Kalimat tanya “Ada apa Pak, kenapa saya disemprit?” tidak memerlukan jawaban karena
kesalahan Bonar tidak menyalakan lampu motornya. Sehingga, pada teks anekdot “Jalan
Terang” Pak Polisinya yang menjadi balik bertanya dengan perntanyaan “Lampu bapak
kenapa tidak nyala?”
3. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu
Adanya kata hubung (konjungsi) yang menyatakan hubungan waktu. Seperti: kemudian,
setelah itu, lalu, kini, akhirnya, dll
Contoh
Kini Bonar menyesali jawabannya yang asal-asalan.
Kata mendengar dan menyalakan pada contoh kalimat di atas merupakan contoh kata kerja
aksi.
5. Kalimat perintah (imperatif)
Kalimat perintah (imperatif adalah kalimat yang mengandung permintaan agar orang yang
diajak bicara (orang kedua) melakukan tindakan atau mengambil sikap tertentu sesuai dengan
kata kerja yang dimaksud.
Contoh
“Tetap saja pak, menyalakan lampu motor pada saat berkendara itu wajib
hukumnya”, tegas Pak Polisi.
Kalimat di atas merupakan kalimat perintah. Dari kalimat tersebut kita mengetahui maksud
dari pak polisi bahwa harus menyalakan lampu motor pada saat berkendara, karena itu wajib
hukumnya.
Menyunting Teks
Dalam langkah terakhir, yaitu penyuntingan diharapkan teks yang dihasilkan akan semakin
sempurna. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses penyuntingan ini, antara lain isi,
struktur, kaidah Bahasa, dan ejaan.
1. Isi Anekdot
Saat menyunting isi, penulis harus memperhatikan kejelasan topik, kelucuan dan kekritisan.
Selain itu, teks juga harus diperhatikan agar tidak mengandung fitnah.
2. Struktur
Hal yang hrus dicermati saat menyunting teks anekdot yaitu struktur adalah kelengkapan dan
kepaduan teks.
3. Kaidah Bahasa
Penyuntingan dalam kaidah Bahasa harus mencakup efektivitas kalimat dan ketepatan
pemilihan dalam kata-kata. Dimana, dengan kalimat yang efektif maka bisa mewakili gagasan
secara tepat, sesuai dengan maksud oleh penulis.
4. Ejaan
Terkadang penulisan kata yang tidak baku diperlukan untuk membangun kalimat percakapan
dalam anekdot. Akan tetapi secara keseluruhan anekdot perlu menggunakan ejaan yang baku.
Ejaan meliputi penggunaan kata baku, tanda baca, dan penulisan huruf baik huruf kapital, huruf
miring, atau cetak tebal.
Sumber : https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menyusun-teks-anekdot-6041/amp/