johanson sectioning (1970) : Modifikasi dari Gustafson dengan rekomendasi
pemeriksaan oklusi gigi, jumlah gigi, lokasi, dan potential habits.
- Maples (1978) : Evaluasi dengan gigi yang dipotong dengan kriteria Gustafson
- Lamendin et al (1992) : Membatasi estimasi menjadi root transparency dan
periodontal recession
- Prince and ubelaker (2002) : Menggunakan metode lamendin et al dengan
menggunakan sisa skeletal
- Bang and ram (1970) : Mengurangi kriteria yaitu translucency, karena tidak
menunjukan variasi gender dan ancestral
- Kvaal el al (1995) : Menggunakan metode radiograf non invasive untuk evaluasi
perubahan progresif pada ukuran pulpa akibat aposisi dentin sekunder.

4. Prinsip estimasi usia dental adalah berdasarkan tanda perkembangan seperti


mineralisasi, keparahan gingiva, kuantitas lapisan sementum, dan penurunan ruang
pulpa, dan perubahan degeneratif seperti atrisi atau resesi periodontal
5. Keuntunggan radiografi dalam estimasi usia :

- Berperan penting dalam memperkiraan usia individu baik dibidang kedokteran


gigi atau forensik karena dinilai sbg teknik yang sederhana dan non invansif
- Dapat memperlihatkan tahapan perkembangan dan pertumbuhan gigi sehingga
dapat menentukkan usia dental
- Dapat digunakan untuk individu yang hidup atau meningal
- Radiografi periapikal intraoral, Radiografi lateral oblique, radiolgrafi
sefalometrik, dan radiografi panoramik dapat digunakan untuk memperkirakan
usia
- Biaya tidak terlalu mahald dan dapat diinterpretasikan dengan cepat

Radiografi Panoramic : memiliki gambaran daerah yang luas, mudah didapatkan


karena sering digunakan dokter gigi dalam praktik, harganya lebih terjangkau,
paparan radiasi minimun, dosis radiasi rendah, dapat memperoleh informasi lebih
cepat tanpa merusak jaringan hidup atau mati.

6. Batas usia anak dapat diberikan pidana :

- UU No.11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak hal ini terlihat dari
naiknya usia batas usia minimum dari 8 tahun menjadi 12 tahun, tidak ada lagi
batasan belum kawin, sehingga tidak bersifat diskriminatif
- Anak yang belum berumur 12 tahun hanya boleh diperiksa sebagai dasar
pengambilan keputusan oleh pnyidik untuk memberi tindakan, hal tersebut bukan
bagian dari proses peradilan pidana
- Dari UU tersebut disebutkan pidana baru dijatuhkan untuk anak usia 14 tahun -
belum berumur 18 tahun

7. Kelebihan Al- Qahtani :

- Komprehensif, memiliki bukti dasar, akurat, sensitif, dan mudah digunakan


- Memiliki titik tengah dari gabungan diagram laki-laki dan perempuan jadi bisa
mengetahui jenis kelamin

Kekurangan Al- Qahtani:

- Distribusi jenis kelamin dan usia tidak ideal


- Pada subjek yang berusia lebih 14 tahun yang membutuhkan tampilan molar 3
bisa saja semua subjek tidak memiliki gigi m3 bisa hilang atau tidak ada dan
bentuk gigi geraham sifatnya variatif jadi mempengaruhi estimasi usia
- Kemungkinan kelainan datau keterlambatan erupsi

Keleibihan Metode Staging-Scoring milik

Gunst&Mesotten :

- memakai metode regresi linear dan merupakan modifikasi dari metode

gleiser Kekurangan Metode Staging-Scoring milik Gunst&Mesotten :

- terdapat variasi besar dalam posisi morfologi dan waktu pembentukan, terjadi
perbedaan populasi dari metode ini karena diciptakan dari individu kaukasoid

PETA KONSEP
SASARAN BELAJAR

1. Mampu memahami dan menjelaskan mengenai batas usia anak yang ditanggung
oleh pidana
2. Mampu memahami dan menjelaskan analisis usia dental menggunakan metode
London Atlas (Definisi, cara analisis, kelebihan dan kekurangan)
3. Mampu memahami dan menjelaskan analisis usia dental menggunakan Stagging
Scoring (Definisi, cara analisis, kelebihan dan kekurangan)

BELAJAR MANDIRI
1. Batas usia anak yang ditanggung oleh pidana

Menurut UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 1 :

(1) Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan.
(2) Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak
dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi,
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Menurut UU Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak Pasal 4 :

(1) Batas umur Anak Nakal yang dapat diajukan ke Sidang Anak adalah
sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18
(delapan belas) tahun dan belum pernah kawin.
(2) Dalam hal anak melakukan tindak pidana pada batas umur sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan diajukan ke sidang pengadilan setelah anak
yang bersangkutan melampaui batas umurtersebut, tetapi belum mencapai
umur 21 (dua puluh satu) tahun, tetap diajukan ke Sidang Anak.

Menurut UU Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak :

Pasal 1 : Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya disebut Anak
adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18
(delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana.
Pasal 20 : Dalam hal tindak pidana dilakukan oleh Anak sebelum genap berumur
18 (delapan belas) tahun dan diajukan ke sidang pengadilan setelah Anak yang
bersangkutan melampaui batas umur 18 (delapan belas) tahun, tetapi belum
mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun, Anak tetap diajukan ke sidang Anak.

Pasal 21 : Dalam hal Anak belum berumur 12 (dua belas) tahun melakukan atau
diduga melakukan tindak pidana, Penyidik, Pembimbing Kemasyarakatan, dan
Pekerja Sosial Profesional mengambil keputusan untuk:
a. menyerahkannya kembali kepada orang tua/Wali; atau
b. mengikutsertakannya dalam program pendidikan, pembinaan, dan
pembimbingan di instansi pemerintah atau LPKS di instansi yang menangani
bidang kesejahteraan sosial, baik di tingkat pusat maupun daerah, paling lama 6
(enam) bulan.

2. Analisis usia dental menggunakan metode London Atlas (Definisi, cara


analisis, kelebihan dan kekurangan)
Definisi :
Atlas London merupakan salah satu metode yang menggunakan radiografi
gigi untuk membantu dalam menganalisis estimasi usia berdasarkan
perkembangan gigi. Atlas London dikembangkan oleh Al-Qahtani pada tahun
2008 yang menentukan estimasi usia berdasarkan hubungan tulang alveolar.
Cara Analisis :
Metode ini digunakan dengan cara membandingkan gambar radiografi
panoramik dengan atlas kalsifikasi dan erupsi gigi geligi yang disusun oleh Al
Qahtani.
Metode Al Qahtani menilai gigi sulung dan permanen regio kanan rahang
atas dan bawah dan penilaian didasarkan pada proses kalsifikasi, resorpsi akar dan
erupsi gigi. Rentang usia pada Atlas Al Qahtani yaitu mulai dari usia 28 minggu
intrauteri hingga 23 tahun.
Gambar 1. London Atlas Al Qahtani

Kelebihan :
- memiliki kriteria komprehensif
- memiliki bukti dasar, akurat, sensitif, dan mudah digunakan
- menggambarkan proses perkembangan dan erupsi gigi sejak usia 30 minggu
inter uterin sampai 23 tahun
- menggunakan data dari populasi terbaru dan faktor lingkungan yang
mempengaruhi tahap tumbuh kembang gigi lebih sesuai dengan kondisi
manusia saat ini sehingga Atlas London lebih cocok digunakan untuk
identifikasi usia anak saat ini.

Kekurangan :

- tidak tertulis rentang usia pada masing-masing gambar diagram


- tidak dapat membedakan usia anak laki-laki dan perempuan, sehingga
memiliki tingkat variabilitas yang tinggi pada usia anak-anak dan remaja
- tidak dapat membedakan keturunan dan dilakukan pada populasi tertentu saja
- teknik atlas memiliki tingkat perbedaan pendapat yang tinggi dari
interobserver terhadap penilaian tahap tumbuh kembang gigi pada diagram
dan tingkat kesalahan lebih besar dibandingkan teknik lain.

Analisa Radiografi berdasarkan Skenario


- Pasien ZU

Estimasi usia sesuai metode Al-Qahtani yaitu usia 18.5 Tahun.

- Pasien IW

Estimasi usia sesuai metode Al-Qahtani yaitu usia 17.5 Tahun.


- Pasien LI

Estimasi usia sesuai metode Al-Qahtani yaitu usia 16.5 Tahun.


3. Analisis usia dental menggunakan Stagging Scoring (Definisi, cara analisis,
kelebihan dan kekurangan)

Definisi :

Metode Gunst dan Mesotten merupakan salah satu metode estimasi usia
dengan menggunakan gigi molar ketiga. Metode ini menggunakan regresi linear
dan merupakan modifikasi dari metode Gleiser dan Hunt yang sebelumnya telah
digunakan oleh Kohler et al. Perkembangan gigi molar ketiga dibagi menjadi 10
tahapan.

Gambar 2. Tahapan Perkembangan Gigi Molar Ketiga

10 tahapan tersebut nantinya akan dikonversikan menjadi angka.

Tabel 1. Deskripsi tahapan pertumbuhan dan perkembangan molar ketiga


Cara Analisis :

Nilai yang digunakan untuk menghitung estimasi usia didapatkan dari tahapan
perkembangan molar ketiga. Pemilihan rumus yang digunakan berdasarkan ada atau
tidaknya molar ketiga (TM) pada rahang atas kanan (upper right / UR), rahang atas
kiri (upper left/ UL), rahang bawah kanan (lower right / LR), dan rahang bawah kiri
(LL).

Tabel 2. Formula regresi multipel pada pria dan wanita berdasarkan perkembangan
molar ketiga.

Tabel 2. merupakan rumus regresi formula multipel yang digunakan untuk


mendapatkan estimasi usia dan standar deviasi.
Kelebihan :

- Gigi secara alami bertahan paling lama setelah semua jaringan. Gigi sangat
tahan terhadap bahan kimia, api, dingin dan panas.

- Gigi molar ketiga adalah satu-satunya gigi yang masih berkembang setelah usia
sekitar 14 tahun. Molar ketiga adalah indikator yang dapat diandalkan untuk
estimasi usia pada remaja dan dewasa muda.

Kekurangan :

- Molar ketiga adalah gigi yang paling bervariasi dalam banyak hal dan bukan
marker perkembangan yang ideal
- Tidak ada perbedaan yang signifikan jenis kelamin dalam tahap erupsi molar
ketiga. Metode estimasi usia menggunakan molar ketiga ini tidak dapat
digunakan untuk membedakan gender karena tidak ada konsistensi dalam
temuan ketika gender dibandingkan.

Analisa Radiografi Skenario

- Pasien ZU

Rumus = 11.5419 + (0.4426 x UR ) + (0.4651 x LR)


ó 11.5419 + (0.4426 x 8 ) + (0.4651 x 10)
ó11.5419 + 3,5408 + 4,651
ó 19.7337 ± 1.49 Tahun
- Pasien IW

Rumus = 13.0725 + (0.4773 x LR) + (0.3010 x UR)


ó 13.0725 + (0.4773 x 6) + (0.3010 x 5)
ó 13.0725 + 2.8638 + 1.505
ó 17,4413 ± 1.50 tahun
- Pasien LI

Rumus = 13.0725 + (0.4773 x LR) + (0.3010 x UR)


ó13.0725 + (0.4773 x 6) + (0.3010 x 5)
ó 3.0725 + 2.8638 + 1.505
ó 17,4413 ± 1.50 Tahun
DAFTAR PUSTAKA

1. UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak


2. UU Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak
3. UU Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
4. Annariswati IA, Agitha SRA. Age estimation accuracy based on Atlas London and Schour-
Massler in Tionghoa ethnic children. J Radioliologi Dentomaksilofasial Indonesia.
2021;5(2):52.
5. Agitha SRA, Annariswati IA. Dental age estimation methods in children based on
radiograph panoramic. J Radiol Dentomaksilofasial Indones. 2021;5(2):90.
6. Ruth MSMA, Sosiawan A. Peran Panoramik Radiografi di Bidang Odontology Forensik. 1
ed. Surabaya: Anugerah Imprenta; 2021.
7. K, Gunst., dkk. Third molar root development in relation to chronological age: a large
sample sized retrospective study. Forensic Science International 135. 2003:52–57.
doi:10.1016/S0379-0738(03)00263-9.

Anda mungkin juga menyukai