Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

PROYEK KEPEMIMPINAN

PELATIHAN BERBICARA PUBLIK MELALUI PIDATO


PADA PENDIDIK TPQ AL IKHLAS GLAGAH
UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SANTRI

Muhammad Ridho (2101022272)


Universitas Negeri Semarang, ridhokeren65@gmail.com

Pendahuluan
Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) merupakan sebuah lembaga atau
kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan non formal agama
Islam. Tujuan dibentuknya TPQ yaitu untuk mengajarkan ilmu Alquran pada
anak-anak sejak usia dini. Sementara menurut pengertian dari Departemen
Agama, Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah unit pendidikan non-formal jenis
keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi
utamanya, dan diselenggararakan dalam suasana yang Indah, Bersih, Rapi,
Nyaman, dan Menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari
kata TAMAN yang dipergunakan.
TPQ Al Ikhlas Glagah adalah salah satu diantara banyak TPQ yang akan
kami bantu dalam pengembangan pembelajarannya melalui prakarsa perubahan.
TPQ ini merupakan aset wakaf sebagai sarana pendidikan agama, pelatihan, dan
membina kemandirian. Yayasan tersebut melibatkan masyarakat setempat untuk
tujuan spiritual, edukasi, akhlak, serta pembekalan keterampilan dan kemandirian.
Dalam realisasinya terdapat tantangan dan kekuatan dalam yayasan al ikhlas
glagah. Berdasarkan strategi pemetaan yang menjadi tantangan dan kekuatan
dalam TPQ diantaranya sebagai berikut

Berikut ini tantangan yang ada di Yayasan Al Ikhlas Glagah:


1. Jenjang pendidikan guru yang belum sesuai kualifikasi.
2. Keberagaman karakteristik dan organisasi masyarakat.
3. Rendahnya literasi orang tua atau masyarakat tentang pentingnya
pendidikan.
4. Kurangnya sarana prasarana yang tersedia.
5. Peserta didik belum memiliki kepercayaan
diri dalam mengekspresikan diri secara lisan
Sedangkan kekuatan yang dimiliki:
1. Adanya dukungan dari Yayasan Al Ikhlas Glagah untuk membantu peserta
didik dan orang tua dalam mempelajari agama Islam, bahasa Arab, dan
keterampilan secara terpadu.
2. Pendidik dibimbing dari yayasan lain secara berkesinambungan walaupun
belum optimal.

Menindaklanjuti hal tersebut kelompok kami menyusun sebuah visi


"Mewujudkan pendidikan berkarakter pancasila, bermutu internasional, dan
berwawasan sosial guna menunjang aspek kehidupan". Kemudian, kami
memerhatikan paradigma inkuiri apresiatif, metode perubahan BAGJA, berpikir
sistem, dan Sustainability NEWS untuk mencapai visi tersebut diperlukan upaya
peningkatan mutu pendidikan di Yayasan Al Ikhlas Glagah dengan cara
mengadakan pelatihan dan penyediaan media pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami memilih menggabunngkan
empat prakarsa perubahan (Pelatihan pidato, kegiatan bercerita, Seminar
pendidikan karakter, dan workshop media pembelajaran. Tujuan untama prakarsa
kami adalah peningkatan mutu pendidikan dan kepercayaan diri santri. Pelatihan
yang berisi cara berbicara public dengan baik. Pidato adala salah satu contoh
berbicara public yang paling sering kita temui. Seseorang diharuskan mempunyai
rasa percaya diri untuk berdiri di depan khalayak kemudian berbicara. Luaran dari
prakarsa perubahan ini diharapkan para guru dan santri memiliki keterampilan
berpidato dengan rasa pecaya diri tinggi

Pembahasan
Sebelum memulai proses pelatihan, ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan terlebih dahulu antara lain;
a. Membuat buku pegangan pengajar
Menurut Hanifah (2014), kesiapan pembelajaran yang efektif mencakup
kesiapan mental, kesiapan bahan atau materi, kesiapan pengetahuan terkait, dan
persiapan instrument(alat). Oleh karena itu, sebelum pengajar diterjukan, pengajar
diharuskan memahami konsep berbicara public secara umum dan berpidato secara
khusus. Untuk memperjelas uraian buku begangan, berikut kami sampaikan isi
buku pegangan tersebut.
1. Garis besar berbicara public
2. Macam-macam berbicara publik
3. Pidato
Berisi garis besar pidato dari pengertian hingga macamnya.
4. Teknik latihan dalam pidato
5. Contoh berbagai macam pidato

b. Pemahaman peserta didik


Sebelum memulai proses pelatihan, hal yang perlu dipahami terlebih
dahulu adalah karakteristik peserta didik. Termasuk di dalamnya adalah fase
perkembangan. Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran
yang harus dicapai murid, yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta
kebutuhannya. Berikut kita ketahui bersama urutan fase:
SD, SMP, SMA, SMK (MI, MTs, MA, MAK)
 Fase A: SD/MI kelas 1–2
 Fase B: SD/MI kelas 3–4
 Fase C: SD/MI kelas 5–6
 Fase D: SMP/MTs kelas 7–9
 Fase E: SMA/MA, SMK/MAK kelas 10
 Fase F: SMA/MA, SMK/MAK kelas 11–12

