Multikulturalisme adalah banyaknya macam budaya pada suatu masyarakat.
Globalisasi adalah proses penggabungan atau pertukaran segala aspek dari budaya maupun kerja dari seluruh dunia dari negara yang bersangkutan. Multikulturalisme dalam era Globalisasi adalah banyaknya budaya disuatu masyarakat. Diakibatkannya salah satunya adalah globalisasi. Karena globalisasi menyebabkan masuknya budaya asing ke suatu negara tertentu. Masuknya budaya asing itu menyebabkan munculnya pencampuran budaya asli dengan budaya asing, atau juga bisa menambahkan budaya asing ke daerah tertentu, hingga munculnya banyak ragam budaya yang disebut multikulturalisme. Kesetaraan merupakan persamaan atau sama dalam hal tertentu kedudukan, derajat yang sama. Salah satu prinsip dalam multikulturalisme adalah bagaimana menjamin kesetaraan. Kesetaraan tidak sama dengan sama atau seragam untuk semua kelompok budaya yang hidup dalam masyarakat. Contohnya Williams Kymlica mengenalkan 3 prinsip dasar yang harus diperhatikan, seperti, pemerintahan sendiri, terjaminnya hak-hak polietnis, dan prinsip keterwakilan dalam ruang- ruang politik, ekonomi, hukum. Menjamin kesetaraan tidak mudah apalagi menerapkan multikulturalisme dalam masyarakat, walaupun multikulturalisme mungkin sebuah jawaban untuk menjembatani perbedaan budaya dalam masyarakat. Kesadaran multikultural berarti seseorang mempunyai kesadaran serta kebanggaan memiliki karakteristiknya sendiri, namun demikian dia akan hidup berdampingan dengan damai, bahkan saling bekerja sama dan saling menghormati. Contohnya adalah program pertukaran pemuda yang bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan