Percepatan dan pemerataan pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang
dilakukan guna meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dalam rangka
mendukung peningkatan perekonomian nasional.
Untuk itu beberapa Peraturan telah diterbitkan untuk mendukung
percepatan pembangunan ekonomi tersebut diantaranya:
• Perpres No 79 Tahun 2019
• Perpres No 80 Tahun 2019
JABODETABEKPUNJUR • Perpres No 56 Tahun 2018
• Perpres No 60 Tahun 2020
• dll.
PETANGLONG GERBANGKERTASUSILA
WANARAKUTI
BREGASMALANG BANGLOR
2
REPUBLIK
Penurunan Tanah dan Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa
INDONESIA
Penurunan Tanah
Penurunan Tanah Penurunan Tanah Penurunan Tanah
1 – 20 cm/tahun Penurunan Tanah
2 – 4 cm/tahun 1 – 4 cm/tahun 1 – 20 cm/tahun
1 – 20 cm/tahun
Penurunan Tanah
Penurunan Tanah
1 – 20 cm/tahun
1 – 5 cm/tahun
Tangerang Bekasi
DKI Jakarta
Indramayu
Cirebon Demak
Pekalongan
Semarang
Surabaya
Banjir Setinggi
5 – 15 cm Banjir Setinggi
30 – 50 cm
Banjir Setinggi
10 – 100 cm Banjir Setinggi
50 – 60 cm
Banjir Setinggi
Dari 34 Kabupaten/Kota di Pantura
10 Dari 34 Kabupaten/Kota di
Pantura mengalami Banjir rob Penurunan tanah meningkatkan potensi rob
parah setinggi
5 – 200 cm
3
REPUBLIK
Perubahan Garis Pantai di Sepanjang Pantura Jawa
INDONESIA
11
Masterplan Penanganan Banjir Yang Cukup Matang
REPUBLIK
INDONESIA
Namun Implementasi Belum Selesai
apakah masterplan masih relevan untuk kondisi depannya?
Masterplan sudah ada sejak 1973 dan Namun hingga kini belum seluruhnya
terus disempurnakan diimplementasikan
REPUBLIK
Tata Guna Lahan: Meningginya Koefisien Limpasan permukaan
INDONESIA
Sumber: Sumber:
Nama SubDAS C
Kali Angke 0.78
Kali Baru Barat 0.86
Kali Baru Timur 0.77
Kali Buaran 0.90
Kali Cakung 0.62 45,7%
Kali Cipinang 0.85
Kali Grogol 0.86 4,5 1,1
Kali Kramat Jati 0.88 7,1 % %
Kali Krukut 0.84 %
Kali Mookervart 0.84
Kali Pasanggrahan 0.65
Kali Suter 0.74 Sumber:
Sungai Ciliwung 0.51 Data Tataguna Lahan KLHK, 2018; Standar Koefisien Limpasan: SNI 2415: 2016; Jurnal Geomine, Vol 3, Desember 2015
6
REPUBLIK
INDONESIA
Penyebab Banjir Jakarta – Selanjutnya Pantura
Ketika pasang tinggi, air sungai tidak dapat mengalir Akibat Penurunan tanah dan pasang air laut
kelaut dan pemukiman di daerah pesisir mengalami menyebabkan daerah yang terkena rob semakin meluas
limpasan dari back water
Ketika hujan, terbentuk genangan, debit air sungai Kondisi paling buruk adalah ketika pasang tinggi terjadi
meningkat dan muara mengalami back water sehingga dan hujan ekstrem merata di daerah hulu dan hilir yang
melimpas ke kawasan sekitaran bantaran sungai dan mengakibatkan air sungai tidak dapat mengalir ke laut
pesisir pantai
7
REPUBLIK
Penurunan Tanah dengan Banjir Jabodetabek 1 Januari 2020
INDONESIA
Penyebab dan kontribusi penurunan tanah Penurunan tanah tersebar di daerah Jakarta, sebagian
Jabodetabek: Pluit (JICA, 2019)
Tangerang (Provinsi Banten) dan Bekasi (Provinsi Jawa
• pergerakan lempeng tektonik (5%) Periode 2007-2010 = ~ 50 cm Barat).
