Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH


Perkembangan zaman yang begitu pesat semakin mendorong pemilik/ manajemen
perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan strategi bisnis baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Salah satu caranya adalah dengan penggabungan beberapa usaha.
Dengan penggabungan beberapa usaha, diharapkan perusahaan-perusahaan itu dapat
meningkatkan pangsa pasar, diversifikasi usaha, atau meningkatkan integrasi vertikal dari
aktivitas operasional yang ada dan sebagainya.
Dharma setya dan Sulaimin (2009), pada dasarnya penggabungan usaha merupakan
bentuk penggabungan satu perusahaan dengan perusahaan lain dalam rangka mendapatkan
pengendalian atas aktiva maupun operasional. Bentuk penggabungan usaha yang sering
dilakukan dalam dua dekade terakhir ini adalah merger dan akuisisi di mana strategi ini
dipandang sebagai salah satu cara untuk mencapai beberapa tujuan yang lebih bersifat
ekonomis dan jangka panjang.
Dalam pelaksanaan merger dan akuisisi terdapat suatu kondisi yang mendukung
adanya tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi. Pada situasi
perusahaan pengakuisisi ingin melakukan merge dan akusisi dengan cara pembayaran
lewatsaham, pihak manajemen perusahaan pengakuisisi cenderungakan berusaha untuk
meningkatkan nilai laba perusahaannya. Tujuannya adalah selain ingin menunjukkan
earnings power perusahaan agar dapat menarik minat perusahaan target untuk melakukan
akuisisi juga untuk meningkatkan harga saham perusahaannya.
Ada alasan mendasar mengapa manajer perusahaan melakukan manajemen laba.
Harga pasar saham suatu perusahaan secara signifikan dipengaruhi oleh laba, risiko, dan
spekulasi. Oleh sebab itu, perusahaan yang labanya selalu mengalami kenaikan dari periode
keperiode secara konsistenakan mengakibatkan risiko perusahaan ini mengalami penurunan
lebih besar dibandingkan prosentase kenaikan laba. Hal ini lah yang mengakibatkan banyak
perusahaan yang melakukan pengelolaan dan pengaturan laba sebagai salah satu upaya untuk
mengurangi risiko.
Ericksondan Wang (1999) dalam Hastutik (2006) menyatakan bahwa
kecenderungan adanya praktik manajemen laba menjelang merger dan akuisisi bertujuan
untuk meningkatkan harga sahamnya sebelum stock merger agar dapat mengurangi biaya
pembelian perusahaan target. Keputusan manajemen perusahaan yang memilih untuk
1
melakukan manajemen laba dengan cara income increasinaccruals akan membawa
konsekuensi terhadap kinerja perusahaan yang akan mengalami suatu kenaikan pada periode
sesudahnya.
Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan
akuisisi biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan finansialnya. Pasca
merger dan akuisisi kondisi dan posisi keuangan perusahaan mengalami perubahan dan hal
ini tercermin dalam laporan keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.
Untuk menilai bagaimana keberhasilan merger dan akuisisi yang dilakukan, dapat dilihat
dari kinerja perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi terutama kinerja keuangan
baik bagi perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan diakuisisi. Dasar logika dari
pengukuran berdasar akuntansi adalah bahwa jika skala bertambah besar ditambah dengan
sinergi yang dihasilkan dari gabungan aktivitas-aktivitas yang simultan, maka laba
perusahaan juga semakin meningkat sehingga kinerja perusahaan pasca merger dan akuisisi
seharusnya semakin baik dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dari proposal ini adalah
1. Apakah telah terjadi tindakan manajemen laba pada perusahaan pengakuisisi sebelum
melakukan merger dan akuisisi ?
2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan
sesudah merger dan akuisisi

1.3. TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan proposal ini adalah
1. Membuktikan bahwa telah terjadi tindakan manajemen laba pada perusahaan
pengakuisisi sebelum melakukan merger dan akuisisi.
2. Membuktikan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi
sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

1.4. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Ruang lingkup dalam penulisan proposal ini ,dimana penulis hanya membatasi
tentang hal-hal sebagai berikut :
1. Objek penelitian ini dibatasi pada Bursa Efek Indonesia
2. Pemilihan variabel X1(Manajemen Laba)
2
3. Pemilihan variabel X2(Kinerja Keuangan)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. MANAJEMEN LABA


2.1.1. Deskripsi Manajemen Laba
Praktek manajemen laba dapat ditinjau dari dua perspekstif yang berbeda, yaitu
perspektif etika bisnis dan teori akuntansi positif. Dari kacamata etika, dapat dianalisis
sebab- sebab manajermen lakukan manajemen laba, sementara itu dari kacamata teori
akuntansi positif dapat dianalisis dan diidentifikasikan sebagai bentuk praktek manajemen
laba yang dilakukan oleh manajer perusahaan. Esensi dari pendekatan moral atau etika
adalah pencapai keseimbangan antara kepentingan individu (manajer) dengan kewajiban
terhadap pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan kepentingan principal dan akhirnya
menjadi insentif bagi manajer untuk melakukan manajemen laba..
Perilaku manajemen laba dapat dijelaskan melalui Positive Accounting Theory dan
Agency Theory. Watts dan Zimmerman (1986) dalam Halimdkk .(2005) mengusulkan tiga
hipotesis yang dapat dijadikan dasar pemahaman tindakan manajemen laba yaitu sebagai
berikut
1. Hipotesis Program Bonus (Bonus Plan Hypotesis). Hipotesis ini menyatakan bahwa
manajer pada perusahaan yang menerapkan program bonus lebih cenderung untuk
menggunakan metode atau prosedur-prosedur akuntansi yang akan menaikkan laba
periode mendatang keperiode berjalan.
2. Hipotesis Perjanjian Utang (Debt Covenant Hypotesis). Hipotesis ini menyatakan
bahwa perusahaan yang mempunyai rasio debtto equity besar atau menghadapi
kesulitan utang, maka manajer perusahaan akan cenderung menggunakan metode
akuntansi yang akan meningkatkan laba.
3. Hipotesis Kos Politis (Political Cost Hypotesis). Hipotesis ini menyatakan bahwa
semakin besar biaya politik yang dihadapi suatu perusahaan maka manajer
cenderung untuk menangguhkan lababerjalan kemasayangakandatang.
Biayapolitikmunculsebagai akibatdariprofitabilitasperusahaanyang
tinggidapatmenarikperhatianmediadan konsumen.

Manajemenlabaadalahtindakanyang dilakukanolehpihakmanajemendengan
3
menaikkan atau menurunkan labayang dilaporkandari unit yang menjaditanggung
jawabnyayangtidakmempunyaihubungandengankenaikanataupenurunanprofitabilitas dalam
jangka panjang.

2.1.2. ModelEmpirisManajemenLaba
Secaraumumada 3kelompokmodelempirismanajemenlabayang
diklasifikasikanatasdasarbasispengukuranyangdigunakan,yaitu(Sulistyanto,2008):
a. Model berbasis akrualmerupakanmodel yang menggunakan discretionary
accrualssebagaiproksimanajemenlaba.Modelmanajemenlabainidikembangkan
olehJones(1991),sertaDechow,SloandanSweeney (1995).
b. Modelyangberbasis specificaccruals, yaitu pendekatanyangmenghitung akrual
sebagaiproksi manajemen laba dengan menggunakan item laporan keuangan tertentu
dariindustritertentu pula. Modelinidikembangkan oleh Mc Nichols dan Wilson(1988)
dan Petroni(1992).
c. Model distribution ofearningsdikembangkanoleh Burgatlerdan Dichey (1997),
Degeorge,Patel,danZechauser(1999).

Sejauhini hanyamodelberbasisagregateaccrualsyang diterimasecaraumumsebagai


modelyang memberikanhasilpalingkuatdalammendeteksimanajemenlaba.Model berbasis
aggregateaccrualsyangdigunakaadalah ModifiedJonesModel. Model
tersebutdikembangkanolehDechow,Sloan, danSweeney (1995).Komponentotal accruals
dalamModifiedJonesModel dapat dipisahkan menjadi 2, yaitudiscretionary accruals
dannondiscretionaryaccruals. Discretionary accrualsmerupakankomponen total accrualsyang
berasaldari rekayasamanajerialdenganmemanfaatkankebebasandan fleksibelitas dalam
menentukan nilai estimasi pada metode akuntansi.

2.1.3. MotivasiUntukMelakukanManajemenLaba
Beberapahalyang memotivasiseorang manajeruntukmelakukanmanajemenlaba
antaralain:
 Alasanbonus
 Kontrakutangjangkapanjang
 Motivasipolitik
 Motivasipajak

4
 pergantianCEO
 IPO

Adapun beberapateoriyangdapatmenjelaskanmotivasiyang melatar belakangi


terjadinya suatu penggabungan usaha anatara lain :
a. Teoriefisiensi
Menurutteoriini,mergerdapatmeningkatkanefisiensi,karenaakanmenjadikan
sinergi yangsecarasederhanadiartikansebagai2+2=5,yaitukonsepdalamilmuekonomi
yang mengatakangabunganfaktor-faktoryang komplementerakanmenghasilkan
keuntunganyangberlipatganda.
b. Teoridiversifikasi
Denganmemilikibidang usahayang beraneka ragam,maka suatu
perusahaandapat menjagastabilitaspendapatannya.
c. Teorikekuatanpasar
Keinginanuntukmeningkatkanpangsapasar(marketshare)juga
dapatmenjadisalah satumotivasiterjadinyasuatumerger.Penggabunganduaataulebih
perusahaanyang sebelumnyasaling bersaingmenjualprodukyang
sama,secarateoritisakan meningkatkanpenguasaanpangsapasarsecaraberlipatganda.
d. Teorikeuntunganpajak
Keuntungandibidang perpajakan melalui pengurangan kewajiban
pembayaranpajak dapatmenjadimotivasiyangmelatarbelakangisuatumerger.
e. Teoriundervaluation
Penilaianhartayanglebihrendahdarihargasebenarnyapadasuatuperusahaan
akan mendorong minat perusahaanlainnya untuk menggabungkan perusahaanyang
pertamakedalamperusahaannyamelaluimerger.

2.2. KINERJA KEUANGAN


2.2.1. Analisis Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan
tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi (Jumingan, 2006:242):

 Analisis Perbandingan Laporan Keuangan,

5
Merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua
periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut)
maupun dalam persentase (relatif).
 Analisis Tren (tendensi posisi),
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah
menunjukkan kenaikan atau penurunan.
 Analisis Break Even,
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus
dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian

2.3. PENELITIAN TERDAHULU


Penelitian terdahulu dalam proposal ini adalah:
1. Sri Iswati. (2001)melakukan penelitian dengan judul PengaruhMergerTerhadap
Kinerja Keuangan:Analisis
2. Indriyani Sijabat (2009)melakukan penelitian dengan judul Analisis KinerjaKeuangan
SebelumdanSesudah Merger danAkuisisiPadaPerusahaanyang
TerdaftardiBursaEfekIndonesia’’

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. POPULASI DAN SAMPEL


Objek penelitianini adalahperusahaanyang melakukanmergerdanakuisisi.Dalam
penelitianinipengambilansampelyang dilakukansecaranonprobabilitysampling,yaitu
denganpendekatanpurposivesamplingdengankriteriasebagaiberikut.
a. PerusahaanpublikyangterdaftardiBursaEfekIndonesiadanmelakukanmergerdan
akuisisiantaratahun2008sampaidengantahun2009.
b. Perusahaan termasuk industri manufaktur dan industri lain selain kelompok
perusahaanyangbergerakdibidang asuransidanindustrifinanceatauperusahaan
perbankandanlembagakeuanganlainnya.
c. Perusahaanmemilikitanggalmergerdanakuisisiyang jelas.
d. Menerbitkanlaporankeuanganauditansecaralengkapselamasatutahun sebelum
mergerdanakuisisisertasetelahmergerdanakuisisidenganperiodeberakhirper31Desember.

3.2. METODE PENGUMPULAN DATA


Metode pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian iniadalah dengan
metodestudi pustakayangdilakukan dalamrangka mengumpulkanteori-teori atau literatur-
literaturyang dapatdipergunakansebagailandasanyangberhubungandengan
masalahyangsedangteliti.Berkaitan dengan data-data yangdigunakan dalam penelitian
ini,data-data yangdibutuhkanterdiridaridatasekunder.Datamengenaihargasaham diperolehdari
IndonesianCapitalMarketDirectory(ICMD),idxstatistic,danBursaEfek
Indonesia(BEI)dipojokBEI.

3.3. METODE ANALISIS DATA


Analisisrasiokeuangandigunakanuntukmenganalisiskeputusanmergerdan akuisisi
terhadapkondisikeuanganrasio-rasiotersebutdibandingkandenganrasio sebelummerger

7
danakuisisi. Langkah pertama yangdilakukan adalahmenghitungmasing-masing rasio
keuanganyangsudahditetapkansebagaivariabelpenelitian.Hasilperhitunganrasio-rasio ini
selanjutnyadigunakansebagaidatadalampengujianstatistik

3.4. PENGUJIAN HIPOTESIS


Uji independentsamplet-testdigunakanuntukmengujihipotesis1,yakniuntuk
mengetahui apakahpihak manajemenmelakukan tindakan manajemen laba dengan cara
menaikkanataumenurunkannilaiakrual perusahaan pada periode sebelum
pelaksanaanmergerdanakuisisi.
Ujipairedsamplet-testdigunakanuntukmengujihipotesis2, yakniuntuk membuktikan
apakahterdapatperbedaankinerjakeuanganjika dilihatdari segirasio
aktivitasyangdiukurdengantotalassetturnoverdanrasioprofitabilitas yangdiukur
dengannetprovitmargindan returnonassetpadaperiodesebelum dan setelah
pelaksanaanmergerdanakuisisi.

8
DAFTAR PUSTAKA

IndriyaniSijabat,Sarah. 2009.’’Analisis KinerjaKeuangan SebelumdanSesudah Merger


danAkuisisiPadaPerusahaanyang TerdaftardiBursaEfekIndonesia’’.
JurnalAkuntansi,FakultasEkonomi,UniversitasSumateraUtara

InstituteforEconomicandFinancialResearch, 2008-2009, IndonesianCapital Market


Directory,Jakarta

Isnani,Nurul dan Sri Iswati. 2001.’’PengaruhMerger TerhadapKinerjaKeuangan:Analisis

Kusuma, Hadri dan Wigna Ayu Udiana Sari. 2003.’’Manajemen Laba oleh Perusahaan
PengakuisisiSebelumdan SesudahMergerdanAkuisisidi
Indonesia’’.JurnalAkuntansidanAuditingIndonesiaVol.7No.1

Anda mungkin juga menyukai