Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SEJARAH

KABINET BURHADIN HARAHAP

Oleh :
1. Alexander Yeriko Cristoval (01)
2. Alfian Dwi Wahyudi (02)
3. Erlangga Putra (10)
4. Mordekhai Yosep Susianto (23)
Profil Kabinet
Kabinet Burhanuddin Harahap

Dibentuk 12 Agustus 1955

Diselesaikan 3 Maret 1956

Struktur Pemerintahan

Kepala Pemerintahan Burhanuddin Harahap

Kepala negara Soekarno

Jumlah Menteri 23

Partai anggota Majelis Syuro Muslimin


Indonesia
Partai Indonesia Raya
Partai Syarikat Islam Indonesia
Demokrat
Nahdlatul Ulama
Partai Sosialis Indonesia
Partai Katholik Republik
Indonesia
Partai Buruh
Partai Rakyat Nasional
Partai Republik Indonesia Raya
Partai Rakyat Indonesia
Partai Kristen Indonesia
Independen

Total Jumlah Anggota 23


Kabinet
Program Kabinet

1. Mengembalikan kewibawaan (gezag) moril Pemerintah i.c. kepercayaan Angkatan


Darat dan masyarakat kepada Pemerintah.
2. Melaksanakan Pemilihan Umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan
menyelenggarakan terbentuknya Parlemen yang baru.
3. Menyelesaikan perundang-undangan desentralisasi sedapat-dapatnya dalam
tahun 1955 ini juga.
4. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi.
5. Memberantas korupsi.
6. Meneruskan perjuangan mengembalikan Irian Barat ke dalam wilayah
kekuasaan Republik Indonesia.
7. Memperkembangkan politik kerja sama Asia-Afrika, berdasarkan politik bebas dan
aktif menuju perdamaian.
Susunan Kabinet

No Jabatan Nama Menteri Partai Politik

Perdana Menteri Burhanuddin Harahap Masjumi

1 R. Djanu Ismadi PIR-Hazairin

Wakil Perdana Menteri

Harsono Tjokroaminoto
PSII
(sampai dengan 18 Januari 1956)[1]

2 Menteri Luar Negeri Ide Anak Agung Gde Agung Demokrat

R. Sunarjo
NU
(sampai dengan 19 Januari 1956)[2]

3 Menteri Dalam Negeri

Pandji Suroso
Parindra
(ad-interim, sejak 19 Januari 1956)

4 Menteri Pertahanan Burhanuddin Harahap Masjumi

5 Menteri Kehakiman Lukman Wiriadinata PSI


6 Menteri Penerangan Sjamsuddin Sutan Makmur Independen

7 Menteri Keuangan Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo PSI

8 Menteri Perdagangan IJ Kasimo PKRI

9 Menteri Pertanian Mohammad Sardjan Masjumi

Menteri Perhubungan Frits Laoh PRN

10

Menteri Muda Perhubungan Asraruddin Buruh

Pandji Suroso
11 Menteri Pekerjaan Umum Parindra
(sejak 26 Agustus 1955)[3]

12 Menteri Perburuhan Iskandar Tedjasukmana Buruh

Sudibjo
PSII
(sampai dengan 18 Januari 1956)[1]

13 Menteri Sosial

Sutomo
PRI
(ad-interim, sejak 18 Januari 1956)

Prof. Ir. R.M. Suwandi


14 Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Parindra
(sejak 26 Agustus 1955)[4]
K.H. Muhammad Ilyas
NU
(sampai dengan 19 Januari 1956)[2]

15 Menteri Agama

Mohammad Sardjan
Masjumi
(ad-interim, sejak 19 Januari 1956)

16 Menteri Kesehatan dr. J. Leimena Parkindo

17 Menteri Agraria Gunawan PRN

Abdul Halim Masjumi

18 Menteri Negara Sutomo (Urusan Bekas Pejuang) PRI

Drs. Gumala Adjaib Nur PIR


Akibat Jatuh

Namun kesuksesan dari pemilihan umum ini juga menyebabkan berakhirnya kabinet
ini. Kalangan oposisi, terutama dari PNI (Partai Nasional Indonesia) menganggap
mandat Kabinet Burhanudin Harahap sudah selesai dengan selesainya pemilihan
umum, dan menginginkan kabinet baru segera dibentuk dari hasil pimilahan umum
1955.

Pada tanggal 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur
kabinet menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini
resmi dinyatakan demisioner.

Kabinet Burhanudin Harahap digantikan kabinet Ali II, yang dibentuk dari partai PNI,
Masyumi dan NU, yang merupakan 3 partai dengan suara terbanyak pada pemilihan
umum 1955.

Anda mungkin juga menyukai