Anda di halaman 1dari 2

Slide 1

Penentuan jenis kelamin

DNA dari sel gingiva individu [Fibroblas, endotelium, sel mesenkim yang tidak
berdiferensiasi] dapat dimanfaatkan dengan amplifikasi gen Sex Determining Region-Y
(SRY) menggunakan RT-PCR untuk penentuan gender.

Gingiva cekat ( attached gingiva ) juga dapat dipelajari untuk identifikasi manusia

Perubahan nukleus: Nilai rasio sitoplasma membantu dalam mengidentifikasi jenis kelamin
pasien

Slide 2
Perkiraan Usia ( Age Determination )

Sementum mengalami regenerasi terus menerus sepanjang hidup seseorang. Deposisi


sementum ini terjadi berlapis-lapis. Garis inkremental ini meningkat seiring bertambahnya
usia.. Garis tambahan sementum ini dapat digunakan untuk perkiraan usia almarhum

Perubahan tulang alveolar membantu dalam memperkirakan usia seseorang yang dimulai
pada sekitar 30 tahun dan konsekuensial pada sekitar 50 tahun.

* Untuk kasus seseorang yang memiliki penyakit periodontitis, (dengan kehilangan tulang
alveolar yang pasti lebih parah )  menyebabkan kesulitan untuk menentukan tulang
alveolar sebagai faktor dalam analisis forensik  ditakutkan dapat terjadi kesalahan

Resesi jaringan marginal periodonsium telah digunakan sebagai salah satu faktor yang
menentukan perkiraan usia almarhum.

Slide 3
Implan di Forensik

Implan gigi dapat membantu dalam bidang identifikasi forensik karena kemampuannya untuk
menahan suhu yang lebih tinggi bahkan setelah pembakaran. Pada kasus bom atau kebakaran,
implant tidak meleleh.
Penggunaan implan di bidang forensik adalah salah satu keunggulan yang perlu diteliti lebih
lanjut.

Meskipun implan memiliki bentuk yang sama ,namun implan tersebut memiliki nomor batch
dan nomor seri yang terukir. Implan tahan korosi dengan titik leleh tinggi.

Implan tertanam ke dalam tulang melalui proses osseointegrasi. Dalam kasus hilang atau
meninggal, implan tetap ada dan bisa di identifikasi.
Slide 4
Kesimpulan

Gigi dan rahang adalah bagian tubuh manusia yang paling stabil dan paling tahan setelah
kematian, oleh karena itu digunakan untuk penelitian di bidang antropologi, arkeologi,
anatomi, patologi, dan kedokteran forensik.
Gigi dan rahang dapat menjadi alat penting dalam penyelidikan postmortem dalam
odontologi forensic.
Dalam bidang perio  tulang alveolar, sementum, implant juga dapat membantu dalam
bidang forensic kedokteran gigi

Anda mungkin juga menyukai