REMAJA (ALIM-FAQIH) ح َ َ َ َ َ َ ََ ح َ َ ٰ َ ح َ ح ٰ َ ِّ ح َ َ ح َ َ ح َ َ ح ْ هللْﷺ ّ لْاهللْوأشهدْ ْأنُْممدْاْرس ْولْا ْ لّْْإ ْ ْلّْإ ْ ْالعال ّمْيْأشهدْْأن ْ لِلْرب ّْ ّ ْاْل ْمد ََ َح َ ح ََ َ :ْْ ْأماْبعد.َعْآ ّ ّلْوأصحابّ ّه ْ َ َو I. PENDAHULUAN 1. Bersyukur atas nikmat Alloh terutama sampai saat ini kita masih ditetapkan dalam hidayah (QHJ) sementara banyak orang yang diqodar oleh Alloh bahwa mereka merasa telah mendapat hidayah padahal sesungguhnya mereka hidup dalam kesesatan. Bahkan ada juga yang diqodar telah diberi hidayah oleh Alloh, tapi gagal dalam mempertahankan diri dalam menetapi kebenaran yang sejati (berubah kefahaman) 2. Bersyukur kepada semua perantara hidayah yang telah rela berkorban baik tenaga, pikiran, waktu, dan harta hingga QHJ sampai saat ini terus berkembang serta semua jama’ah tetap teramut dan terbina, lima bab bisa dilaksanakan oleh satu-satunya jama’ah dengan mudah dan lancar. 3. Bersyukur bahwa ijtihad nasehat keimaman terhadap peramutan jama’ah khususnya terhadap generasi penerus jama’ah, dengan adanya program pembinaan yang disusun oleh Penerobos Muda Mudi dan ditindaklanjuti oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) serta dilaksanakan oleh Lima Unsur Pembina Generus, semakin menunjukkan keberhasilan yang nyata bahkan peningkatan yang sangat signifikan, mulai tingkat caberawit, pra-remaja, remaja, dan usia nikah hingga berhasil menikah sesama jamaah. Dengan demikian maka harapan kita semua bahwa QHJ sebagai jalan masuk surga selamat dari neraka akan lestari ila akhiri zaman. Sebagai bukti keseriusan keimaman meramut jama’ah, khususnya anak-anak jama’ah sebagai generasi penerus, bahwasanya “Tri Sukses Generus” menjadi salah satu ijtihad prioritas yang harus dimiliki oleh anak-anak jama’ah, maka InsyaAlloh, Keimaman lewat Penerobos Muda- mudi sebagai Pembina Generus Pusat secara berkala akan memberikan petunjuk pembinaan generus yang saat ini dalam hal pencapaian Tri Sukses Generus tentang Alim dan Faqih untuk jenjang Pra Remaja, sebagai tindak lanjut bulan lalu.
II. TARGET ALIM-FAQIH JENJANG PRA REMAJA
A. Baca Tulis dan Makna Al-Qur’an • Khatam dan tartil membaca al-Qur`an 30 juz. • Khatam makna-keterangan al-Qur`an juz 28, juz 29 dan juz ‘Amma (dengan tulisan pegon) B. Himpunan Al-Hadits • Khatam Kitabussholah, Kitabusholatinnawafil, kitabul Adab, kitabul Adillah, Kitabudda’awat dan kitabu Sifatil Jannati wan-nar. C. Hafalan Surat-Surat Al-Qur’an • Hafal surat al-Zalzalah s/d an-Nas dan hafal surat-surat pilihan (ayat Kursiy, tiga ayat akhir surat al-Baqoroh, tiga ayat akhir surat al-Hasyr dan surat as-Shof ayat 10-13) D. Materi Penunjang • Khatam dan menguasai Ilmu Tajwid (Hidayatul Mustafid) • Mengerti kaidah bahasa Arab (Nahwu-Shorof tingkat dasar) E. Ibadah • Tertib sholat lima waktu secara berjama’ah serta ibadah wajib lainnya. • Memahami macam-macam sholat sunnah dan bisa mempraktekkan. • Memahami bab thoharoh (mengerti masalah suci-najis dan bisa mempraktekkan cara mensucikan najis) F. Faham Jama’ah • Bisa praktek nasehat dan memahami nasehat pokok dalam jama’ah. • Tertanam faham jama’ah yang kuat (jama’ah surga-tidak jama’ah neraka) • Mengerti dan memahami ijtihad-ijtihad dalam jama’ah (Lima bab, Empat tali keimanan, Tri Sukses Pembinaan Generus, Enam Thobiat Luhur, Lima Syarat Kerukunan, Empat Maqodirulloh, Empat Roda Berputar Dalam Jamaah, Empat Syarat Taubat, dll). • Mengerti struktur jama’ah dan instrumen perjuangan jama’ah yaitu, Keimaman/Ulil amri, 4-S, Tim 7, Organisasi sebagai sarana budi luhur, dsb. III. UPAYA PENCAPAIAN TARGET ALIM-FAQIH JENJANG PRA REMAJA Sebagai tindak lanjut pencapaian target Alim-faqih pada generus jenjang pra remaja maka pengurus PPG (khususnya Bid. Kurikulum, Bid. Tenaga Pendidik, Bid. Seni Olahraga, dan Bid. Bimbingan Konseling) supaya membuatkan kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi kelompok-kelompok sedaerah serta melengkapi beberapa perangkat pembelajaran yang lain (buku panduan guru dan siswa, jurnal pembelajaran, dan buku prestasi) serta pendampingan dan pembimbingan dari Bid. Konseling terhadap permasalahan yang terjadi pada pra remaja. Hal ini akan bisa membawa pra remaja mencapai target alim-faqih jika Lima Unsur Pembina Generus melakukan upaya nyata, seperti hal-hal berikut : A. Upaya Dari Pengatur, Pengurus, dan Pakar Pendidik 1. Membuat jadwal pengajian pra remaja secara maksimal dan ideal a. Untuk jama’ah yang tempat tinggalnya berkumpul/ngomplek maka jadwal pengajian pra remaja diupayakan bisa dilaksanakan satu kali dalam sehari dengan durasi waktu pengajian sekitar 60 menit. b. Dijadwalkan secara rutin ada nasehat pemantapan agama dari keimaman atau motivasi dari pakar pendidik terkait dengan tanggungjawabnya di masa yang akan datang terutama tanggungjawab agama (pelestarian QHJ). 2. Mewujudkan sarana-prasarana dan keperluan fasilitas pengajian Untuk mencapai target pembinaan pra remaja yang maksimal perlu adanya fasilitas yang memadahi terkait proses pengajian pra remaja, seperti : ruang kelas, bangku/dampar dan bila memungkinkan ada proyektor untuk penyampaian materi pendukung atau materi nasehat, dll.
3. Mengupayakan ketersediaan guru pengajar dan guru pendamping yang
sesuai bagi pra remaja Untuk jenjang pra remaja ini, karena pada umumnya sudah menginjak masa baligh bahkan sudah baligh, maka pengajarnya (penyampai materi pengajian) diusahakan dari muballigh, tapi tetap ada muballighot yang dipersiapkan untuk mengajar /nembel bila ada pra remaja putri yang tertinggal materi, juga untuk bimbingan konseling terkait dengan permasalahan ketika masuk masa baligh. 4. Mengupayakan bisa memiliki/ menyelenggarakan sekolah formal sendiri (SMP-SMA-SMK) Ketika dalam satu desa/ daerah memungkinkan bisa mewujudkan sekolah formal milik jama’ah maka selama proses pembelajaran akan bisa dimanfaatkan untuk memberikan materi-materi pembinaan jenjang pra remaja. B. Upaya Dari Mubaligh-Mubalighot 1. Menerapkan perangkat pembelajaran yang telah diberikan oleh PPG Penyampaian materi diupayakan secara urut sesuai kurikulum dan petunjuk dalam buku panduan, mengisi buku jurnal dengan tertib dan telaten menuntun serta membimbing saat memberi makna dan menulis keterangan dalam memberikan manqulan, termasuk ketika mencatat nasehat. 2. Memaksimalkan waktu pengajian yang telah ditentukan a. Diusahakan tepat waktu dalam memulai pengajian. b. Memanfaatkan waktu liburan sekolah untuk diadakan asrama pengajian. c. Menyiapkan waktu bila diperlukan oleh pra remaja untuk meminta manqulan secara privat. d. Selalu diawali dengan nasehat pemantapan QHJ. 3. Berupaya menciptakan suasana pengajian yang menyenangkan a. Bahasa yang digunakan bisa komunikatif dan menyenangkan (sesekali ada selingan guyonan yang tidak berlebihan) b. Memberikan apresiasi terhadap kemampuan pra remaja. c. Kreatif dalam membuat inovasi pembelajaran agar materi bisa terserap secara maksimal. 4. Membimbing dan mengawasi ibadahnya dan prilaku kesehariannya. a. Dalam hal ibadah terutama sholatnya, para muballigh-muballighot supaya membantu mengawasi tatacara dan kekhusyu’annya dan tidak segan untuk mengingatkan bila terjadi kekeliruan atau kurang tertibnya. b. Membantu mengawasi prilaku kesehariannya, baik masalah etika maupun yang berhubungan dengan hukum halal-harom, dosa-pahala, mahrom-bukan mahrom juga pergaulannya, dsb. 5. Mendampingi pada saat kegiatan sambung Untuk menanamkan dan meningkatkan faham jama’ah bagi pra remaja, sangat perlu adanya pendampingan dari para muballigh-muballighot agar ketika mengikuti acara sambung bisa mencatat nasehat-nasehat dan memberikan penjelasan ulang materi- materi yang disampaikan dalam acara sambung juga memperkenalkan dapukan jama’ah yang mengisi acara sambung.
C. Upaya Dari Orangtua
1. Mengupayakan kehadiran putra-putrinya ke tempat pengajian dengan tertib dan tepat waktu Juweh mengingatkan/ obrak-obrak putra-putrinya untuk segera berangkat mengaji di saat-saat yang telah ditentukan. Akan lebih baik jika bisa mengontrol langsung putra- putrinya ke tempat pengajian sekaligus mengecek kesungguhan anak-anaknya dalam mengikuti materi pengajian. 2. Komunikasi aktif dengan para muballigh-muballighot Para orang tua diharapkan dekat dengan para muballigh-muballighot dan menjalin komunikasi untuk menanyakan tentang perkembangan anaknya, baik yang berhubungan dengan kemampuan menyerap materi pengajian maupun etika di tempat pengajian atau barangkali ada hal-hal yang negatip di luar pengajian. 3. Bersifat terbuka dengan pembina generus terkait Bila ada masalah yang menimpa terhadap pra remaja, hendaknya orang tua terbuka dengan pembina generus lainnya sehingga ada solusi dan pencerahan untuk memecahkan masalah yang terjadi, paling tidak ada yang membantu doa. Disamping itu juga, para pembina generus lainnya ada kepedulian terhadap anaknya dan tidak sungkan untuk menceritakan apa yang terjadi pada anaknya dan membantu mencari solusi penyelesaiannya. 4. Memberikan apresiasi kepada putra-putrinya Pengakuan, pujian, dan pernyataan bangga dari orang tua terhadap prestasi yang telah dicapai anak pra remaja insya Alloh akan lebih meningkatkan kesemangatannya dalam mengikuti pengajian serta lebih memotivasi dalam meningkatkan kemampuannya menyerap materi pengajian. Dengan upaya yang kita lakukan bersama ini Insya Alloh generus pra remaja akan lebih mudah mencapai target Tri Sukses Keberhasilan Pembinaan Generus, sehingga nantinya saat memasuki jenjang remaja akan lebih mudah mencapai target Tri Sukses jenjang remaja. Aamiin.
Tindak Lanjut Penyampaian di Daerah:
a. Peserta - Lima unsur pembina generus - Generus pra remaja. b. Teknik Penyampaian Peserta daerahan yang telah ditunjuk mengikuti daerahan pusat, menyampaikan materi kepada para peserta yang diundang dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi setempat. NB : Daerahan bulan Agustus 2021 Insya Alloh akan disampaikan materi untuk usia remaja, adapun peserta daerahan dari unsur PPG adalah minimal tiga orang yang mampu menyampaikan materi PPG hasil daerahan.