BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap muslim diwajibkan berdakwah minimal kepada diri sendiri, karena yang
paling baik adalah dengan Ibda’ bi nafsik atau berdakwah dengan mulai dari diri
pribadi, oleh karenanya dakwah Secara etimologis, menurut para ahli bahasa berakar
dari kata da’a-yad’u-da’watan, artinya ”mengajak” atau ”menyeru”. Secara
terminologis, dakwah adalah mengajak atau menyeru manusia agar menempuh
kehidupan ini di jalan Allah SWT, berdasarkan ayat Al-Quran:
َ و َأ ۡعلَ ُم بِ َمن%
َّل%ض َ َّك بِ ۡٱل ِح ۡك َم ِة َو ۡٱل َم ۡو ِعظَ ِة ۡٱل َح َسنَ ۖ ِة َو ٰ َج ِد ۡلهُم بِٱلَّتِي ِه َي َأ ۡح َس ۚنُ ِإ َّن َرب
َ %ُك ه َ ِّيل َرب ُ ۡٱد
ِ ِع ِإلَ ٰى َسب
َعَن َسبِيلِِۦه َوهُ َو َأ ۡعلَ ُم بِ ۡٱل ُم ۡهتَ ِدين
"Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik..." (QS. An-Nahl:125)1.
Praktik dakwah sangat bervariasi dari daerah ke daerah dan dari kelompok ke
kelompok. Misalnya, beberapa cabang aliran mengatasnamakan Islam yang lebih
militant menganggap dakwah sebagai alat utama untuk meyakinkan atau memaksa
muslim lain untuk kembali kea pa yang mereka anggap sebagai bentuk agama yang
lebih murni dan lebih konservatif.
Pengajaran berdakwah bisa dimulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa,
karena dengan adanya kader-kader pendakwah tersebut, agama islam akan terus
berjalan di muka bumi ini. Jika dilihat dari aspek keagamaan pada masa anak-anak
belum mempunyai kesadaran beragama, tetapi ia telah memiliki potensi kejiwaan dan
dasar-dasar kehidupan berke-Tuhanan, perkembangan kesadaran dan beragama anak-
anak sangat dipengaruhi oleh keimanan, sikap, dan tingkah laku keagamaan orang
tuanya2.
Dewasa ini, banyak anak yang mempunyai kemampuan daya tangkap pelajaran,
hafalan, dan cara penyampaian yang cukup memadai. Melihat fenomena tersebut,
kaitannya dengan keberlangsungan kegiatan dakwah, anak harus diberi pengetahuan
Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara
1
dan pelatihan-pelatihan da’i yang cukup. Langkah pertama yang harus dipersiapkan
orang tua dan guru terhadap anak-anak dan peserta didiknya yaitu mendidik mereka
belajar mengaji, sholat dan dipoles dengan kemampuan berpidato.
Pada observasi awal kami di TPQ Al-Mujahidin Dusun Curup kami menemukan
bahwa di TPQ tersebut belum ada pelajaran tentang berpidato atau belajar ceramah,
padahal hal tersebut bisa dilakukan untuk menambah wawasan anak-anak seusia mereka
dan akan menghasilkan generasi pendakwah handal di masa yang akan datang.
B. Permasalahan
1. Bagaimana Implementasi Pelatihan Da’i Cilik di TPQ Al-Mujahidin Dusun
Curup?
2. Bagaimana respon anak-anak TPQ Al-Mujahidin dan dampak dari Kegiatan
Pengabdian ini?
C. Signifikansi
Pentingnya kegiatan pengabdian ini dilakukan adalah sebagai bentuk dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan/ pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Bagi TPQ Al-Mujahidin signifikansi dilakukannya
pengabdian ini adalah agar anak-anak khususnya TPQ tersebut lebih antusias dalam
belajar memahami ajaran Islam karena adanya variasi kurikulum yang diberikan
kepada mereka.
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Laporan Kegiatan Pengabdian ini kami susun dengan format
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, berisi tentang pendahuluan, permasalahan, signifikansi dan
sistematika penulisan laporan pengabdian kepada masyarakat.
BAB II Kerangka Konsep, berisi tentang gambaran umum lokasi pengabdian,
kondisi saat ini objek dampingan, kondisi yang diharapkan, strategi pelaksnaan,
kajian teori; deskripsi teoritik, kajian pengabdian terdahulu yang relevan.
BAB III Pelaksanaan Pengabdian, berisi tentang Gambaran kegiatan; persiapan/
3
BAB II
4
KERANGKA KONSEP
Yang kami harapkan melalui program pengabdian ini adalah adanya variasi
dan penambahan dalam kurikulum pembelajaran agar anak-anak yang mengaji bisa
memaksimalkan kemampuan dan bakatnya selain kewajiban melaksanakan rukun
Islam. Dan pada akhirnya insyaAllah pada masa yang akan datang pembelajaran
pelatihan pidato ini dapat dilakukan terus menerus sesuai perkembangan zaman.
D. Strategi Pelaksanaan
Dalam melaksanakan pengabdian ini kami melakukan pendampingan
dengan metode ceramah, praktek, dan diskusi interaktif dengan audiensi. Dalam
Pelatihan ini, anak-anak perlu diperkenalkan mengenai teknik pidato dan ceramah
yang efektif seperti :
1. Mempelajari teknik dasar pidato
2. Menghafal materi-materi pidato
3. Praktek pidato / ceramah
4. Program evaluasi dan rencana pelatihan yang berkelanjutan
Agar para peserta pelatihan mampu berkomunikasi dan belajar yang efektif
dengan karakter yang beragam.
E. Kajian Teori
a. Deskripsi Teoritik
Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu
masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam
bentuk apapun. Secara umum program ini dirancang oleh berbagai universitas atau
institut yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa
Indonesia, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa
Indonesia. Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi3.
Bentuk-bentuk kegiatan Pengabdian Masyarakat:
1. Bakti Sosial
3
Menristekdikti. 2016. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di
Perguruan Tinggi Edisi X Tahun 2016. h. 4
6
2. Mengajar
Perguruan tinggi wajib untuk menyelenggarakan penelitian dan pengabdian
masyarakat selain melaksanakan pendidikan sesuai dengan Undang Undang Nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 20. Dalam pasal
tersebut ditegaskan bahwa pengabdian masyarakat adalah kegiatan sivitas
akademika dalam mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa4.
Sedangkan tujuan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi adalah
sebagai berikut:
1. Menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunan ekonomi
Indonesia dengan melakukan komersialisasi hasil penelitian;
2. Memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau
persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak
langsung;
3. Melakukan kegiatan yang mampu mengentaskan masyarakat tersisih
(preferential option for the poor) pada semua strata, yaitu masyarakat yang
tersisih secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya;
4. Melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk
pengembangan martabat manusia dan kelestarian sumber daya alam.
4
Satriadi (2020-11-12). Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Insan
Cendekia Mandiri. ISBN 978-623-6812-84-6.
7
5
Karlina, Kinerja guru dalam meningkatkan kualitas siswa pada mata pelajaran pidato di TPQ
Khairul Anam Jalan Teratai Indah Kelurahan Sukarami Kota Bengkulu, IAIN Bengkulu, 2017
6
Elman Antas Fajri, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa-Siswi Dalam Membaca Al-
Quran Di TPQ Al-Muttaqin Kabupaten Seluma, IAIN Bengkulu, 2017
8
siswi dalam bidang muhadhoroh di TPQ. Sedangkan pengabdian yang akan kami
lakukan adalah mengkaji tentang strategi dan metode dalam meningkatkan
kemampuan menjadi da’i pada anak-anak santri.
BAB III
9
PELAKSANAAN PENGABDIAN
A. Gambaran Kegiatan
a. Persiapan/ Perencanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan pengabdian ini kami pertama adalah menyusun jadwal
kegiatan dalam rencana pelatihan da’i ini dan disesuaikan dengan waktu
kesempatan yang baik berdasarkan analisa petugas pendampingan ini. Adapun
analisa jadwal yang akan dilaksanakan adalah setiap minggu pertama dan ketiga
setiap bulannya.
Adapun materi yang dijadwalkan untuk kegiatan pelatihan da’i cilik ini
adalah:
No Tanggal Materi
1. 01 April 2021 Perkenalan dengan audien
2. 15 April 2021 Penjelasan teknik berpidato
3. 06 Mei 2021 Latihan ke-1 (isi pidato / ceramah anak)
4. 20 Mei 2021 Latihan ke-2 (isi pidato / ceramah anak)
5. 03 Juni 2021 Latihan ke-3 (ekspresi pidato / ceramah anak)
6. 17 Juni 2021 Latihan ke-4 (ekspresi pidato / ceramah anak)
7. 01 Juli 2021 Latihan ke-5 (gaya bahasa pidato / ceramah
anak)
8. 15 Juli 2021 Latihan ke-6 (gaya bahasa pidato / ceramah
anak)
9. 05 Agustus 2021 Latihan ke-7 (teknik penguasaan panggung
pidato / ceramah anak)
10. 19 Agustus 2021 Latihan ke-8 (teknik penguasaan panggung
pidato / ceramah anak)
11. 02 September 2021 Latihan ke-9 (pidato / ceramah anak tanpa teks)
12. 16 September 2021 Latihan ke-10 (pidato / ceramah anak tanpa teks)
13. 07 Oktober 2021 Latihan ke-11 (pidato / ceramah anak tanpa teks)
14. 21 Oktober 2021 Latihan ke-12 (pidato / ceramah anak tanpa teks)
15. 04 November 2021 Lomba berpidato
16. 18 November 2021 Evaluasi pelatihan dan rencana tindak lanjut
Adapun peserta dan pemateri kegiatan yang disesuaikan dengan materi yang
tersusun adalah sebagai berikut:
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kajian Ketiga, Latihan berpidato, pada tahapan ini jadwal latihan sudah
mulai dibagikan dan mereka mulai latihan berpidato dengan penekanan yang
pertama adalah isi pidato/ ceramah, mereka latihan membaca, menghafal dan
melancarkannya.
Kajian Ketujuh, Pada pertemuan ke tujuh ini mereka belajar gaya bahasa
dalam berpidato/ ceramah, mulai latihan menggunakan bahasa Indonesia yang
12
Kajian Ketigabelas, Pada pertemuan ini juga masih belajar berpidato tanpa
teks, kali ini diimbangi dengan penggunaan gaya bahasa, mulai bahasa Indonesia
sampai dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing.
c. Evaluasi Keilmuan
B. Dinamika Keilmuan
Pada saat ini sudah semakin diterima bahwa pengabdian kepada masyarakat
adalah pengamalan ilmu pengetahuan, kegamaan, teknologi langsung kepada
masyarakat secara melembaga melalui metodologi ilmiah sebagai tanggungjawab
luhur perguruan tinggi dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat
sehingga dapat mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Konsepsi luas pengabdian kepada masyarakat sebagai pengamalan ilmu
keagamaan, pengetahuan dan teknologi dapat meliputi pengertian-pengertian
sebagai berikut:
Pertama, penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, sebagai produk yang
seyogianya dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan ini merupakan pendidikan
non-formal pada masyarakat luas melalui kegiatan pendidikan dan latihan, kursus-
14
BAB IV
DISKUSI KEILMUAN
15
A. Diskusi Data
Pembelajaran dan pelatihan sebagai suatu sistem hendaknya direncanakan
oleh pelatih, guru, dan tenaga pengajar yang lainnya dan berdasarkan kurikulum di
lembaga pendidikan sekolah maupun madrasah. Perencanaan sebagai langkah awal
kegiatan pembelajaran perlu perbaikan secara terus-menerus untuk mewujudkan
proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Proses pembelajaran
senantiasa dianalisis untuk melihat kekuatan dan kelemahannya sehingga diketahui
kebutuhan dan perbaikan selanjutnya.
Sebagaimana kita ketahui dan saksikan baik dalam berita, televisi maupun
secara langsung dikalangan peserta didik/ anak-anak banyak mereka yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan, salah satu potensi tersebut adalah
berpidato, hal tersebut dapat dilihat dari kelincahan mereka dalam berbicara,
bermain diberbagai aplikasi kekinian (TikTok, Fb, Twitter dll). Potensi-potensi
seperti ini yang dapat ditampung dan diarahkan serta dikembangkan dalam hal-hal
positif yang lebih bermanfaat.
Pelatihan da’i cilik ini bertujuan membangun, meningkatkan pemahaman
peserta didik akan materi-materi dakwah sehingga nilai-nilai dakwah Islam menjadi
budaya peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dapat berfikir
secara ilmiah untuk menghayati nilai-nilai agama yang telah dipelajari sehingga
diharapkan dapat terwujud dalam bentuk perilaku yang baik, membawa pengaruh
yang baik dan tersyiarkan dakwah ummat Islam.
B. Folluw Up
Berdasarkan diskusi keilmuan di atas, terdapat beberapa implikasi sebagai
berikut :
1. Menghadirkan proses pembelajaran/ pelatihan yang ilmiah dalam membentuk
karakter religius peserta didik sebagai rekonstruksi dalam memahami materi-
materi dakwah Islam.
2. Melakukan pendampingan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di TPQ dan
lembaga sejenisnya dalam mendesain pembelajaran yang menyenangkan.
16
3. Salah satu wadah dalam mencetak peserta didik yang kritis, religius dalam
mengimplementasikan normativitas ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
BAB V
PENUTUP
17
A. Kesimpulan
Dari beberapa bulan melakukan pengabdian di TPQ Al-Mujahidin
Dusun Curup banyak hal yang bisa diambil hikmahnya:
1. Anak-anak TPQ Al-Mujahidin tidak terlalu banyak, tetapi mereka tetap
semangat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh tim
pengabdian.
2. Semangat anak-anak untuk bertanya di berbagai materi membuat kami tim
pengabdi sangat senang ingin terus berbagi.
3. Ternyata dalam membina TPQ harus disiapkan pelajaran-pelajaran dan materi-
materi yang bervariasi agar anak-anak tidak mudah bosan.
4. Semoga pengabdian ini memperoleh berkah untuk masyarakat dan pengabdi.
5. Semoga sedikit ilmu yang diberikan menjadi pemacu semangat untuk kita
semua dalam mencari ridha Allah.
6. Pengabdian ini adalah langkah nyata dari IAIN Curup untuk masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian perlu ditambah agar tujuan
kegiatan dapat tercapai sepenuhnya, tetapi dengan konsekuensi
penambahan biaya pelaksanaan. Oleh karena itu biaya PKM sebaiknya
tidak sama antara beberapa tim pengusul proposal, mengingat khalayak
sasaran yang berbeda pula.
2. Adanya kegiatan lanjutan yang berupa pelatihan sejenis selalu
diselenggarakan secara periodik sehinga dapat meningkatkan kemampuan
anak-anak dalam kegiatan dimaksud.
LAMPIRAN.
18
19