Anda di halaman 1dari 15

Penyimpangan Pada

Hukum Mendel

KELOMPOK 6
M. Rizky Ramadhan (1902101010030)
Raja Nur Hilal (1902101010090)
Zahara aprilia (1902101010146)
Fathia Alwa Fahira (1902101010177)
Indah Rahma Juwita (1902101010183)
Nabila Fikriyah Salsabil (1902101010193)
Interaksi Alel

A.Dominansi tidak Sempurna (Incomplete Dominance)


Pada dominansi tidak sempurna, alel dominan tidak dapat
menutupi alel resesif sepenuhnya.
Akibatnya, individu yang heterozigot memiliki sifat yang
setengah dominan dan setengah resesif.
Misalnya, tanaman bunga Snapdragoti (Antirrhinum) merah
disilangkan dengan tanaman Snapdragoti putih. Ternyata
menghasilkan anakan dengan bunga merah muda. Hasil
persilangan sesama tanaman berbunga merah muda
menghasilkan rasio keturunan merah, merah muda, dan putih.
Demikian pula hasil uji silang (testcross) menunjukkan hasil 50%
merah muda dan 50% putih, sedangkan persilangan balik
(backcross) menghasilkan 50% merah dan 50% merah muda

Your Logo or Name Here 2


Interaksi Alel
B.Kodominan
Kodominan adalah dua alel suatu gen yang menghasilkan C.Alel Ganda
produk berbeda dengan alel yang satu tidak dipengaruhi Alel ganda merupakan fenomena adanya tiga atau lebih alel dari
oleh alel yang lain. suatu gen. Umumnya satu gen tersusun dari dua alel
Contoh alel kodominan lainnya adalah bulu ayam yang alternatifnya Alel ganda dapat terjadi akibat mutasi (perubahan
berwarna hitam (B), semidominan terhadap bulu putih (b). pada struktur molekul DNA yang sifatnya diwariskan pada
Jika ayam berbulu hitam dikawinkan dengan ayam berbulu keturunannya).
putih, anaknya akan berbulu biru (blue Andalusia). Jika Berapapun jumlah anggota alel ganda, hanya dua yang terdapat
ayam blue Andalusia kawin dengan sesamanya, akan dalam sel somatik dan hanya satu di dalam gamet.
timbul lagi asal usul warna bulu pada anaknya, yaitu hitam
dan putih.

Your Logo or Name Here 3


Interaksi Alel
D.Alel Letal 2.Alel letal dominan
Alel letal merupakan alel yang dapat menyebabkan kematian adalah alel yang dalam keadaan homozigot dominan dapat
bagi individu yang memilikinya. Kematian terjadi pada individu menyebabkan kematian. Berbeda dengan alel letal resesif,
tersebut karena tugas gen aslinya adalah untuk menumbuhkan pada alel letal dominan, individu yang dalam keadaan
karakter atau bagian tubuh yang sangat penting. Adanya gen heterozigot dapat menyebabkan subletal, atau dapat hidup
letal akan membuat pertumbuhan karakter atau bagian tubuh sehat hingga dewasa.
vital terganggu dan dapat menyebabkan individu mati.
Ketika tikus berbulu kuning heterozigot (Kk) dikawinkan
1.Alel letal resesif dengan tikus berbulu kuning heterozigot (Kk), akan
adalah alel yang dalam keadaan homozigot resesif dapat diperoleh keturunan tikus berbulu kuning dan tikus berbulu
menyebabkan kematian. Pada alel letal resesif, individu yang hitam dengan rasio fenotip tikus kuning : tikus hitam = 2 : 1.
memiliki alel dalam keadaan heterozigot dapat hidup normal Padahal berdasarkan hukum mendel I tentang persilangan
dan tidak memperlihatkan kelainan. Contoh alel letal resesif monohybrid (satu sifat beda) akan menghasilkan
adalah pada sapi bulldog. perbandingan fenotip 3 : 1.

• Sapi bulldog
Alel letal resesif yang terdapat pada sapi, yaitu bayi sapi yang lahir
mirip anjing bulldog. Sapi ini turunan dari sapi ras Dexter yang
bertubuh pendek dan secara genetis terbukti bergenotip
heterozigot. Jika sapi Dexter dikawinkan dengan sesamanya, akan
menghasilkan perbandingan fenotip sapi normal (Kerry) : sapi
Dexter : sapi bulldog = 1:2:1. Sapi bulldog ini mati pada saat baru
dilahirkan, sehingga perbandingan fenotip setelah lahir antara
Dexter dan Kerry = 2:1.
YourInteraksi
Logo or Name
AlelHere 4
Interaksi Gen B.POLIMERI
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat
A.ATAVISME adalah munculnya suatu sifat sebagai akibat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi akibat interaksi
interaksi dari beberapa gen. Contoh atavisme adalah sifat antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga sifat gen
genetis pada jengger ayam. Ada empat macam bentuk ganda.
jengger ayam, yaitu walnut, rose, pea, dan single.

