Anda di halaman 1dari 8

Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 9(1), Mei 2020 31

Literature Review

Estimasi Usia Dental Berdasarkan Pendekatan Biomolekuler


Dental Age Estimation Based on the Biomolecular Approach

Rosalina Intan Saputri*


Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Kristen Maranatha, Jalan Surya Sumantri 65, Sukawarna, Sukajadi, Kota Bandung 40164, Indonesia.

Received date: April 5th, 2020; reviewed date: Mei 14th, 2020; revised date: Mei 18th, 2020; accepted date: Mei 20th, 2020
DOI : 10.18196/di.9115

Abstrak

Estimasi usia merupakan bagian penting dalam proses identifikasi dalam praktik forensik. Gigi merupakan bagian
dari tubuh manusia yang paling kuat dan tahan terhadap pengaruh lingkungan sehingga dapat digunakan sebagai
salah satu variabel estimasi usia, terutama pada individu yang telah meninggal. Awalnya, studi maupun aplikasi
metode estimasi usia dental umumnya menggunakan perubahan morfologi yang diamati dari gambaran radiograf
berdasarkan pertumbuhan gigi geligi. Seiring dengan kemajuan teknologi, metode biomolekuler mulai
berkembang dan digunakan dalam estimasi usia dental. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk memaparkan metode
biomolekuler terkini yang dapat diaplikasikan pada gigi. Estimasi usia dental menggunakan pendekatan
biomolekuler dapat diamati dari modifikasi DNA, protein, atau epigenetik. Penelitian berkatian dengan Aspartic
Acid Racemization dan Metilasi DNA dengan sampel dental mulai meningkat sebagai metode yang dapat
digunakan dalam aplikasi pada kasus forensik. Meskipun masih terdapat kelemahan seperti metodologi yang tidak
konsisten dan akurasi yang kurang dibandingkan dengan perubahan morfologi, metode biomolekuler dapat
memberikan kontribusi potensial pada estimasi usia dental.

Kata Kunci: Analisis biomulekuler; Biologi molekuler; Estimasi usia; Estimasi usia dental; Odontologi forensik

Abstract

Age estimation is an essential part of the identification process in forensic practice. Teeth are one of the most
durable pieces of the human body. Therefore, teeth were used as age estimation variables, especially for the
deceased. Initially, dental age estimation methods were mainly based on the morphological changes in tooth
development, which could be observed in radiographs. Later on, as the advancement of technology, molecular
methods began to develop and adopted in dental age estimation. This review presents current methods of
biomolecular, which could be applied in dental age estimation. Dental age estimation using changes in
biomolecular could be observed by modification of DNA based, protein-based, and epigenetic. Study regarding
methods such as Aspartic Acid Racemization and DNA Methylation with dental sample has gradually increased
as the applicable method in forensic casework. Even though the drawbacks such as inconsistency of methodology
or less of accuracy compare to morphological methods, biomolecular methods are becoming a potential
contribution for dental age estimation.

Keywords: Biomolecular analysis; Molecular biology; Age estimation; Dental age estimation; Forensic
odontology

*
Corresponding author, e-mail: rosalina.saputri@gmail.com
32 Rosalina Intan Saputri | Estimasi Usia Dental Berdasarkan Pendekatan Biomolekuler

PENDAHULUAN berbasis protein, maupun modifikasi


Identifikasi individu merupakan epigenetik.4 Berbagai metode molekuler
salah satu bagian dari bidang odontologi tersebut memiliki akurasi, keuntungan,
forensik, seperti pada kasus kecelakaan serta kekurangan masing masing. Namun,
masal, investigasi hukum, tindakan dengan adanya pendekatan biomolekuler
kriminal, maupun proses diagnosis dalam yang dapat diaplikasikan pada gigi, metode
perawatan tertentu di bidang kesehatan.1 tersebut dapat digunakan untuk
Usia adalah salah satu informasi yang meningkatkan informasi dalam estimasi
penting dalam proses identifikasi, terutama usia dental dan sebagai alternatif jika
jika identitas individu tersebut tidak metode radiograf tidak dapat
diketahui atau tidak terdokumentasi.2,3 digunakan. 12,13

