Pengaruh Jenis Fluor Topikal Terhadap Kebocoran Mikro Pada Pit and Fissure Sealant
Pengaruh Jenis Fluor Topikal Terhadap Kebocoran Mikro Pada Pit and Fissure Sealant
ABSTRAK
35
Effect of Topical Fluoride Types on Microleakage
of Pit and fissure sealant
ABSTRACT
36 JMKG 2016;5(1):35-41.
Maya Hudiyati: Pengaruh Jenis Fluor Topikal Terhadap Kebocoran Mikro pada Pit and fissure sealant
paling rentan terhadap terjadinya karies. mungkin dapat memberikan pengaruh yang
Jika pit dan fissure ditutup secara sempurna, berbeda terhadap email, sehingga hasil etsa
maka akan mencegah masuknya berbagai asam yang dilakukan sebelum aplikasi RMGIC
faktor eksternal penyebab terjadinya karies. dan flowable composite sebagai material pit
Oleh karena itu, diperlukan perawatan and fissure sealant mungkin juga berbeda.
pencegahan berupa pit and fissure sealant.3 Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
Aplikasi fluor secara topikal dapat dievaluasi tentang pengaruh jenis fluor
menggunakan beberapa jenis sediaan, topikal yang digunakan sebelum aplikasi
antara lain varnish fluor yang mengandung RMGIC dan flowable composite sebagai
5% natrium fluorida (NaF) dan gel fluor yang material pit and fissure sealant terhadap
mengandung 1,23% acidulated phosphate terjadinya kebocoran mikro.
fluoride (APF);4 sedangkan untuk pit and
fissure sealant dapat digunakan beberapa Metode Penelitian
jenis material restorasi, antara lain resin-
modified glass ionomer cement (RMGIC) dan Penelitian ini merupakan penelitian
flowable composite.5 eksperimental dengan rancangan penelitian
Kombinasi perawatan pencegahan post-test only control group. Sampel
karies gigi dengan melakukan aplikasi penelitian terdiri dari 30 buah gigi premolar
fluor secara topikal sebelum pit and fissure bebas karies yang telah diekstraksi.
sealant, masih menjadi kontroversi. Aplikasi Permukaan oklusal gigi dipreparasi
material sealant setelah aplikasi fluor secara membentuk fissure buatan dengan lebar
topikal diharapkan dapat memberikan kontak dan kedalaman 1 mm menggunakan bur
fluor yang lebih lama terhadap permukaan diamond bulat. Gigi yang telah dipreparasi
email sehingga meningkatkan penyerapan dibersihkan dengan brush kemudian dibilas
fluor oleh email. Penelitian Mirkarimi et al. akuades dan dikeringkan.
(2012)6 menunjukkan bahwa aplikasi 1,23% Gigi dibagi ke dalam enam kelompok
gel APF sebelum aplikasi material sealant penelitian yang terdiri dari: kelompok tanpa
tidak meningkatkan terjadinya kebocoran fluor topikal dan ditumpat RMGIC (GC Fuji
mikro. Akan tetapi, aplikasi fluor diketahui II LC, Japan), dengan aplikasi 5% NaF
dapat mengurangi tegangan permukaan dari (Enamelast, USA) dan ditumpat RMGIC,
email sehingga menghambat pembasahan dengan aplikasi 1,23% APF (60 Second Taste,
cairan pada permukaan gigi.7 USA) dan ditumpat RMGIC, tanpa fluor topikal
Perawatan pit and fissure sealant dan ditumpat flowable composite (Esthet.
memerlukan prosedur etsa asam untuk Xflow, USA), dengan aplikasi 5% NaF dan
memberikan retensi bagi material yang ditumpat flowable composite, serta dengan
digunakan. Etsa asam merupakan suatu cara aplikasi 1,23% APF dan ditumpat flowable
yang paling efektif untuk memperbaiki ikatan composite. Masing-masing kelompok terdiri
mekanis dan menjamin penutupan celah dari 5 sampel.
interfasial pada material restorasi berbasis Etsa asam dilakukan pada kelompok
resin. Etsa asam harus bisa membasahi tanpa aplikasi fluor dengan mengoleskan
permukaan gigi dengan baik agar terbentuk asam fosfat 37% ke seluruh dinding fissure
mikroporus yang berperan dalam ikatan buatan selama 15 detik, kemudian dibilas
mikromekanik antara gigi dengan material akuades selama 30 detik menggunakan spuit
restorasi. Kegagalan pembentukan ikatan injeksi dan dikeringkan selama 15 detik.
mikromekanik akan memicu terjadinya Etsa asam pada kelompok dengan aplikasi
kebocoran mikro pada interfasial restorasi- fluor topikal dilakukan dengan cara yang
gigi dan selanjutnya dapat mengakibatkan sama setelah aplikasi 5% NaF dan 1,23%
terjadinya diskolorasi dan karies sekunder.8 APF selama 4 menit dan gigi dikeringkan.
Perbedaan jenis senyawa fluor dan Setelah prosedur etsa asam, flowable
konsentrasinya pada sediaan fluor topikal composite langsung diaplikasikan pada
37
fissure buatan lalu dipolimerisasi, sedangkan Hasil penilaian kebocoran mikro
untuk RMGIC diperlukan pengadukan bubuk yang diamati melalui stereomicroscope
dan cairan dengan perbandingan 1 sendok selanjutnya dianalisis menggunakan uji
takar bubuk : 2 tetes cairan, kemudian statistik Kruskal-Wallis dan Mann-Withney
dicampur hingga homogen lalu dipolimerisasi dengan nilai signifikansi ρ <0,05.
menggunakan light curing unit selama 20 detik.
Seluruh sampel pada masing-masing Hasil
kelompok diberi perlakuan thermocycling
100 kali pada suhu 5-550C dengan masa Hasil penelitian ini dianalisis secara statistik
retensi 30 detik dan masa istirahat 30 detik. menggunakan uji non parametrik Kruskal-
Sampel kemudian direndam dalam larutan Wallis untuk mengetahui apakah ada pengaruh
methylene blue selama 24 jam, lalu dicuci jenis fluor topikal terhadap kebocoran mikro
dengan akuades. pit and fissure sealant menggunakan RMGIC
Gigi dipotong dengan arah bukolingual dan flowable composite. Hasil uji Kruskal-
pada bagian tengah fissure buatan Wallis dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
menggunakan diamond disc dengan low Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan
speed handpiece. Selanjutnya penetrasi zat bahwa tidak ada perbedaan kebocoran mikro
warna (methylene blue) diamati di bawah yang signifikan (p>0,05) pada kelompok
stereomicroscope dan dinilai dengan kriteria RMGIC, sedangkan pada kelompok flowable
sebagai berikut: 0 = Tidak ada penetrasi; 1 = composite terdapat perbedaan yang
Penetrasi zat warna terbatas sampai setengah signifikan (p<0,05). Hal ini berarti bahwa
dari permukaan luar sealant; 2 = Penetrasi jenis fluor topikal yang diaplikasikan sebelum
zat warna mencapai setengah permukaan fissure sealant menggunakan RMGIC tidak
dalam sealant; 3 = Penetrasi zat warna mempengaruhi terjadinya kebocoran mikro,
meluas sampai ke bagian bawah fissure. akan tetapi berpengaruh pada fissure
Tabel 3. Perbandingan kebocoran mikro antar kelompok yang ditumpat flowable composite
Kelompok p
Tanpa Fluor-5%NaF 0,053
Tanpa Fluor-1,23% APF 0,017*
5%NaF-1,23% APF 0,268
Uji Mann-Whitney: *= signifikan (p<0,05)
38 JMKG 2016;5(1):35-41.
Maya Hudiyati: Pengaruh Jenis Fluor Topikal Terhadap Kebocoran Mikro pada Pit and fissure sealant
Tabel 4. Perbandingan kebocoran mikro antar kelompok yang ditumpat RMGIC dan flowable
composite
Kelompok P
Tanpa Fluor 1,000
RMGIC- flowable
5% NaF 0,419
composite
1,23% APF 0,013*
Uji Mann-Whitney: *= signifikan (p<0,05)
39
topikal dengan kelompok yang mendapat dapat mengalami pengerutan polimerisasi;
aplikasi 1,23% APF, akan tetapi tidak akan tetapi persentase komponen resin
signifikan antara kelompok tanpa fluor topikal di dalam RMGIC relatif lebih rendah
dengan kelompok yang mendapat aplikasi dibandingkan flowable composite. Oleh
5% NaF. Berdasarkan penelitian Lee dkk. karena itu, kebocoran mikro pada gigi yang
(2010)11, diketahui bahwa penyerapan fluor ditumpat flowable composite lebih tinggi
oleh email gigi setelah aplikasi 1,23% APF daripada gigi yang ditumpat RMGIC setelah
lebih besar dibandingkan setelah aplikasi aplikasi 1,23% APF. Beberapa penelitian
5% NaF. Hal ini diduga akan menyebabkan sebelumnya juga menunjukkan bahwa
semakin banyaknya senyawa fluoroapatit kebocoran mikro pada gigi yang ditumpat
yang terbentuk setelah aplikasi 1,23% flowable composite lebih tinggi dibandingkan
APF sehingga gigi semakin tahan terhadap gigi yang ditumpat RMGIC.12,13
kelarutan oleh asam dan semakin mengurangi
kemampuan pembasahan etsa asam. Hal ini Simpulan
mungkin menyebabkan mikroporositas yang
terbentuk pada email gigi setelah aplikasi Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik
1,23% APF menjadi lebih sedikit atau lebih dua simpulan, yaitu: 1. Aplikasi 1,23%
dangkal, sehingga resin tag yang terbentuk APF dapat meningkatkan kebocoran mikro
menjadi berkurang. pada pit and fissure sealant menggunakan
Dua jenis bahan fissure sealant flowable composite; 2. Kebocoran mikro pada
yang digunakan pada penelitian ini, yaitu flowable composite lebih tinggi dibandingkan
RMGIC dan flowable composite memiliki RMGIC setelah aplikasi 1,23% APF.
komposisi dan mekanisme ikatan yang
berbeda terhadap struktur gigi. Hasil uji Daftar Pustaka
Mann-Whitney menunjukkan bahwa setelah
aplikasi APF, kebocoran mikro pada gigi yang 1. Adair, S.M. 2005. The Dynamics of
ditumpat menggunakan flowable composite Change. Dalam Pediatric Dentistry,
lebih besar daripada gigi yang ditumpat Infancy Through Adolescence, Pinkham,
dengan RMGIC. Selain dipengaruhi oleh J.R. Ed. Ke-4. Elsevier Saunders,
aplikasi APF pada permukaan gigi, perbedaan Missouri. Hlm. 199-200, 225-30.
ini mungkin juga dipengaruhi oleh komposisi 2. Hawkins, R., Locker, D., Noble, J., Kay,
dan karakteristik dari kedua jenis bahan J. 2003. Professionally Applied Topical
fissure sealant. Fluorides for Caries Prevention. British
Flowable composite merupakan salah Dental Journal 195 (6): 313-7
satu jenis resin komposit yang memiliki 3. Feigal, R.J. 2002, The use of pit and
viskositas rendah. Hal ini disebabkan fissure sealants. Pediatr Dent, 24(5):
persentase matriks resin yang lebih tinggi 415-22.
dibandingkan bahan pengisinya.8 Resin 4. Powers, J.M., Wataha, J.C. 2008. Dental
komposit akan mengalami pengerutan atau Materials, Properties and Manipulation.
penyusutan selama proses polimerisasi Ed. Ke-9. Elsevier, Missouri: Hlm. 43-53.
dikarenakan perubahan dari fase gel ke 5. Powers, J.M., Sakaguchi, R.L. 2006, Craig’s
fase padat. Pengerutan yang terjadi selama Restorative Dental Materials, Ed. Ke-
polimerisasi akan menghasilkan tekanan 12. Elsevier, Philadelphia. Hlm. 167-78.
pada interfasial gigi-restorasi, sehingga 6. Mirkarimi, M., Beheshti, M., Mahmoudi,
dapat memicu terjadinya kebocoran mikro. F. 2012, Microleakage Assesment of Pit
Semakin banyak kandungan matriks resin and fissure sealant with Previous Fluoride
organik di dalam resin komposit, maka akan Application: an in vitro study. Res.J.Med.
semakin besar kontraksi volumetrik yang Sci 6(1): 22-5.
terjadi selama polimerisasi. RMGIC juga 7. MacDonald, R.E. 2011. Dentistry for The
mengandung komponen resin, sehingga juga Child and Adolescent. Ed. Ke-9. Mosby
40 JMKG 2016;5(1):35-41.
Maya Hudiyati: Pengaruh Jenis Fluor Topikal Terhadap Kebocoran Mikro pada Pit and fissure sealant
Publishing Co.St. Louis. Hlm. 42. S.H., Park, Y.D., Song, K.B. 2010.
8. Anusavice, K.J. 2009, Phillips’ Science of Comparison of Remineralization Effect
Dental Materials. Ed. Ke-11. Elsevier, St. of Three Topical Fluoride Regimens on
Louis. Hlm. 185-6, 381-82. Enamel Initial Carious Lesions. J Dent
9. Leodido, G.R., Fernandes, H.O., Tonetto, 38(2): 166-71.
M.M.R., Presoto, C.D., Bandeca, M.C., 12. Lund, R.G., Carvalho, R.V., Rodrigues-
Firoozmand, L.M. 2012. Effect of Fluoride Junior, S.A., Demarco, F.F. 2009, Sealing
Solutions on The Shear Bond Strength of Ability of Different Adhesive Restorative
Orthodontic Brackets. Braz Dent J 23(6): Materials., Rev Odontol UNESP 38 (4).
698-702. 204-210.
10. Soi, S., Vinayak, V., Singhal, A., Roy, 13. Arora, R., Kapur, R., Sibal, N., Juneja, S.
S. 2013. Fluorides and Their Role in 2012. Evaluation of Microleakage in Class
Demineralization and Remineralization. II Cavities Using Packable Composite
Journal of Dental Sciences & Oral Restorations With and Without Use of
Rehabilitation, July – September: 19-21. Liners. International Journal of Clinical
11. Lee, Y.E., Baek, H.J., Choi, Y.H., Jeong, Pediatric Dentistry 5(3): 178-84.
41