• tekanan permukaan* (10%) Banjir dengan tinggi > 170 cm terjadi di beberapa
• Ekstraksi air tanah berlebih** (40 – 70%) Periode 2014-2017 = ~ 20 cm
tempat yang juga mengalami Penurunan Tanah Parah:
• Reklamasi lahan* (20 – 50%) Cengkareng Cengkareng, Cilincing, dan Cakung (Jakarta Timur dan
Periode 2007-2010 = ~ 35 cm Jakarta Barat)
* hingga terkonsolidasi Sumber data geospasial :
(Irsyam, 2015) ** dapat dikendalikan Periode 2014-2017 = ~ 10 cm
JICA, 2019 dan BNPB, 2020
12
REPUBLIK
Pengaruh Antropogenic : Penurunan Tanah dan Air Tanah
INDONESIA
Neraca Air Baku Aglomerasi Pantura Jawa 2024 Persebaran Kawasan Industri
(m3/dtk)
Total Area:
PAB Terbangun Kebutuhan RKI 22 21.963 Ha
Kawasan Keb.Air :
industri 9,92 m3/dtk
5.117
Gerbangkertosusila
55.66
Jabodetabek Indramayu
Cirebon
0.578 Pekalongan Kedungsepur
Pekalongan Raya
2.13
Gerbangkertosusila
5.972
Kedungsepur 5 Kawasan Aglomerasi
19.98
akan mengalami defisit air 32 Total Area:
23.052 Ha 11 Total Area:
5.316 Ha Total Area:
Cirebon Raya
2.902
baku sekitar 163 m3/dtk
tahun 2024
Kawasan Keb.Air :
industri
20,17 m3/dtk
Kawasan
industri
Keb.Air : 14 35.799 Ha
10.86 4,75 m3/dtk Kawasan Keb.Air :
industri 32,08 m3/dtk
Keterangan:
37.46
Jabodetabekpunjur = Eksisting
126.37
= Rencana
Sumber : Olahan data dengan acuan SNI 19-6728.1-2002 (Sumber Daya Air Spasial) 10
Perkembangan Pelaksanaan Program Terpadu
REPUBLIK
INDONESIA
Banjir dan Pengendalian Penurunan Tanah
Dibutuhkan:
Pemasangan 9
ekstensometer, 45
piezometer, dan secara
rutin melakukan
pembaharuan data
ISU STRATEGIS pantauan jarak jauh
melalui LIDAR atau
Progress pembangunan tanggul pantai dan sungai sangat lambat INSAR
(baru terbangun 12,664 km dalam kurun waktu 3 tahun (2016-Juni
2020))
ISU STRATEGIS
Kendala:
a. Keterbatasan pendanaan (APBN, APBD, swasta) • Keterbatasan pendanaan untuk pembangunan sistem
b. Belum ada legal basis bagi pihak swasta untuk membangun monitoring land subsidence(APBN & APBD)
tanggul pantai di area kewenangannya (75% tanggul pantai • Sebagian besar kawasan industri dan komersial besar
berada di wilayah private sector) menggunakan air tanah
c. Sosial (pembebasan lahan, relokasi penduduk) • 40% wilayah DKI Jakarta belum terlayani jaringan air bersih
perpipaan
11
Perkembangan Pelaksanaan Program Terpadu
REPUBLIK
INDONESIA
Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi
Progress Penyediaan Air Bersih Pengelolaan Limbah dan Sanitasi
Penyediaan Air
No Rencana PDAM Offtacker Progres Kegiatan Progress
Bersih
1 SPAM Jatiluhur I 1 Kab. Karawang Pre-qualifikasi JSS Zona 1 • 4 Paket Konstruksi IPAL dan jaringan perpipaan dalam
(KPBU solicited) 2 Kab. Bekasi untuk penentuan tahap persiapan Tender oleh Kementerian PUPR
5000 lt/dtk 3 Kota Bekasi Badan Usaha • Persiapan Pengadaan konsultan supervisi
4 DKI Jakarta Pemrakarsa JSS Zona 2 DED Review oleh Pemprov DKI Jakarta
2 SPAM Karian- 1 Kota Tangerang Tahap
Serpong Tahap I pembebasan
JSS Zona 5 Basic Design oleh Pemprov DKI Jakarta
(KPBU Unsolicited) 2 Kota Tangerang lahan untuk WTP JSS Zona 6 Dalam tahap lelang konsultan perencana oleh
4600 lt/dtk Selatan Serpong Kementerian PUPR untuk penyusunan DED
3 DKI Jakarta JSS Zona 8 Draft Final OBC telah selesai disusun Desember 2019
3 IPA Hutan Kota 1 Penjaringan, Jakarta Sudah beroperasi
(500 lt/dtk) Utara
IPAL Telah terbangun 6 IPAL Kawasan di Jakarta
Kawasan (kapasitastotal 22.875 m3/hari)
4 IPA Buaran III 1 Jakarta Timur On-going
(3000 lt/dtk)
Isu Strategis:
Isu Strategis: • Diperlukan sistem pengolahan limbah untuk air sungai tercemar
• Kecepatan penyediaan pasokan tambahan air bersih dan 20% greywater yang tidak terolah oleh JSS
(pembangunan SPAM dan IPA) belum mampu mengimbangi
laju peningkatan kebutuhan air (domestik+industri) untuk • Kendala teknis dan sosial dalam penyediaan sambungan rumah.
wilayah DKI Jakarta dan Jabodetabek • 14 zona JSS membutuhkan investasi besar ±95 Triliun (perlu
• Rencana pembangunan 3 Metropolitan di Jawa Barat dukungan APBD)
(Bodebekkarpur, Bandung Raya, Cirebon Raya) akan
mengurangi suplai air baku dari Waduk Jatiluhur untuk Jakarta
12
REPUBLIK
Pemetaan Regulasi: Penanggulangan Penurunan Tanah
INDONESIA
Iklim
• Membangun cistern (kolam
penampungan air hujan)
Permukaan • Membangun coastal dam untuk air
Kemarau Ekstrim baku dan mengatasi banjir.
Meningkat Air Laut Naik • Membangun layanan air perpipaan
100%.
• Merestorasi situ & wetlands
Penurunan • Merestorasi sungai/kali.
Permukaan Tanah
(7,5 cm/th dan lebih)
terus berlanjut SOLUSI URBAN RENEWAL
Layanan Air Perpipaan • Menata permukiman di kawasan
Baru 63%, tingginya terdampak banjir
pemompaan air tanah Sedimentasi & • Memindahkan permukiman ketempat
Limpasan air yang lebih tinggi
Urbanisasi permukaan
• Membangun kolam retensi
• Membangun sistem polder (drainase,
meningkat tanggul dan pompa)
Terus Orang dengan risiko
banjir dan kawasan Nilai wilayah SOLUSI KELEMBAGAAN &
Meningkat terbangun meningkat meningkat, nilai REGULASI
kerugian tinggi • Kolaborasi lintas pemerintahan
KONSEP SOLUSI INTEGRATED WATER
RESOURCES MANAGEMENT MP
PANTURA
REPUBLIK
MAJOR PROJECT PENGAMANAN PESISIR 5 PERKOTAAN PANTURA JAWA
INDONESIA
Banjir rob parah setinggi ±5-200 cm terjadi di 5 kawasan perkotaan Alat pemantauan penurunan SPALDT permukiman dan
Pantai Utara Jawa tanah terbangun sebesar perkotaan terbangun
104 unit. sebanyak 592.637 KK.
Kualitas air di 10 wilayah sungai di Kawasan Pantai Utara Pulau
Jawa tercemar sedang hingga berat Stasiun pemantuan kualitas Panjang tanggul laut dan
air yang terbangun dan pengaman pantai terbangun
Belum terhubungnya konektivitas JIPS Demak dengan Simpul
Pelabuhan Tanjung Emas beroperasi secara kontinyu sepanjang 110,6 km.
sebanyak 100 unit.
Pemenuhan Air Baku di
Meningkatnya water stress di Pengembangan Wilayah Aglomerasi Tol Semarang – Demak Pesisir dan Ground Water
terbangun sepanjang 27 km. Amnesty
SPASIAL
Tangerang Bekasi
Karawang
Jakarta
Cirebon
Pekalongan
Semarang Surabaya
LEGENDA
Wilayah Rentan Penurunan Muka Tanah,
dan banjir rob
Tanggul Laut dan Bangunan Pengaman Pantai Normalisasi
Jalan Tol Terintegrasi Tanggul Laut Pembangunan Waduk/ Bendung Kegiatan Pengaman Pantai Lainnya
16
Major Project: Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa
REPUBLIK
INDONESIA Pemantauan Penurunan Tanah and Penggunaan Air Tanah
Target Indicator
Program
2020 2021 2022 2023 2024 Total
Instalasi stasiun pemantauan untuk Penurunan 26 Units 24 Units 16 Units 4 Units 70 Units
Tanah
Jabodetabek 16 Units 16 Units
Cirebon Raya 2 Units 10 Units 12 Units
Pekalongan Raya 10 Units 10 Units
Kedungsepur 8 Units 4 Units 4 Units 16 Units
Gerbang Kertasusila 12 Units 4 Units 16 Units
Target Indicator
Program
2020 2021 2022 2023 2024 Total
Pemasangan sumur pemantauan penggunaan air 26 Units 24 Units 16 Units 4 Units 70 Units
tanah
Jabodetabek 16 Units 16 Units
Cirebon Raya 2 Units 10 Units 12 Units
Pekalongan Raya 10 Units 10 Units
Kedungsepur 8 Units 4 Units 4 Units 16 Units
Gerbang Kertasusila 12 Units 4 Units 16 Units
* has been adjusted to the planning of Covid-19 handling
7
MENCEGAH DAN MENGURANGI RESIKO
REPUBLIK
INDONESIA PENGURANGAN BAHAYA
Zona 1 (Pesisir)
Usulan kegiatan dalam policy matriks: - Area pesisir, perkotaan, sawah, zona pasang surut
- Kepadatan penduduk tinggi-sangat tinggi
1. Pembaruan peraturan zero delta runoff policy berbasis konservasi dan - Kerusakan air tanah tinggi
penampungan air hujan
2. Zero delta runoff policy (Konservasi air hujan lokal dengan desain minimal Zona 2 (Hilir)
100mm/hari) - Area perkotaan
3. Zero delta runoff policy (Menahan air hujan dengan desain minimal - Kepadatan penduduk tinggi
100mm/hari) - Kerusakan air tanah Aman-Rawan
4. Penegakan hukum peraturan tata ruang dan bangunan, termasuk
pendaftaran Sungai, Danau, Embung, Waduk dan pembatalan sertifikat
Zona 3 (Hilir)
tanah - Area perkotaan
5. Penyediaan fasilitas tempat sampah dan peningkatan sistem sanitasi - Kepadatan penduduk rendah-sangat tinggi
- Air tanah aman
WILAYAH HULU BERPERAN LINDUNG DAN
SUMBER AIR
Sebagai Salah Satu Upaya dalam Penanganan Zona 4 (Tengah)
- Area perkotaan-pedesaan
BANJIR, Khususnya BANJIR LIMPASAN - Ketinggian >200m (kemiringan lahan 0-80%)
- Kepadatan penduduk rendah-tinggi
- Air tanah aman (daerah imbuhan air tanah)
Zona 5 (Hulu)
- Luar area perkotaan
- Ketinggian >1000m (kemiringan lahan 0-200%)
Sumber : Bappenas - Kepadatan penduduk rendah
HULU - Masih terdapat hutan (area konservasi)
B5
B5
B2
B2
B1
B3 B1 No Zona Luas (Ha) Luas (%) No Zona Luas (Ha) Luas (%)
1 B1 159,974.66 22.58 1 B1 243,718.69 34.39
B1
2 B2 106,731.61 15.07 2 B2 134,017.94 18.91
3 B3 98,369.37 13.89 3 B3 86,370.40 12.19
B3
B4/HP 4 B4 161,914.35 22.86 4 B4 91,407.66 12.90
5 B4/HP 38,219.17 5.40 5 B5 90,595.88 12.78
B4 6 B6 6,179.79 0.87
B1 6 B5 66,256.66 9.35
7 B6 2,852.65 0.40 7 B7 2,436.64 0.34
B4 N1
8 B7 443.72 0.06 8 B8 434.50 0.06
N2 9 B7/HP 4,502.27 0.64 9 L1 11,671.82 1.65
10 N1 21,572.18 3.05 10 L3 41,214.30 5.81
11 N2 47,504.71 6.71 11 L4 5.06 0.001
Jumlah 708,341.35 100 12 L5 723.18 0.10
Sumber : ATR/BPN Jumlah 708,775.85 100 Sumber : ATR/BPN
KONSEPSI PERPRES 54/2008 REVISI PERPRES 54/2008
peruntukan non terbangun pada
• Konsep Pola ruang untuk menangani masalah banjir banjir dan macet serta 108,978.10 ha 15.38 % 190,619.97 ha 26.89 %
zona budi daya
isu pengembangan kawasan untuk kegiatan ekonomi
• Penyusunan Pola Ruang didasarkan pada Daya Dukung dan daya tampung peruntukan non terbangun pada
69,076.89 ha 9.75 % 52,886.11 ha 7.46 %
lingkungan zona non budi daya
• Penambahan peruntukan non terbangun (termasuk Ruang Terbuka Hijau)
TOTAL 178,063.99 ha 25.13% 243,506.08 ha 34.35%
19
MENGENDALIKAN DAN MELINDUNGI
REPUBLIK
INDONESIA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOMPREHENSIF
SUMBER AIR
Sumber : ATR/BPN 20
MENGENDALIKAN DAN MELINDUNGI
REPUBLIK
INDONESIA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOMPREHENSIF
1. Sistem tanggul saluran dan tanggul laut kedap air yang kokoh.
2. Saluran Pembuang yang bermuara di laut, dus, EMA nya dikendalikan oleh Pasang Surut Laut yang teratur.
3. Saluran Drainase dalam kawasan Polder harus terpelihara agar dapat mengalirkan air dengan cepat ke kolam penampungan.
4. Kolam Penampungan, lebih besar lebih baik karena berbanding terbalik dengan kapasitas pompa yang diperlukan.
5. Pompa harus terpelihara dan selalu siaga dioperasikan. Pasokan daya harus selalu tersedia. Harus disediakan kapasitas cadangan.
21
MENGENDALIKAN DAN MELINDUNGI
REPUBLIK
INDONESIA
MENGENDALIKAN PENURUNAN TANAH
Pengembangan
Pemantauan Teknologi
Kuantitas Air Konservasi Air Tanah
Tanah
Layanan Rekomendasi
Teknis Pengusahaan Air
Tanah (Pembatasan
debit)
Aman
Verifikasi/Monitoring
Berdasarkan PP. 121 Tahun 2015 Tentang Pengusahaan Pengusahaan Air
Sumber Daya Air – Pasal 34 ayat 2 Tanah
Zona Kritis dan Rusak meluas sejak 2010 hingga saat Sosialisasi Perduli
Air Tanah
ini
Sumber : Badan Geologi 2020
22
PENYEDIAAN AIR BERSIH AGLOMERASI JABODETABEK:
REPUBLIK
INDONESIA PERKIRAAN DEFISIT 22 M3/S PADA 2024
Bendungan SPAM Karian Sub. DKI Jakarta Defisit : 5,11 m3/s SPAM Jatiluhur Bendungan
Karian Phase I (3,2 m3/s) Phase I (4 m3/s) Jatiluhur
Phase II (1 m3/s) Kebutuhan Air : 22,99 m3/s Phase II (4 m3/s)
Perpipaan : 17,88 m3/s
PAB Terbangun
: 13,96 m3/s
SPAM Karian Kebutuhan Air Non Pipa SPAM Jatiluhur
Phase I (2,55 m3/s) Potensi Bendungan : 12,2 m3/s Phase I (0,65 m3/s)
CAT DKI Jakarta 6,11 m3/s
Phase II (4,85 m3/s)
Aglomerasi Sub. Jawa Barat Defisit : 14,53 m3/s
15
EXISTING DAN TAMBAHAN AIR BAKU DARI BENDUNGAN
REPUBLIK
INDONESIA
DI PULAU JAWA: 57,87 M3/DT
Air Baku
No. Nama Bendungan Lama Provinsi No. Nama Bendungan Baru Provinsi Air Baku (m3/detik)
(m3/detik)
1. Darma Jawa Barat 0.07 1 Jatigede Jawa Barat 3.5
2 Bajulmati Jawa Timur 0.11
2. Jatiluhur Jawa Barat 16
3 Nipah Jawa Timur 0.11
3. Banyukuwung Jawa Tengah 0.035 4 Logung Jawa Tengah 0.2
4. Cacaban Jawa Tengah 0.035 5 Gondang Jawa Tengah 0.2
6 Sindang Heula Banten 0.8
5. Gembong Jawa Tengah 0.02 7 Kuningan Jawa Barat 0.3
6. Grawan Jawa Tengah 0.01 8 Tugu Jawa Timur 0.01
9 Bendo Jawa Timur 0.37
7. Kedung Ombo Jawa Tengah 1.5
10 Gongseng Jawa Timur 0.3
8. Lodan Jawa Tengah 0.02 11 Tukul Jawa Timur 0.3
9. Penjalin Jawa Tengah 0.3 12 Pidekso Jawa Tengah 0.3
13 Karian Banten 12.8
10. Jatibarang Jawa Tengah 1.05
14 Cipanas Jawa Barat 0.85
11. Wonogiri Jawa Tengah 0.085 15 Leuwikeris Jawa Barat 0.85
150
Qinflow
100 Terjadi defisit air baku 39 m3/s
permukaan pada bulan
50 Kering (Mei-November) Qinflow
21 m3/s
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Volume Defisit Air Baku 2030-2070 Perbandingan Coastal Reservoir dengan Pengolahan Air Lainnya
No. Tahun Volume Defisit (juta m3)
Coastal Reservoirs Desalinasi Water Recycling
1 2030 - 355.31 Terjadi defisit air baku pada
bulan Kering tahun 2030-2070 Biaya Konstruksi per m3
2 2045 - 714.17 2,67 - 6,01 6,41 - 10,08 5,57 - 8,3
air (US$)
3 2050 - 847.40 sehingga diperlukan
4 2060 - 980.18
tampungan untuk memenuhi Biaya per m3 air (US$)
0,15 - 0,25 0,43 - 1,13 1,44 - 1,53
kebutuhan air.
5 2070 - 1,004.31 Sumber: Shu-qin Yang. 2013. Coastal Reservoirs Strategy and Its Application
Sumber : Kajian Tata Kelola Air dalam Konsep Waduk Lepas Pantai di Teluk Jakarta ( ITB, 2019) 25
REPUBLIK
Waduk Muara untuk Ketahanan Air
INDONESIA
27
REPUBLIK
INDONESIA
Rencana Waduk Muara di Muara Cisadane
B
E
A
Jabodetabek
A Kolam Air Bersih B Kanal Pemisah Antar Kolam C Kolam Air Banjir D Water Gate E IPAL
REPUBLIK
Waduk Muara Sebagai Bagian dari Solusi Terintegrasi
INDONESIA
Zona Barat ( Waterfront Aerocity ) Zona Tengah ( Fishery and Tourism City ) Zona Timur ( Port City )
Pemasangan stasiun pemantauan kualitas air dan trashrack di Pemasangan stasiun pemantauan kualitas air dan trashrack di Pemasangan stasiun pemantauan kualitas air dan trashrack di
Sungai Cisadane, Sungai Tahang, dan Kali Prancis Cengkareng Drain, Sungai Ciliwung, dan Banjir Kanal Barat Sungai Cikarang
Pengelolaan air sungai tercemar di hilir Pengelolaan air sungai tercemar di hilir Pengelolaan air sungai tercemar di hilir
Pembangunan Saluran Transversal di Sungai Cisadane ,S. Pembangunan Saluran Transversal di (Cengkareng Drain, S. Pembangunan Saluran Transversal di (Kawasan Berikat
Tahang, dan Teluk Naga, dan Pembangunan Coastal Mookevart,Angke, Penggrahan, Grogol), dan Pembangunan Nusantara, dan Sungai Cikarang), dan Pembangunan Coastal
Reservoir, Serta Pengambilan data Primer (Batimetri, Coastal Reservoir, Serta Pengambilan data Primer (Batimetri, Reservoir, Serta Pengambilan data Primer (Batimetri, Geoteknik,
Geoteknik, Oceanografi) Geoteknik, Oceanografi) Oceanografi)
Pembangunan Sarana Transportasi Jalan Tol dan Rel di Tanggul Pembangunan Sarana Transportasi Jalan Tol dan Rel di Tanggul
Pembangunan Bandara di Teluk Naga
Laut Laut
Pembangunan Sarana Transportasi Jalan Tol dan Rel di Tanggul Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok
Integrasi dengan Cikarang Bekasi Laut (CBL)
Laut
Revitalisasi dan Relokasi Nelayan di Kamal Muara, Angke, dan Revitalisasi dan Relokasi Nelayan di Marunda, Pantai Makmur,
Revitalisasi dan Relokasi Nelayan di Kelurahan Dadap Kalibaru, dan Segara Makmur
28
Potensi Lokasi Pembangunan Waduk Muara
REPUBLIK
INDONESIA Pantura Jawa
1. Muara Sungai Cisadane 2. Muara Sungai Citarum 3.Pekalongan - Batang 4.Muara Sungai Sayung 5.Muara Sungai Bengawan Solo
S. Bengawan Solo
Muara Citarum Pekalongan
S.Cisadane Batang Sayung
Cirebon
Pekalongan
Kedungsepur Gerbangkertosusila
S. Porong
29
REPUBLIK
Manfaat Pembangunan Waduk Muara di Pantura Jawa
INDONESIA
J. Pengembangan
Subang
Jabodetabek Transportasi public,
Indramayu
Pelabuhan dan Bandara
Peka-
KEK Cirebon
longan KEK
I. Faktor Pendukung
Kedungsepur Gerbangkertosusila
Penyediaan Pembangkit
listrik, Air Bersih, dan
KEK Pengendalian banjir
Pelabuhan Laut dan Bandar Udara
Listrik, Air, dan Serat Optik
B. Pusat Ekonomi A. Konektivitas Utama G. Akses Penghubung
intensitas Tingg Pusat Komersial dan Menghubungkan pusat- D. Kegiatan Ekonomi Pembangunan jalan tol
Pusat Kegitan Perdagangan (Ibukota pusat ekonomi (aktual Sektor yang diprioritaskan dari/ke Pelabuhan/bandara
Lokasi Industri Provinsi dan potensial dalam koridor ekonomi
30
Persiapan Pelaksanaan Major Project Pantura
Peran Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Saat ini dan di masa depan
REPUBLIK
INDONESIA
Pengelolaan Air secara Cerdas (Smart)
Konsep
Tantangan
Sensor dan
1. Penggunaan air yang tidak bertanggung jawab
Alat Ukur
2. Data yang tidak tersedia dan tidak dapat diandalkan
3. Manajemen data secara parsial
4. Ketidakkonsistenan dalam penerapan teknologi baru
Infrastruktur
Kebijakan TIK
Komunikasi
Komponen: Komponen:
Aliran, Tekanan, Kualitas, Komunikasi, Konsumsi, Sistem Informasi Geografis, Sistem Enterprise
Deteksi Kebocoran Resource Planning, Sharing knowledge Platform
dan Comprehensive Information Platform
Peluang saat ini:
• Sistem pemantauan berbasis IP yang lebih
fleksibel seperti pengumpulan alarm, deteksi
dan pencegahan kebocoran, prediksi
permintaan, pengurangan energi,
pemantauan kualitas air, dan aktivitas
penagihan
• Menggunakan kombinasi sistem koneksi radio
dan kabel langsung (Sistem SCADA), GPRS dan
GSM
Komponen:
Data Meteorologi, Data
Geografis dan Data
Pemerintahan
Komponen:
• Optimalisasi konsumsi energi
• Pengelolaan kebutuhan dan kualitas air • Keputusan yang tepat
• Pengelolaan dan deteksi kebocoran berdasarkan data sumber daya
• Kecerdasan dan analisis bisnis air yang tersedia
• Pengelolaan dan perawatan asset • Optimalisasi sistem distribusi air
Titik Awal : Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa
REPUBLIK
INDONESIA Ketersediaan Data untuk Perencanaan
Ketersediaan data untuk melakukan perencanaan terbatas, tidak terintegrasi dan tidak terkini. Contoh data dari data KMS PTPIN
Nama Data Jenis Data Status terkini Nama Data Jenis Data Status terkini
Hidroklimatologi 1. Angin 2020 Lingkungan 1. Amdal 2017
2. Hujan 2. Biota Laut
3. Daya Tampung beban Pencemaran
Hidrologi 1. Debit 2016
4. Kualitas Air
2. Drainase
5. Peta Ekoregion
3. Pos Hidrologi
6. Standar Lingkungan Hidup
4. Sedimen Sungai
5. Situ dan Waduk Infrastruktur 1. Bangunan Muara 2017
2. Bangunan Pengendali Banjir
Hidrogeologi 1. Air Tanah 2016
3. Desain Tanggul Sungai
4. Infrastruktur Pantai dan sungai
Hidrooceanografi 1. Arus 2017 5. Pelabuhan
2. Gelompang 6. Pipa dan Jaringan Kabel
3. Pasang Surut 7. Polder
4. Sedimen Pantai dan Laut
Sosial Ekonomi 1. Kependudukan 2017
Topografi-Bathimetri 1. Bathimetri 2016 2. Industri
2. Geomteri sungai 3. Permukiman
3. Landuse 4. Pertanian
4. Peta Laut
5. Peta Rupa Bumi Transportas 1. Lalulintas 2017
2. Navigasi Laut
Geoteknik 1. Log Bor 2018 3. Kapal Ikan
2. Land Subsidence 4. Peta
3. Survey Geoteknik
4. Pengeboran Laut
Beberapa catatan tehadap data-data tersebut adalah
Soil 1. Jenis tanah 2019
2. Litologi
pengarsipan dan perekaman data, singkronisasi data geospasial,
kualitas data untuk standar perencanaan, tugas dan fungsi
Quarry atau Material 2017
pengambilan data, regulasi pengaturan data, keterbaharuan data
Regulasi 1. Peraturan, standar dan Perjanjian 2019
dll
7
Saat ini: Kajian dengan Lapan mengenai Pemantauan
REPUBLIK
INDONESIA Penurunan Tanah dengan Citra Satelit