Anda di halaman 1dari 3

DEMOKRASI LIBERAL

NAMA KELOMPOK 1 :
ADILIYA ITSARI (2)
ALIEFIA ZALIFAH MUMTAZA (4)
DAHLIA PUTRI NURLAILI ( 10 )
GILANG BAHTIAR ( 14 )
M. FATKU ( 18 )
M. YUWAFI ( 22 )
RAHMAWATI ( 26 )
SYAHPUTRA MAULANA ( 30 )
FAHRI MAULANA ( 34 )
XII MIPA 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANYUWANGI


TAHUN AJARAN 2021/2022
i. PENGERTIAN DEMOKRASI LIBERAL
Demokrasi liberal adalah sistem politik yang menganut kebebasan individu secara
konstitusional ini dapat diartikan sebagai hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah

ii. LATAR BELAKANG DEMOKRASI LIBERAL


Indonesia yang kala itu benar-benar terbebas dari gangguan Belanda berusaha memperbaiki
jalan negaranya. Bentuk negara serikat kala itu dirasa tidak cocok dengan semangat persatuan
rakyat Indonesia.
Ketika masuk masa kemerdekaan, dimana sistem pemerintahan Indonesia masih
menggunakan sebuah sistem presidensial.
Akan tetapi, pada sekitar tanggal-13 November-1945, akhirnya pemerintah Indonesia
mengeluarkan suatu maklumat politik yang mempunyai tujuan dalam pengakuan kedaulatan RI
serta dengan tumbuhnya partai politik di Indonesia.
Namun kemudian terjadi sebuah kesalah pahaman atas Maklumat tersebut sehingga
diberlangsungkan sebuah perubahan dalam sistem pemerintahan yang mana pada awalnya
sistem presidensial hingga kemudian dirubah kedalam sistem parlementer yang masih
merupakan cikal bakal dari munculnya demokrasi ini.
Kemudian selama kurun waktu sekitar 1945 sampai1949, dimana pada saat itu pemerintahan
Indonesia disibukkan dengan adanya intervensi dari Belanda. Sehingga bentuk dari
pemerintahan itupun kerap berubah-ubah.
Bahkan adanya hal tersebut merubah bentuk negara juga. Yang mana pada mulanya bentuk
dari negara Indonesia ialah berupa republik kesatuan.
Akan tetapi dengan adanya hal tersebut menjadi berubah pada saat berlangsunya sebuah
konflik dengan Belanda, sehingga bentuk negara Indonesia sebelumnya sempat berbentuk
federasi.
Pada awalnya sebelum diterapkannya demokrasi ini, dimana pada saat itu konstitusi yang
dipakai di Indonesia ialah UUD-1945 yang kemudian dirubaha menjadi konstitusi UUD RIS dan
merupakan sebuah konstitusi dimana pada saat Indonesia masih berbentuk negara
perserikatan.

iii. SISTEM POLITIK DEMOKRASI LIBERAL


Sewaktu Demokrasi Liberal berlangsung, muncul sistem multipartai yang didasari maklumat
pemerintah pada 3 November 1945. Sayangnya, partai-partai pada masa demokrasi liberal
lebih cenderung untuk mementingkan kepentingan partainya dari pada kepentingan bangsa. Ini
menyebabkan seringnya kabinet berganti karena masing-masing saling berebut kepentingan.

Sistem multipartai adalah sebuah sistem yang terdiri atas berbagai partai politik yang berlaga
dalam pemilihan umum, dan semuanya memiliki hak untuk memegang kendali atas tugas-tugas
pemerintah, baik secara terpisah atau dalam koalisi.
iv. SISTEM EKONOMI DEMOKRASI LIBERAL
Sistem ekonomi liberal merupakan salah satu bentuk sistem ekonomi yang memiliki kebebasan
yang amat tinggi untuk setiap orang yang melaksanakan kegiatan ekonomi. Hal tersebut
bertujuan agar mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Secara sederhana, setiap
keputusan perekonomian di dalam sistem ini akan mengacu pada ekonomi pasar. Selain itu,
sistem ekonomi liberal juga sangat menjunjung tinggi semua hak kepemilikan pribadi.
Sistem ekonomi liberal juga dapat diartikan sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
seluas-luasnya kepada masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi ini
dikenal juga dengan sebutan sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi pasar.

v. DAMPAK POSITIF DEMOKRASI LIBERAL


1. Majunya beberapa sektor industri tertentu serta sektor - sektor swasta dalam negeri
pada masa demokrasi liberal.
2. Adanya kebebasan sistem multipartai pada masa demokrasi liberal sebagai akibat
campur tangan negara yang sangat minim. Kebebasan pemilu pada masa demokrasi liberal
juga berperan dalam kesuksesan penyelenggarakan Konferensi Bandung pada bulan April
tahun 1995.
3. Adanya kebebasan berdemokrasi yang benar nyata pada masa demokrasi liberal yang
tercermin dalam keterwakilan setiap partai di parlemen.

vi. DAMPAK NEGATIF DEMOKRASI LIBERAL


1. Tingginya tingkat kesenjangan sosial antara orang kaya dan orang miskin pada masa
demokrasi liberal. Kesenjangan sosial ini dipicu oleh karena maraknya praktik korupsi baik dari
oknum pemerintahan maupun dari oknum partai.
2. Berbelit – berbelitnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang berkuasa pada masa
demokrasi liberal.
3. Kondisi negara yang tidak stabil sebagai akibat dari pergantian kabinet yang terlalu
sering terjadi pada masa demokrasi liberal sehingga menyebabkan pemerintahan tidak berjalan
secara efisien yang berdampak besar pada perekonomian Indonesia yang mengalami
keterpurukan akibat inflasi yang tinggi.
4. Rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat pada masa demokrasi liberal karena
pemerintah terlalu fokus pada perkembangan politik sehingga tidak terlalu memperhatikan
pekembangan ekonomi.
5. Maraknya berbagai pemberontakan di daerah pada masa demokrasi liberal karena
berbagai ketidakpuasan daerah atas penyelenggaraan pemerintahan di pusat sehingga
mengganggu keamanan dan memperburuk pertumbuhan ekonomi perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai