Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
NPM : 185100031
hingga persyaratan paling kecil. Semua kepuasan) diikuti dengan keputusan minor
alternatif yang tidak memenuhi persyaratan setelah arah kebijakan dasar ditentukan.
ini dihilangkan, dan proses eliminasi Etzione menggunakan istilah “scanning”
dilanjutkan hingga tersisa hanya satu pilihan berdasarkan referensi penelitian,
alternatif. pengumpulan, prosesing, evaluasi, dan
e. Incrementalism and Muddling Through: pembobotan informasi dalam proses
Baybrooke dan Lindblom (1963) pembuatan pilihan.
menganggap strategi incremental muddling- Ketika ia mengumpulkan informasi,
through sebagai suatu tipe proses seberapa detil ia (pengambil keputusan)
pengambilan keputusan dari kelompok akan memerlukan, dan seberapa komplit ia
perkumpulan pluralistic. strategi incremental harus mengenali langkah-langkah alternatif.
muddling through adalah teknik yang Uraian Etzioni tentang strategi mixed
diharapkan oleh orang yang malas atau scanning meliputi sejumlah aturan untuk
lambat berpikir. Tetapi Braybrooke dan mengalokasikan sumber daya untuk
Lindblom melihat hal tersebut sebagai scanning jika seorang pengambil kebijakan
metoda dengan mana badan pengambil menghadapi krisis yang membuat ia
keputusan sosial, bertindak sebagai koalisi merealisasikan bahwa kebijakan yang dibuat
dari kelompok yang tertarik dapat secara sebelumnya harus direview dan diubah.
efektif membuat keputusan secara kumulatif Tipe pengmbilan keputusan
dan akhirnya menjadikan suatu keputusan 1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur
kompromi yang dapat dikerjakan (workable :
compromise). Lindblom dan asosiasinya keputusan yang berulang ulang dan rutin,
beragumentasi bahwa keputusan incremental sehingga dapt diprogram. Keputusan
sebagian besar didasarkan pada kriteria terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd
konsensus, daripada didasarkan pada nilai manjemen tkt bawah. Pengambilan
nyata yang diakibatkan oleh isu-isu, bisa keputusan terprogram akan berlangsung
pula mengabaikan kejahatan sosial tidak dengan efektif apabila empat criteria dasar
demokratis, atau pengambilan keputusan dipenuhi :
terpusat. Ø Tersedia waktu dan dana yang memadai
f. Mixed Scanning : untuk pengumpulan dan analisis data.
Strategi Mixed Scanning terdiri atas dua Ø Tersedia data yang bersifat kuantitatif.
komponen, yaitu: Ø Kondisi lingkungan yang relatif stabil, yang
(1) beberapa ciri dari strategi optimasi didalamnya tidak dapat tekanan yang kuat
dikombinasikan dengan strategi eliminasi untuk secara cepat melakukan penyesuaian-
aspek digunakan sebagai dasar kebijakan penyesuaian tertentu terhadap kondisi yang
keputusan dan merupakan arah kebijakan selalu berubah.
dasar Ø Tersedia tenaga trampil untuk merumuskan
(2) proses secara incremental (didasarkan permasalahan secara tepat, termasuk
atas bentuk sederhana dari strategi tuntutan operasional yang harus dipenuhi.
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
Terdapat berbagai macam jenis konflik, b. Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat
tergantung pada dasar yang digunakan untuk di Dalamnya
membuat klasifikasi. Ada yang membagi Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di
konflik atas dasar fungsinya, ada pembagian dalam konflik, Stoner dan Freeman
atas dasar pihak-pihak yang terlibat dalam (1989:393) membagi konflik menjadi enam
konflik, dan sebagainya. macam, yaitu:
a. Konflik Dilihat dari Fungsi 1) Konflik dalam diri individu (conflict within
Berdasarkan fungsinya, Robbins (1996:430) the individual). Konflik ini terjadi jika
membagi konflik menjadi dua macam, yaitu: seseorang harus memilih tujuan yang saling
konflik fungsional (Functional Conflict) dan bertentangan, atau karena tuntutan tugas
konflik disfungsional (Dysfunctional yang melebihi batas kemampuannya.
Conflict). Konflik fungsional adalah konflik 2) Konflik antar-individu (conflict among
yang mendukung pencapaian tujuan individuals). Terjadi karena perbedaan
kelompok, dan memperbaiki kinerja kepribadian (personality differences) antara
kelompok. Sedangkan konflik disfungsional individu yang satu dengan individu yang
adalah konflik yang merintangi pencapaian lain.
tujuan kelompok. 3) Konflik antara individu dan kelompok
(conflict among individuals and groups).
Terjadi jika individu gagal menyesuaikan
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
diri dengan norma - norma kelompok tempat karyawan, atau antar departemen yang
ia bekerja. setingkat.
4) Konflik antar kelompok dalam organisasi 3) Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi
yang sama (conflict among groups in the antara karyawan lini yang biasanya
same organization). Konflik ini terjadi memegang posisi komando, dengan pejabat
karena masing - masing kelompok memiliki staf yang biasanya berfungsi sebagai
tujuan yang berbeda dan masing-masing penasehat dalam organisasi.
berupaya untuk mencapainya. 4) Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi
5) Konflik antar organisasi (conflict among karena seseorang mengemban lebih dari satu
organizations). Konflik ini terjadi jika peran yang saling bertentangan. Di samping
tindakan yang dilakukan oleh organisasi klasifikasi tersebut di atas, ada juga
menimbulkan dampak negatif bagi klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan
organisasi lainnya. Misalnya, dalam oleh Schermerhorn, et al. (1982), yang
perebutan sumberdaya yang sama. membagi konflik atas: substantive conflict,
6) Konflik antar individu dalam organisasi yang emotional conflict, constructive conflict, dan
berbeda (conflict among individuals in destructive conflict.
different organizations). Konflik ini terjadi
sebagai akibat sikap atau perilaku dari
anggota suatu organisasi yang berdampak FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
negatif bagi anggota organisasi yang lain. TIMBULNYA KONFLIK
Misalnya, seorang manajer public relations
yang menyatakan keberatan atas Menurut Robbins (1996), konflik muncul
pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis. karena ada kondisi yang melatar -
belakanginya (antecedent conditions).
c. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang Kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai
dalam Struktur Organisasi sumber terjadinya konflik, terdiri dari tiga
Winardi (1992:174) membagi konflik ketegori, yaitu: komunikasi, struktur, dan
menjadi empat macam, dilihat dari posisi variabel pribadi.
seseorang dalam struktur organisasi.
Keempat jenis konflik tersebut adalah Komunikasi. Komunikasi yang buruk, dalam
sebagai berikut: arti komunikasi yang menimbulkan kesalah -
1) Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi pahaman antara pihak-pihak yang terlibat,
antara karyawan yang memiliki kedudukan dapat menjadi sumber konflik. Suatu hasil
yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa kesulitan
antara atasan dan bawahan. semantik, pertukaran informasi yang tidak
2) Konflik horizontal, yaitu konflik yang cukup, dan gangguan dalam saluran
terjandi antara mereka yang memiliki komunikasi merupakan penghalang terhadap
kedudukan yang sama atau setingkat dalam komunikasi dan menjadi kondisi anteseden
organisasi. Misalnya, konflik antar untuk terciptanya konflik.
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini menjadi konflik yang nyata, jika pihak-pihak
digunakan dalam artian yang mencakup: yang terlibat mewujudkannya dalam bentuk
ukuran (kelompok), derajat spesialisasi yang perilaku. Misalnya, serangan secara verbal,
diberikan kepada anggota kelompok, ancaman terhadap pihak lain, serangan fisik,
kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), huru-hara, pemogokan, dan sebagainya.
kecocokan antara tujuan anggota dengan Pendahuluan
tujuan kelompok, gaya kepemimpinan,
sistem imbalan, dan derajat ketergantungan A.Kata pengantar
antara kelompok. Penelitian menunjukkan
bahwa ukuran kelompok dan derajat Manusia di dalam menjalani kehidupannya
spesialisasi merupakan variabel yang tidak akan pernah lepas dari pengambilan
mendorong terjadinya konflik. Makin besar keputusan, manusia adalah makhluk
kelompok, dan makin terspesialisasi pengambil keputusan. Pengambilan
kegiatannya, maka semakin besar pula keputusan begitu dekat dengan kehidupan
kemungkinan terjadinya konflik. manusia. Pengambilan keputusan terjadi
setiap saat sepanjang hidup manusia.
Variabel Pribadi. Sumber konflik lainnya Kehidupan manusia adalah kehidupan yang
yang potensial adalah faktor pribadi, yang selalu diisi oleh peristiwa pengambilan
meliputi: sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap keputusan. Pengambilan keputusan
individu, karakteristik kepribadian yang merupakan prasyarat penentu tindakan.
menyebabkan individu memiliki keunikan Pengambilan keputusan yang tidak tepat
(idiosyncrasies) dan berbeda dengan akan menimbulkan banyak masalah atau
individu yang lain. Kenyataan menunjukkan mungkin saja berupa penyesalan yang tidak
bahwa tipe kepribadian tertentu, misalnya, kunjung padam. Oleh sebab itu ketika kita
individu yang sangat otoriter, dogmatik, dan menyadari bahwa pengambilan keputusan
menghargai rendah orang lain, merupakan adalah salah satu bagian penting dari
sumber konflik yang potensial. Jika salah episode kehidupan yang selanjutnya maka
satu dari kondisi tersebut terjadi dalam kita dituntut untuk memperhatikan berbagai
kelompok, dan para karyawan menyadari faktor atau hal –hal yang akan muncul ketika
akan hal tersebut, maka muncullah persepsi suatu keputusan kita ambil.
bahwa di dalam kelompok terjadi konflik.
Keadaan ini disebut dengan konflik yang Memang kita tidak tahu apa yang akan
dipersepsikan (perceived conflict). terjadi esok hari atau masa yang akan datang
Kemudian jika individu terlibat secara namun itu bukanlah alasan untuk menunda
emosional, dan mereka merasa cemas, atau bahkan tidak membuat suatu keputusan.
tegang, frustrasi, atau muncul sikap Keputusan kita ambil dalam keterbatasan
bermusuhan, maka konflik berubah menjadi kita sebagai manusia dengan
konflik yang dirasakan (felt conflict). mempertimbangkan semua faktor alternatif
Selanjutnya, konflik yang telah disadari dan solusi sebaik mungkin dengan menggunakan
dirasakan keberadaannya itu akan berubah “alat” pertimbangan yang tepat. Pendekatan
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
terhadap penyelesaian masalah yang benar bersifat sistematis, teratur dan terarah.
membantu kita dalam meraih keputusan Pendekatan atau langkah-langkah
yang memiliki konsekuensi baik (berhasil pengambilan keputusan dikatakan sistematis
menyelesaikan masalah). Hampir setiap saat apabila setiap tahapan atau langkah yang
seorang pemimpin dihadapkan pada akan diambil dapat dilihat dengan jelas
pengambilan keputusan. Setiap keputusan dalam menjawab suatu masalah. Ilmu
yang diambil akan mempengaruhi pengambilan keputusan didasarkan atas
kehidupan saat ini maupun kehidupan yang penerapan gaya pemikiran yang dianut oleh
akan datang. seseorang dan persepsinya atas lingkungan
dan masalah. Ketidakpastian dan peluang
Dalam setiap kebijakan yang akan diambil terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan
atau yang akan dipilih maka seorang mendorong kita untuk mencari,
pemimpin harus terlebih dahulu mengumpulkan dan mengolah informasi
memutuskan tentang apa yang harus menjadi data yang dapat dipakai sebagai
dikerjakan dan adakah pilihan alternatif panduan dalam menentukan keputusan.
yang tersedia, berikutnya dari setiap Dengan demikian informasi merupakan kata
alternatif tersebut dipertimbangkan pula kunci yang mendorong manusia, manajer
kelebihan dan kekurangan atau dampak yang dalam melakukan tindakan dan menetapkan
akan ditimbulkan dari setiap alternatif keputusan guna mencapai tujuan. Informasi
tersebut. Pengambilan keputusan merupakan menjadi bahan baku yang harus diolah lebih
ilmu dan seni yang harus dicari, dipelajari, lanjut melalui serangkaian teknik, metode,
dimiliki dan dikembangkan secara alat ukur. Hasil pengolahan tersebut dipakai
mendalam oleh setiap orang. Pengambilan sebagai masukan bagi pengambilan
keputusan disebut sebagai seni karena keputusan.
kegiatan tersebut selalu dihadapkan pada Di indonesia para kepala daerah tidak terlalu
sejumlah peristiwa yang memiliki memikirkan hal kecil, namun hal kecil
karakteristik keunikan tersendiri. tersebut yang akan menimbulkan masaah
baru yang lebih besar. Di indonesia krisis
Keputusan yang diambil dalam kasus listrik sering terjadi tak hayal pemerintah
pemilihan lampu LED sebagai salah 1 berutang ke luar nergi atau menghabiskan
alternatif dalam menciptakan keindahan kota pengeluaran negara untuk subsidi listrik.
serta mengurangi krisis listrik yang terjadi Lampu salah satu penyebab pemborosan
di indonesia. Dalam pengambilan keputusan, listrik sehingga PT PLN membuat program “
lampu led dipilih sebagai lampu penerangan pembagian lampu LED kepada masyarakat”
jalan untuk mengurang pemakaian listrik di dan serta beberapa kali program pematian
indonesia memerlukan pendekatan dan lampu secara bergilir. Semua program yang
pengambilan keputusan yang berbeda-beda. dilakukan PT PLN semeta meta hanya untuk
Pengambilan keputusan merupakan ilmu mengurangi pemakaian dan penghematan
karena aktivitas tersebut memiliki sejumlah lisrik oleh masyarakat.
cara, metode atau pendekatan tertentu yang
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
hingga persyaratan paling kecil. Semua kepuasan) diikuti dengan keputusan minor
alternatif yang tidak memenuhi persyaratan setelah arah kebijakan dasar ditentukan.
ini dihilangkan, dan proses eliminasi
dilanjutkan hingga tersisa hanya satu pilihan Etzione menggunakan istilah “scanning”
alternatif. berdasarkan referensi penelitian,
e. Incrementalism and Muddling Through: pengumpulan, prosesing, evaluasi, dan
Baybrooke dan Lindblom (1963) pembobotan informasi dalam proses
menganggap strategi incremental muddling- pembuatan pilihan.
through sebagai suatu tipe proses
pengambilan keputusan dari kelompok Ketika ia mengumpulkan informasi,
perkumpulan pluralistic. strategi incremental seberapa detil ia (pengambil keputusan)
muddling through adalah teknik yang akan memerlukan, dan seberapa komplit ia
diharapkan oleh orang yang malas atau harus mengenali langkah-langkah alternatif.
lambat berpikir. Tetapi Braybrooke dan Uraian Etzioni tentang strategi mixed
Lindblom melihat hal tersebut sebagai scanning meliputi sejumlah aturan untuk
metoda dengan mana badan pengambil mengalokasikan sumber daya untuk
keputusan sosial, bertindak sebagai koalisi scanning jika seorang pengambil kebijakan
dari kelompok yang tertarik dapat secara menghadapi krisis yang membuat ia
efektif membuat keputusan secara kumulatif merealisasikan bahwa kebijakan yang dibuat
dan akhirnya menjadikan suatu keputusan sebelumnya harus direview dan diubah.
kompromi yang dapat dikerjakan (workable
compromise). Lindblom dan asosiasinya Tipe pengmbilan keputusan
beragumentasi bahwa keputusan incremental 1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur:
sebagian besar didasarkan pada kriteria keputusan yang berulang ulang dan rutin,
konsensus, daripada didasarkan pada nilai sehingga dapt diprogram. Keputusan
nyata yang diakibatkan oleh isu-isu, bisa terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd
pula mengabaikan kejahatan sosial tidak manjemen tkt bawah. Pengambilan
demokratis, atau pengambilan keputusan keputusan terprogram akan berlangsung
terpusat. dengan efektif apabila empat criteria dasar
dipenuhi :
f. Mixed Scanning : Ø Tersedia waktu dan dana yang memadai
Strategi Mixed Scanning terdiri atas dua untuk pengumpulan dan analisis data.
komponen, yaitu: Ø Tersedia data yang bersifat kuantitatif.
(1) beberapa ciri dari strategi optimasi Ø Kondisi lingkungan yang relatif stabil, yang
dikombinasikan dengan strategi eliminasi didalamnya tidak dapat tekanan yang kuat
aspek digunakan sebagai dasar kebijakan untuk secara cepat melakukan penyesuaian-
keputusan dan merupakan arah kebijakan penyesuaian tertentu terhadap kondisi yang
dasar selalu berubah.
(2) proses secara incremental (didasarkan
atas bentuk sederhana dari strategi
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
Ø Tersedia tenaga trampil untuk merumuskan 4. Keputusan Eksplorasi, suatu situasi yang
permasalahan secara tepat, termasuk sedikit informasi dan tidak ada kata sepakat
tuntutan operasional yang harus dipenuhi. tentang cara yang hendak dianut untuk
memulai mencari informasi.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah
terstruktur Sistem informasi menyediakan 3 macam tipe
keputusan yg sebagian dpt diprogram, informasi :
sebagian berulang-ulang dan rutin dan 1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping
sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini information) : informasi yang berupa
seringnya bersifat rumit dan membutuhkan akumulasi atau pengumpulan data untuk
perhitungan serta analisis yang terperinci. menjawab pertanyaan.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak 2. Informasi Pengarahan perhatian (attention
terstruktur directing information) : membantu
keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang manajemen memusatkan perhatian pada
dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi masalah-masalah yg menyimpang,
di manajemen tingkat atas. Informasi untuk ketidakberesan.
pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk 3. Informasi Pemecahan masalah (Problem
mudah untuk didapatkan dan tdk mudah Solving information) : informasi untuk
tersedia dan biasanya berasal dari membantu para manajer atas mengambil
lingkungan luar. Pengalaman manajer keputusan memecahkan permasalahan yang
merupakan hal yg sangat penting didalam dihadapinya.
pengambilan keputusan tdk terstruktur.
KARAKTERISTIK INFORMASI
Kategori Keputusan (Nutt, 1989) :
1. Keputusan Representasi, pengambilan 1. Kepadatan Informasi
keputusan menghadapi informasi yang 2. Luas Informasi
cukup banyak dan mengetahui dengan tepat 3. Frekuensi informasi
bagaimana memanipulasikan data tersebut. 4. Waktu Informasi
Keputusan ini banyak menggunakan model- 5. Akses Informasi
model matematik seperti operation research, 6. Sumber Informasi
cost-benefit analysis dan simulasi.
2. Keputusan Empiris, suatu keputusan yang Tahapan Pengambilan Keputusan Simon
sedikit informasi tetapi memiliki cara yang (1960) :
jelas untuk memproses informasi pada saat · Intelligence : Pengumpulan informasi untuk
informasi itu diperoleh. mengidentifikasikan permasalahan.
3. Keputusan Informasi, suatu situasi yang · Design : Tahap perancangan solusi dalam
banyak informasi tetapi meliputi kontroversi bentuk alternatif pemecahan masalah.
tentang bagaimana memproses informasi · Choice : Tahap memilih dari solusi dari
tersebut. alternatif yang disediakan.
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
yang semakin meningkat, dan banyaknya dihadapi pada problem dimana unit
produk yan rusak. bisnisnya terpaksa dijual karena hilangnya
pelanggan.
b. Kritikan orang lain
b. Masalah menghadapi krisis
Berbagai tindakan orang diluar organisasi
bisa menjadi pentujuk adanya masalah. Suatu masalah krisis merupakan masalah
Pelanggan mungkin tidak puas dengan yang tidak terduga dan dapat
sebuah produk yang dikomsumsi, menghancurkan jika tidak tertangani dengan
pemerintah memberikan tindakan hukum, cepat dan tepat. Para manajer menghadapi
dan serikat buruh yang mungkin persoalan krisis multi dimensi dan mereka
memberikan keluhannya. mengantisipasi krisis–krisis itu dengan
berbagai cara, misalnya dengan membentuk
c. Lingkungan sistem informasi krisis.
Oleh karena itu hubungan antara alternatif masalah tersebut menjadi perilaku dalam
keluaran didasarkan pada tiga kondisi organisasi.
tersebut adalah :
Tahap 6.
1. Kodisi kepastian.
2. Kondisi berisiko Evaluasi dan pengendalian
3. Kondisi ketidakpastian
Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi.
Tahap 4. Tahap ini dilaksanakan untuk memastikan
bahwa pelaksanaan keputusan yang diambil
Memilih alternatif mengenai sasaran dan tujuan yang ingin
dicapai.
Tahap ke empat merupakan tindakan
terpenting yaitu memilih alternatif terbaik Jika ternyata tujuan tidak tercapai, manajer
diantara alternatif – alternatif yang telah dapat melakukan respon dengan cepat.
dinilai dan di evaluasi.
D. Gaya Pengambilan Keputusan
Tujuan pemilihan alternaif adalah
memecahka masalah agar dapat mencapai Gaya Manajer dalam pengambilan
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan keputusan akan banyak diwarnai oleh
sebelumnya. beberapa hal seperti latar belakang
pengetahuan, perilak pengalaman, dan
Walaupun manajer sebagai pengambil sejenisnya. Cara-cara manajer dala
keputusan memilih alternatif dengan mendekati masalah tersebut antara lain :
harapan mencapai sasaran, tetapi memilih
tersebut seharus tidak dipandang sebagai Ø Pertama, penghindar masalah. Seorang
suatu aktifitas yang mandiri. penghindari masalah mengabaikan informasi
yang menunujukkan kesebuah masalah. Para
Tahap 5. penghindari masalah ini tidak aktif dan tidak
ingin menghadapi masalah.
Implementasi keputusan
Ø Kedua, penyelesian masalah. Seorang
Implementasi mencakup pencapaian penyelesaian masalah mencoba
keputusan itu kepada orang–orang yang menyelesaikan masalah-masalah apabila
terkait dan mendapatkan komitmen mereka masalah-masalah itu muncul. Mereka
pada keputusan tersebut. bersikap reaktif menghadapi masalah-
masalah yang timbul.
Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak
hanya terbatas pada keterampilan memilih Ø Ketiga, Pencarian masalah. Seorang
pemecahan yang baik, akan tetapi meliputi pencari masalah secara aktif mencari
juga pengetahuan dan keterampilan yang masalah-masalah guna diselesaikan atau
perlu untuk melaksanakan pemecahan mencari peluang-peluang baru untuk dikejar.
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
11 20 0.20
Kolom kerugian bersyarat pada Tabel 4 di
12 40 0.40 alas diambil, dari tabel 2 untuk kasus
persediaan 10 keranjang. Kolom ke empat
13 25 0.25 dari Tabel 4 menyatakan bahwa jika 10
keranjang disediakan setiap hari selama
Jumlah 100 1.00
masa yang panjang (long period), maka
kerugian secara rata-rata (ekspektasi
Perhitungan Ekspektasi Kerugian kerugian) adalah $52.50. Tentu tidak ada
jaminan bahwa jika besok diambil
Mengingat tujuan utama dari analisis ini persediaan 10 keranjang maka sudah pasti
adalah untuk menentukan jumlah stock akan rugi %52.50. Dengan cara yang sama
strawberry agar resiko (kerugian) minimum, tabel 5, 6, dan 7 dapat dibentuk dan
maka analisis dilakukan dengan diinterpretasikan.
memperhitungkan ekspektasi kerugian.
Analisis perhitungan ekspektasi ini akan
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031
Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan demikian , pengambil keputusan juga tak
kepala sekolah akan berpengaruh terhadap mampu untuk menetapkan berbagai
perolehan dukungan dari masyarakat kemungkinan yang akan terjadi sebagai hasil
khususnya dukungan dalam mengambilan dari pemilihan alternatif yang diambilnya.
keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait Karena keputusan yang diambil bersifat
dengan kebijakan dan rencana program spekulatif, dan sering kali mengandalkan
pengembangan sekolah. intuisi yang semata sebagai pedomanya.
dipandang lebih memiliki keabsahan dari jawab, tetapi tak jelas siapa yang
pada keputusan yang dibuat oleh seorang bertanggung jawab, sedangkan pada
individu. keputusan kelompok tanggung jawab dari
Kekurangan keputusan kelompok setiap anggota diabaikan.
Disamping keunggulan – keunggulanya.
Sudah barang tentu keputusan kelompok 11. Teknik-Teknik Keputusan Dalam
juga mengandung kelemahan. Beberapa Kelompok
kekurangan keputusan kelompok antara lain Bentuk yang paling lazim ( tradisional )
: dalam proses pengambilan keputusan
kelompok terjadi dalam interaksi tatap
1. Memakan waktu.Untuk membentuk muka. Dalam hal ini, teknik – teknik
suatu kelompok sudah jelas membutuhkan brainstorming ( sumbang saran ), nominal
waktu tersendiri. Proses interaksi yang group ( kelompok nominal ), dan delphi
terjadi begitu kelompok terbentuk juga telah dianggap sebagai cara yang baik untuk
sering sekali tidak efisien. Akhirnya meminimalkan berbagai masalah yang
kelompok membutuhkan waktu yang lebih timbul didalam interaksi kelompok
lama untuk mencapai kesepakatan terhadap tradisional itu.
sebuah solusi dari pada yang dapat
dilakukan seorang individu. Hal ini tentu 1. Brainstorming
saja membatasi kemampuan manajemen Teknik brainstorming adalah salah satu
untuk bertindak cepat pada saat diperlukan. bentuk teknik kelompok. Pada pokoknya
2. Tekanan untuk sependapat. Keinginan teknik ini untuk menggali dan mendapatkan
anggota kelompok untuk diterima dan gagasan – gagasan dari anggota kelompok.
dipertimbangkan sebagai aset bagi Karena, teknik brainstorming lebih berfokus
kelompok akan mengakibatkan adanya pada penggalian gagasan daripada evaluasi
penekanan pada pihak yang berbeda gagasan. Semakin banyak gagasan yang
pendapat, dan mendorong persesuaian digali, maka semakin besar peluang untuk
diantara sejumlah pandangan. Keadaan mendapatkan solusi kreatif atas sesuatu
seperti ini juga mmendorong terjadinya masalah yang dihadapi. Namun demikian
pemikiran kelompok ( groupthink ) akan teknik ini mengandung beberapa kelemahan
dimana tekanan kelompok mengarah pada , Yaitu : a..Hanya dapat diterapkan pada
menurunya efisiensi mental, minimnya uji masalah – masalah yang sederhana b.
realitas, dan kurangnya pertimbangan moral. Sangat memakan waktu dan biaya, c. Hanya
3. Dominasi oleh minoritas. Boleh jadi menghasilkan ide – ide yang dangkal.
didominasi oleh satu atau beberapa anggota
Jika koalisi dominasi ini juga terdiri anggota 2. Nominal group technique
Berbeda dengan brainstorming, nominal
yang berkemampuan rendah dan menengah,
maka efektifitas kelompok secara group technique (NGT) berkenaan dengan
keseluruhan akan mengalami gangguan. penggalian dan evaluasi gagasan sekaligus.
4. Tanggung jawab yang kabur. Anggota Pada mulanya gagasan – gagasan digali
kelompok sama berbagi ( share ) tanggung secara nominal ( tanpa interaksi ) guna
Nama Lengkap : Rio Nanda Pamungkas Prodi : Sistem Informasi (KS)
NPM : 185100031