Anda di halaman 1dari 2

2.

Konsep Alel Dominan dan Alel Resesif

Gen adalah sekumpulan dari DNA yang menentukan sifat-sifat tertentu, sedangkan Alel
adalah varian dari gen yang memiliki lokus yang sama. Alel memiliki sifat yang bervariasi yang
diakibatkan oleh mutasi dari gen asli. Dari genetika klasik alel adalah suatu bentuk alternatif dari
gen yang berkaitan dengan fenotipe (suatu karakteristik baik struktural, fisiologi dan perilaku yang
dapat diawasi dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe), contohnya: suatu lokus yang dapat
ditempati gen yang mengatur warna ungu pada kelopak bunga (alel kelopak bunga ungu UU) dan
juga alel untuk kelopak kuning (alel kelopak bunga kuning kk). Pada suatu individu alel berfungsi
untuk menentukan genotipe (komposisi atau susunan genetik yang sebenarnya dari suatu
organisme) individu yang saling bersangkutan. Terdapat 9 jenis alel, dua diantaranya adalah alel
dominan dan alel resesif. Pengertian dari alel dominan dan alel resesif yaitu:

 Alel dominan adalah alel yang memiliki sifat selalu muncul dalam suatu organisme jika alel
itu ada. Alel dominan bersifat menutupi ekspresi dari gen lain, sehingga gen ini dapat
mengekspresikan sifat yang dibawanya terhadap turunannya. Alel dominan ini biasanya
ditulis/dinyatakan dengan menggunakan hruf kapital (besar). Contoh peristiwa dari alel
dominan: diantara A1 bercabang menghasilkan keturunan A2 yang sebagian bercabang,
galur 0.05 (14) dan 0.06 (16) dalam jumlah relatif besar. Adanya A1 bercabang yang
menghasilkan A2 semuanya tidak bercabang menunjukan bahwa munculnya percabangan
pada A1 tersebut tidak terjadi karena perubahan gen percabangan, tetapi karena faktor
pengaruh dari linkungan. Sehingga fenotipe bercabang dari A1 tersebut merupakan ekspresi
dari epigenetic (ilmu yang mempelajari bagaimana perilaku dan lingkungan seorang bisa
mengubah cara kerja dari gennya). Hal ini bisa di pastikan dengan cara menggunakan tabel
kai kuadrat (chi square)

 Alel resesif bersifat terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain yang lebih dominan sehingga sifat
yang dibawanya tidak terekspresikan terhadap turunannya. Alel resesif biasanya
dinyatakan/ditulis menggunakan huruf kecil. Contoh peristiwa alel resesif: kelompok tiga
B1 tidak bercabang yang menghasilkan B2 bercabang dan mengindikasikan bahwa alel
bercabang yang muncul pada B2 adalah alel resesif, yang sebelumnya telah tertutup oleh
alel dominan yang mengontrol sifat tidak bercabang dari B1. Jadi mutasi yang terjadi adalah
mutasi resesif. Untuk mengetahui bahwa sifat bercabang yang muncul pada B2 benar-benar
di kontrol oleh alel resesif masih perlu/harus dilakukan pembuktian lebih lanjut misalnya
dengan penanaman B3 untuk segregan bercabang atau secara molekuler misalnya dengan
RFLP (salah satu teknik pertama yang secara luas digunakan untuk mendeteksi variasi pada
tingkat sekuen DNA).

Anda mungkin juga menyukai