Anda di halaman 1dari 11

TUGAS GEOGRAFI KELAS XII IPS

Kerjakan Soal berikut ini, guna mempersiapkan materi PTS semester Gasal 2021 /
2022 !
1. Jelaskan unsur-unsur wilayah!
2. Jelaskan perwilayahan aspek sosial !
3. Jelaskan perwilayahan fungsional dan contoh – contohnya !
4. Jelaskan perwilayahan formal dan contoh – contohnya !
5. Jelaskan konsep wilayah menurut Rustiadi !
6. Jelaskan konsep wilayah menurut Richardson !
7. Jelaskan klasifikasi wilayah berdasar topik !
8. Jelaskan klasifikasi wilayah berdasar hierarkinya !
9. Karakteristik wilayah formal !
10. Karakteristik wilayah fungsional !
11. Manfaat pewilayahan !
12. Tujuan Perwilayahan !
13. Macam - macam metode Pewilayahan !
14. Perhitungan nilai bobot indeks dalam pewilayahan !
15. Pewilayahan secara geografis dan contohnya !
16. Perwilayahan wilayah fungsional dengan pendekatan analisis gravitasi !
17. Tujuan penataan ruang !
18. Pengertian RTR !
19. Pengertian RTRW !
20. Pengertian RTRWK !
21. lokasi yang berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah !
22. Macam macam muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten !
23. Penyebab permasalahan dalam penerapan tata ruang !
24. Upaya penanggulangan permasalahan tata ruang wilayah !
25. Pengertian pusat pertumbuhan !
26. Faktor penentu pusat pertumbuhan !
27. Contoh – contoh faktor pengaruh pusat pertumbuhan terhadap ekonomi !
28. Fungsi atau pengaruh pusat pertumbuhan !
29. Faktor penentu pusat pertumbuhan
30. Alasan suatu daerah menjadi pusat pertumbuhan
31. Cakupan wilayah pusat pertumbuhan
32. WPPI di Indonesia
33. Teori pusat pertumbuhan menurut teori tempat sentral!
34. Gambarkan dan jelaskan tempat Hierarki K=3,
35. Gambarkan dan jelaskan tempat Hierarki K=4,
36. Gambarkan dan jelaskan tempat Hierarki K=7,
37. Teori pusat pertumbuhan menurut teori kutub pertumbuhan !
38. Jelaskan wilayah pembangunan utama di Indonesia !
39. Peta wilayah pembangunan utama di Indonesia !
40. Cara mengidentifikasi pusat pertumbuhan :
- pertumbuhan ekonomi dengan cara melihat angka pertumbuhan ekonomi dari satu
waktu ke waktu berikutnya
- laju pertumbuhan penduduk dengan cara melihat angka pertumbuhan penduduk
dari waktu ke waktu;
- perkembangan pemukiman dengan cara melihat perkembangan perubahan
penggunaan lahan dari waktu ke waktu;
- tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat dengan cara melihat
perkembangan tingkat pendidikan dari waktu ke waktu;
- (5) penggunaan teknologi dengan cara melihat perkembangan kemampuan
teknologi yang digunakan;
- budaya masyarakat dengan cara melihat budaya yang berkembang dalam
masyarakat.
41. Langkah – langkah penentuan batas wilayah pertumbuhan :
- Siapkan peta rupabumi atau peta topografi dengan skala yang sesuai dengan
kebutuhan atau peta geografis berskala kecil.
- Buat peta dasar yang hanya memuat simbol batas wilayah, sungai, jalan, nama
tempat, dan lokasi pemukiman.
- Tentukan kriteria pertumbuhan yang akan digunakan, apakah berdasarkan tingkat
ekonomi, penduduk, pendidikan, atau budaya.
- Tentukan lokasi/pusat pertumbuhan.
- Analisis data seri yang tersedia, kemudian hitung angka pertumbuhannya.
- Angka pertumbuhan yang diperoleh dari tiap-tiap lokasi/pusat pertumbuhan
kemudian digambar sesuai dengan besaran angka pertumbuhannya.
42. Fase – fase penentuan batas wilayah pertumbuhan :
- Fase Pra Industri
-wil. Belum berkembang
-kondisi ekonomi stagnasi
-tiap kota hanya melayani wil. Sendiri
- Fase Transisi
-Mulai berkembang pusat pertumbuhan.
-Modal, tenaga trampil, modal mengalir ke pusat pertumbuhan.
-Masih terdapat Wil terbelakang
- Fase Intregasi Sosial
-Terbentuk pusat pertumbuhan
-tiap wil.terintregrasi sec. menyeluruh
-tidak ditemukan wilayah-wilayah yang terbelakang
43. Karakteristik wilayah sebagai pusat pertumbuhan :
adalah memiliki pertumbuhan cepat, perkembangan cepat, pembangunan
menonjol, kegiatan ekonomi ramai.
44. Faktor pendukung pusat pertumbuhan :
adalah kondisi geografis, SDA, SDM, jarigan transportasi

45. Peta Wilayah pusat pembangunan di Indonesia :


46. Wilayah pusat pembangunan di Indonesia :

47. Contoh – contoh pengembangan wilayah pembangunan masing – masing propinsi !


48. Contoh – contoh Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri di Indonesia dan fokus potensi
yang dimiliki !
49. Jenis peruntukan Pola ruang kota yang terdapat pada Rencana Detail Tata Ruang ( RDTR )
kota

50. Perhatikan peta Kab. Magelang berikut ini !

1 2 3

4 5
6
7

Pada data di atas disajikan wilayah pengembangan Kabupaten Magelang dengan daerah pusat
pertumbuhannya ( 1 – 7 ), tempatkan pada peta kab. Magelang di lembar jawab peta, pusat –
pusat pertumbuhan wilayah fungsional daerah tersebut, dan warnailah dengan arsiran untuk
masing – masing wilayah pusat pertumbuhan !
NAMA : Fuad Hasan

KELAS : XII IPS 2

MAPEL : Geografi

LEMBAR JAWABAN no 1 – 49 :

1. Unsur-unsur Wilayah
-Daerah geografis yang mempunyai ciri-ciri dan luas tertentu
-Dapat dibedakan dengan daerah lainnya
-Mempunyai batas dan sistem tertentu
-Dapat ditentukan berdasarkan aspek administratif atau fungsional
2. Wilayah atau region adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki karakteristik
khusus atau khas tersendiri
3. Wilayah fungsional dicirikan dengan kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa
pusat kegiatan secara fungsional. Misalnya, wilayah Jabodetabek secara fisik memang
berbeda (heterogen), namun secara fungsional saling berhubungan dalam memenuhi
kebutuhan hidup di setiap wilayah.
4. Wilayah formal dicirikan berdasarkan keseragaman atau homogenitas tertentu.
Misalnya, berdasarkan kriteria fisik atau alam, maupun kriteria sosial budaya.
-Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik dilihat dari kesamaan topografi, jenis batuan,
iklim, dan vegetasi. Misalnya, wilayah pegunungan kapur (karst), wilayah beriklim dingin,
dan wilayah vegetasi mangrove.
-Wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya, misalnya wilayah suku Banjar,
wilayah industri tekstil, dan wilayah pertanian sawah basah.
5. Menurut Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan
batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-komponen wilayah tersebut satu sama lain
saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik
dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis.
7. Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang di batasi oleh kriteria
tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat di bagi menjadi
empat jenis yaitu;
1. Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/criteria mempunyai sifat-sifat
atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam
hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang homogen, daerah
dengan tingkat pendapatan rendah/miskin dll). Geografi seperti wilayah yang mempunyai
topografi atau iklim yang sama), agama, suku, dan sebagainya mengemukakan bahwa
wilayah homogen di batasi berdasarkan atas adanya keseragamamnya secara internal
(internal uniformity). Contoh wilayah homogen adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari
indramayu, subang dan karawang).
2. Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai
ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya (interland). Tingkat
ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa,
ataupun komunikasi dan transportasi. menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang
paling ideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah, mengartikan
wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang yang di kuasai oleh suatu atau beberapa
pusat kegiatan ekonomi Wilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda di
dalam organisasi tata ruag masyrakat. Perbedaan ini jelas terlihat pada arus perdagangan.
Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogen adalah suatu out put yang
dapat diekspor bersama dimana seluruh wilayah merupakan suatu daerah surplus untuk
suatu output tertentu, sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak sama
sekali kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara luas di antara satu sama
lainya. Sebaliknya, dalam wilayah nodal, pertukaran barang dan jasa secara intern di
dalam wilayah tersebut merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya daerah
belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa tenaga kerja pada
daerah inti, sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk barang
jadi.
3. Wilayah Administratif
Wilayah Administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukan berdasarkan
kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti propinsi, kabupaten,
kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW. Bahwa di dalam praktek, apabila membahas
mengenai pembangunan wilayah, maka pengertian wilayah administrasi merupakan
pengertian yang paling banyak digunakan. Lebih populernya pengunaan pengertian
tersebut di sebabkan dua faktor yakni :
a. Dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah di perlukan adanya beberapa
tindakan-tindakan dari berbagai badan atau instansi pemerintahan. Dengan demikian
maka lebih praktis apabila pembangunan wilayah di dasarkan pada suatu wilayah
administrasi yang telah ada.
b. Wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan atas suatu administrasi pemerintah
lebih mudah di analisis, karena sejak lama pengumpulan data di berbagai bagian wilayah
berdasarkan pada suatu wilayah administrasi tersebut. Namun dalam kenyataannya,
pembangunan tersebut sering kali tidak hanya dalam suatu wilayah administrasi, sebagai
contoh adalah suatu pengelolaan pesisir, pengelolaan daerah aliran sungai, pengelolaan
lingkungan dan lain sebagainya, yang batasnya bukan berdasarkan administrasi namun
berdasarkan batas ekologis dan seringkali lintas batas wilayah administrasi.
4. Wilayah Perencanaan
Mendefinisikan wilayah perencanan (planning region atau programming region) sebagai
wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi.
Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk
memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk
dan kesempatan kerja, namun cukup kecil untuk memungkinkan persoalan-persoalan
perencanaannya dapat dipandang sebagai satu kesatuan. Wilayah perencanaan bukan
hanya dari aspek fisik dan ekonomi, namun ada juga dari aspek ekologis. Misalnya dalam
kaitannya dengan pengelolaan daerah aliran sugai (DAS). Pengelolaan wilayah daerah
aliran sungai harus direncanakan dan di kelola mulai dari hulu sampai hilirnya. Contoh
wilayah perencanaan dari aspek ekologis adalah DAS Cimanuk,DAS Brantas,DAS
Citanduy dan lain sebagainya.
8. Berdasarkan hierarki
Hierarki wilayah didasarkan pada berbagai segi, misalnya ditiniau dari segi ukuran,
bentuk, fungsi, atau gabungan dari beberapa unsur tersebut. Gabungan dari landschafisteil
akan membentuk wilayah yang lebih luas yang disebut landschaft. Gabungan landcaft akan
membentuk landsteil dan gabungan dari landschaftsreil akan membentuk land.
pada hierarki wilayah dapat dikelompokkan berdasarkan daya jangkau pelayanan suatu
wilayah mulai dari daerah yang mempunyai jangkauan pelayanan yang sangat terbatas,
sedang, dan jauh, contohnya seperti berikut.
• Pelayanan barang mulai dari warung, pasar lokal, sampai pasar induk.
• Pelayanan kesehatan mulai dari puskesmas pembantu, puskesmas, sampai rumah
sakit.
• Pelayanan pemerintahan mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi,
sampai ibukota negara
9. Karakteristik tipe wilayah formal, yaitu: Tipe homogenitas, disebut juga homogeneus
region, formal region, uniform region. Bersifat statis. Tidak aktif.
10. Wilayah fungsional antara lain adalah bersifat heterogen, aktif, dan dinamis.
11. Mengurutkan dan menyederhanakan informasi mengenai keanekaragaman dan gejala
atau fenomena di permukaan bumi. Untuk meratakan pembangunan di semua wilayah
sehingga dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah.
12. Menjamin keselarasan dan koordinasi dari berbagai kegiatan pembangunan tiap
daerah. Pengarahan pembangunan untuk pemerintah, masyarakat umum, dan pengusaha.
Meratakan pembangunan untuk menghindari adanya pemusatan kegiatan pembangunan
yang berlebihan di suatu daerah tertentu.31
13. Tiga metode perwilayahan yaitu:
-Penyamarataan (generalisasi)
-Delimitasi.
-Klasifikasi wilayah.
14. Berdasarkan beberapa variabel atau kriteria maka penarikan batas wilayah sanggup
dilakukan dengan metode nilai bobot indeks. Misalnya, variabel yang dipakai untuk
memilih wilayah sejenis secara sosial ekonomi ialah pendapatan per kapita dan tingkat
pertumbuhan penduduk.
15. Klasifikasi atau penggolongan wilayah dapat dilakukan secara formal maupun
fungsional. ... Misalnya di wilayah hutan hujan tropis yang ditonjolkan hanyalah flora
tertentu seperti anggrek.
16. Wilayah merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki karakteristik dan
kriteria seperti bentang alam dan budaya. Wilayah terbagi menjadi dua jenis, yaitu wilayah
formal dan wilayah fungsional. Wilayah formal adalah wilayah yang dapat diindentifikasi
kenampakan fisik seperti bentuk lahan, iklim, tanah, dan vegetasi. Sementara wilayah
fungsional adalah wilayah pusat pertumbuhan yang didukung oleh·sistem transportasi,
sistem komunikasi, dan aktivitas ekonomi. Wilayah fungsional dapat digunakan dengan
beberapa analisis pendekatan. Wilayah fungsional dengan analisis gravitasf
menitikberatkan pada pendekatan massa dan jarak.
17. Tujuan penataan ruang wiayah nasional mewujudkan beberapa hal, di antaranya:
Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Keharmonisan
antara lingkungan alam dan lingkungan buatan. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat,
laut, dan udara, termasuk ruang di dalam bumi.
18. Rencana Tata Ruang yang selanjutnya disingkat RTR adalah hasil perencanaan tata
ruang.
19. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka
panjang.
20. Merupakan rencana tata ruang dengan sifat umum dari kabupaten. Penyusunan
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan pada Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, pedoman dan petunjuk
pelaksanaan bidang penataan ruang, serta rencana pembangunan jangka panjang daerah.
21. Acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten/kota yang dilakukan pemerintah,
masyarakat, dan swasta
22. Muatan
-Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
-Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah kabupaten/kota;
-Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah kabupaten/kota;
-Acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten/kota yang dilakukan pemerintah,
masyarakat, dan swasta;
-Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten/kota;
-Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah
kabupaten/kota yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif
dan disinsentif, serta pengenaan sanksi;
-Acuan dalam administrasi pertanahan.
23. 1. Indonesia tidak mempunyai perencanaan terintegrasi, sehingga berbagai macam
persoalan muncul berkaitan dengan pembangunan kota.
2. Konsentrasi dalam melaksanakan aturan sangat lemah. Misalnya seluruh pemerintah,
baik pusat dan daerah dalam konsistensinya apabila berhadapan dengan pemodal besar
atau pejabat tinggi pemerintah menjadi lemah, seperti kasus yang terjadi sekarang, tiba-
tiba kawasan hijau dijadikan mall atau perumahan real estate dan apartemen.
3. Pemerintah kurang memiliki kemampuan mengantisipasi persoalan-persoalan di masa
yang akan datang.
24. Solusi untuk mengatasi isu permasalahan tersebut, yaitu dengan mengacu pada UU No.
26 Tahun 2007 mengenai Penataan Ruang. Pertama, rencana detail tata ruang sebagai
konsep pembanungan berbasis rencana, dimana hal itu sebagai cara untuk memeriksa
pelanggaran pemanfaatan tata ruang serta sebagai dasar penegakan sanksi dan hukum.
Sebagai contoh hak penarikan kepemilikan tanah, penghancuran gedung, dan lainnya.
Selain itu, juga dengan pemberian sanksi merupakan solusi untuk menangani para
pelanggar tata ruang.
Dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penatgaan Ruan akan ada sanksi bagi siapa pun
(termasuk pemerintah) yang melanggar penggunaan lahan dan bangunan yang sudah
ditetapkan di RTRW Kota.
25. Pusat pertumbuhan (growth center) merupakan wilayah atau kawasan yang
pertumbuhannya pesat. Sehingga dijadikan pusat pembangunan yang dipengaruhi
kawasan-kawasan lain di sekitarnya. Dengan adanya kawasan yang dijadikan sebagai pusat
pertumbuhan, diharapkan kawasan- kawasan di sekitarnya ikut maju.
26. Faktor penentu perkembangan pusat pertumbuhan adalah : Sumber daya alam.
Sumber daya manusia.
27. Pada suatu wilayah pusat pertumbuhan, berbagai aktivitas ekonomi mengalami
perkembangan yang pesat. Hal ini tentu akan memberikan pengaruh terhadap berbagai
bidang kehidupan. Pengaruh dalam bidang ekonomi di antaranya adalah teciptanya
peluang bisnis baru di berbagai sektor dan meningkatnya gerakan arus barang.
Pertumbuhan perusahaan dan industri baru tentunya akan meningkatkan terciptanya
berbagai jenis lapangan kerja yang baru. Contohnya seperti munculnya berbagai jenis
usaha dan bisnis baru di kota-kota pusat pertumbuhan yang kemudian berkembang pesat
dan dapat membuka kesempatan kerja baru bagi para pencari kerja dari berbagai
keahlian.
28. Wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan dapat mendorong wilayah lain yang berada
di daerah sekitarnya. Semakin lama akan menyebar ke berbagai wilayah dan menyerap
potensi-potensi daerah sekitarnya. Adanya pusat pertumbuhan akan mempengaruhi
kehidupan manusia, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan.
29. Faktor penentu pusat pertumbuhan
- Lokasi
- SDA
- SDM
- Topografi
- Fasilitas penunjang
- Industri
- Sosial Budaya
30. Adanya infrastruktur transportasi yang menunjang.Keadaan atau kondisi fisik suatu
wilayah. Memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar.
31. Pusat pertumbuhan merupakan wilayah yang menjadi pusat pembangunan dan
mempunyai perkembangan yang pesat. Wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia sendiri
terjadi di wilayah yang menjadi kawasan sentral agar bisa menarik daerah lainnya.
Kawasan sentral yang dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ini dapat membuat wilayah
disekitarnya melakukan pembangunan juga .Sehingga, nantinya pemerataan pembangunan
bisa terlaksana ke seluruh wilayah Indonesia.
32. Di Indonesia terdapat delapan wilayah pusat pertumbuhan industri yang terdiri dari:
-WPPI Sumatera Utara dengan potensi sumber daya alam
-WPPI Sumatera Selatan dengan potensi batubara, minyak bumi, dan timah
-WPPI Pulau Jawa dan Bali dengan tenaga terampil yang terampil, sumber energi, dan
pertanian yang maju
-WPPI Kalimantan bagian timur dengan potensi gas alam dan batubara
-WPPI Kalimantan bagian barat, Kepulauan Natuna, dan Kepulauan Riau dengan potensi
laut
-WPPI Pulau Sulawesi dengan potensi pertanian, perikanan, nikel, aspal, kapur dan kayu
-WPPI Indonesia bagian timur sebelah utara dengan potensi hutan, mineral dan hasil laut
-WPPI Indonesia bagian timur sebelah selatan dengan potensi sumber daya alam dan
budaya
33. Dalam teori in digambarkan bahwa tempat sentral merupakan suatu titik simpul dari
suatu bentuk heksagonal atau segienam. Daerah segienam ini merupakan wilayah-wilayah
yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat yang sentral tersebut.
34.

Pusat pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan


kebutuhan bagi daerah sekitarnya, sering disebut kasus pasar optimal. Selain
mempengaruhi wilayahnya sendiri, wilayah ini juga mempengaruhi sepertiga bagian dari
masing-masing wilayah tetangganya.
35.

Wilayah ini dan daerah sekitarnya yang terpengaruh


memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien. Tempat sentral ini disebut pula
situasi lalu lintas yang optimum. Situasi lalu lintas yang optimum ini memiliki pengaruh setengah
bagian di masing-masing wilayah tetangganya.

36.

Selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi seluruh


bagian (satu bagian) masing-masing wilayah tetangganya. Wilayah ini disebut juga situasi
administratif yang optimum. Situasi administratif yang dimaksud dapat berupa kota pusat
pemerintahan. Pengaruh tempat yang sentral dapat diukur berdasarkan hirarki tertentu, dan
bergantung pada luasan heksagonal yang dilingkupinya.

37. Teori kutub pertumbuhan disebut juga sebagai teori pusat-pusat pertumbuhan. Proses
pembangunan merupakan fokus utama dari teori ini.Menurut teori ini, proses
pembangunan bukanlah proses yang terjadi secara serentak. Melainkan muncul di tempat-
tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.Tempat yang menjadi
pusat pembangunan disebut sebagai kutub pertumbuhan. Melalui tempat ini, proses
pembangunan akan menyebar ke tempat-tempat lain di sekitarnya.Bisa diartikan bahwa
kutub pertumbuhan dapat memberikan dampak bagi tempat-tempat disekitarnya.
38. Pengembangan suatu wilayah di Indonesia diarahkan sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang ada. Bila potensi dan kemampuan wilayah-wilayah itu meningkat, maka
strategi pengembangannya pun turut berubah pula. Sebagai contoh, pada Pelita II,
terdapat empat wilayah yang ditunjuk sebagai pusat pembangunan utama.
39. Keempat wilayah pembangunan utama tersebut adalah:
1) wilayah pembangunan utama A, dengan pusat utama Medan,
2) wilayah pembangunan utama B, dengan pusat utama Jakarta,
3) wilayah pembangunan utama C, dengan pusat utama Surabaya,
4) wilayah pembangunan utama D, dengan pusat utama Ujung pandang.
40. Cara mengidentifikasi pusat pertumbuhan :
-pertumbuhan ekonomi dengan cara melihat angka pertumbuhan ekonomi dari satu waktu
ke waktu berikutnya
-laju pertumbuhan penduduk dengan cara melihat angka pertumbuhan penduduk dari
waktu ke waktu;
-perkembangan pemukiman dengan cara melihat perkembangan perubahan penggunaan
lahan dari waktu ke waktu;
- tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat dengan cara melihat perkembangan
tingkat pendidikan dari waktu ke waktu;
- penggunaan teknologi dengan cara melihat perkembangan kemampuan teknologi yang
digunakan;
-budaya masyarakat dengan cara melihat budaya yang berkembang dalam masyarakat.

41. Langkah – langkah penentuan batas wilayah pertumbuhan :


-Siapkan peta rupabumi atau peta topografi dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan
atau peta geografis berskala kecil.
-Buat peta dasar yang hanya memuat simbol batas wilayah, sungai, jalan, nama tempat,
dan lokasi pemukiman.
-Tentukan kriteria pertumbuhan yang akan digunakan, apakah berdasarkan tingkat
ekonomi, penduduk, pendidikan, atau budaya.
-Tentukan lokasi/pusat pertumbuhan.
-Analisis data seri yang tersedia, kemudian hitung angka pertumbuhannya.
-Angka pertumbuhan yang diperoleh dari tiap-tiap lokasi/pusat pertumbuhan kemudian
digambar sesuai dengan besaran angka pertumbuhannya.
42. Fase – fase penentuan batas wilayah pertumbuhan :
Fase Pra Industri
-wil. Belum berkembang
-kondisi ekonomi stagnasi
-tiap kota hanya melayani wil. Sendiri
Fase Transisi
-Mulai berkembang pusat pertumbuhan.
-Modal, tenaga trampil, modal mengalir ke pusat pertumbuhan.
-Masih terdapat Wil terbelakang
Fase Intregasi Sosial
-Terbentuk pusat pertumbuhan
-tiap wil.terintregrasi sec. menyeluruh
-tidak ditemukan wilayah-wilayah yang terbelakang
43. Karakteristik wilayah sebagai pusat pertumbuhan :
adalah memiliki pertumbuhan cepat, perkembangan cepat, pembangunan menonjol,
kegiatan ekonomi ramai.
44. Faktor pendukung pusat pertumbuhan :
adalah kondisi geografis, SDA, SDM, jarigan transportasi
45. Peta Wilayah pusat pembangunan di Indonesia:

46. Wilayah pusat pembangunan di Indonesia :


47.

Pertumbuhan pembangunan daerah pada tahun 2018 akan didorong melalui pertumbuhan
peranan sektor jasa-jasa, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian. Peningkatan
kontribusi sektor-sektor tersebut dilakukan seiring dengan terus dikembangkannya
kawasan-kawasan strategis di wilayah yang menjadi main prime mover (pendorong
pertumbuhan utama) antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri,
Kawasan Perkotaan (megapolitan dan metropolitan), Kawasan Pariwisata serta kawasan
yang berbasis pertanian dan potensi wilayah seperti agropolitan dan minapolitan.
48. Indonesia terbagi ke dalam delapan WPPI dengan potensi sebagai berikut.
-WPPI Sumatera bagian utara, berlandaskan pada potensi sumber daya alam.
-WPPI Sumatera bagian selatan (termasuk Banten) berlandaskan pada potensi ekonomi
batu bara, minyak bumi, timah, dan mineral industri, seperti koalin dan kapur.
-WPPI Jawa dan Bali (tanpa Banten), berlandaskan pada prasarana yang baik, tenaga
kerja yang terampil, sumber energi, dan sistem pertanian yang maju.
-WPPI Kalimantan bagian timur, berlandaskan pada potensi gas dan batu bara.
-WPPI Sulawesi, berlandaskan pada potensi pertanian, perikanan, nikel, aspal, kapur, dan
kayu.
-WPPI Batam dan Kalimantan Barat, berlandaskan letak strategis, potensi hasil hutan, dan
gas alam.
-WPPI Indonesia Timur bagian selatan, berlandaskan potensi sumber daya alam, budaya
dan tenaga terampil untuk industri kecil.
-WPPI Indonesia Timur bagian utara, berlandaskan pada potensi hasil laut, hutan, dan
mineral.
49. Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang
wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota. RDTR
berfungsi sebagai kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan
RTRW, acuan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan
pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW, acuan bagi kegiatan pengendalian
pemanfaatan ruang, acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang, dan acuan dalam
penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Selanjutnya sebagai ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di setiap wilayah yang sesuai
dengan fungsinya perlu ditetapkan kawasan yang diprioritaskan, kemudian disusun
program pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang pada tingkat BWP
atau Sub BWP. Dalam sistem rencana detil tata ruang kawasan perkotaan, peraturan
zonasi merupakan pengaturan lebih lanjut untuk pemanfaatan ruang yang ditetapkan
dalam pola pemanfaatan ruang suatu wilayah. Peraturan Zonasi ini dapat menjadi rujukan
untuk menyusun RTRK/RTBL.
NAMA : Fuad Hasan

KELAS : XII IPS 2

MAPEL : Geografi

No. 50. ..

LEMBAR JAWAB PETA :

Keterangan :

Merah : wilayah pusat pertumbuhan Budaya & desa wisata dengan pusat Mungkid

Kuning : wilayah pusat pertumbuhan Pemanfaatan hasil pertanian. dengan pusat Salam

Hijau : wilayah pusat pertumbuhan Budaya & desa wisata dengan pusat Mungkid

Orange : wilayah pusat pertumbuhan Pertanian & Peternakan dengan pusat Tegalrejo

Pink : wilayah pusat pertumbuhan kawasan Merapi-merbabu & salak dengan pusat
Dukun
Ungu
: wilayah pusat pertumbuhan Pertanian & Peternakan dengan pusat Tegalrejo

Hijau : wilayah pusat pertumbuhan Tanaman padi & wisata alam dengan pusat
Kaliangkrik

Anda mungkin juga menyukai