Tidak hanya pada korban meninggal,


penentuan usia menjadi penting dalam hal PEMBAHASAN
pemenuhan hak asasi manusia, terutama Penerapan Analisis Biomolekuler
pada kasus imigrasi penduduk (refugee) terhadap Estimasi Usia pada Gigi
dan pencarian suaka (asylum seeker).3 Estimasi usia menggunakan
Perkembangan studi tentang pendekatan biomolekuler dapat dilakukan
estimasi usia dalam bidang forensik pada berdasarkan analisis perubahan pada
awalnya menggunakan pendekatan metode sekuens DNA sel, DNA mitokondrial
melalui pemeriksaan pada tulang dan (mtDNA), dan juga perubahan epigenetik,
gigi.3,4 Gigi mejadi parameter penting yang yang tidak mempengaruhi DNA.14 Jaringan
dapat digunakan untuk estimasi usia atau di rongga mulut, maupun gigi memiliki
dikenal dengan metode estimasi usia dental. berbagai sel yang dapat menjadi sumber
Hal ini dikarenakan gigi memiliki ciri-ciri material genetik.1 Beberapa metode yang
morfologi yang berbeda seiring dengan dapat diaplikasikan pada gigi dan dapat
pertambahan usia yang disebabkan oleh menunjukan korelasi dengan usia
proses seperti kalsifikasi email dan dentin, kronologis antara lain adalah aspartic acid
perkembangan mahkota, dan racemization (AAR), mutasi DNA
perkembangan akar hingga terbentuk mitokondrial, pemendekan telomer,
sempurna.5,6 Metode estimasi usia dental advanced glycation end-products (AGEs),
yang banyak diteliti adalah analisis melalui dan metilasi DNA.
pengamatan pertumbuhan gigi geligi pada
radiograf. Metode ini dipilih karena mudah Aspartic acid racemization (AAR)
dilakukan dan tidak invasif, terutama pada AAR masih menjadi metode
kasus estimasi usia individu yang masih estimasi usia yang paling berkualitas dalam
hidup.7,8 Namun, akurasi pada metode ini aplikasi forensik, dengan batas error
mengalami penurunan pesat setelah semua kurang lebih 3 tahun.13,15–17 Metode ini
perkembangan gigi selesai.9 Selain itu, menganalisis proses rasemisasi, yaitu
penggunaan radiograf yang berkaitan konversi asam amino dalam dua bentuk
dengan paparan radiasi menjadi salah satu stereoisomerik yaitu L dan D.18,19 Organ
kekurangan dalam penelitian yang dalam tubuh manusia lebih banyak
bertujuan untuk pengembangan berbagai menggunakan asam amino L dalam sitesis
metode estimasi usia dental.4 protein, sedangkan asam amino D/D-
Pendekatan biomolekuler dalam aspartic acid (D-Asp) terakumulasi seiring
studi estimasi usia dental saat ini mulai dengan pertambahan usia.19 Jumlah dari D-
berkembang.10,11 Perkiraan usia Asp menunjukan korelasi dengan usia pada
berdasarkan pada perubahan biomolekuler berbagai jaringan pada tubuh manusia.15,19
seiring dengan pertambahan usia individu Poses penuaan pada jaringan enamel,
dapat diamati dari modifikasi molekuler dentin, dan kartilago menunjukan tingkat
berbasis DNA, modifikasi molekuler rasemisasi yang lebih tinggi, dan juga
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 9(1), Mei 2020 33

tingkat korelasi antara rasio D-Asp/L yang bagian buccal karena bagian lingual lebih
lebih tinggi, dibandingkan tulang.15 banyak terpapar pada suhu tinggi.22 Jumlah
Analisis AAR juga dapat dilakukan pada asam amino D-Asp juga dapat
jaringan tubuh lain seperti otak, mata, paru- termodifikasi karena penyakit yang
paru, kulit, dan darah (eritrosit).19 berhubungan dengan penuaan seperti
katarak, Alzheimer, osteoarthritis, dan pada
kondisi jenazah yang terbakar.18,19
Meskipun demikian, AAR masih menjadi
metode pilihan untuk estimasi usia
individu, terutama untuk identifikasi usia
saat kematian (age-at-death).19,22

Mutasi DNA mitokondrial


DNA Mitokondrial (mtDNA) telah
umum digunakan untuk proses identifikasi
manusia dan dapat diekstraksi dari dentin,
sementum, pulpa, bahkan kalkulus pada
Gambar 1. Bagian dentin yang digunakan untuk gigi.23–25 Pertambahan usia dapat dilihat
mementukan rasio D-Asp/L oleh Ohtani dan dari pengukuran dari penghapusan mtDNA
Yamamoto.17 (Kiri) Garis hitam menandakan garis
(mtDNA deletion).18,26 Proses produksi
pemotongan gigi. (Kanan) Gambaran potongan
melintang dari permukaan gigi yang telah dipotong. energi dalam mitokondria melibatkan
oksidasi dari glukosa dan lipid untuk
Pemeriksaan AAR pada enamel dan memproduksi adenosine triphosphate
dentin dapat dilakukan dengan metode (ATP) dan melepaskan radikal bebas yang
kromatografi gas/cair dan dikombinasikan menyebabkan kerusakan pada mtDNA.
dengan mass spectrometry.20,21 Hasil yang Kerusakan ini berupa akumulasi
paling baik ditunjukan dari sampel utuh penghapusan, secara khusus merupakan
dentin pada akar gigi monoradikular, penghapusan base-pair 4977 atau disebut
karena keseluruhan dentin lebih mudah common deletion.18 Selain itu, ditemukan
diambil sebagai sampel.22 Akan tetapi, studi hubungan antara penuaan dengan mutasi
dari Wochna et al. menunjukan bahwa 2-3 mtDNA pada regio A189G, T408A dan
mg dentin sudah dapat untuk memberikan T414G pada jaringan seperti sel-sel buccal
hasil yang memadai pada metode ini.17 maupun otot skeletal.27
Proses rasemisasi terhenti pada saat
kematian karena penurunan suhu tubuh
secara drastis. Namun, kondisi penguburan,
seperti suhu disekitar jenazah, juga dapat
mempengaruhi nilai L/D-Asp karena
protein yang masih dapat larut.13,17 Oleh
karena itu, analisis AAR dari enamel dapat
menjadi pilihan yang lebih baik karena
protein pada enamel terlindungi oleh
stuktur kristalin yang lebih kuat terhadap
pengaruh lingkungan, walaupun korelasi
antara raseminasi pada enamel tidak sebaik
pada dentin.13,22
Tidak ada perbedaan hasil AAR dari
gigi sebelah kiri atau kanan, sedangkan Gambar 2. Rantai respirasi dan sintesis ATP pada
mitokondria. Seluruh protein yang diperlukan untuk
tingkat rasemisasi lebih tinggi pada bagian aktivitas mtDNA dikode pada nukleus, disintesis
lingual dari mahkota gigi dibandingkan pada sitosil, dan disalurkan ke dalam mitokondria.28
34 Rosalina Intan Saputri | Estimasi Usia Dental Berdasarkan Pendekatan Biomolekuler

Pada metode ini, sampel dari identifikasi.32 Selain itu, beragamnya


mtDNA diekstraksi dari dentin dan pulpa, metode yang digunakan untuk pengukuran
kemudian dilakukan amplifikasi pada pemendekan temoler menyebabkan proses
hypervariable region 2 (HV2).26,29 reproduktivitas yang kurang dari metode
Hasilnya, ditemukan penurunan dari jumlah ini.4,34
mtDNA pada dentin pada kelompok usia
yang lebih tua, sehingga terdapat korelasi Advanced glycation end-products (AGEs)
negatif yang tinggi antara usia dengan AGEs adalah hasil dari reaksi
amplifikasi mtDNA.26,29 Sedangkan pada Maillard, yaitu reaksi reduksi glukosa dan
sampel mtDNA yang diekstraksi dari pulpa glisin, yang bereaksi dengan kelompok
didapatkan korelasi yang lebih rendah amino bebas dari protein seperti residu lisin
dibandingkan dengan dentin.26 atau arginin. AGEs yang terbentuk dari
Kelemahan dari metode adalah intake makanan dan diproduksi dari proses
tidak memiliki akurasi setinggi metode metabolisme tubuh akan dikeluarkan
AAR, terutama rendahnya akurasi pada (ekslusi) oleh tubuh.18,35
usia ekstrim di bawah 20 tahun dan di atas Ketidakseimbangan antara produksi dan
70 tahun.18,26 Sedangkan kelebihan metode ekslusi menyebabkan AGEs akan
ini adalah ukuran sampel yang kecil yang terakumulasi seumur hidup pada jaringan
hanya membutuhkan sebagian fragmen yang berbeda-beda.35 Akumulasi ini dapat
kecil dari dentin (200mg), proses yang lebih diukur dari perubahan warna dengan
mudah, dan terjangkau bagi laboratorium colorimeter atau spectrophotometer.18
forensik.26 AGEs dapat ditemukan hampir di
seluruh jaringan gigi dan rongga mulut,
Pemendekan telomer seperti dentin, pulpa, jaringan periodontal,
Telomer terletak pada bagian akhir oral mukosa, dan juga saliva.36–38
kromosom dan berfungsi untuk Akumulasi AGEs pada dentin
mempertahankan integritas kromosom mengakibatkan perubahan warna dari
tersebut.18,30 Telomer berhubungan dengan kolagen dentin menjadi lebih coklat dan
penuaan karena (1) sebagian kecil dari struturnya menjadi lebih keras.37
telomer DNA hilang setiap pembelahan sel, Keberadaan AGEs juga berkorelasi dengan
(2) telomer mengalami pemendekan karena beberapa penyakit, seperti diabetes,
kerusakan oksidatif , dan (3) ketika panjang penyakit jantung, arthritis, trauma, dan
telomer mencapai batas kritis tertentu, sel penyakit neurodegeneratif.35,36 AGEs yang
akan memasuki tahap senescence dan/atau ditemukan pada jaringan periodontal
apoptosis.30 memiliki hubungan dengan inflamasi
Pada gigi, DNA telomerik banyak jaringan periodontal, seperti pada kasus
didapatkan pada pulpa gigi.31,32 DNA periodontitis.38 Oleh karena itu, estimasi
telomerik pada pulpa dua kali lebih banyak usia menggunakan akumulai AGEs akan
dibandingkan pada gingiva31 dan secara terganggu karena adanya penyakit
signifikan lebih banyak ditemukan pada sistemik.38 Selain itu, metode ini
gigi molar dibandingkan gigi lainnya.32 memberikan hasil estimasi usia dengan
Pemendekan telomer terbukti memiliki deviasi yang besar terutama pada gigi
korelasi yang kuat dengan pertambahan dengan lesi karies atau gigi yang terbakar
usia.31–33 Namun, studi pada rumus karena kondisi-kondisi tersebut
perhitungan estimasi usia yang didapatkan menyebabkan perubahan warna dari
dari pemendekan telomer masih dentin.37,38
menunjukan standar error yang besar
sehingga metode ini tidak dianjurkan untuk Metilasi DNA (DNA Methylation)
digunakan sebagai metode tunggal dalam Metilasi DNA adalah proses
estimasi usia yang krusial untuk keperluan modifikasi dari karbon atom 5’ pada residu
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 9(1), Mei 2020 35