Warna merah gelap berarti mengandung semua alel dominan


(M1,M2,M3,M4) dan wama putih tidak mengandung alel
dominan (m1,m2,m3,m4). Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa gradasi mutu wama gandum itu disebabkan oleh jumlah
alel dominannya.
Your Logo or Name Here 5
Interaksi Gen
C.KRIPTOMERI
adalah sifat gen dominan yang tersembunyi,jika gen
dominan tersebut berdiri sendiri. Namun, jika gen dominan
tersebut berinteraksi dengan gen dominan lainnya, akan
muncul sifat gen dominan yang sebelumnya tersembunyi
Dapat dilihat pada persilangan tumbuhan bunga Linaria
maroccana berwarna merah ( ) dengan bunga
berwarna putih (aaBB) yang akan menghasilkan F1 100%
berbunga ungu. Hasil perkawinan sesama F2 akan
menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotip
bunga ungu : merah : putih = 9:3:4.

Your Logo or Name Here 6


Interaksi Gen
D.EPISTATIS DAN HIPOSTATIS

Pada beberapa kasus perkawinan dihibrid,


trihibrid, atau polihibrid, ada gen-gen yang saling
berpengaruh. Gen yang sifatnya mempengaruhi
(menghalangi) gen lain disebut gen epistasis,
sedangkan gen yang dipengaruhi (dihalangi)
disebut gen hipostasis.

1.Epistasis dominan
Pada peristiwa epistasis dominan, gen dengan
alel dominan menutupi kerja gen lain. Contohnya
adalah epistasis dominan pada labu.

Your Logo or Name Here 7


Interaksi Gen
2.Epistasisresesif
Padaperistiwaepistasis resesif, gen denganalelhomozigotresesif
mempengaruhigen lain.
2
Contohnyaadalahepistasis resesifpadawarnarambuttikus.
Jikadilakukanpersilanganantaratikuswamahitam(HHaa) dengantikus
wamaputih(hhAA), akanmenghasilkanF1 100% tikuswamaabu-abu
agouti (HhAa). HasilperkawinansesamaF1 menghasilkanketurunanF2
dengankomposisiwamaabu-abuagouti : hitam: putih: 9 : 3 : 4.

3.Epistasisgendominanrangkap
Epistasis gen dominanrangkapadalahperistiwaduagen dominanatau
lebihyang bekerjauntukmunculnyasatufenotiptunggal. Salah satugen
dominanataubersama-samagen dominanlain akanmenyebabkan
munculnyafenotipdominan.
3
Contohepistasis gen dominanrangkapadalahpadatanamankantong
gembala. Duagen denganaleldominanA danB menyebabkankapsul
bijiberbentuksegitiga, sedangkanresesifnyaberbentukmembulat.
Persilanganantaratanamberbijisegitigadengantanamanberbiji
membulatmenghasilkansemuatanamanberbijisegitiga. Hasil
perkawinansesamaFamenghasilkanketurunanF2 dengan
perbandinganfenotipbijisegitiga: bijimembulat= 15 : 1.
Your Logo or Name Here 8
Interaksi Gen
4.Komplementer (Epistasis Gen Resesif Rangkap)
Interaksi beberapa gen yang saling melengkapi. Interaksi tersebut dapat dinamakan juga epistasis gen resesif rangkap sebab jika
salah satu gen bersifat homozigot resesif, pemunculan suatu karakter oleh gen lain menjadi tidak sempurna atau terhalang.
Misalnya pada bunga Lathyrus odoratus, gen C bekerja menumbuhkan zat bahan mentah pigmen dan alelnya c tidak dapat
menumbuhkan zat tersebut. Sebaliknya, gen P bekerja menumbuhkan enzim untuk mengubah bahan mentah pigmen menjadi
antosian yang berwarna ungu, sedangkan alelnya p tidak dapat menumbuhkan enzim tersebut.
Warna pada bunga muncul akibat adanya pigmen dan enzim pengaktif pigmen. Jika tidak ada bahan pigmen, aktivitas enzim tidak
tampak, sedangkan jika tidak ada enzim pengaktif pigmen, pigmen warna tidak akan teraktifkan. Penyilangan bunga Lathyrus
odoratus warna putih (CCpp) dengan warna putih (ccPP) akan menghasilkan perbandingan fenotip ungu : putih = 9:7.

Your Logo or Name Here 9


Interaksi Gen
Tautan
Tautan dapat terjadi pada kromosom tubuh
maupun kromosom kelamin. Tautan pada
kromosom tubuh disebut tautan atau tautan
non-kelamin (tautan autosomal). Sedangkan
tautan kelamin disebut juga tautan seks.

1.Tautan Autosomal
Tautan autosomal merupakan gen-gen yang terletak pada
kromosom yang sama, tidak dapat bersegregasi secara bebas
dan cenderung diturunkan bersama. Penelitian mengenai
tautan secara intensif dilakukan oleh Thomas Hunt Morgan.
Keuntungan lain dari lalat buah adalah lalat ini hanya memiliki
empat pasang kromosom. Tiga pasang kromosom autosom dan
satu pasang kromosom seks. Drosophila betina memiliki
sepasang kromosom X yang homolog, sedangkan lalat jantan
memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.
Your Logo or Name Here 10
Interaksi Gen
Alel-alel untuk karakter-karakter ini diwakili oleh simbol-
simbolberikut:B=abu-abu,b =hitam,V=sayap normal,v=
sayap vertigial. Morgan melakukan penyilangan testcross
terhadap lalat buah betina tubuh berwarna abu-abu dan
sayap normal heterozigot (BbVv) dengan lalat buah jantan
yang kedua fenotipnya mutan, yaitu tubuh berwarna hitam
dan sayap vertigial (bbvv). Hasil penyilangan yang
diharapkan adalah empat kelas fenotip keturunan yang kira-
kira berjumlah sama,yaitu 1 warna abu-abu sayap normal,1
hitam vertigial : 1 abu-abu vestigial ; 1 hitam normal. Hasil-
hasilyangdidapatternyataberbeda.

Meskipun kedua fenotip lainnya (abu-abu vestigial dan hitam


normal) jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan perkiraan
berdasarkan hukum pemisahan secara bebas, fenotip-fenotip ini
tetap terwakili di antara keturunan hasil persilangan Morgan.
Variasi-variasi fenotipik baru ini dihasilkan dari pindah silang,
suatu sumber variasi genetik yang akan dibahas pada bagian
berikutnya.
Dengan kata lain gen-gen yang diteliti oleh Mendel adalah gen-
gen yang tidak bertaut, yaitu gen-gen yang terletak pada lengan
kromosom non-homolog (berbeda). Secara kebetulan, tujuh gen
yang diteliti oleh Mendel ternyata memang semuanya terletak
Your Logo or Name Here 11
pada kromosom yang berbeda. Tautan
Lalat drosophila tipe liar memiliki
mata berwarna merah
Di antara lalatnya, Morgan menemukan seekor
jantan Mutan dengan mata berwarna putih.

Your Logo or Name Here 12


Tautan
2.Tautan Kelamin 3.Gen tertaut kelamin (sex linked genes) adalah gen yang
terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang
Setelah Morgan menemukan lalat buah jantan bermata ditimbulkan gen pada kromosom ini diturunkan bersama
putih, ia mengawinkannya dengan seekor lalat buah betina dengan jenis kelamin.
bermata merah. Hasilnya adalah seluruh keturunan Fa
• Gen tertaut kromosom X
memiliki mata merah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tipe liar (normal) bersifat dominan. Ketika Morgan Gen tertaut kromosom X adalah gen yang terdapat pada
mengawinkan lalat-lalat Fj ini satu sama lain, ia kromosom X. Gen tertaut kromosom X merupakan gen
memperoleh rasio fenotip klasik 3 : 1 pada keturunan F2. tertaut kelamin tidak sempurna. Pada perempuan yang
Akan tetapi, ada satu hasil yang mengejutkan, yaitu memiliki susunan kromosom kelamin XX, terdapat
karakter mata putih hanya terdapat pada jantan saja. sepasang kromosom seks yang benar-benar homolog.
Seluruh betina F2 memiliki mata merah, sementara
• Gen tertaut kromosom Y
setengah dari jantan bermata merah, setengah jantan
lainnya bermata putih. Ternyata warna mata pada lalat Gen tertaut kromosom Y merupakan gen tertaut kelamin
terkait dengan jenis kelaminnya. sempurna. Gen tertaut kromosom Y dan sifat-sifat yang
disebabkannya disebut holandrik, berarti sifat yang
diturunkan hanya terdapat pada laki-laki.

Your Logo or Name Here 13


Tautan
Pindah Silang

Pindah silang (Crossing over) adalah peristiwa


pertukaran gen-gen suatu kromatid dengan gen-
gen kromatid homolognya. Peristiwa pindah
silang diikuti oleh patah dan melekatnya
kromatid sewaktu profase dalam pembelahan
meiosis. Pada saat pembelahan meiosis, masing-
masing kromosom mengalami duplikasi dan
membentuk kromosom-kromosom homolog.

Your Logo or Name Here 14


Pindah Silang
TERIMAKASIH
Silahkan Yang Ingin Bertanya
Maksimal 3 Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai