Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Media Elektro | Vol. V | No.

2 ISSN: 2252-6692

ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN


DISTRIBUSI 20 kV PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

Sri Kurniati. A, Sudirman. S


Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Undana,
AdiSucipto Penfui, Kupang, Indonesia, 85000
Email: sri_kurniatia @yahoo.com, sudirman_s@staf.undana.ac.id

ABSTRAK
Pada dasarnya sistem tenaga listrik Kupang tidak dapat diidentifikasi secara pasti ke dalam salah satu tipe
distribusi yang ada, karena secara umum sistem ini merupakan kombinasi dari tipe radial, spindle dan ring.
Penentuan jumlah rugi-rugi energi yang tepat setiap bulan merupakan kebutuhan pengoperasian sistem
tenaga listrik yang paling mendesak. Rugi-rugi pada jaringan sistem tenaga listrik disebabkan oleh
pembebanan yang tidak seimbang antara ketiga fasa sistem, panas yang timbul pada konduktor saluran
maupun transformator, serta panas yang timbul pada sambungan konduktor yang buruk (loss contact).
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis rugi-rugi daya jaringan distribusi 20 kV pada sistem
Kota Kupang.
Analisis studi aliran daya dilakukan pada 6 penyulang, yakni penyulang tompello, penyulang walikota,
penyulang Tingkat I, penyulang Tabulolong, penyulang Penfui, dan penyulang Oebufu pada sistem
distribusi kota Kupang dengan menggunakan metode Newton-Raphson. Berdasarkan hasil analisis studi
aliran daya ini diperoleh informasi bahwa penyulang Tingkat I mempunyai persentase rugi daya aktif yang
paling kecil, yakni 0,189%, sedangkan penyulang Penfui mempunyai persentase rugi daya aktif yang paling
besar, yakni 1, 82%. Selanjutnya hasil analisis jatuh tegangan diketahui bahwa penyulang Penfui
mempunyai persentase jatuh tegangan yang paling besar yakni 3,205%, sedangkan pada penyulang lainnya
masing masing masing diperoleh, penyulang Tompello = 0,520%, penyulang walikota 1,577%, penyulang
tingkat I = 0,520, penyulang Tabulolong = 2,006%, dan penyulang Oebufu = 2, 723%.

Kata kunci : Penyulang, Jatuh Tegangan, Daya Aktif

I. PENDAHULUAN transformator, serta panas yang timbul pada


sambungan konduktor yang buruk (loss contact).
Sistem distribusi merupakan suatu Penentuan jumlah rugi-rugi energi yang
bagian utama dari sistem tenaga listrik secara tepat setiap bulan merupakan kebutuhan
keseluruhan. Bagian ini berfungsi untuk pengoperasian sistem tenaga listrik yang paling
mendistribusikan daya listrik dari sisi pembangkit mendesak. Perhitungannya sangat sukar karena
sebagai pengirim ke sisi beban (konsumen) kondisi pembebanan sistem yang berbeda setiap
sebagai penerima. Daya listrik tersebut disalurkan saat sesuai dengan kebutuhan konsumen sistem
melalui peralatan sistem tenaga listrik dengan tenaga listrik. Dengan demikian besar rugi-
kapasitas tertentu. Jumlah energi listrik yang ruginya berbeda dari waktu ke waktu sehingga
sampai ke beban tidak sama dengan jumlah energi total rugi daya listrik setiap bulan berbeda-beda,
listrik yang dibangkitkan karena terjadi susut atau karena itu dibutuhkan suatu metode perhitungan
rugi-rugi (losses) energi (Mansur, 2005). Hal ini yang akurat dan membuat kurva beban
disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya jarak berdasarkan kelompok beban pelanggan ( Salama
antara pembangkit dan konsumen yang berjauhan M., 2007).
sehingga pada peralatan listrik jaring distribusi Sistem distribusi tenaga listrik pada
mengalami rugi-rugi serta peralatan yang sudah PT.PLN (Persero) Wilayah Kupang merupakan
berumur. Rugi-rugi pada jaringan sistem tenaga contoh kasus sistem distribusi yang selalu
listrik juga disebabkan oleh pembebanan yang mengalami rugi-rugi daya listrik. Rugi-rugi daya
tidak seimbang antara ketiga fasa sistem, panas tersebut tidak dapat dihindari, sementara besar
yang timbul pada konduktor saluran maupun rugi-rugi tersebut belum diketahui, apakah masih
dalam batas-batas yang diizinkan atau melampaui

57
Jurnal Media Elektro | Vol. V | No. 2 ISSN: 2252-6692

batas standar yang telah ditentukan. Selain itu, metode Gauss-Seidel Y Bus sering konvergensi
level tegangan yang dibangkitkan umumnya tidak tidak tercapai khususnya untuk sistem yang radial
sama dengan level tegangan di pelanggan. Pada atau mendekati radial. Oleh karena itu, beberapa
titik tertentu tidak tertutup kemungkinan terjadi variabel perlu diubah seperti harga awal slack
rugi-rugi (losses) daya dan jatuh tegangan yang bus, faktor percepatan dan tingkat ketelitian.
melampaui batas-batas teknis yang dipersyaratkan Metode lain yang sering digunakan dalam
berdasarkan SPLN 1978 yaitu sekitar 5 %. studi aliran daya adalah Newton-Raphson.
Dalam penyaluran daya listrik ke pusat- Metode ini memiliki perhitungan yang lebih baik
pusat beban untuk sistem kota Kupang melalui dibanding dengan metode Gauss-Seidel bila untuk
saluran udara tegangan menengah sebesar 20 kV sistem tenaga yang lebih besar, karena lebih
yang dihasilkan dari transformator step up 6/20 efisien dan praktis (Cekdim, C. 2005). Dalam
kV, dimana daya listrik ini dibangkitkan oleh dua metode ini jumlah iterasi yang dibutuhkan untuk
pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yaitu memperoleh pemecahan berdasarkan ukuran
PLTD Tenau dan Kuanino. Pada dasarnya sistem sistem. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam
tenaga listrik Kupang tidak dapat diidentifikasi penelitian ini akan mencoba menggunakan studi
secara pasti ke dalam salah satu tipe distribusi aliran daya dengan metode Newton-Raphson
yang ada, karena secara umum sistem ini untuk menghitung rugi-rugi jaringan distribusi
merupakan kombinasi dari tipe radial, spindle dan pada sistem Kupang..
ring. Pada kondisi normal, pengoperasiannya
dilakukan secara radial yaitu daya disuplai dari II. METODOLOGI PENELITIAN
sumber langsung ke beban. Tetapi untuk
mempertinggi tingkat keandalan tipe ini, maka
diupayakan pasokan dayanya tidak satu arah yaitu 2.1 Lokasi Penelitian
dengan cara memodifikasi penyulang primer yang Penelitian ini dilaksanakan pada jaringan
dilengkapi dengan saklar pemisah antar distribusi kelistrikan 20 kV PT. PLN (Persero)
penyulang. Fungsinya untuk mempercepat dalam Cabang Kupang yang meliputi seluruh penyulang
mengatasi gangguan dengan demikian diharapkan di kota Kupang.
peningkatan pelayanan kepada pelanggan dengan
cara memasukkan seksi-seksi yang tidak 2.2 Jenis dan Sumber Data
terganggu dari penyulang yang mengalami Jenis data yang digunakan dalam penelitian
gangguan ke penyulang primer yang sehat yang ini data sekunder berupa single line diagram
letaknya berdekatan atau ke penyulang sehat sistem kelistrikan Kupang, single line diagram
lainnya. Tipe ring merupakan saluran utama dari PLTD Kupang, single line diagram setiap
sistem tenaga listrik Kupang, dimana tipe ring ini penyulang, data saluran setiap penyulang yang
mempunyai jalur dari PLTD Tenau ke PLTD meliputi panjang jaringan, jenis dan diameter
Kuanino melalui penyulang penghubung I dan II, penghantar, data beban titik cabang, data teknis
PLTD Tenau ke Gardu Hubung (GH) Penfui dan generator dan trafo step up. Sumber data
Sikumana melalui penyulang Express, PLTD diperoleh dari PT PLN (Persero) Cabang Kupang.
Tenau ke GH Penfui melalui Kupang Kota serta
PLTD Kuanino ke GH Penfui melalui penyulang 2.3 Instrumen Penelitian
Penfui. Untuk memudahkan perhitungan dengan
Untuk menghitung rugi-rugi saluran pada tingkat penelitian yang presisi, maka analisis rugi-
suatu sistem distribusi, maka terlebih dahulu rugi daya aktif dan reaktif pada saluran dilakukan
harus dilakukan studi aliran daya. Dalam hal ini melalui proses komputasi menggunakan
analisis atau perhitungan dilakukan terhadap perangkat komputer Pentium IV dan perangkat
tegangan, arus, daya dan rugi-rugi daya dalam lunak Matlab 6.5. Sedangkan perhitungan aliran
suatu jaringan listrik pada berbagai titik dengan daya menggunakan metode Newton-Raphson.
kondisi operasi normal. Beberapa metode
penyelesaian studi aliran daya telah digunakan 2.4 Metode Penelitian dan Teknik
untuk menghitung rugi-rugi saluran, diantaranya Pengumpulan Data
Damasar, I. (2005) telah menggunakan metode Metode yang digunakan dalam penelitian
Gauss-Seidel Y Bus untuk menganalisis menggunakan kajian deskriptif untuk mencari
penanggulangan rugi-rugi daya jaringan distribusi besarnya daya aktif dan reaktif pada sistem tenaga
20 kV di PT PLN (Persero) Menado. Namun, listrik Kupang. Teknik pengumpulan data
menurut Raharjo, A.T. (2007), penggunaan menggunakan teknik observasi dan pengumpulan

58
Jurnal Media Elektro | Vol. V | No. 2 ISSN: 2252-6692

dokumen yang tersedia di PT PLN (Persero)


Cabang Kupang. n n
Pi  jQ i
Vi*
 Vi  y   y Vj
j 0
ij
j 1
ij j  i .......... (6)
2.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan data berupa :
a. Single line diagram sistem kelistrikan Dari hubungan di atas, formulasi perhitungan
kota Kupang. aliran daya dalam system tenaga harus
b. Single line diagram setiap penyulang. diselesaikan dengan teknik iterasi.
c. Single line diagram PLTD Kupang. 2.6.1 Aliran Daya dan Rugi-Rugi Daya
d. Data saluran yang terdiri dari panjang, Pada Saluran
jenis, luas penampang penghantar dan Setelah penentuan dari bus, maka
data beban trafo distribusi. langkah selanjutnya adalah perhitungan aliran
e. Data Teknis Generator dan Trafo Step daya dan rugi-rugi daya pada saluran. Misalkan
Up. saluran dihubungkan dengan dua bus i dan j
2. Pengolahan dan analisis data sebagai seperti pada Gambar 2.9, dimana arus saluran Iij
asumsi atau hasil yang ingin dicapai yang dihitung pada bus I yang ditandai positif.
akan digunakan dalam perhitungan. Vi Vj
3. Memasukkan hasil pengolahan data ke Iij Il Yij Iij
dalam bahasa pemograman aliran daya
dengan penyelesaian metode Newton-
Raphson menggunakan Matlab versi 6.5.
(Hadi Saadat, 1999). Ii0 Ij0

2.6 Teknik Analisis Data Yi0 Yj0


Teknik analisis data yang digunakan untuk
menjawab perumusan masalah yaitu
menggunakan metode persamaan aliran daya,
yakni: Gambar 1. Aliran Daya pada Saluran
Ii  yi 0Vi  yi1 (Vi  V1)  yi2 (Vi  V2 )  ...  yin (Vi  Vn )
i  j diberikan oleh :
 (yi0  yi1  yi2  ...  yin ) Vi  yi1V1  yi 2V2  ...  yinVn ........(1)

Iij  Il  Ii0  yij (Vi  Vj )  yi0 Vi .......... ..(7)


atau

n n aliran arus I ij yang diukur pada bus j


Ii  Vi  
j 0
yij 
j 1
yijV j j  i .......(2)
dan ditandai positif dalam arah j  i
yang ditunjukkan oleh :
Daya aktif dan reaktif yang diinjeksikan melalui
bus i kepada sistem adalah :
Iij   Il  I j0  yij (Vj  Vi )  y j0 Vj.......... .(8)
P1  jQ i  Vi . Ii*.......... ..(3)
Bila ruas kiri dan kanan dikonjugasikan maka
daya kompleks Sij dari bus i sampai j dan
diperoleh :
Sij dari bus j sampai I adalah :
P  jQ i  Vi* . Ii .......... ..( 4)

Sij  Vi I*i j  Vi (Vi*  V*j )y*ij  Vi Vi* y*i0


Daya aktif dan reaktif yang diinjeksikan kepada
sistem merupakan nilai P dan Q yang diberikan S ji  Vj I*j  Vj (V*j  Vi* )y*ij  Vj V*j y*j0 .......... (9)
i
kepada beban :
P  jQ i
Ii  i ampere ....(5) rugi-rugi daya pada saluran i  j
Vi*
merupakan penjumlahan aljabar
(5) aliran daya dari persamaan (2.25) yaitu :
Substitusi untuk Ii pada persamaan (2.18),
hasilnya :

59
Jurnal Media Elektro | Vol. V | No. 2 ISSN: 2252-6692

SL ij  Sij  S ji .........(10)

III. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Penelitian


Sistem Tenaga Listrik kota Kupang
memiliki 2 (dua) unit PLTD yaitu Kuanino dan
Tenau. PLTD Kuanino menyuplai daya ke beban
melalui penyulang Tompello, Walikota, Tingkat I,
Tabulolong dan Penfui. Sedangkan PLTD Tenau
melalui penyulang Oebufu, PT Semen, Express,
Tenau, Osmok dan Kupang Kota. Selain itu juga,
terdapat 2 (dua) Gardu Hubung yaitu GH Penfui
dan Sikumana dimana beban pada GH tersebut
disuplai oleh kedua PLTD.
Analisis rugi-rugi jaringan distribusi 3.3 Pembahasan
primer radial Kupang melalui studi aliran daya ini Besar kecilnya rugi-rugi daya dan jatuh
dilakukan pada semua penyulang yang terdapat di tegangan bergantung pada impedansi jaringan.
sistem kota Kupang antara lain Tompello, Jika impedansi jaringan besar, maka rugi-rugi
Walikota, Tingkat I, Tabulolong, Penfui, Osmok, daya dan jatuh tegangan pun besar. Sehingga
Tenau, Kupang Kota, Oebufu, Express, Saluran diupayakan pemilihan penghantar berpatokan
Penghubung I & II. Penyelesaian studi aliran daya pada total beban yang dilayani untuk
yang mencakup rugi–rugi daya pada setiap titik di meminimalkan rugi-rugi daya dan jatuh tegangan
penyulang, dilakukan pada kondisi beban puncak pada jaringan.
transformator distribusi dimana pada saat tersebut Dari hasil studi aliran daya yang telah
terjadi hilang daya aktif (losses) paling besar pada dilakukan dengan menggunakan metode Newton-
jaringan dan dapat mewakili total pemakain daya Raphson, menunjukkan bahwa total daya aktif
terbesar di konsumen. Untuk memudahkan proses yang mengalir pada sistem tenaga listrik Kupang
penyelesaian studi aliran daya ini, maka sebesar 23,540 MW dan daya reaktifnya sebesar
dilakukan pemberian nama pada setiap bus. 18,463 MVAR. Kemudian jatuh tegangan yang
paling besar terjadi pada penyulang express
3.2 Hasil Penelitian sebesar 3,182% dan penyulang Kupang Kota
sebesar 4,808%. Dari hasil tersebut, maka dapat
Tabel 1 Data Penyulang disimpulkan bahwa kinerja jaringan penyulang
Tompello masih memenuhi standar SPLN.
Rugi-rugi daya aktif yang terjadi pada
seluruh penyulang sistem kota Kupang masih
memenuhi syarat yang ditetapkan yaitu di bawah
5 %. Tabel 3 menunjukkan kinerja jaringan
distribusi dari tingkatan yang paling bagus
berdasarkan prosentase rugi-rugi daya aktif.

Tabel 3. Prosentase Rugi-rugi daya aktif


penyulang sistem kota Kupang

% Rugi
Nama Rugi Daya
No Daya
Penyulang (MW)
(MW)
Tabel 2. Persentase Rugi-Rugi Daya 1 Tenau 0.001 0.116
2 Osmok 0.001 0.117
3 Tingkat I 0.004 0.189
4 Tompello 0.005 0.300

60
Jurnal Media Elektro | Vol. V | No. 2 ISSN: 2252-6692

5 PT Semen 0.010 0.431 5,64% melebihi syarat teknis yang


6 Walikota 0.019 0.839 ditetapkan 5%.
7 Penghubung I 0.030 1.217 c. Hilang daya aktif pada jaringan tegangan
8 Tabulolong 0.015 1.218
menengah 20 KV penyulang SI6 Gardu
Induk Bitung sebesar 0,2248 MW atau
Penguhubung
9
II
0.030 1.226 3,72% lebih kecil dari syarat teknis yang
ditetapkan 5%.
10 Oebufu 0.036 1.676
Hal ini berarti bahwa jaringan tegangan
11 Penfui 0.054 1.819 menengah 20 KV Gardu Induk Bitung khususnya
12 Kupang Kota 0.110 3.149 penyulang SI2 tidak memenuhi syarat teknis
13 Express 0.115 3.182 sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk
mengurangi rugi-rugi daya. Perbaikan dimaksud
2. Jatuh Tegangan (Voltage Drop) yang yaitu dengan cara melakukan penggantian
terjadi pada seluruh penyulang sistem kota penghantar dengan penampang yang lebih besar
Kupang masih memenuhi syarat yang terutama pada saluran yang memiliki losses yang
ditetapkan yaitu di bawah 5 %. Tabel 4.68 cukup besar.
akan menunjukkan kinerja jaringan distribusi 2. Jatuh Tegangan (Voltage Drop)
dari tingkatan yang paling bagus berdasarkan a. Pada penyulang SI1 jaringan tegangan
prosentase jatuh tegangan. menengah 20 KV GI Bitung, jatuh
tegangan terbesar terjadi pada bus 28
Tabel 4. Prosentase jatuh tegangan sebesar 2,1052 KV atau 10,26%. Lebih
penyulang sistem kota Kupang besar dari syarat teknis yang ditetapkan
yaitu 5%.
% Jatuh Tegangan b. Pada penyulang SI2 jaringan tegangan
No Nama Penyulang
(kV) menengah 20 KV Gardu Induk Bitung
1 Tenau 0.307 jatuh tegangan yang melebihi syarat
2 Osmok teknis 5% terjadi pada bus 18 sebesar
0.307
1,4664 KV atau 7,04% dan bus 34
3 Tingkat I 0.520
sebesar 0,9214 KV atau 5,09%
4 Tompello 0.520 c. Pada penyulang SI6 jaringan tegangan
5 PT Semen 0.615 menengah Gardu Induk Bitung jatuh
6 Penghubung I 1.533 tegangan yang melebihi syarat teknis 5%
1.533 terjadi pada bus 24 sebesar 2,3186 KV
7 Penghubung II
atau 12,51% dan bus 25 sebesar 1,6002
8 Walikota 1.577 KV atau 9,98 %.
9 Tabulolong 2.006 Beberapa cara untuk menanggulangi
10 Oebufu 2.723 hilang daya aktif antara lain sebagai berikut :
11 Penfui 3.205 a. Mengganti konduktor yang ada dengan
konduktor yang mempunyai nilai resistansi
12 Kupang Kota 4.808
lebih kecil
13 Express 4.808 Penggantian jaringan dapat
dilakukan dengan menggunakan kawat
Berdasarkan hasil penelitian yang telah konduktor yang memiliki resistensi yang
dikemukakan di atas maka dapat dikemukakan lebih kecil atau penampang yang lebih besar,
hal-hal berikut : serta kemampuan daya hantar arus yang
1. Hilang daya aktif (Losses) disesuaikan dengan besarnya arus beban yang
a. Hilang daya aktif pada jaringan tegangan akan mengalir pada jaringan tersebut.
menengah 20 kv penyulang SI1 sebesar Misalkan tegangan sistem 20 kv
0,1986 MW atau 4,94% % lebih kecil dengan jenis penghantar kawat udara A3C
dari syarat teknis yang ditetapkan yaitu dan daya yang akan disalurkan 3 MVA, maka
5%. untuk memperoleh regulasi tegangan yang
b. Hilang daya aktif pada jaringan tegangan minimum (5%), yaitu dengan memilih
menengah 20 kv penyulang SI2 Gardu penampang 35 mm2, sehingga maximum
Induk Bitung sebesar 0,1892 MW atau panjang konduktor yang dipilih adalah 7 km.

61
Jurnal Media Elektro | Vol. V | No. 2 ISSN: 2252-6692

Untuk kasus penyulang SI1 dari bus Faktor koreksi = 0,851


9 sampai Gardu MB 13 (bus 12) sepanjang Kapasitas kapasitor
270 meter, beban 400 KVA, konduktor A3C, C KVAR = 4020 x 0,815
35 mm2, jika digunakan grafik pada lampiran = 3421,02 KVA
5 maka sebaiknya dipakai konduktor A3C 70
mm2. Disamping menurunkan rugi daya aktif, IV. KESIMPULAN DAN SARAN
penggantian dilakukan dengan penghantar 4.1 Kesimpula
yang lebih besar bertujuan untuk Dari hasil perhitungan dan pembahasan,
mengantisipasi tambahan beban. maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
Untuk penyulang SI2 dari bus 11 sebagai berikut :
sampai gardu distribusi MB32 (bus 15) 1. Total daya aktif dan reaktif yang mengalir
sepanjang 6225 meter, beban 700 KVA, pada sistem tenaga listrik Kupang sebesar
konduktor A3C, 70 mm2, sebaiknya 23.540 MW dan 18.463 MVar, dengan
diganti dengan konduktor A3C 95 mm2 aliran daya yang paling besar terjadi pada
Untuk penyulang SI6 dari bus 23 sampai penyulang Express dan yang paling kecil
Gardu distribusi MB 59 (bus 25) sepanjang terjadi pada penyulang Osmok.
815 meter, beban 1030 KVA, konduktor A3C 2. Total rugi–rugi daya aktif pada sistem
70 mm2 sebaiknya digunakan konduktor A3C tenaga listrik Kupang sebesar 1.85 %,
95 mm2. sedangkan prosentase rugi–rugi setiap
b. Memasang kapasitor untuk perbaikan faktor penyulang berkisar antara 0.116 % sampai
kerja (cos ) dengan 3.182 %, dimana penyulang yang
Hubungan antara daya nyata (KW), daya mempunyai rugi daya paling besar adalah
semu (KVA) dan daya reaktif (KVAR) Kupang Kota.
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3. Prosentase jatuh tegangan setiap penyulang
segitiga di bawah ini : pada sistem tenaga listrik Kupang berkisar
antara 0.307 % sampai dengan 4.808 %
dengan jatuh tegangan yang paling besar
terjadi pada penyulang Express dan
Kupang Kota.

4.2 Saran
Untuk PT PLN (Persero) Cabang
Kupang diharapkan dapat memperhatikan
kondisi penyulang Penfui, Express dan Kupang
Kota yang prosentase rugi-rugi daya dan jatuh
tegangannya hampir mendekati standar PLN
Gambar 2. Hubungan antara daya komplex yaitu 5 %. Salah satu caranya yaitu mengganti
(S), daya nyata (P) dan daya reaktif Q penghantar dengan resistansi yang kecil (luas
penampangnya besar). Karena pengaruh tingkat
Misalnya pada feeder SI1 bus 28, bila perkembangan beban yang semakin meningkat,
ingin diadakan pemasangan kapasitor maka harus sejak dini diantisipasi dan
dapat digunakan metode matematis ditindaklanjuti kondisi jaringan tersebut agar
sebagai berikut : dapat menunjukkan kinerja yang optimal di
Dengan menggunakan tabel correction masa yang akan datang guna kontinuitas
power factor pada lampiran 6 untuk pelayanan kepada konsumen.
penyulang SI1 di atas, koordinat
perpotongan antara garis horisontal
power factor = 0,60 lagging dengan garis DAFTAR PUSTAKA
vertikal power factor = 0,90 lagging ke
bawah di daerah faktor koreksi = 0,815. A. Toyeb Raharjo, “Pengaruh Tingkat
Sehingga kapasitas kapasitor adalah : Ketelitian dalam
Penyulang SI1 : Memperoleh Konvergensi
Kapasitas terpasang = 4020 KW pada Perhitungan Studi
Power faktor awal = 0,6 lagging Aliran Beban Menggunakan
Power faktor yang diinginkan = 0,90 lagging Metode Gauss Seidel Y-Bus,

62
Jurnal Media Elektro | Vol. V | No. 2 ISSN: 2252-6692

Proceedings Seminar kV dengan Menggunakan


Nasional Teknik Metode Gauss Seidel”, Tesis
Ketenagalistrikan (SNTK) UNHAS, 2005
2007”, FOSTU – UNHAS, Marsudi, Djiteng, “Operasi Sistem Tenaga
Makasar, 2007 Listrik”, Balai Penerbit dan
Cekmas, Cekdin, “Teori dan Contoh Soal Humas ISTN, Jakarta Selatan
Teknik Elektro Pabla, A. S, Abdul Hadi, “Sistem
Menggunakan Bahasa Distribusi Tenaga Listrik”,
Pemograman MATLAB”, Edisi Kedua, Erlangga,
Penerbit Andi, Yogyakarta, Jakarta, 1991
2005 Saadat, Hadi, “Power System Analysis”,
Gonen, Turan, “Electric Power McGraw – Hill, 1999
Distribution System SPLN 64, “Petunjuk Pemilihan dan
Engineering”, McGraw – Penggunaan Pelebur Pada
Hill, United States of Sistem Distribusi Tegangan
America, 1986 Menengah”, Jakarta, 1985
Hutauruk, T. S, “Transmisi Daya Listrik”, Stevenson, JR William D, “Analisa Sistem
Erlangga, Jakarta, 1993 Tenaga Listrik”, Edisi
Imanuel, Damasar, “Analisis Keempat, Erlangga, Jakarta,
Penamggulangan Rugi – 1994
Rugi Distribusi Primer 20

63

Anda mungkin juga menyukai