Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR KLAUSA

1. Pengertian
Sebuah klausa, sebagaimana frasa, merupakan sekelompok kata. Akan tetapi, sebuah klausa
adalah sekelompok kata yang memiliki subjek dan predikat, sedangkan frasa tidak. Klausa
merupakan bagian inti dari kalimat atau dapat juga dikatakan sebagai pembentuk kalimat.

Perhatikan contoh berikut!


Kalimat Klausa Frasa Kata
a. Anak sulungnya masih anak sulungnya masih 1) anak sulungnya 1) anak
sekolah di Yogyakarta. sekolah di Yogyakarta 2) masih sekolah 2) sulungnya
3) di Yogyakarta 3) masih
4) sekolah
5) di
6) Yogyakarta
b. Ketika ayahnya datang, 1) ayahnya datang 1) sedang mengikuti 1) ketika
dia sedang mengikuti 2) dia sedang 2) kejuaraan pencak silat 2) ayahnya
kejuaraan pencak silat mengikuti 3) di Bandung 3) datang
di Bandung. kejuaraan pencak 4) dia
silat di Bandung 5) sedang
6) mengikuti
7) kejuaraan
8) pencak
9) silat
10) di
11) Bandung

Berdasarkan gambaran tersebut, jelaslah hubungan klausa dengan kalimat, termasuk


hubungan klausa dengan frasa. Ketika satuan bahasa itu merupakan kelompok atau gabungan kata,
dalam satu kalimat mungkin terkandung satu klausa atau lebih.
Penulisan kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda tanya, atau tanda seru.
Namun, klausa belum disertai tanda-tanda suprasegmental seperti itu.

Teks

Paragraf

Kalimat

Klausa

Frasa

Kata
2. Unsur-Unsur Klausa
Klausa dapat pula diartikan sebagai satuan bahasa yang terdiri atas subjek, predikat, baik disertai
objek, pelengkap, dan keterangan maupun tidak. Dengan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
unsur inti klausa adalah subjek dan predikat. Unsur lain, seperti objek, pelengkap, dan keterangan boleh
ada dalam klausa boleh tidak. Unsur fungsional yang wajib ada adalah predikat.

a. Subjek
Subjek adalah unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan suatu kalimat. Fungsi ini
umumnya diisi oleh kata atau frasa benda, baik yang konkreat maupun yang abstrak. Namun, ada
pula subjek yang diisi oleh kata kerja. Untuk mencvari subjek dapat pula digunakan kata tanya
apa atau siapa. Subjek dalam hal ini merupakan jawaban dari pertanyaan apa dan siapa tentang
predikat.
Contoh:
1) adik saya pandai
2) bukunya disimpan kakak saya
Subjek pada klausa 1) diisi oleh frasa adik saya dan merupakan jawabanm dari pertanyaan
“Siapa yang pandai?” Subjek pada klausa 2) diisi oleh kata buku dan merupakan jawaban dari
pertanyaan “Apa yang disimpan kakak saya?”
Selain ciri tersebut, subjek dapat diikuti kata itu dan kata ini, terutama apabila kata itu masih
umum. Subjek dapat pula ditambah enklitik –nya.
Contoh:
1) rumah itu besar
2) adiknya pintar

Subjek dalam klausa dapat menyatakan peran atau makna tertentu. Berikut makna-makna yang
dimaksud.

Makna Klausa Contoh Klausa


1) pelaku Nisa sedang belajar
2) alat mobil-mobil itu mengantarkan barang pesanan ayah saya
3) sebab perapian memanaskan kamarku
4) hasil baju itu dibuat ibuku sendiri
5) penderita batu tersebut dilemparkannya dengan keras
6) tempat kebunnya ditanami mangga dan jambu
7) pengalam rambut adikku hitam
8) penerima Dita menerima hadiah buku cerita dari kakaknya
9) dikenal ayahnya seorang dosen dari UNY
10) terjumlah temannya dua orang

b. Predikat
Predikat adalah unsur klausa yang berfungsi menjelaskan subjek. Predikat memiliki fungsi
yang sangat penting. Ketidakhadiran predikat dapat menyebabkan tidak jelasnya makna suatu
klausa. Oleh karena itu, kehadiran predikat dalam suatu klausa mutlak diperlukan. Hal ini
berbeda dari subjek dalam kalimat-kalimat tertentu yang ketidakhadirannya bisa ditoleansi.
Contoh:
1) Pergi!
2) Lari!
3) Jangan membuang sampah di sini!

Predikat umumnya berada di belakang subjek. Fungsi predikat sebagian besar diisi oleh kata
kerja. Ciri lainnya adalah predikat dapat ditentukan dengan pertanyaan bagaimana, sedang apa,
di mana, dari mana, dan berapa tentang subjek.
Klausa Pertanyaan Predikat
1) paman saya kaya raya Paman saya bagaimana? kaya raya
2) Sabrina sedang membaca Sabrina sedang apa? sedang membaca
3) guruku di dalam kelas Guruku di mana? di dalam kelas
4) tahu itu dari Sumedang Tahu itu dari mana? dari Sumedang
5) mobilnya banyak sekali Mobilnya berapa? banyak sekali
Seperti halnya subjek, predikat pun memiliki makna atau peran tertentu dalam klausa.
Berikut makna-maknanya.
Makna Contoh Klausa
1) perbuatan Putri sudah berangkat
2) keberadaan saudaranya tinggal di Jombang
3) keadaan mawar itu sangat indah
4) jumlah mainannya banyak
5) pengenal ayahnya petani
6) pemerolehan tetanggaku mendapat hadiah

c. Objek
Objek merupakan fungsi klausa yang letaknya selalu berada di belakang predikat (transitif).
Objek umumnya berupa nomina. Dalam kalimat pasif, objek dapat berfungsi sebagai subjek.
Objek dapat ditentukan dengan menggunakan pertanyaan apa atau siapa.
1) Kata tanya apa untuk menentukan objek yang berupa benda. Tumbuh-tumbuhan, dan
hewan.
2) Kata tanya siapa untuk menentukan objek yang berupa Tuhan, malaikat, atau manusia.

Adapun makna atau peran objek adalah sebagai berikut.


Makna Contoh Klausa
1) penderita Ilham menendang bola
2) penerima Fariza membelikan Dina buku cerita
3) alat Fairuz mengikatkan tali pada sebatang pohon
4) tempat Judika menanami kebun ini dengan pohon pisang
5) hasil Ananda sedang menyusun skripsi

d. Pelengkap
Pelengkap mempunyai banyak persamaan dengan objek, yakni bersifat wajib hadir setelah
verba transitif. Perbedaannya, selain berupa nomina, pelengkap bisa diisi oleh verba atau
adjektiva.
Contoh:
1) Adik bermain bola. (nomina)
2) Kami suka berenang. (verba)
3) Bajunya berwarna hijau. (adjektiva)

Perbedaan lainnya apabila predikat selalu berada setelah verba transitif, pelengkap berada di
belakang verba semitransitif atau dwitransitif dan dapat didahului oleh preposisi.
Contoh:
1) Mereka bermain tenis. (semitransitif)
2) Ayah memerintahkan kakak bersenam pagi. (dwitransitif)
3) Ibu berkata bahwa ayah belum pulang. (bahwa= preposisi)

Pelengkap tidak dapat dijadikan bentuk pasif.


Contoh:
1) Adik bermain bola basket.
2) Bola basket bermain adik?

Selain itu, pelengkap tidak dapat diganti dengan –nya kecuali didahului oleh preposisi.
Contoh:
1) Negara ini berlandaskan hukum.
2) Negara ini berlandaskannya.

Pelengkap memiliki makna-makna sebagai berikut.


Makna Contoh Klausa
1) penderita Vita berkirim surel pada kakaknya di Bandung
2) alat Anak itu berpayungkan daun pisang
3) perbuatan Dian sedang belajar menari
4) jumlah Anak ayamnya bertambah lima ekor
e. Keterangan
Keterangan adalah unsur yang fungsinya menerangkan seluruh fungsi yang ada dalam klausa.
Berbeda dari fungsi-fungsi lainnya, kehadiran fungsi keterangan bersifat manasuka. Ketidakhadiran
fungsi tersebut tidak akan mengganggu struktur dan keseluruhan makna klausa.
Ciri-ciri fungsi keterangan adalah sebagai berikut.
Berdasarkan makna atau perannya, fungsi keterangan terbagi ke dalam beberapa macam, yakni sbb.

1) Keterangan Waktu
Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu peristiwa. Fungsi
keterangan diisi oleh berbagai bentuk, yakni kata tunggal, frasa nominal, dan frasa preposisional.
Kata Tunggal Frasa Nominal Frasa Preposisional
kemarin sebentar lagi dari pagi hari hingga petang
sekarang kemarin dulu sampai besok malam
besok tidak lama kemudian pada hari Jumat
lusa beberapa hari yang lalu sesudah dia tertidur
tadi sesaat setelah ayah pergi ketika hhujan turun
nanti selama masa kuliah sejak kakeknya tiada

Contoh:
a. kemarin paman datang dari Jakarta
b. saatnya telah tiba untuk lepas landas sekarang
c. besok kami akan mengunjunginya
d. tadi pagi dia menanyakan tentang itu
e. sebentar lagi mereka datang
f. dari pagi hingga petang kami menunggunya di pembaringan
g. sampai besok malam listrik di desa kami akan mengalami pemadman
h. kita harus tiba di Surabaya sebelum subuh
i. ketika hujan turun kami sampai di rumahnya
j. kami tidak lagi tinggal di rumah sejak kakek tiada

2) Keterangan Tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa atau
keadan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan di, ke, dari, sampai, pada. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan tabel berikut.

Contoh Keterangan Tempat


di sana ke dokter
di atas meja praktik sampai jalan raya
di rumah sakit pada sebuah papan

Contoh:
1) di sana tadi terjadi kecelakaan
2) gunting bedah itu diletakkannya di atas meja praktik
3) kakak menginap di rumah sakit
4) kemarin seharian kakak periksa ke dokter
5) kami mengantarnya sampai ke jalan raya
6) namanya tertulis pada sebuah papan

3) Keterangan Tujuan
Keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud perbuatan. Wujud
keterangan tujuan selalu dalam bentuk frasa preposisional dan preposisi yang dipakai adalah demi,
bagi, guna, untuk, buat.
Contoh:
1) kami bersedia berkorban demi kepentingan negara
2) mari kita bergotong royong bagi pembangunan masjid ini
3) guna kerja sama yang baik kita hrus mengendalikan diri
4) dia bertekad keras untuk menang
5) puisi ini kutulis buat kakakku yang sedang sakit
4) Keterangan Cara
Keterangan cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa.
Keterangan cara ada yang didahului kata depan adapula yang tidak. Perhatikan contoh berikut.
Berkata Depan Tidak Berkata Depan
dengan tegas ia menolak suap itu Fariz selalu menuruti perintah gurunya
jawablah pertanyaan tersebut dengan benar biasanya dagangan kami cepat laku kalau tidak
dia menuliskan namanyasecara jelas sedang hujan
anak itu mengikuti kegiatan tanpa kemauan berkatalah sehalus mungkin

5) Keterangan Penyerta
Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidaknya orang yang
menyertai orang lain dalam melakukan suatu perbuatan. Semua keterangan penyerta dibentuk
dengan menggabungkan preposisi dengan, tanpa, atau bersama dengan kata atau frasa tertentu. Kata
atau frasa yang berdiri di belakang preposisi itu harus merupakan benda yang bernyawa atau
dianggap bernyawa.
Contoh kalimat:
1) Dia merumuskan konsep itu dengan para pegawainya.
2) Pak Hamid pergi ke Mekah tanpa isterinya.
3) Pasukan itu masuk kota bersama pasukan dari selatan.

6) Keterangan Alat
Keterangan alat adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidaknya alat yang dipakai
untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu didahului oleh kata depan dengan atau
tanpa.
Contoh:
1) ayah memukul batu dengan palu
2) kakak pergi ke sekolah dengan sepeda
3) kita sulit mengerjakan soal tanpa bimbingan guru

7) Keterangan Similatif
Keterangan similatif adalah keterangan yang menyatakan kesetaraan atau kemiripan antara
suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan, kejadian, atau perbuatan yang lain.
Contoh:
a) tekadnya untuk merantau teguh laksana gunung karng
b) bertindak dan berpikirlah seperti orang dewasa

8) Keterangan Penyebab
Keterangan penyebab adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya suatu
keadaan, kejadian, atau perbuatan.
Wujud keterangan itu selalu berupa frasa dengan preposisi karena atau sebab.
Contoh:
1) karena kehidupannya yang sulit dia pun merantau
2) ayah pulang lagi sebab dompetnya tertinggal

9) Keterangan Kesalingan
Keterangan kesalingan adal;ah keterangan yang menyatakan bahwa suatu perbuatan
dilakukan secara silih berganti. Keterangan itu ditandai oleh frasa satu sama lain.
Contoh:
1) Karina dan Renata berpelukan satu sama lain
2) mereka menyayangi satu sama lain

3. Kategori Klausa
Berdasarkan kategori kata yang menempati predikatnya, klausa dapat diklasifikasikan
menjadi lima kategori, yakni sebagai berikut.

a. Klausa Nominal
Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa nominal
Contoh:
1) kakaknya dokter gigi
2) ia guru saya
b. Klausa Verbal
Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya terdiri atas kata tau frasa verbal.
Contoh:
1) tadi pagi ibu berangkat ke Jepara
2) ayahku sedang membaca koran

Jenis Klausa Verbal Contoh


a) Klausa verbal aktif 1) anak saya mengirimkan lamaran kerja ke kantor
2) pengusaha itu meminjami ayah uang
b) Klausa verbal pasif 1) kebijaksanaan itu disambut masyarakat
2) masalah harga sedang dibicarakan
c) Klausa verbal reflektif 1) ia tidak dapat menahan diri
2) saya tidak mau menodai diri dengan perbuatan kotor itu
d) Klausa verbal resiprokal 1) mereka saling memukul
2) keduanya saling mengolok
e) Klausa verbal transitif 1) ayahku akan menangkap ikan
2) Lina sedang mencuci pakaian
f) Klausa verbal ekatransitif 1) Pak Djoko sedang menulis buku pelajaran
2) PT Arda akan memasok semua kebutuhan listrik
g) Klausa verbal dwitransitif 1) ibu sedang menjahitkan temanku pakaian
2) ayahku menugasiku pekerjaan
h) Klausa verbal semitransitif 1) anakku sedang belajar menulis
2) pamanku kejatuhan kelapa
i) Klausa verbal tak transitif 1) anakku sedang bermain-main di halaman
2) padinya sudah menguning

c. Klausa Adjektival
Klausa adjektival adalah klausa yng predikatnya terdiri atas kata atau frasa adjektival
Contoh:
1) temannya sakit keras
2) pernyataan orang itu benar

d. Klausa Numeralia
Klausa numeralia adalah klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa numeralia
Contoh:
1) roda truk itu enam buah
2) cucunya delapan orang

e. Klausa Preposisional
Klausa preposisional adalah klausa yang predikatnya berupa frasa preposisional atau frasa
depan
Contoh:
1) anaknya di rumah
2) sore itu saya ke kampus

Apa yang menjadi patokan dalam menentukan sebuah klausa atau kalimat?
Salah satu unsur fungsional yang cenderung selalu ada dalam klausa adalah adanya predikat (P).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut!

Syifa menemani adiknya di tempat tidur

Klausa di atas dapat dianalisis bahwa Syifa menduduki fungsi subjek


menemani menduduki fungsi predikat
adiknya menduduki fungsi objek
di tempat tidur menduduki fungsi keterangan.
Dari hasil analisis tersebut, fungsi dalam klausa akan terlihat sebagai berikut.

Syifa menemani adiknya di tempat tidur


S P O Ket
Ketika menganalisis struktur sebuah klausa,, hal-hal yang harus juga dianalisis adalah kategori
pembentuk unsur-unsur fungsional tersebut.

Syifa menemani adiknya di tempat tidur


Fungsi S P O Ket
Kategori N V N Frasa depan

Fungsi-fungsi dalam klausa tersebut terdiri atas kata dan frasa. Selain itu unsur-unsur tersebut
memiliki makna, yaitu makna unsur pengisi fungsi berkaitan dengan makna yang dinyatakan oleh
unsur pengisi fungsi yang lain. Misalnya, makna unsur pengisi subjek dalam klausa tersebut
adalah pelaku,sedangkan makna unsur pengisi predikatnya adalah perbuatan. Makna unsur pengisi
objeknya adalah penderita.sedagkan unsur pengisi keterangannya adalah bermakna tempat.

Perhatikan hasil analisis lengkap klausa berikut!


Syifa menemani adiknya di tempat tidur
fungsi S P O ket
kategori N V N FD
makna Pelaku Perbuatan Penderita Tempat

Anda mungkin juga menyukai