sitosin yang diikuti oleh guanin sehingga dari modifikasi epigenetik yang
disebut dengan dinukleotida CpG(s)/CpG- berhubungan dengan penuaan adalah
sites.4,14 Pada genom, metilasi terjadi pada chromatin remodelling, modifikasi
regio yang kaya akan CpG disebut dengan posttranslational histone, dan noncoding
CpG island.4 Protein dan metyl-CpG- RNA.11,14 Namun studi berkaitan tentang
bonding domain akan berikatan secara estimasi usia, terutama pada gigi dan
spesifik pada CpG island, menginduksi rongga mulut lebih banyak berfokus pada
represi dan aktivasi transkripsional.14 analisis metilasi DNA.
Seiring bertambahnya usia, pola metilasi
DNA secara bertahap menunjukan
hipometilasi maupun hipermetilasi DNA
pada bagian dari promoter-associate CpG
island tertentu.4 Hubungan antara metilasi
DNA dan penuaan dapat dideskripsikan
dalam dua bagian yaitu epigenetic drift dan
epigenetic clock. Bagian epigenetic drift
menunjukan berbagai variasi perubahan
pada individu seiring pertambahan usia
Gambar 3. Pathway metilasi DNA. Proses metilasi
karena pengaruh lingkungan, sebaliknya DNA dikatalisasi oleh enzim DNA-
bagian epigenetic clock hanya berhungan methyltransferases (DNMT3A dan DNMT3B). Pola
sangat erat dengan pertambahan usia, metilasi tetap bertahan karena adanya DNMT1
sehingga dapat digunakan untuk sepanjang proses replikasi. Demetilisasi DNA pasif
memprediksi usia kronologis individu.39 terjadi jika aktifitas DNMT1 menghilang.
Sedangkan demetilisasi aktif terjadi karena protein
Seiring kemajuan teknologi, lebih TET1-3 merubah 5-methylcytosine menjadi derivate
banyak studi yang menunjukan bermacam- 5-hydrxymethulcytosine (5hmC).42
macam biomarker metilasi DNA dan model
prediksi usia dari berbagai jaringan seperti KESIMPULAN
darah, saliva, semen, buccal swabs, dan Berbagai metode dengan
gigi.39 Studi pada gigi, menunjukan akurasi pendekatan biomolekuler telah banyak
estimasi usia dari CpG-sites pada dikembangkan dalam penelitian maupun
(biomarker) gen ELOVL2, FHL2, dan aplikasinya dalam estimasi usia dental.
PENK yang diambil dari pulpa, dentin dan Metode-metode tersebut dapat digunakan
sementum.40 Penelitian lain juga jika informasi estimasi usia dental
menunjukan hasil yang sama dengan berdasarkan pertumbuhan morfologi
pengamatan pada biomarker ASPA, terbatas. AAR dan Metilasi DNA masih
PDE4C, dan EDARADD dari dentin yang menjadi metode estimasi usia yang paling
terbukti memiliki korelasi untuk sering digunakan karena kelebihan dari segi
41
memprediksi usia. akurasi. Namun, metode biomolekuler pada
Estimasi usia dengan metode dental masih memerlukan penelitian lebih
kombinasi dari metilasi DNA, usia skeletal, lanjut untuk mendapatkan prosedur paling
dan usia dental dapat menambah akurasi optimal dalam memprediksi usia yang lebih
hingga 0,04-0,11 tahun dibandingkan akurat sesuai dengan karakteristik pada
hanya dengan menggunakan kombinasi masing-masing populasi.
usia skeletal dan usia dental.12 Penelitian
lebih lanjut diharapkan tidak hanya DAFTAR PUSTAKA
mengidentifikasi lebih banyak marker 1. Krishan, K., Kanchan, T., Garg, A.K.
metilasi DNA dari jaringan yang Dental Evidence in Forensic
berhubungan dengan usia, namun juga Identification – An Overview,
mengembangkan standar untuk analisis Methodology and Present Status. Open
estimasi usia yang lebih akurat.39 Tipe lain Dent J, 2015; 9: 250–256.
36 Rosalina Intan Saputri | Estimasi Usia Dental Berdasarkan Pendekatan Biomolekuler

2. Brough, A.L., Morgan, B., Rutty, G.N. Improved age determination of blood
Postmortem computed tomography and teeth samples using a selected set
(PMCT) and disaster victim of DNA methylation markers.
identification. Radiol Med, 2015; Epigenetics, 2015; 10(10): 922-930.
120(9): 1–9. 12. Shi, L., Jiang, F., Ouyang, F., Jun, Z.
3. Franklin, D., Flavel, A., Noble J., Swift Genetics DNA methylation markers in
L., Karkhanis S. Forensic age combination with skeletal and dental
estimation in living individuals : ages to improve age estimation in
methodological considerations in the children. Forensic Sci Int Genet, 2017;
context of medico-legal practice. 33: 1–9.
Research and Reports in Forensic 13. Griffin, R.C., Chamberlain, A.T., Hotz,
Medical Science, 2015; 5: 53-66. G., Penkman, K.E., Collins, M.J. Age
4. Freire-Aradas, A., Phillips, C., Lareu, estimation of archaeological remains
M.V. Forensic individual age using amino acid racemization in
estimation with DNA: From initial dental enamel A comparison of
approaches to methylation tests. morphological, biochemical, and
Forensic Sci Rev, 2017; 29(2): 121- known ages‐at‐death. Am J Phys
144. Anthropol, 2009; 140(2): 244-252.
5. Berkovitz, B.K.B., Holland, G.R., 14. Thomas, C., Zapico, S.C. Epigenetics:
Moxham, B.J., Oral Anatomy, Its Role in Aging, Diseases, and
Histology, & Embryology. Edinburgh: Biological Age Estimation. Dalam
Elsevier. pp. 442-450, 2018. Zapico, S.C. Mechanisms Liking
6. Fehrenbach, M.J., Popowics, T. Aging, Disease and Biological Age
Illustrated dental embryology, Estimation. Washington DC: CRC
histology, and anatomy (4th Ed.). Press Taylor & Francis Group. pp. 245-
Missouri: Elsevier Saunders. pp. 51- 254, 2017.
76, 2016. 15. Zapico, S.C., Ubelaker, D.H.
7. Kumar, R., Athota, A., Rastogi, T., Applications of physiological bases of
Karumuri, S.K. Forensic radiology: An ageing to forensic sciences . Estimation
emerging tool in identification. J of age-at-death. Ageing Res Rev, 2013;
Indian Acad Oral Med Radiol, 2015; 12: 605–617.
27(3): 416–422. 16. Hassan, Q., Rakha, A., Bashir M.Z.
8. Marroquin, T.Y., Karkhanis, S., Kvaal, Aspartic Acid Racemization with
S.I., Vasudavan, S., Kruger E., Correlation to Age : A Forensic
Tennant, M. Age estimation in adults Perspecive. JCPSP, 2017; 27(5): 283–
by dental imaging assessment 287.
systematic review. Forensic Sci Int, 17. Ohtani, S., Yamamoto, T. Age
2017; 275: 203-211. Estimation by Amino Acid
9. Jeon, H. M., Jang, S. M., Kim, K. H., Racemization in Human Teeth. J
Heo, J. Y., Ok, S. M., Jeong, S. H., & Forensic Sci, 2010; 55(6): 1630–1633.
Ahn, Y. W. Dental age estimation in 18. Zapico, S.C., Thomas, C., Zoppis, S.
adults: A review of the commonly used Age estimation based on molecular
radiological methods. J Oral Med biology approaches. Age Estimation: A
Pain., 2014; 39(4), 119-126. Multidisciplinary Approach. 2019;
10. Divakar, K.P. Forensic Odontology : 2019: 213-223.
The New Dimension in Dental 19. Zapico, S.C., Thomas, C., Menéndes,
Analysis. Int J Biomed Sci, 2017; S.T. Aspartic Acid Racemization on
13(1): 1–5. Aging. dalam Zapico, S.C.
11. Bekaert, B., Kamalandua, A., Zapico, Mechanisms Liking Aging, Disease
S.C., Van de Voorde, W., Decorte, R. and Biological Age Estimation.
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 9(1), Mei 2020 37

