Setelah penemuan Mendel & penelitian awal mengenai pewarisan sifat secara bebas, diketahui bahwa tidak semua keturunan yang bersegregasi dapat dipisahkan menjadi kelaskelas yang jelas dengan nisbah yang sederhana.
Keragaman nisbah genetika Mendel ini dapat dijelaskan berdasarkan adanya interaksi gen, yaitu pengaruh satu alel terhadap alel lain pada lokus yang sama dan juga pengaruh satu gen pada satu lokus terhadap gen pada lokus yang lain.
a. Dominan Tak Lengkap (partial, semi dominance): dua alel (dominan dan resesif) memberikan hasil yang sama.
Misalnya: P1 RR
merah
rr
putih
F1
F2
Rr
merah muda
1 RR : 2 Rr : 1 rr ?:?:?
b. Kodominansi
Dua alel menghasilkan produk berbeda yang kerjanya berlainan dan dapat diketahui pada heterozigot. Suatu contoh alel kodominan yaitu alel yang menghasilkan hemoglobin dalam sistem golongan darah ABO pada manusia.
alel yang menghasilkan fenotipe yang hanya dapat dibedakan dengan analisi sangat teliti seperti elektroforesis
e. Gen letal,
alel yang menghasilkan suatu produk, atau tidak ada produk yang dihasilkan, dan menghalangi suatu individu untuk berkembang biak atau menyebabkan kematian. cth: alel dominan letal pada tikus (alel dominan Y untuk warna bulu kuning).
Interaksi antar alel pada lokus yang berbeda yaitu pengaruh suatu gen pada satu lokus terhadap penampakan (ekspresi) gen pada lokus yang lain. Umpama ada dua pasang gen yang memisah secara bebas tetapi saling interaksi. Pada banyak peristiwa interaksi, nisbah yang diharapkan 9:3:3:1 akan berubah.
a. Gen Koepistatik
Terjadi apabila dua gen yang bukan alelnya (pada lokus yang berbeda) kerjanya berlainan. William Bateson dan R.C Punnet melakukan percobaan dengan mengawinkan ayam dengan memperhatikan bentuk jengger (jawer) di atas kepala.
Perkawinan antara jengger tipe mawar (rose) dan jengger tipe kacang (pea) menghasilkan tipe baru yaitu tipe walnut dan nisbahnya 9:3:3:1.
Dapat digambarkan seperti berikut: P1 RRpp x rrPP rose pea F1 RrPp walnut F2 9R-P- : 3R-pp : 3rrP- : 1rrpp walnut rose pea single
Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk kuat bahwa ada dua pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang alel menentukan tipe jengger mawar dan sepasang alel lainnya untuk tipe jengger ercis. Sebuah gen untuk mawar dan sebuah gen untuk ercis mengadakan interaksi menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat pada F1.
Jengger mawar ditentukan oleh gen dominan R, jengger ercis oleh gen dominan P. Ayam berjengger mawar homozigot mempunyai genotipe RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis homozigot mempunyai genotipe rrPP.
Gen R dan gen P adalah bukan alel, tetapi masing-masing dominan terhadap alelnya (R dominan terhadap r, P dominan terhadap p)
Sebuah atau sepasang gen yang menutupi (mengalahkan) ekspresi gen lain yang bukan alelnya dinamakan gen epistasis. Gen yang ditutupi (dikalahkan) ekspresinya disebut gen hipostatis Peristiwanya disebut Epistasis dan Hipostatis. Jadi apakah ada bedanya dengan Dominansi?
c. Isoepistasi
dua gen berperan sama dan mengatur sifat yang sama, yaitu salah satu dapat menggantikan yang lain (disebut epistasis dominan ganda)
d.Epistasis dominan
dua pasang gen dominan lengkap mengatur sifat yang sama tetapi satu alel dominan pada satu lokus dapat menghasilkan fenotipe tertentu tidak tergantung gen pada lokus lain dominan atau resesif, jadi epistatik terhadap gen lain atau menutupi efek gen lain.
e.Epistasis resesif
Kedua pasang gen dominan lengkap tetapi gen resesif pada satu lokus menekan ekspresi alel pada lokus lain
fenotipe yang sama dihasilkan oleh kedua genotipe homozigot resesif. Dua gen resesif bersifat epistatik terhadap alel dominan
Epistasis
Interaksi
Nisbah Fenotipe
A-BA-bb 3 aaB3 Aabb 1 1 1 9 9 -------------
Koepistasis Isoepistasis
A B A=B
Semi epistasis A + B
Dominan Resesif
Dominan & Resesif
A > B, b A > B, b
(A=b) > a, B
----------12 9
9 ----------13
-------------3
---------------------------
3 -------------4
7-------------------------3
1 -------------------------------------------
1. Jelaskan mengenai : a. Dominansi Epistasis b. Hipostatis c. Interaksi gen 2. Pada suatu tanaman kacang-kacangan, gen C dan P sangat diperlukan untuk pembentukan bunga ungu. Apabila salah satu dari gen itu atau kedua-duanya absen, maka bunga akan putih. Bagaimana perbandingan fenotipe dari keturunan yang dihasilkan dari perkawinan : a. Ccpp x ccPp ; b. CcPp x Ccpp; c. Ccpp x CcPp