Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

PERANAN BURHANUDDIN HARAHAP PADA MASA DEMOKRASI


LIBERAL

(1955-1956)

Disusun Oleh :

Shaniya Siwi Hartutie (31)

Sofiah Khalizha (32)

XII MIPA 4

SMA NEGERI 1 PANGKALAN BUN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan karunia-Nya yang memampukan peneliti dapat menyelesaikan makalah
dengan judul ” Peranan Burhanuddin Harahap pada Masa Demokrasi Liberal
(1955-1956)”. Adapun tujuan penulisan ini dilakukan untuk memenuhi tugas
Sejarah Indonesia yaitu pembuatan makalah. Peneliti menyadari bahwa proses
penulisan makalah ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan
dari banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
Retnaningtyas WWP, S.Pd selaku guru Sejarah Indonesia kelas XII MIPA 4
SMAN 1 Pangkalan Bun, yang telah meluangkan waktu serta penuh kesabaran
dalam memberikan bimbingan dan masukan kepada kami sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik dalam mengerjakannya. Peneliti menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Peneliti sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya penulis dan pembaca.

Pangkalan Bun, 30 September 2022

Peneliti

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Awal Terbentuknya Kabiner Burhannuddin Harahap..................................4
B. Program Kerja yang Dirancang oleh Kabinet Burhanuddin Harahap...........5
C. Penyebab Jatuhnya Kabinet Burhanuddin Harahap......................................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
A. Simpulan.......................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabinet Burhanuddin Harahap dibentuk sebagai pengganti Kabinet


Ali Sastroamidjojo I yang sebelumnya telah menyerahkan mandatnya
kepada presiden. Lalu, pada tanggal 29 Juli 1955, Wakil Presiden
Mohammad Hatta mengumumkan tiga nama calon formatur kabinet baru,
yaitu Wilopo, Sukiman, dan Assaat. Namun ketiga calon ini justru sepakat
untuk memilih Moh. Hatta sebagai Perdana Menteri sekaligus Menteri
Pertahanan. Tetapi, karena saat itu Moh. Hatta masih menjabat sebagai
wakil presiden, Moh. Hatta kemudian menunjuk Burhanuddin Harahap
untuk membentuk kabinet.
Ditunjuknya Burhanuddin Harahap sebagai formatur kabinet ini,
karena ia merupakan salah satu anggota yang bergabung di Partai
Masyumi. Pada masa ini, Partai Masyumi menjadi salah satu partai Islam
yang paling berpengaruh di tingkat pemerintahan. Untuk memutuskan
siapa yang akan menjadi formatur kabinet baru membutuhkan waktu yang
cukup lama dan perlu melalui perdebatan panjang. Sampai akhirnya,
Moh. Hatta memutuskan untuk memilih Burhanuddin Harahap. Awalnya,
Burhanuddin menolak permintaan Moh. Hatta lantaran ia merasa tidak
siap untuk menghadapi permasalahan yang saat itu sedang melanda.
Berbagai masalah yang hadir pada masa kepemimpinan Soekarno-Hatta
seperti masalah perekonomian, ketahanan, dan keamanan. Namun, usulan
dari Moh. Hatta ini diterima oleh Dewan Pimpinan Pusat Masyumi.
Dengan perasaan ragu yang dirasakan, Burhanuddin pun akhirnya bersedia
menerima amanat dari Moh. Hatta Tanggal 12 Agustus 1955 resmi
dibentuk Kabinet Burhanuddin Harahap.
Kabinet Burhanuddin Harahap dapat dikatakan kabinet terbaik
selama 7 kali pergantian kabinet karena program-program yang dirancang
oleh kabinet Burhanudin Harahap hampir seluruhnya terlaksana dengan

1
baik, terutama pada saat Pemilihan Umum. Burhanuddin Harahap
menjabat sebagai Perdana Menteri hanya 8 bulan saja. Walaupun hanya
beberapa bulan saja, Burhanuddin Harahap berhasil dalam berbagai
program yang telah dirancang oleh kabinet yang beliau pimpin. Salah
satunya adalah terlaksananya Pemilihan Umum, kembalinya wibawa
pemerintah terhadap KSAD. Walau masa jabatan hanya beberapa bulan
saja namun kabinet ini berusaha supaya dalam melakoni perannya sebagai
penyelenggara pemerintah dapat terlaksana dan membuahkan hasil.
Burhanuddin Harahap dikenal sebagai tokoh yang pekerja keras. Tidak
hanya itu saja beliau dikenal orang yang dapat dipercaya.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
pembahasan lebih lanjut tentang “Peranan Burhanuddin Harahap pada
masa Demokrasi Liberal (1955-1956)” sebab masih terbatas pengetahuan
khalayak ramai mengenai peranan Burhanuddin Harahap pada masa
Demokrasi Liberal terkhusus generasi penerus bangsa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka


dapat dibuat suatu rumusan masalah di antaranya:
1. Awal terbentuknya Kabinet Burhanuddin Harahap?
2. Bagaimana program kerja yang dirancang oleh Kabinet Burhanuddin
Harahap?
3. Bagaimana program kerja yang dirancang oleh Kabinet Burhanuddin
Harahap?

C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mendeskripsikan awal terbentuknya Kabinet Burhanuddin Harahap

2
2. Mendeskripsikan program kerja yang dirancang oleh Kabinet
Burhanuddin Harahap
3. Menjabarkan penyebab jatuhnya Kabinet Burhanuddin Harahap

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Terbentuknya Kabiner Burhannuddin Harahap

Kabinet Burhanuddin Harahap merupakan kabinet koalisi yang terdiri dari


beberapa partai dan hampir merupakan kabinet Nasional, karena jumlah partai
yang tergabung dalam koalisi kabinet ini semua berjumlah 13 partai. Kabinet ini
didominasi oleh partai Masyumi walaupun terdapat banyak partai dalam kabinet
ini, tetapi seakan-akan hanya menjadi pelengkap saja. Selain itu, ada pihak yang
menyebut kabinet ini sebagai kabinet Masyumi karena Masyumi yang
mendominasi kabinet ini. PNI tidak duduk kabinet ini, tetapi PNI bersama-sama
PIR Wongsonegoro, SKI, PKI dan Progresif bertindak sebagai oposisi.

Seakan-akan kabinet ini sebagai ganti kabinet Ali-Wongso-Arifin, karena


pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I sebagai partai yang besar Masyumi untuk
pertama kali tidak duduk dalam kabinet tersebut dan bertindak sebagai oposisi.
Kabinet ini diumumkan pada 11 Agustus 1955 dan bertugas sejak 12 Agustus
1955 hingga 3 Maret 1956. Pada 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin
Harahap selaku formatur kabinet menyerahkan mandatnya kepada Presiden
Soekarno sehingga kabinet ini resmi dinyatakan demisioner.

Adapun susunan kabinet Burhanudin sebagai berikut:

Perdana Menteri: Mr. Burhanuddin Harahap

Wakil Perdana Menteri I: R. Djanu Ismadi

Wakil Perdana Menteri II: Harsono Tjokroaminoto

1. Menteri Luar Negeri: Ide Anak Agung Gde Agung 


2. Menteri Dalam Negeri: R. Sunarjo 
3. Menteri Pertahanan: Burhanuddin Harahap 
4. Menteri Kehakiman: Lukman Wiradinata 

4
5. Menteri Penerangan: Sjamsuddin Sutan Makmur 
6. Menteri Keuangan: Sumitro Djojohadikusumo 
7. Menteri Perekonomian: I.J. Kasimo 
8. Menteri Pertanian: Mohammad Sardjan 
9. Menteri Perhubungan: H. Laoh 
10. Menteri Muda Perhubungan: Asraruddin 
11. Menteri Pekerjaan Umum: Pandji Suroso 
12. Menteri Perburuhan: Iskandar Tedjasukmana 
13. Menteri Sosial: Sudibjo 
14. Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan: R.M.
Suwandi 
15. Menteri Agama: Mohammad Iljas 
16. Menteri Kesehatan: J. Leimena 
17. Menteri Agraria: Gunawan 
18. Menteri Negara: Abdul Hakim 
19. Menteri Negara: Sutomo 
20. Menteri Negara: Gumala Adjaib Nur

B. Program Kerja yang Dirancang oleh Kabinet Burhanuddin Harahap

Ernawati menyebutkan bahwa, dalam melaksanakan tugas dan fungsi


kabinetnya, Burhanuddin Harahap hanya melengkapi dan menyempurnakan
beberapa hal yang dianggap penting untuk dimasukkan dalam program kerjanya.
Di bawah kepemimpinan sebagai perdana menteri, Indonesia melangsungkan
pemilihan umum yang pertama pada tahun 1955. Selain itu, pada masa kabinet ini
pergerakan ekonomi negara relatif baik. Secara lengkap, berikut ini program kerja
Kabinet Burhanuddin Harahap yang dikutip dari modul Sejarah Indonesia
(2020:29), yaitu:

1. Mengembalikan kewibawaan (Gezag) moril pemerintah, kepercayaan


Angkatan Darat dan masyarakat kepada Pemerintah. 

5
2. Melaksanakan pemilu menurut rencana yang sudah ditetapkan dan
menyegerakan terbentuknya Parlemen yang baru. 
3. Menyelesaikan perundang-undangan desentralisasi sedapat-dapatnya
dalam tahun 1955. 
4. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi. 
5. Memberantas korupsi.
6. Meneruskan perjuangan mengembalikan Irian Barat ke dalam wilayah
kekuasaan Republik Indonesia.
7. Memperkembangkan politik kerja sama Asia-Afrika, berdasarkan politik
bebas dan aktif menuju perdamaian.
Secara umum, kabinet Burhanuddin Harahap berhasil dalam menuntaskan
program-program kerja yang telah direncanakan dari awal. Salah satunya, Kabinet
Burhanuddin mampu menyelenggarakan pemilu pertama dalam sejarah pada
tahun 1955. Selain itu, situasi sosial politik pada masa kepemimpinannya dapat
dikatakan kondusif karena tidak terjadi perpecahan yang berarti. Situasi ekonomi
juga cukup baik, karena kebijakannya yang mengeluarkan UU anti korupsi
mampu mengendalikan situasi ekonomi negara saat itu. 
Kegagalan kabinet Burhanudin Harahap bukan karena keretakan yang ada
pada kabinet. Tetapi penyebab kabinet ini terhenti sebenarnya adalah karena
merasa tugasnya sudah selesai. Akhirnya kabinet ini resmi mengakhiri masa
pemerintahannya pada tanggal 26 Maret 1956.
Kabinet ini sebenarnya kabinet yang tidak lekat dengan permasalahan
bahkan dapat dikatakan baik dan sukses dalam menjalankan pemerintahannya.
Sehingga, kabinet Burhanuddin Harahap termasuk kabinet yang berpengaruh
besar pada sejarah pemerintahan Indonesia.

C. Penyebab Jatuhnya Kabinet Burhanuddin Harahap

Kejatuhan kabinet Burhanuddin Harahap mulai tampak saat ia memilih


jalan berunding untuk dapat menyelesaikan masalah Irian Barat. Keputusan
tersebut berakibat banyaknya gelombang protes dari Soekarno maupun dari
partai-partai. Pada akhirnya, 2 Maret 1956 saat pelaksanaan sidang keputusan

6
DPR, Burhanuddin Harahap menyatakan akan menyerahkan mandatnya pada
3 Maret 1956. Pada tanggal 3 Maret 1956 mandat yang diberikan Burhanuddin
Harahap diterima oleh Presiden Soekarno dan Kabinet Burhanuddin Harahap
dinyatakan demisioner.

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian diatas, maka kesimpulan yang diperoleh adalah:


1. Ketika Indonesia kembali ke NKRI maka mulai berlaku Demokrasi Liberal (1950-
1959) yang dimana 7 kali pergantian kabinet karena kurang stabil kinerja para
kabinet–kabinet. Kabinet yang memerintah saat itu adalah kabinet Natsir,
Sukiman, Wilopo, Ali I, Mr. Burhanuddin Harahap, Ali II, dan Juanda.
2. Sebelum masa kabinet Burhanuddin Harahap, ada beberapa masalah yang
dihadapi oleh negara Indonesia, diantaranya masalah politik, pertahanan,
ekonomi, dan masalah Irian Jaya. Saat itu sebelum masa Kabinet Burhanuddin
Harahap, masalah–masalah di Indonesia belum dapat terselesaikan padahal sudah
menjadi program kerja setiap kabinet.
3. Mr. Burhanuddin Harahap dipilih oleh Wakil Presiden yaitu Drs. Moh. Hatta.
Pada tanggal 12 Agustus 1955 kabinet Burhanuddin Harahap mulai bekerja di
pemerintahan Indonesia. Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet ke V
setelah kabinet Ali I.
4. Hambatan atau masalah yang dihadapi oleh kabinet Burhanuddin Harahap adalah
kurangnya rasa kepercayaan Presiden terhadap Burhanuddin Harahap.
5. Ketika kabinet Burhanuddin Harahap bekerja, program yang dilakukan kabinet
Burhanuddin Harahap diantaranya:
a. Terselenggaranya pemilihan umum.
b. Memberantas korupsi.
c. Mengembalikan kewibawaan pemerintah dan masyarakat terhadap
angkatan darat.
d. Meneruskan perjuangan mengembalikan Irian Barat ke wilayah Republik
Indonesia.
e. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi.
6. Dalam menjalankan peranannya, Burhanuddin dapat melaksanakan Pemilihan
Umum yang Luber (Langsung, umum, bersih dan rahasia). Pemilihan Umum

8
terjadi pada tahun 1955, dan para kontestan juga sebagian menjadi panitia
pemilihan umum. Ketika Pemilihan Umum berlangsung antusias pemilih
sangatlah tinggi dan pada saat Pemilihan Umum ada beberapa partai yang
mengikuti diantaranya, Partai Masyumi, PNI, PKI, NU dan partai lainnya.
7. Sebelum kabinet Burhanuddin Harahap ( Kabinet Ali I) masalah yang belum
diselesaikan adalah masalah Angkatan Darat yang mana adanya ketidakpercayaan
pemerintah kepada Angkatan Darat sehingga saat itu KSAD Non-aktif, tetapi
ketika Burhanuddin Harahap menjabat sebagai ketua kabinet (Perdana Menteri),
Burhanuddin berhasil mengembalikan wibawa Pemerintah terhadap Angkatan
Darat. Dengan kata lain KSAD kembali aktif sebagai pelindung negara.
8. Tidak hanya masalah politik, militer/pertahanan, masalah korupsi juga dapat
diberantas oleh kabinet Burhanuddin Harahap.

B. Saran

Berdasarkan dari penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran


sebagai berikut:
1. Bagi Pendidik dan Kalangan Umum
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi menjadi sumber pengetahuan
terhadap Sejarah Indonesia terkhusus masa Orde Lama.
2. Bagi Pemerintah
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan tambahan untuk
negara karena melihat sekarang ini, masih banyak tokoh–tokoh yang sangat
mempunyai peranan penting dalam memajukan Indonesia.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan bahan untuk melakukan
penelitian selanjutnya yang lebih rinci terhadap peranan Burhanuddin Harahap
pada masa Demokrasi Liberal (1955-1956).

9
DAFTAR PUSTAKA

Adryamarthanino, V. (2022, 10 11). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com:


https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/14/164534879/kabinet-
burhanuddin-harahap-latar-belakang-susunan-dan-kebijakan?page=all
Parinduri, A. (2022, 11 10). Tirto Id. Retrieved from Tirto Id:
https://tirto.id/sejarah-kabinet-burhanuddin-harahap-program-kerja-
kejatuhannya-gqoq
Simanjuntak, P. N. (2003). Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal
Kemerdekaan Sampai Reformasi (dalam bahasa Indonesian),. In P. N.
Simanjuntak, Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal
Kemerdekaan Sampai Reformasi (dalam bahasa Indonesian), (pp. 148–
160). Jakarta: Djambatan. Retrieved from Wikipedia.

10

Anda mungkin juga menyukai