PENDAHULUAN
1.1. Topik
1. Melatih berkebun
2. Mengenal tumbuhan
1.2. Tujuan
A. Tujuan umum
Setelah selesai mengikuti terapi lingkunga : terapi berkebun klien mampu beradaptasi
terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih mandiri.
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti terapi lingkungan : terapi berkebun diharapkan klien dapat:
1. Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih
sayang terhadap seseorang dan lingkungan.
2. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
3. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.
4. Meningkatkan control diri dan perasaan berharga.
5. Mengubah perilaku.
6. Mengembangkan kreatifitas
C. Tujuan hari ini
1. Klien dapat meningkatkan interaksi social dengan orang lain.
2. Menurunkan atau mengurangi kejenuhan dengan kegiatan rutinitas.
3. Klien dapat mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosional
yang dihadapi.
4. Klien mendapatkan hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.
Klien yang menjadi peserta berjumlah 4-5 orang dengan diagnosa medis harga diri rendah ,
dengan kriteria :
1. Klien HDR yang sudah mulai mampu bekerja sama dengan perawat.
2. Klien HDR yang dapat menggali kemampuan dirinya
Proses seleksi:
1. Mengobservasi pasein yang masuk kriteria.
2. Megidektifikasi pasien yang masuk kriteria.
3. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.
1.5. Pengorganisasian
a. Waktu :
- Perkenalan (5 menit)
- Terapi kelompok (20 menit) 30 menit
- Penutupan (5 menit)
b. Tanggal : 17/01/2020
c. Hari : Kamis
d. Jam : 09.00 WIB
e. Tim Terapis : Leader, Co-leader, fasilitator, observer
f. Tempat : Ruang mawar 09
Leader : Ai ermawati
1. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok
L CL
F K
F
K
K
F
K F
Keterangan gambar :
: Leader
L
: CO-Leader
C
L : Klien
K
: Fasilitator
F
: Observes
O
1.6. Proses Pelaksanaan
A. Persiapan :
1. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Mengumpulkan infomasi mengenai riwayat dan pengalaman perkerjaan pasien,
pola hidup sehari-hari, minat dan kebutuhan.
3. Analisa tampilan kerjaan seperti kekampuan untuk melaksanakan aktivitas dalam
kehidupan keseharian, yang meliputi aktivitas dasar hidup sehari-hari,
pendidikan, berkerja, bermain, mengisi waktu luang dan partisipasi social.
B. Orientasi :
1. Salam terapeutik.
a) Salam dari terapis kepada klien.
b) Klien dan terapis pakai papan nama.
2. Evaluasi atau validasi
a) Menanyakan perasaan klien.
3. Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan terapi
b) Menjelaskan aturan main berikut : Jika ada klien ingin meninggalkan
kelompok harus minta izin ke terapis.
c) Lama kegiatan 30 menit
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
C. Fase kerja :
1. Assessment
Proses dimana seseorang memperoleh informasi dari pasien untuk membuat
keputusan untuk pasien.
2. Treatment, terdiri dari tiga :
a) Formulasi pemberian terapi
b) Implementasi terapi yang direncanakan
c) Review terapi yang dilakukan
3. Tahap pendahuluan
Terapis dan pasien saling memperkenalkan diri
4. Tahap pemanasan
Setelah pemanasan terapis mengajak melakukan kegiatan untuk meningkatkan
perhatian pasien
5. Tahap aktivitas yang terpilih :
Terapis melakukan kegiatan yang di pilih sebelumya. Dan member pujian apa
yang telah di lakukan pasien.
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi lingkungan
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
a) Menganjurkan klien membuat keterampilan seperti yang telah diajarkan
3. Kontrak yang akan datang
a) Buat kesepekatan baru untuk kegiatan berikutnya
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang materi terapi lingkungan diatas dapat kami simpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
Terapi lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan kita, yang diciptakan
untuk pengobatan termasuk fisik dan sosial.Suatu manipulasi ilmiah pada lingkungan
yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada perilaku pasien dan untuk
mngembangkan keterampilan emosional dan sosial.
Tujuan terapi lingkungan ini membantu individu untuk mengembangkan rasa harga
diri, mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, membantu
belajar mempercayai orang lain, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.
Komponen yang harus diperhatikan dalam terapi lingkungan adalah fisik, intelektual,
sosial, emosional dan spiritual.
3.2. Saran
Bagi keluarga :
a. Memberikan dukungan dan support dalam terapi lingkungan kepada klien
b. Dapatkan tim yang jelas tentang tujuan dan tindakan terapi tim medis
c. Kenali gejala-gejala yang timbul dan segera memerlukan perawatan
Bagi tim medis :
a. Tetapkan intervensi terapi lingkungan sesuai dengan hasil pengkajian
b. Berikan informasi yang jelas pada keluarga maupun klien tentang tujuan dan
tindakan
c. Berikan penyuluhan mengenai penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan