Anda di halaman 1dari 38

DOSIS

Asih Rahayu, drh.,M.Kes.


DOSIS

• Adalah Jumlah / takaran yang diberikan


kepada pasien / penderita
• Dalam satuan / ukuran : berat, volume,
unit
• Dosis / takaran harus tepat karena
Berpenggaruh pada efek farmakologis obat
dalam tubuh pasien
• Faktor factor pasien yang berpengaruh
pada dosis obat : umur, berat badan, jenis
kelamin, history penyakit yang diderita
sebelumnya
Pengertian DOSIS obat hewan

1. sejumlah obat yang diberikan kepada

2. penderita

3. Dewasa

4. dalam harga rentang tertentu

5. untuk satu kali pemberian

6. per oral,

7. atau untuk jangka waktu tertentu ,

8. dan menghasilkan pengaruh terapi yang dikehendaki.


Dalam satuan berat
misal : µg , mg, g

1. jumlah Dalam satuan volume


obat misal : µl, ml, l

Dalam satuan internasional


yang lain, misal : % , IU ,
Rad., Psi , Bar.
2. Penderita = kelompok hewan tertentu

• hewan besar
species spesifik :
• hewan kecil / pet Anjing
• hewan akuatik

Kucing
Unggas
• Wild animal Kelinci
Sapi
Kuda
Kambing /domba
Individu spesifik :
•Anjing Chicko, milik Tn .Feri Ayam
•Kucing Kitty , milik Ny.Eda Burung
•Sapi milik Bpk. Ahyat
Ikan
3. dewasa

Artinya bahwa dalam satu pernyataan dosis , bila tidak


terdapat keterangan usia maka artinya dosis tersebut
adalah untuk dewasa yang berarti individu tersebut :

• Lepas susu
• Mampu bereproduksi
• Memiliki tingkat pertumbuhan tubuh = nol
• Seluruh organ fisik tidak ada yang dalam rangka
pendewasaan
artinya bahwa obat yang diberikan itu
dapat mempunyai nilai rentang,
misalnya :
4. Harga
Rentang antara 10 mg /kg BB hingga 30 mg /
kg BB
tertentu
atau tidak berentang ( nilai tunggal ),
hanya mempunyai satu nilai
• Pada Pernyataan dosis, Bila
5. Satu kali tidak ada keterangan
pemberian ulangan pemberian, artinya
bahwa dosis tersebut
adalah untuk satu kali
pemberian
• Pada Pernyataan dosis, Bila tidak ada keterangan route
pemakaian , artinya bahwa dosis tersebut adalah untuk diberikan
melalui mulut dan ditelan

6. Per oral
• Artinya bahwa suatu obat itu 7. untuk
pemberiannya bukan tak jangka waktu
terbatas, ada jangka waktu tertentu
pemakaian.
8. menghasilkan pengaruh terapi yang
dikehendaki.

•Artinya bahwa obat yang dipakai


itu harus mempunyai khasiat
seperti yang diharapkan
CONTOH 1
“Dosis Papaverin HCl untuk anjing 40 mg.”
Obat yang diberikan adalah bersatuan berat yaitu mg.
Artinya:
Penderitanya adalah hewan spesifik yaitu anjing

Penderitanya tergolong hewan dewasa

Jumlah dosis yang diberikan tidak mempunyai rentang (tunggal) yaitu 40


mg

Jumlah obat tersebut diberikan dalam Satu kali pemberian

Obat tersebut Diberikan melalui route oral masuk ke lambung

Obat tersebut mempunyai daya terapi yang dikehendaki terhadap


penderita bila diberikan sesuai dosis tersebut
“Dosis Tetracycline untuk anjing
50 mg/kg bb/ intra vena”
Artinya :
Obat yang diberikan bersatuan berat yaitu mg.
Penderita adalah hewan spesifik yaitu anjing
CONTOH 2 Subjek (penderita ) tersebut tidak harus dewasa (boleh
masih disapih hingga sudah tua) . Karena ada keterangan
bahwa dosis tersebut berdasarkan Berat Badan
Jumlah dosis yang diberikan tidak berentang yaitu 50
mg.
Jumlah obat tersebut untuk Satu kali pemberian
Obat tersebut Diberikan melalui vena (intra vena)
 Obat tersebut mempunyai daya terapi yang
dikehendaki terhadap penderita bila diberikan sesuai
dosis tersebut
CONTOH 3
“Dosis Ampicillin untuk anjing adalah 50-75 mg/kg
BB/hari p.o (dosis terbagi)”

Artinya :
Obat yang diberikan bersatuan berat yaitu mg.
Penderita adalah hewan spesifik yaitu anjing
Subjek(penderita) tersebut tidak harus dewasa (boleh masih disapih hingga
sudah tua). Karena ada keterangan bahwa dosis tersebut berdasarkan Berat Badan
Jumlah dosis yang diberikan berentang antara 50 sampai 75 mg
Jumlah obat tersebut untuk Satu hari pemberian (dalam satu hari dapat 2 kali
atau 3 kali, terserah dokternya asalkan terbagi)
Obat tersebut Diberikan melalui oral masuk ke lambung
Obat tersebut mempunyai daya terapi yang dikehendaki terhadap penderita
bila diberikan sesuai dosis tersebut
CONTOH 4
“Dosis Ampicillin untuk anjing 50-75 mg/kg BB p.o
( dua kali dalam sehari)”
Artinya :
Obat yang diberikan bersatuan berat yaitu mg
Penderita adalah hewan spesifik yaitu anjing
Subjek (penderita) tersebut tidak harus dewasa (boleh masih disapih hingga
sudah tua). ). Karena ada keterangan bahwa dosis tersebut berdasarkan Berat
Badan
Jumlah dosis yang diberikan berentang antara 50 hingga 75 mg
Jumlah obat tersebut untuk Satu kali pemberian (dalam satu hari diberikan 2
kali)
Obat tersebut Diberikan melalui oral masuk ke lambung
Obat tersebut mempunyai daya terapi yang dikehendaki terhadap penderita
bila diberikan sesuai dosis tersebut
• “Dosis Ampicillin untuk
anjing 50-75 mg/kg berat
badan p.o/hari “
Artinya bisa 2 macam
1. BILA OBAT BERSIFAT LONG ACTING :
 Obat yang diberikan bersatuan berat yaitu mg.

CONTOH  Penderita adalah hewan spesifik yaitu anjing


 Subjek (penderita ) tersebut tidak harus dewasa

5 (boleh masih disapih hingga sudah tua). Karena ada


keterangan bahwa dosis tersebut berdasarkan Berat
Badan
 Jumlah dosis yang diberikan berentang antara 50
-75 mg
 Satu hari harus menerima antara 50-75 mg (dalam
satu hari hanya diberikan 1 kali) karena obat long
acting
 Diberikan melalui oral masuk ke lambung
 Obat tersebut mempunyai daya terapi yang
dikehendaki terhadap penderita bila diberikan
sesuai dosis tersebut
2. BILA OBAT BERSIFAT SHORT ACTING :
Obat yang diberikan bersatuan berat yaitu mg.

Penderita adalah hewan spesifik yaitu anjing

Subjek (penderita ) tersebut tidak harus dewasa (boleh masih disapih


hingga sudah tua). Karena ada keterangan bahwa dosis tersebut
berdasarkan Berat Badan
Jumlah dosis yang diberikan berentang antara 50 -75 mg

Satu hari harus menerima antara 50-75 mg (dalam satu hari dapat
diberikan beberapa kali). Karena obat short acting

Diberikan melalui oral masuk ke lambung

Obat tersebut mempunyai daya terapi yang dikehendaki terhadap


penderita bila diberikan sesuai dosis tersebut

Diberikan melalui oral masuk ke lambung

Obat tersebut mempunyai daya terapi yang dikehendaki terhadap


penderita bila diberikan sesuai dosis tersebut
Dosis Teramycin 1-3 % dicampur
makanan
Artinya:
• Obat yang diberikan bersatuan berat dalam %.
• Penderita adalah hewan tak spesifik
• Subjek tersebut tidak harus dewasa
CONTOH 6 • Jumlah yang diberikan berentang 1 - 3 %
• Untuk Satu kali pemberian
• Diberikan melalui oral dicampur dalam
makanan
• Obat tersebut mempunyai daya terapi yang
dikehendaki terhadap penderita bila diberikan
sesuai dosis tersebut
Dosis Teramycin 1-3 % untuk salep mata

Artinya.
• Obat yang diberikan bersatuan berat dalam %.
CONTOH 7 • Penderita adalah hewan tak spesifik
• Subjek tersebut tidak harus dewasa
• Jumlah yang diberikan berentang 1 - 3 %
• Untuk Satu kali pemberian
• Diberikan melalui topikal sebagai salep mata
• Obat tersebut mempunyai daya terapi yang
dikehendaki terhadap penderita bila diberikan
sesuai dosis tersebut
bila terdapat keterangan route lain
maka berlaku seperti yang
Ketentuan lain disebutkan : e.g :
dalam hal dosis
• intra muskular
• intra vena
• Intra thecal
• Intra anal
• Intra peritoneal
• Intra dermal
• Sub cutan
• Etc.
• bila terdapat keterangan diberikan dalam
dosis terbagi (dapat dua kali atau lebih
Ketentuan lain dalam sehari), atau terkadang disebutkan
dalam hal dosis pula waktu pemberian, maka berlaku
seperti yang disebutkan : e.g:
2 x sehari
3 x sehari
Siang
Malam
Malam sebelum tidur
Pagi
Sebelum atau sesudah makan
Etc.
Sering pula ditemui keterangan-
Ketentuan lain keterangan seperti aturan pemberian
dalam hal dosis yang khusus : e.g:
• untuk pemberian oral pada ikan harus
diberikan beberapa saat sebelum ikan
dimasukan dalam habitatnya.
• hewan tua
• Hewan muda / dewasa
• Hewan belum lepas susu
• Hewan bunting
• Hewan laktasi
• etc
SATUAN DOSIS OBAT
• Aturan satuan perhitungan (metrologi):

Satuan bobot model Avoirdupois :


437,5 grain (gr.)= 1 ounce (oz.)
16 oz. = 1 pound (lb.) = 7000 gr.
100 lbs. = 1 hundredweight (cwt.)
20 cwt. = 1 ton

Notes:
• dalam penulisan R/ satuan model Avoirdupois tsb tidak pernah dipergunakan, tetapi dalam
beberapa textbook yang ditulis oleh para dokter hewan di Eropa dan Amerika masih
sering dijumpai.
• Bahan bahan kimia import juga masih sering mempergunakan satuan tersebut
SATUAN DOSIS OBAT
• Satuan Bobot Aphotecaries (Troy) dan Pengukuran Aphotecaries ( wine )
20 grain (gr) = 1 scruple (э )
3 scruple = 1 drachm = 60 gr.
8 drachm = 1 ounce = 480 gr.
12 ounce = 1 pound (lb.) = 5760 gr.
• Satuan dan Pengukuran Aphotecaries ( wine )
60 minin = 1 fluidrachm
8 fluidrachm = 1 fluidounce = 1 pint (O.) = 7680 minim
8 pint = 1 gallon (cong.) = 61440 minim

Notes:
• dalam penulisan R/ satuan tsb tidak pernah dipergunakan, tetapi dalam beberapa textbook
yang ditulis oleh para dokter hewan di Eropa timur dan Amerika masih dijumpai.
• Bahan bahan kimia asal bahan alam juga masih sering mempergunakan satuan tersebut
Penulisan R/ di Indonesia
Sistim metrik dengan dasar desimal

Dalam penulisan Resep yang sering


dipakai adalah gram (g) berasal dari
kata gramme  merupakan berat 1
cc (centimeter cubic) atau 1 ml
(mililiter) atau 1 cm³ pada suhu 4⁰C
(39,2⁰F)
1 pikogram = 10 ¯ ¹² gram
1.000 pikogram = 1 nanogram (ηg ) =
10⁻ ⁹ gram
SATUAN 1.000 nanogram = 1 mikrogram ( µg )
BERAT = 10⁻ ⁶ gram

dalam sistim 1.000 mikrogram = 1 miligram ( mg ) =


10 ⁻ ³ gram
Metrik
1.000 miligram = 1 gram

1.000 gram = 1 kilogram ( kg)


I mililiter (ml ) ( cc = cubic centimeter )
= 1 centimeter cubic ( cm³ ) = 0,001
liter

10 ml = 1 centiliter (cl ) = 0,01 liter


SATUAN
VOLUME dalam 10 cl = 1 desiliter ( dl) = 0,1 liter
sistim metrik 10 dl = 1 liter ( l )

10 l = 1 dekaliter (dal ) = 10 liter

10 dal = 1 hektoliter ( hl ) = 100 liter

10 hl = 1 kiloliter ( kl ) = 1.000 liter = 1


m³ (meter cubic )
ANGKA • X = 10
• Dalam R/ juga • XX = 20
LATIN dipergunakan angka
latin untuk jumlah • XXX = 30
obat (bukan diikuti • XL = 40
satuan metrik)
• L = 50
• Contoh : • LX = 60
R/ amoksilin tab. No. X • LXX = 70
• LXXX = 80
• XC = 90
• C = 100
MACAM MACAM ISTILAH
DOSIS

 DOSIS TERAPI (DOSIS MEDISINALIS) / DOSIS LAZIM / USUAL DOSE


 DOSIS MINIMALIS
DOSIS MAKSIMALIS
 DOSIS LETAL
 DOSIS MUATAN (LOADING DOSE)
DOSIS BERGANDA
DOSIS TUNGGAL (SINGLE DOSE)
DOSIS TOKSIK
• Takaran obat yang diberikan
dalam keadaan lazim yang
memberikan efek terapi
DOSIS • pemberian dosis terapi akan
TERAPI mampu mencapai suatu
kondisi dimana akan ditemui
pencapaian kadar terapi
• dalam waktu tertentu akan
mencapai kadar puncak.
• kadar puncak tersebut
perlahan-lahan akan menurun
hingga akhirnya seluruh obat
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Jumlah obat terkecil
yang mampu
memberikan respon
DOSIS terapi
MINIMALI
S Dosis minimalis pada
dasarnya mampu
menghasilkan daya
terapi
Jumlah obat
terbesar (dalam
batas aman dan
DOSIS belum
MAKSIMA memperlihatkan
LIS gejala keracunan)
yang mampu
memberikan respon
terapi
Jumlah obat terkecil yang mampu
memberikan kematian terhadap penderita
pada satu kali pemberian (dapat melalui
parentreal atau non parenteral)
Dosis letal pada dasarnya merupakan jumlah
bahan aktif di atas jumlah dosis maksimalis.

DOSIS
LETAL Pada saat pemberian menggunakan dosis
letal, terdapat wilayah yang harus dilalui yaitu
dikenal sebagai wilayah toksik

Dosis letal umumnya diberikan


mengggunakan sejumlah obat di atas dosis
terapi
LETHAL
DOSE • Jumlah kematian obyek perlakuan yang
mati sebanyak 50% akibat suatu perlakuan
menggunakan dosis lethal
50% ( LD
50)
Jumlah obat dua kali dosis terapi yang
diberikan dengan tujuan untuk
mendorong percepatan pencapaian
kadar terapi.

DOSIS Dalam pemberian dosis muatan, akan


diperoleh kadar terapi masih di bawah
MUATA daerah toksik. Dengan demikian masih
dalam keadaan aman dan tetap

N menghasilkan daya farmakodinami.

Dosis muatan diberikan tidak melihat


rute pemberian obat Namun tetap
berprinsip merupakan 2 kali dosis lazim.
• Pola pemberian obat berulang
(pengulangan dilakukan saat obat
diprakirakan akan mengalami eliminasi)
pada jumlah tertentu dengan interval
pemberian ulang.
• Pada dasarnya dosis berganda ditujukan
untuk mendapatkan kadar terapetik pada
DOSIS jangka waktu tertentu sehingga dapat pula
disebut dengan dosis pemeliharaan
BERGAN (maintenance dose).
• Dengan demikian dosis berganda terdiri
DA dari tiga hal utama :
(1) jumlah obat setiap kali diberikan
(2) interval waktu pemberian
(3) jumlah ulangan dalam satu kurun waktu
tertentu.
• Pola pemberian obat satu kali
• pemberian satu kali telah mampu
menghasilkan kadar terapi yang
DOSIS menghasilkan respon memuaskan
TUNGGAL
• Pemberian dosis tunggal umumnya
diberikan untuk obat-obat dengan
kerja long acting, atau obat-obat yang
cukup digunakan untuk satu kali
pemberian ( E.G. : obat anthelmintik
oral).
• Jumlah terkecil dari suatu obat yang
diberikan pada objek penderita yang
DOSIS mampu menghasilkan gejala keracunan.

TOKSIK • Keracunan yang dimaksudkan adalah tingkat


keracunan rendah sedang maupun tingkat
tinggi.

Dosis toksik dapat terjadi bila :


• jumlah obat yang diberikan di atas dosis
maksimalis
• ketidakcukupan ketersediaan plasma bumin
tubuh (misal akibat perdarahan hebat,
diarhae yang terus menerus, kehilangan
elektrolit akibat dehidrasi hebat, dsb),
walaupun diberikan dosis terapi
• tubuh objek penderita secara alamiah tak
memiliki enzim yang mampu memecah jenis
obat yang diberikan, walaupun diberikan
dosis lterapi untuk umumnya hewan
 

Anda mungkin juga menyukai