Washington DC: CRC Press Disease and Biological Age


Taylor&Francis Group, pp. 11-20, Estimation. Washington DC: CRC
2017. Press Taylor&Francis Group. pp. 193-
20. Wochna, K., Bonikowski, R., 200, 2017.
Śmigielski, J., Berent, J. Aspartic acid 28. Gustafsson, C.M., Falkenberg, M.,
racemization of root dentin used for Larsson, N.G. Maintenance and
dental age estimation in a Polish Expression of Mammalian
population sample. Forensic Sci Med Mitochondrial DNA. Annu Rev
Pathol, 2018; 4(3): 285-294. Biochem, 2016; 85: 133-160.
21. Torres T, Ortiz JE, Fernández E, et al. 29. Zapico, S. C., & Ubelaker, D. H.
Quaternary Geochronology Aspartic Relationship between mitochondrial
acid racemization as a dating tool for DNA mutations and aging. Estimation
dentine : A reality. Quat Geochronol of age-at-death. J. Gerontol. A Biol.
2014; 22: 43–56. Sci, 2016; 71(4), 445-450.
22. Ajmal, M. Amino Acid Racemization 30. Thomas C., Zapico, S.C. Role of
from Tooth for Age Estimation- An Telomeres in Aging. Dalam Zapico,
Overview. Malays J. Forensic Sci., S.C. Mechanisms Liking Aging,
2012; 3(1): 41–45. Disease and Biological Age
23. Higgins, D., Rohrlach, A.B., Kaidonis, Estimation. Washington DC: CRC
J., Townsend, G., Austin, J.J. Press Taylor&Francis Group. pp. 141-
Differential Nuclear and 149, 2017.
Mitochondrial DNA Preservation in 31. Kumei, Y., Akiyama, H., Onizuka, T.,
Post-Mortem Teeth with Implications Kobayashi, C. Variation of telomeric
for Forensic and Ancient DNA Studies. DNA content in gingiva and dental
PLoS One, 2015; 10(5): e0126935, 1– pulp. Arch Oral Biol, 2011; 56(1):
17. 1641–1645.
24. Kanzawa-Kiriyama, H., Saso, A., 32. Márquez-Ruiz, A.B., González-
Suwa, G., Saitou, N. Ancient Herrera, L., Valenzuela, A. Usefulness
mitochondrial DNA sequences of of telomere length in DNA from
Jomon teeth samples from Sanganji, human teeth for age estimation. Int J
Tohoku district, Japan. J. Anthropol. Legal Med, 2018; 132(2): 353-359.
Sci., 2013; 121(2): 89–103. 33. Takasaki, T., Tsuji, A., Ikeda, N.,
25. Ozga, A.T., Nieves-Colón, M.A., Ohishi, M. Age estimation in dental
Honap, T.P., Sankaranarayanan, K., pulp DNA based on human telomere
Hofman, C.A., Milner, G.R., Lewis Jr., shortening. Int J Legal Med, 2013;
C.M., Stone, A.C., Warinner, C. 117(4): 232–234.
Successful Enrichment and Recovery 34. Adserias-Garriga, J. Forensic
of Whole Mitochondrial Genomes Application of Telomere Shortening in
From Ancient Human Dental Calculus. Age-at-Death Estimation. Dalam
Am J Phys Anthropol, 2016; 160(2): Zapico, S.C. Mechanisms Liking
220–228. Aging, Disease and Biological Age
26. Zapico, S.C., Ubelaker, D.H. Estimation. Washington DC: CRC
Relationship Between Mitochondrial Press Taylor&Francis Group. pp. 171-
DNA Mutations and Aging. Estimation 184, 2017.
of Age-at- death. J Gerontol A Biol Sci 35. Simm, A., Santos, A.N. Advanced
Med Sci, 2016; 71(4): 445–450. Glycation Endproducts: An
27. Gordon, R., Zapico, S.C. Introduction. Dalam Zapico, S.C.
Mitochondrial DNA Mutations and Mechanisms Liking Aging, Disease
Mitochodrial Diseases. Dalam Zapico, and Biological Age Estimation.
S.C. Mechanisms Liking Aging, Washington DC: CRC Press
38 Rosalina Intan Saputri | Estimasi Usia Dental Berdasarkan Pendekatan Biomolekuler

Taylor&Francis Group. pp. 59-67, various tissues and body fluids. BMB
2017. Rep, 2017; 50(11): 546–553.
36. Ilea, A., Băbţan, A.M., Boşca, B.A., 40. Giuliani, C., Cilli, E., Bacalini, M.G.,
Crişan, M., Petrescu, N.B., Collino, Pirazzini, C., Sazzini, M., Gruppioni,
M., Sainz, R.M., Gerlach, J.Q., G., Franceschi, C., Garagnani, P.,
Câmpian, R.S. Advanced glycation end Luiselli, D. Inferring Chronological
products (AGEs) in oral pathology. Age from DNA Methylation Patterns
Arch Oral Biol, 2018; 93: 22–30. of Human Teeth. Am J Phys Anthropol,
37. Miura, J., Nishikawa, K., Kubo, M., 2016; 159(4): 585–595.
Fukushima, S., Hashimoto, M., 41. Bekaert, B., Kamalandua, A., Zapico,
Takeshige, F., Araki, T. Accumulation S.C., Van de Voorde, W., Decorte, R.
of advanced glycation end-products in A selective set of DNA-methylation
human dentine. Arch Oral Biol, 2014; markers for age determination of
59(2): 119–124. blood, teeth and buccal samples.
38. Greis, F., Reckert, A., Fischer K., Ritz- Forensic Sci Int Genet Suppl Ser, 2015;
Timme, S. Analysis of advanced 5: e144–e145.
glycation end products (AGEs) in 42. Ambrosi, C., Manzo, M., Baubec, T.
dentine : useful for age estimation? Int Dynamics and context-dependent roles
J Legal Med, 2018; 132(3): 799–805. of DNA methylation. J Mol Biol,
39. Jung, S.E., Shin, K.J., Lee, H.Y. DNA 2017; 429(10): 1459-1475.
methylation-based age prediction from

Anda mungkin juga menyukai