Berdasarkan pengurutan fase tersebut dapat diketahui bahwa santri TPQ


Al Ikhlas Glagah berada pada fase A-D. Pada fase A, siswa belajar pada hal-hal
yang nyata dan kontekstual. Hal-hal baru yang akan dipelajari tentunya
membutuhkan media pembelajaran yang menarik, dapat dilihat, didengar, diraba,
dan dirasa (Lestari 2023). Begitu juga pada fase B, C, D, yaitu: senang bermain,
senang bergerak, senang berkelompok, senang memperagakan secara langsung.

Setelah memahami karakter santri atau siswa, maka proses pelatihan yang
mengacu pada buku pegangan pendidik dapat dirumuskan dan dicapai dengan
baik. Sehingga harapan tercapainya capaian pembelajaran yaitu tumbuhnya rasa
percaya diri santri dapat tercapai.

c. Cara pelaksanaan pelatihan berbicara public


Adapun cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut;
1) Pendidik diajak untuk memahami buku pegangan dengan cermat,
2) Guru memeragakan setiap instruksi yang ada dalam buku pegangan,
3) Setelah guru memahami, maka guru akan diterjunkan untuk mengajar
santri secara langsung.
4) Dilakukan pengelompokan santri sesuai fase belajar,
5) Guru menampilkan beberapa contoh video pidat dengan model yang
sesuai dengan fase.
6) Guru membagikan teks pidato kepada setiap santri untuk dibaca
bergiliran pada kelompok fase masing-masing.
7) Sebelum mulai tampil bergilir, akan dilakukan imaginary training
untuk mempersiapkan mental sebelum maju.
8) Proses ini diulang selama tiga pertemuan, setelah itu hasil pelatihan
akan dapat dilihat dan disupervisi langsung oleh kepala TPQ
Kesimpulan
Berlandaskan pernyataan yang ada, dapat disimpulkan bahwa essai yang berjudul
“Pelatihan Berbicara Publik Melalui Pidato Pada Pendidik TPQ Al Ikhlas Glagah
Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Santri” dirasa mampu meningkatkan
keterampilan berbicara publik bagi pendidik. Kemudian untuk santri mampu
meningkatkan rasa percaya diri untuk tampil di depan khalayak
.
Saran
Kepada para guru TPQ diharapkan senantiasa terus belajar dalam memahamkan
santri dengan membaca dan mempratikkan cara dan proses yang tersusun dalam
buku pegangan pendidik. Untuk pembaca lain, diharap mau memberikan saran
untuk penyempuranaan berbagai metode peningkatan rasa percaya diri berbasis
bebicara publik.

Daftar Pustaka
F.,Mohammad Doni dan Nuril Lutvi Azizah. (2022). “Media Pembelajaran Huruf
HijaiyahMenggunakan Augmentend Reality TKMasyitoh 12”. Procedia
of Engineering andLife Science. 2(2), 1-7.
https://pels.umsida.ac.id/index.php/PELS/article/view/1276 diakses pada
tanggal 22 Januari 2023.
Gordon B Davis. 2006. Management Information System Conceptual Fondation
Structure and Developer.
Hanifah, Umi. 2014. Pentingnya buku ajar yang berkualitas dalam meningkatkan
efektifitas pembelajaran bahasa Arab. Jurnal At-Tauhid, 3(1), 99-121.
Lestari, Sri. 2023. Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Fase A melalui Media
DOA. Joglo Jateng. Diakses
https://joglojateng.com/2023/02/06/penguatan-pendidikan-karakter
siswa-fase-a-melalui-media-doa/. pada 2 Februari 2023
S., Dewi, Amiroh, dan Nisrokha. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran Buku
Bergambar dalam Mengenalkan Huruf Hijaiyah di RA Bani Fuad
Syihabuddin. JurnalAl-Miskawaih. 2(2), 119-140. Diakses
https://journal.stitpemalang.ac.id/index.php/al-
miskawaih/article/view/363pada tanggal 23 Januari 2023.
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Yogyakarta:
Hikayat Publishing
Wafa dan Andini. 2017. Perancangan media pembelajaran mengenal huruf arab
(huruf hijaiyah) untuk anak usia 4-6 tahun dengan menggunakan
software pengolah animasi 2 dimensi. Jurnal Desain Komunikasi Visual
Asia. Vol. 1 No. 1 Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai