e-mail : arsalmaach18@gmail.com
ABSTRACT
Cooking oil is a vegetable oil which has a limited usage period in its use. Therefore, cooking oil
that passes through its use should be replaced with new cooking oil. Unusable cooking oil is
commonly referred to as jelantah oil. However, if the cooking oil is still used, there will be some
things that are detrimental to health. So do the utilization of used cooking oil by way of
processing it again to make solid soap. Solid soap is produced from the saponification process,
which is the hydrolysis of fat into fatty acids and glycerol. Factors affecting the saponification
process, ie temperature, stirring speed, stirring time, base concentration, and amount of base
used. The variables of this study were the amount of NaOH (20 ml, 25 ml, 30 ml and 35 ml) and
stirring time (25 min, 30 min, 35 min)
ABSTRAK
Minyak goreng adalah minyak nabati yang dimana memiliki masa penggunaan yang terbatas
dalam pemakaiannya.Oleh karena itu, minyak goreng yang melewati masa pengunaannya harus
digantikan dengan minyak goreng yang baru.Minyak goreng yang tidak bisa dipakai inilah yang
biasa disebut dengan minyak jelantah. Akan tetapi apabila minyak jelantah tetap digunakan,
maka akan terjadi beberapa hal yang merugikan bagi kesehatan. Maka dilakukan pemanfaatan
minyak goreng bekas dengan cara mengolahnya kembali untuk pembuatan sabun padat. Sabun
padat dihasilkan dari proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan
gliserol. Faktor yang mempengaruhi proses saponifikasi, yaitu suhu, kecepatan pengadukan,
waktu pengadukan, konsentrasi basa, dan jumlah basa yang digunakan. Variabel penelitian ini
adalah jumlah NaOH (20 ml, 25 ml,30 ml dan 35 ml) dan waktu pengadukan (25 menit, 30
menit, 35 menit)
Minyak goreng merupakan salah satu laut. Pada saat ini teknologi sabun telah
bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh berkembang pesat. Sabun dengan jenis dan
sebagai media penggorengan dan untuk dengan mudah dipasaran seperti sabun
memasak makanan sehari hari.Minyak mandi, sabun cuci baik untuk pakaian
goreng yang digunakan pada masyarakat maupun untuk perkakas rumah tangga,
umumnya ialah minyak yang dihasilkan dari hingga sabun yang digunakan dalam
goreng terbesar adalah industri makanan, Sabun merupakan produk kimia yang
restoran, dan hotel. [ CITATION Ina11 \l 1057 ] sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
selanjutnya minyak goreng tersebut menjadi ribuan tahun yang lalu. Metode pembuatan
minyak goreng bekas. Sebenarnya minyak sabun pada zaman dahulu tidak berbeda jauh
goreng bekas tersebut masih dapat dengan metode yang digunakan saat ini,
proses pemurnian ulang (reprosesing), dihasilkan saat ini jauh lebih baik. Sabun
reprosesing masih menjadi perdebatan sengit (NaOH) sehingga menghasilkan sabun dan
yang bisa menyebabkan keracunan bagi Penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-
manusia, maka alternatif lainnya adalah hari sudah tidak asing lagi, terutama sesuai
baku industri non pangan seperti sabun membersihkan. Berbagai jenis sabun
KESIMPULAN
Inayah. (2011). “Pengaruhkonsentrasi NaOH dan KOH serta kecepatan pengadukan terhadap
pembuatan sabun dari minyak jelantah. yogyakarta: laporan penelitian jurursan teknik
kimia fakultas teknik industri universitas islam indonesia.
Izhar. (2009). Analisis Sikap Konsumen terhadap Atribut sabun mandi. Malang: Universitas
Brawijaya.
Kimikaze. (2010). Studi Awal Pembuatan Sabun Menggunakan lemak abdomen sapi dan curd
susu aktif. Bogor: IPB.
Prawira. (2010). Reaksi Saponifikasi Pada Proses Pembuatan Sabun. jakarta: penebaran swadya.
Qisty. (2009). Sifat Kimia Sabun dengan penambahan madu pada konsentrasi yang berbeda.
Bogor: Fakultas peternakan institut pertanian .
Rahadiana. (2014). pabrik sabun transparan beraoma terapi minyak jarak dengan saponifikasi.
Yogyakarta: Program studi D3 teknik kimia.
Rahayu. (2012). Pemanfaatan Lemak Abdomen Sapi (Tallow) dalam. palembang: polsri.
Rosita. (2008). Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas dari KFC dengan menggunakan
adsorobmen karbon aktif. semarang: Universitas diponegoro.
Susanti. (2014). Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Pembuatan sabun transparan. jakarta:
UHAMKA.
Susinggih, d. (2009). Kajian Pengaruh Jenis minyak terhadap mutu sabun. Bogor: IPB.
Utami. (2009). proses pembuatan sabun dari pencampuran minyak goreng dan minyak kelapa.
palembang: polsri.
Wijana. (2009). “Studi Pembuatan Sabun Mandi Cair dari daur ulang minyak goreng. jakarta:
JTP.
Yulianti. (2009). Adsorbsi Peroksida dan Asam Lemak Bebas (FFA) dalam (Moringa oliefera
lamk) yang telah diaktivasi dengan pirolisis tahap satu. Malang: trubus agrisna.
Zulfikar. (2010). Asam lemak. Online http://www.chem-istrv.org/materi_kimia/kimia-
kesehatan^iomolekul/asam-lemak/ , 28-29.
LAMPIRAN
A. DIAGRAM ALIR
1. pemurnian minyak jelantah dan proses pemucatan
2. Pembuatan sabun
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sabun, reaksi saponifikasi, dan katalis !
- Sabun : garam natrium atau kalium dari asam lemak yang berasal dari minyak nabati
ataupun lemak hewani, sabun digunakan sebagai pembersih berwujud padat, lunak, dan
cair.
- Saponifikasi : reaksi hidrolisis asam lemak atau minyak oleh adanya basa kuat (NaOH
atau KOH) atau dikenal dengan alkali
- Katalis : proses peningkatan laju reaksi kimia dengan menambahkan zat yang dikenal
sebagai katalis. Katalis tidak dikonsumsi dalam reaksi tetapi dapat bekerja berulang kali
Lemak Minyak
Wujudnya padat pada suhu ruang Wujudnya cair pada suhu ruang
Berasal dari hewan Berasal dari tumbuhan
Biasa disebut mentega Biasa disebut margarin
Umumnya jenuh Umumnya tidak jenuh
Tidak mudah rusak Mudah rusak
Titik lelehnya tinggi Titik lelehnya rendah