Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH INDONESIA

KELOMPOK 4
(Ali Sastroamidjojo I)

Disusun Oleh :

Kaila Rahma Putri (15)


Khalista Ismaya Maharani (16)
Lulu Rizki Salsabila (17)
Moch Abdu Sony Ihsanotaki (19)
Muhammad Ariq Billah (20)

SMA NEGERI 1 CIANJUR


Jl. Pangeran Hidayatullah No.62, Sawah Gede, Kec. Cianjur, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat 43212
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kabinet Ali Sastroamidjojo I adalah kabinet keempat setelah pembubaran negara


Republik Indonesia Serikat yang memerintah pada masa bakti 31 Juli 1953 hingga 24
Juli 1955, sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 132 Tahun 1953 tertanggal
31 Juli 1953.

Dua bulan setelah mundurnya Kabinet Wilopo terbentuk kabinet baru yaitu Kabinet
Ali Sastroamidjojo I (31 Juli 1953 - 12 Agustus 1955). Kabinet Ali mendapat
dukungan dari PNI dan NU, sedangkan Masyumi memilih sebagai oposisi.

Kegagalan yang menyebabkan jatuhnya Kabinet Ali adalah masalah Angkatan Darat.

Berdasarkan uraian di atas maka kami mencoba untuk menggali lebih jauh tentang
apa saja yang ada pada Kabinet Ali Sastroamidjojo I.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja partai pendukung atau pembentuk dari Kabinet Ali Sastroamidjojo I ?
2. Siapa saja menteri-menteri yang menjabat di Kabinet Ali Sastroamidjojo I?
3. Apa faktor yang melatarbelakangi muncul dan berkuasanya Kabinet Ali
Sastroamidjojo I?
4. Apa saja program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo I?
5. Apa fakor penyebab kegagalan program Kabinet Ali Sastroamidjojo I?
6. Apa faktor penyebab digantinya Kabinet Ali Sastroamidjojo I?
7. Apa kesimpulan yang dapat diambil?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja partai pendukung atau pembentuk dari Ali
Sastroamidjojo I
2. Untuk mengetahui siapa saja menteri-menteri yang menjabat di Kabinet Ali
Sastroamidjojo I
3. Untuk mengetahui apa faktor yang melatarbelakangi muncul dan berkuasanya
Kabinet Ali Sastroamidjojo I
4. Untuk mengetahui apa saja program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo I
5. Untuk mengetahui apa fakor penyebab kegagalan program Kabinet Ali
Sastroamidjojo I
6. Untuk mengetahui apa faktor penyebab digantinya Kabinet Ali Sastroamidjojo I
7. Untuk mengetahui apa kesimpulan yang dapat diambil
BAB II
PEMBAHASAN

Partai-partai pendukung/pembentuk dari Kabinet Ali


Sastroamidjojo I

Kabinet ali Sastroamidjojo didukung oleh beberapa partai yaitu


 PNI (Partai Nasional Indonesia)
 NU (Nadlatul ‘Ulama)
 PIR (Persatuan Indonesia Raya)
 PRN (Partai Rakyat Nasional)
 BTI (Barisan Tani Indonesia)
 PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia)
 RNS
 SKI
 Parindra
 Partai buruh
Kabinet ini di pimpin langsung oleh ali sastroamidjojo dari parati pani dan wakil perdana
menteri berjumlah 2 orang yaitu wongsonegeoro dari partai pir dan zaenal arifin dari partai
nu, dan posisi posisi lainnya yang diisi dari partai pendukung kabinet ali satroamidjojo
contoh nya yaitu menteri perburuhan sutan muchtar abidin dari partai buruh dan menteri
sosial pandji suroso dari partai parindra.

Menteri-menteri yang menjabat di Kabinet Ali Sastrowidjojo I dan asal


usul partainya

Seperti yang telah disebutkan diatas, keanggotaan kabinet Ali 1 yaitu tanpa dari partai
Masyumi. Adapun susunan anggota kabinet Ali Sastroamijoyo I beserta partai pendukungnya
adalah sebagai berikut :

No Jabatan Nama Menteri PartaiPolitik

Partai Nasional
PerdanaMenteri Ali Sastroamidjojo
Indonesia

1 Persatuan Indonesia
Wongsonegoro
Raya
Wakil PerdanaMenteri
Zainul Arifin NahdatulUlama

2 MenteriLuarNegeri Sunario Sastrowardoyo Partai Nasional


Indonesia

Persatuan Indonesia
Prof. Dr. Mr. Hazairin
Raya
3 MenteriDalamNegeri
ZainulArifin NahdatulUlama

R. Sunarjo Independen

Partai Nasional
Dr. Iskak Tjokroadisurjo
Indonesia
4 MenteriPerekonomian
Prof. Ir. Roosseno Persatuan Indonesia
Soerjohadikoesoemo Raya

Partai Nasional
5 MenteriKeuangan Dr. Ong Eng Die
Indonesia

6 MenteriPertahanan Iwa Kusumasumantri Progresif

7 MenteriKehakiman Djody Gondokusumo Partai Rakyat Nasional

8 MenteriPenerangan Ferdinand Lumbantobing S.K.I.

Partai Syarikat Islam


Abikusno Tjokrosujoso
Indonesia

Prof. Ir. Roosseno Persatuan Indonesia


Soerjohadikoesoemo Raya
9 MenteriPerhubungan
Partai Nasional
Ali Sastroamidjojo
Indonesia

dr. Adnan KapauGani Independen

Persatuan Indonesia
Prof. Ir. Rooseno
MenteriPekerjaanUmumdan Raya
10
Tenaga
Mohammad Hasan Independen

11 Menteri P.P. dan K. Mohammad Yamin Independen

12 MenteriPerburuhan SutanMuchtarAbidin PartaiBuruh

13 MenteriPertanian Sadjarwo BarisanTani Indonesia


14 Menteri Agama K.H. Masjkur NahdatulUlama

FL Tobing S.K.I.
15 MenteriKesehatan
PartaiSolidaritas
dr. Lie KiatTeng
Indonesia

16 MenteriSosial PandjiSuroso Parindra

Partai Syarikat Islam


Sudibjo
Indonesia
MenteriUrusanKesejahteraan
17 Persatuan Indonesia
Negara Wongsonegoro
Raya

ZainulArifin NahdatulUlama

Mohammad Hanafiah NahdatulUlama


18 MenteriUrusanAgraria
I GustiGde Rake Partai Rakyat Nasional

Faktor-faktor yang Melatarbelakangi muncul dan berkuasanya Kabinet


Ali Sastroamidjojo I secara:

A. Politik
melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk menuju perdamaian dunia.
Bebas memiliki arti tidak terikat dengaan negara lain dan aktif memiliki arti tetap
berpartisipasi dalam kegiatan politik luar negeri.
diketahui peristiwa pada April-Mei-1954 yang merupakan pertemuan antara Perdana Menteri
India, Pakistan, Sri Lanka, Birma, dan Indonesia (diselenggarakan di Colombo). Hal ini
menunjukkan bahwa Ali berhasil mengalihkan situasi politik di Indonesia yang tidak stabil
kala itu dan bahkan mampu mengangkat nama Indonesia di dunia internasional. Di situ, Ali
mengusulkan KAA yang kemudian disetujui oleh negara lainnya. Adanya KAA ini
menunjukkan bahwa pemerintahan Ali telah mendapatkan kemenangan. Ketika itu, ada
sekitar 29 negara yang hadir.
Gagasan Konferensi Asia Afrika dipengaruhi oleh beberapa latar belakang, yaitu:
1. Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur
2. penjajahan di Asia dan Afrika
3. kekhawatiran akibat pengembangan senjata nuklir
4.PBB belum berhasil menyelesaikan berbagai persoalan dunia
B. Ekonomi
Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung tanggal 18-24 April 1955 merupakan
pencapaian terbesar dalam periode kabinet ini. Mr. Iskaq Cokrohadisuryo sebagai menteri
perekonomian juga mencetuskan sistem ekonomi yang terbilang baru, yang disebut sistem
ekonomi Ali Baba.
Latar belakang diciptakannya Ali baba adalah untuk memperbaiki perekonomian, dan juga
melakukan peningkatan ekonomi kaum pribumi. Di masa itu kaum pribumi belum bisa
mengikuti perkembangan dari kaum non pribumi, keturunan Eropa, Arab dan China.
C. Sosial Budaya
Kabinet Ali Sastroadmijojo I dinilai telah memberikan sumbangsih kepada negara dan
bahkan kepada bangsa Asia-Afrika. Hal ini didasarkan pada peristiwa yang terjadi di
Bandung pada 18 April-24 April 1955. Saat itu Indonesia berhasil merangkul saudara-saudara
Afrika dan Asia untuk melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni
Soviet atau negara imperialis yang lain. Hal ini dilakukan untuk mempererat solidaritas antar
negara asia dan negara negara afrika, selain itu juga konferensi ini dilaksakan dalam upaya
melawan kolonialisme.
Ali Sastroamijoyo selanjutnya adalah menargetkan Irian Barat untuk segera dibebaskan dari
Belanda. Kemerdekaan Indonesia sendiri menuntut untuk tidak menyetujui RIS. Hal ini
dikarenakan pemerintahan yang ada tentu ingin berdaulat dalam menjalankan kehidupan
bernegara dan berbangsa. Maka dari itu, pada Agustus 1954 Kabinet Ali Sastroamijoyo I
mengusulkan untuk menghapuskan Uni Belanda - Indonesia. Selain itu juga memuat
penyesuaian dari KMB. Namun sayangnya hal ini tidak bisa mendapatkan hasil seperti yang
diinginkan atau bisa dikatakan tidak mencapai kemajuan yang signifikan. Bahkan masalah
yang timbul di Irian Barat ini juga dibawa ke PBB oleh Kabinet Ali Sastroamijoyo I namun
pengaduan tersebut ditolak.
D. Pertahanan Keamanan
Memulihkan dan menjaga keamanan dalam negeri yang dikacaukan oleh gerombolan-
gerombolan illegal yang memberontak terhadap negara dengan nama apapun juga mereka
menamakan dirinya.
Indonesia mempunyai tugas yang berat untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia dari
sektor maritim. Fungsi Pertahanan keamanan ini kemudian diserahkan kepada TNI AL yang
memiliki kekuatan dalam mempertahankan keamanan di wilayah Republik Indonesia.

Program Kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo I


Dalammenjalankanrodapemerintahan, berikutadalah program kerjadariKabinet Ali
Sastroamidjojo I:
Pertama, dalam bidang politik ada beberapa program yang disusun oleh Kabinet Ali
Sastroamidjojo I ini, diantaranya dengan melaksanakan politik bebas-aktif. Adanya
bipolarisasi dan politik konstelasi dunia membuat Indonesia tidak ingin terlibat didalamnya.
Apalagi Indonesia sendiri merupakan Negara yang baru merdeka, bahkan dalam menata
negaranya, Indonesia masih belum tentu arah. Apalagi kemerdekaan Indonesia masih belum
diakui oleh Belanda. Adanya ancaman kedatangan Belanda maupun Jepang bisa kapan saja
menghampiri Indonesia. Maka dari itu pada masa Kabinet Ali ini menetapkan Indonesia
untuk menjalankan Politik Bebas-Aktif. Adapun bebas disini terwujud dengan sifat tidak
memihak Indonesia terhadap pertikaian dunia. Misalnya pada ketegangan antara Amerika dan
RRC saat itu. Sedangkan aktif disini ditujukan pada perjuangan untuk membebaskan Irian
dari Belanda. Indonesia ingin berperan aktif dalam menyuarakan anspirasinya pada dunia.
Hal ini yang kemudian akan diwujudkan dengan pelaksanaan KAA 1955 yang
mengikutsertakan Indonesia dalam menggalang perdamaian Asia-Afro. Program ini sangat
didukung Soekarno. Menyelesaikan pertikaian politik juga merupakan salah satu bagian dari
program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo I. Pada tahun 1950-1959, keadaan politik di
Indonesia sangat tidak stabil. Perpecahan terjadi dikalangan elite politik. Tahta, jabatan, dan
kekuasaan membuat Indonesia semakin terpuruk dalam kehidupan bernegara. Salah satu
perpecahan yang ada terlihat dengan keluarnya NU dari Masyumi, dan NU nantinya
membentuk partai sendiri. Adapun hal ini dikarenakan adanya kesenjangan dalam perebutan
jabatan Menteri Agama. Selain itu ketidakharmonisan juga terlihat dalam hubungan PNI dan
PSI. adanya aksi tuding menuding semakin gencar diarahkan satu sama lain. Tidak hanya
pada dunia politii, tapi juga dikalangan militer dan sebagainya terjadi kesenjagan yang tidak
layak. Dan pada bulan Januari Hamengkubuwana IX mengundurkan diri dari Jabatan Menteri
Pertahanan. Hal ini adalah wujud dari adanya pertikaian politik. Pada masa Kabinet Ali,
masalah demikian merupakan bagian dari kegiatan kerja kabinet.
Menyelenggarakan pemilu. sebagai kabinet yang memimpin pemerintahan, maka Kabinet Ali
menyanggupi inti dari pemerintahan Indonesia yang bersifat parlementer. Oleh karena itu,
Kabinet Ali menyanggupi penyelenggaraan Pemilu. Pada tanggal 31 Mei 1954 Kabinet Ali
membentuk Panitia Pemilu Pusat yang diketuai oleh Hadikusumo (PNI). Selanjutnya Pada 16
April 1955 Hadikusumo mengumumkan bahwa pemilu akan diadakan pada tanggal 29
September 1955. Hal ini yang membuat berbagai kampanye yang diadakan menjadi
meningkat. Sedangkan pemilu merupakan program kerja yang utama dalam kabinet ini.
Kedua, dalam bidang ekonomi Kabinet Ali Sastriamidjojo mempunyai program kerja
Perburuhan dengan mewujudkan usaha pemerintah ke arah perbaikan nasib dan kedudukan
hukum kaum buruh dan pegawai negeri serta hubungannya dengan pimpinan perusahaan atau
jawatan sehingga berkesempatan memperkembangkan bakat dan sifat-sifatnya yang baik
untuk kepentingan masyarakat. Melengkapkan perundang-undangan perburuhan dan pegawai
mengatur penyelesaian perselisihan perburuhan melalui prosedur yang lebih demokratis,
sambil menuju ke arah peradilan perburuhan yang lengkap. Memberikan segala bantuan dan
stimulans bagi konsolidasi dan pertumbuhan organisasi-organisasi kaum buruh dan pegawai
yang sehat.
Ketiga, dalam bidang sosial Kabinet Ali Sastroamidjojo I ini merancang program
untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Adanya Perang Korea antara
Februari 1952 – Maret 1952 memberikan dampak turunnya perekonomian Indonesia. Adanya
upaya untuk memperbaiki neraca perdagangan pada kabinet sebelum Kabinet Ali tidak
berhasil. Apalagi solusi ekonomi yang dilakukan pemerintahan sebelumnya justru berdampak
memperkeruh ketidakstabilan politik dan keamanan. Pada tahun 1952-1953 terjadi inflasi di
Indonesia. Sehingga nilai tukar rupiah turun menjadi 44,7 % dari nilai resmi menjadi 24,6 %.
Hal ini akhirnya menyebabkan eksportir diluar Pulau Jawa yang terdiri atas orang-orang
Masyumi terkena imbas dan mengalami dampak buruk pada kegiatan ekonominya
(kerugian). Dari adanya situasi ini menyebabkan penyelundupan semakin meningkat.
Keadaan ini semakin menambah kemiskinan bangsa Indonesia. Rakyat hidup dalam
kelaparan dan jauh dari kesejahteraan. Maka Kabinet Ali berupaya untuk menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan. Upaya yang dilakukan dengan menekan terhadap
perekonomian dan memberi dorongan kepada pengusaha pribumi.
Keempat, dalam bidang budaya Kabinet Ali Sastriamidjojo mempunyai program kerja
dalam Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, yaitu dengan memperluas dan mempertinggi
mutu pendidikan rakyat disekolah dan di luar sekolah, baik jasmani maupun rohani atas dasar
kepentingan nasional sekarang, menyiapkan berlakunya wajib belajar dalam tempo yang
tertentu, memperluas pendidikan teknik dan ekonomi yang praktis dan umumnya pendidikan
kejuruan, sesuai dengan kepentingan pembangunan sekarang, menyelesaikan perundang-
undangan pendidikan nasional hingga tercapai dasar yang sama dan koordinasi yang baik
diseluruh lapangan pendidikan dari sekolah rendah sampai sekolah tinggi, menyelenggarakan
usaha-usaha yang pokok dan merata untuk memberi dasar yang kuat dalam pertumbuhan
kebudayaan nasional.
Kelima, dalam bidang pertahanan keamanan ada beberapa program yang disusun oleh
Kabinet Ali Sastroamidjojo I ini, diantaranya untuk Menjaga keamanan yang merupakan
bagian dari program kerja Kabinet Ali I. Hal ini karena Kabinet Ali berani mengambil alih
pemerintahan setelah kabinet sebelumnya runtuh. Adanya tanggungjawab kabinet ini yang
kemudian akan dilaporkan terhadap DPR tentunya akan memuat suatu solusi untuk meredam
ketidakstabilan Negara saat itu. Pada masa kabinet sebelumnya telah terjadi berbagai
goncangan keamanan. Misalnya saja perpecahan yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa
Timur, perselisihan yang terjadi dikalangan militer, Bahkan pembunuhan yang dilakukan
kepolisian terhadap lima petani di dekat Medan. Saat itu Kabinet Ali mengerahkan pasukan
untuk meredam pemberontakan dari kota kota yang penting. Adapun keadaan ini membuat
stabilitas yang dijalankan pemerintahan terganggu, selain itu juga terdapat berbagai
pemberontakan di daerah-daerah. Sehingga kabinet Ali mempunyai tugas untuk menjaga
keamanan di Indonesia.
Mendukung pembebasan Irian Barat secepatnya. Kemerdekaan Indonesia, menuntut
kabinet ini untuk tidak menyetujui adanya RIS. Hal ini karena pemerintahan yang ada saat itu
ingin berdaulat dalam menjalankan kehidupan bernegara. Oleh karena itu, pada tanggal
Agustus 1954 Kabinet Ali memuat usul mengenai penghapusan Uni Belanda-Indonesia dan
beberapa penyesuaian atas hasil KMB, namun hal ini tidak mencapai kemajuan. Adanya
masalah pembebasan Irian yang tidak memuat hasil membuat Kabinet Ali saat itu
mengajukan masalah ini ke PBB, dan dalam bulan yang sama pengaduan tersebut tidak
diterima.

Faktor Penyebab Kegagalan Kabinet Ali Sastroamidjojo I


Kabinet AliSastroamidjojo 1 juga sama seperti kabinet terdahulu, yaitu mengalami
permasalahan mengatasi pemberontakan di daerah seperti DI/TII Jawa Barat, Sulawesi
Selatan, dan Aceh.
Kabinet ini tidak bisa mengatasi masalah dengan Angkatan Darat, yang merupakan
tindak lanjut dari Peristiwa 17 Oktober 1952. Akibat dari apa yang dianggap sebagai
intervensi partai politik kepada Angkatan Darat, terjadi demonstari di Istana Negara oleh para
perwira Angkatan Darat seperti Letkol Sutoko, Kolonel dr Mustopo, Letkol Kemal Idris dan
Letkol S Parman. Dan kondisi ekonomi yang buruk, banyak nya korupsi, dan inflasi yang
tinggi ikut menjadi faktor penyebab kegagalan program kabinet.

Faktor Penyebab Digantinya Kabinet Ali Sastromidjojo I


Angkatan Darat dipimpin Kolonel Lubis yang saat itu menjabat Caretaker KSAD,
menolak pengangkatan Bambang Utoyo sebagai KSAD dan mengancam memboikot.
Pemerintah menjawabnya dengan mengancam Kolonel Lubis dipecat sebagai pejabat KSAD.

Aksi ini berlanjut menjadi tit for tat, Angkatan Darat memboikot pelantikan Bambang
Utoyo yang pada tanggal 27 Juni itu naik pangkat menjadi Jenderal Mayor. Seluruh slagorde
Angkatan Darat tidak ada yang hadir.

Bahkan menurut penuturan Nasution dalam memoarnya ‘Jenderal Tanpa Pasukan,


Politisi Tanpa Partai’. korps musik untuk pelantikan dipinjam dari Dinas Pemadam
Kebakaran Kotapraja Jakarta Raya.

Pemerintah tentu saja merasa dipermalukan dengan insiden tersebut, langsung


memecat Kolonel Lubis. Tindakan Pemerintah Kabinet Ali Sastroamijoyo ini malah
berakibat mundurnya sejumlah partai koalisi.

Tekanan politik makin menghebat, Kabinet Ali Sastroamidjojo yang merupakan


koalisi PNI dan NU beserta berapa partai kecil, memerintah sejak 31 Juli 1953 akhirnya jatuh
tanggal 24 Juli 1955. Burhanuddin Harahap dari Masyumi menerima mandat pembentukan
kabinet dan mulai memerintah tanggal 12 Agustus 1955 dengan program pelaksanaan
Pemilu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kemerdekaan Indonesia terjadi pada tahun 1945, namun keadaan Indonesia belum stabil dan
menjadi baik. Banyak usaha-usaha yang dilakukan untuk menstabilkan negara pada saat itu.
Usaha yang dilakukan yaitu termasuk adanya masa Demokrasi Liberal. Pelaksanaan sistem
parlementer dilandasi oleh UUD sementara 190 atau dikenal dengan Konstitusi Liberal. Salah
satu ciri yang nampak dalam masa ini adalah sering terjadi pergantian kabinet. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan kepentingan di antara partai-partai yang ada. Perbedaan di
antara partai-partai tersebut tidak pernah dapat terselesaikan dengan baik dari tahun 1950
sampai 1959. Ada beberapa kabinet yang dilih berganti termasuk Kabinet Ali Sastroamidjojo
I. Kabinet Ali Sastroamidjojo I adalah kabinet keempat setelah pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat yang memerintah pada masa bakti 31 Juli 1953 hingga 24 Juli 1955, sesuai
dengan Keputusan Presiden RI Nomor 132 Tahun 1953 tertanggal 31 Juli 1953.
Kabinet Ali mendapat dukungan dari PNI dan NU, sedangkan Masyumi memilih sebagai
oposisi. Kabinet Ali mempunyai program 4 pasal:
A. Program dalam negeri antara lain meningkatkan keamanan dan kemakmuran dan
segera diselenggarakan pemilihan urnum.
B. Pembebasan Irian Barat secepatnya.
C. Program luar negeri antara lain pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan
kembali Persetujuan KMB.
D. Penyelesaian pertikaian politik.
Kegagalan yang menyebabkan jatuhnya Kabinet Ali adalah masalah Angkatan Darat. Akibat
peristiwa tersebut dan berbagai kemelut yang lain, kabinet ini dinilai gagal. Banyak partai
yang menarik menterinya dari kabinet. Akhirnya pada tanggal 24 Juli 1955, Ali
Sastroamidjojo mengembalikan mandatnya kepada wakil presiden (karena saat itu presiden
sedang menunaikan ibadah haji). Namun di balik kegagalan Kabinet Ali, kabinet tersebut
masih memiliki kesuksesan, di antaranya adalah menyiapkan pemilihan umum dan
menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika.
Daftar Pustaka
Ariyanto,Evi. 2011. Modul Sejarah Kelas XI IPS. Sukoharjo : Willian Press

Djoened P.,Mawarti, et al. 1993. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta : Depdikbud

Kunto, Haryoto. (1996). Balai Agung di Kota Bandung. Bandung: Granesia

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Notosusanto, Nugroho. (1993). Sejarah Nasional


Indonesia VI. Jakarta : Balai Pustaka

Riawan, Y.H.U. (2016). Kebijakan Politik Pemerintahan Masa Demokrasi Liberal 1950-
1959). Makalah. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma

Ricklefs, M.C. (2009). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta

Suryanegara, A.M. (2015). Api Sejarah 2: Mahakarya Perjuanagn Ulama dan santri dalam
Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bandung: Surya Dinasti

Daftar pustaka berdasarkan link


https://idsejarah.net/2020/06/kabinet-ali-sastroamidjojo-i.html

https://idsejarah.net/2020/06/kabinet-ali-sastroamidjojo-i.htm

https://kelasips.com/kabinet-ali-sastroamidjojo/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Ali_Sastroamidjojo_I#:~:text=Kabinet%20pertama%2
0Ali%20Sastroamidjojo%2C%20sering,24%20Juli%201955%2C%20sesuai%20dengan
https://sejarahindonesiadahulu.blogspot.com/2016/10/kabinet-ali-sastroamijoyo-i-
program.html
https://www.onoini.com/sistem-ekonomi-ali-baba/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/23/160000669/latar-belakang-konferensi-asia-
afrika-1955?page=all

Anda mungkin juga menyukai