Anda di halaman 1dari 7

244 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 2 No.

3 ; Juli 2017:244-250

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM HIKAYAT KISAH RAJAB SITI „ABIDAH

oleh

Anidar*, Wildan**, & Sa‟adiah**


anidar@yahoo.co.id, wildan@fkip.unsyiah.ac.id, & saadiah@fkip.unsyiah.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Analisis Nilai Religius dalam Hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah”.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai religius yang terdapat dalam hikayat
Kisah Rajab Siti ‘Abidah. Sumber data penelitian ini adalah hikayat Kisah Rajab Siti
‘Abidahyang ditulis dalam bahasa Aceh dengan tulisan arab Melayu (Jawi). Tebal hikayat ini
11 halaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Data penelitian ini diolah
dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai religius yang
terdapat dalam hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah mengandung 3 nilai religius, yaitu akidah,
akhlak, dan syariah (ibadah). Ketiga nilai religius ini memiliki jenisnya masing-masing.Nilai
religius akidah (keimanan) terdiri atas iman kepada Allah, iman kepada nabi, iman kepada
Malaikat, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadar baik dan buruk. Nilai religius
akhlak meliputi akhlak kepada Allah, dan akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak
terhadap sosial atau lingkungan. Nilai religius syariah meliputi ibadah salat, puasa, berzikir,
dan membaca Al Quran.

ABSTRACT

This study entitled the analysis of religious values in the Kisah Rajab Siti „Abidah. Research
aims to describe the religious values contained in the Kisah Rajab Siti „Abidah. The source of
the data in this saga is written in the aceh language with malay Arabic (jawi) writing, with
eleven pages thickness. This research method used is descriptive qualitative method. Data
collection technique in this study is a review of documents or literature study. This research
data using qualitative analysis technique. The result showed that the religious values
contained in the story kisah rajab siti abidah contains three aspect of values, namely aqidah,
morals, and syariah. The value of faith concistof faith in god, fait in angels, faith in the last
day, faith in good and bad qadar. Moral values include morals to the god, morals of mankind,
moral toward social or environment. Syariah values include worship, fasting, recitation, and
recitation of the Quran.

*
Mahasiswa Jurusan PBSI FKIP Unsyiah
**
Dosen Jurusan PBSI FKIP Unsyiah
Analisis Nilai Religius dalam Hikayat... (Anidar, Wildan, & Sa’adiah) 245

Pendahuluan adalah salah satu alasan peneliti melakukan


Penelitian tentang nilai religius penelitian ini.
sudah pernah dianalisis oleh beberapa Berdasarkan latar belakang yang
orang. Objek penelitian pun berbeda-beda, telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik
ada dari novel, buku, cerpen, hingga puisi. untuk melakukan penelitian sehubungan
Penelitian yang dilakukan ini penulis dengan nilai religius. Objek penelitiannya
pusatkan pada nilai religius dalam hikayat. adalah hikayat Kisah Rajab Siti
Penulis mengambil hikayat sebagai objek ‘Abidah.Sesuai dengan judul yang akan
penelitian karena jarang diteliti, oleh diteliti Analisis Nilai Religius Dalam
karena itu, penelitian ini dilakukan dengan Hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah.
beberapa alasan berikut.Pertama, hikayat Rumusan masalah penelitian
yang akan diteliti adalah salah satu hikayat bagaimana nilai religius aqidah dalam
yang sangat menarik diteliti. Hikayat yang hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah ,
akan diteliti berjudul Kisah Rajab Siti bagaimana nilai religius akhlak dalam
‘Abidah. Penulis tertarik dengan hikayat hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah, dan
ini karena hikayat ini salah satu sastra bagaimana nilai religius syari‟ah dalam
lama, yang masih ditulis dalam bentuk hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah. Tujuan
bahasa Arab jawi. Bahasa Aceh jawi penelitian ini mendeskripsikan nilai
adalah bahasa Melayu atau Aceh yang religius aqidah dalam hikayat Kisah Rajab
ditulis dalam bentuk arab (Jawi). Tidak Siti ‘Abidah.Mendeskripsikan nilai religius
semua orang dapat membaca bahasa Aceh akhlak dalam hikayat Kisah Rajab Siti
Jawi, sehingga menjadi tugas penulis untuk ‘Abidah.Mendeskripsikan nilai religius
mengubah kedalam bahasa Aceh latin yang syari‟ah dalam hikayat Kisah Rajab Siti
kemudian diterjemahkan kedalam bahasa ‘Abidah. Manfaat penelitian penelitian ini
Indonesia supaya mudah dipahami oleh diharapkan dapat menambah khasanah
pembaca. ilmu pengetahuan, terutama bidang sastra
Hikayat Kisah Rajab Siti lisan di Aceh. penelitian ini diharapkan
‘Abidahmerupakan salah satu hikayat atau dapat menjadi acuan sebagai bahan
sastra lama yang harus dilestarikan. Sastra pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia
lama seperti hikayat ini perlu dikaji atau yang bertujuan untuk menanamkan rasa
diteliti kembali agar dapat diketahui atau tanggung jawab peserta didik terhadap
dimengerti aspek-aspek atau nilai-nilai kekayaan sastra lisan yang berkembang
penting yang terkandung di dalamnya sejak dulu di Aceh
dengan sebaik-baiknya, sehingga kegunaan Sauri, 2012: 10, mengungkapkan
sastra atau hikayat benar-benar diketahui. bahwa secara etimologis kata agama atau
Salah satu kegunaan hikayat atau sastra religius sering diungkapkan dalam bentuk
lama adalah untuk memberikan nasehat yang berbeda seperti agama, igama, dan
atau nilai-nilai yang baik kepada ugama. Kata agama sudah dipakai sejak
parapenikmatnya. Selain itu, karena naskah zaman kahuripan di bawah pimpinan Raja
lama merupakan peninggalan hasil budaya Erlangga ketika bangsa Indonesia
nenek moyang yang harus dilestarikan menganut agama Hindu Budha. Agama
maka perlu adanya usaha penelitian untuk berasal dari bahasa Sansekerta, a berarti
mempelajari dan mengkajinya agar ide-ide “tidak” dan gama berarti “kacau”. Kata ga
dan gagasan-gagasan luhur yang tertuang atau gam berasal dari bahasa Belanda dan
dalam teks tersebut tidak musnah. Naskah ge bahasa inggris yang artinya sama
bukanlah barang perhiasan yang hanya dengan gam, kata ini identik dengan go
dapat diperlihatkan begitu saja, akan tetapi yang berarti pergi. Agama dalam bahasa
naskah baru berharga atau bernilai bila latin disebut religios ,religion (bahasa
dapat dibaca dan dipahami ajarannya, ini Inggris, Perancis, Jerman), dan religie
(bahasa Belanda). Istilah “ religius”
246 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 2 No. 3 ; Juli 2017:244-250

membawa konotasi pada makna agama dibuat, Ahmadi dan salami (1994:198).
(Nurgiantoro, 2005: 326). Agama dalam Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi
bahasa Arab di sebut dengan Ad-dien, melalui satu konsep atau seperangkat
persamaan katanya millah yang diartikan pengertian tentang apa dan bagaimana
sebagai agama. Ad-dien dalam arti umum sebaiknya akhlak itu harus terwujud, itu
menurut sukardi dalam Sauri, 2012:10, semua disusun oleh manusia di dalam
adalah paham keagamaan tertentu, seperti sistem idenya.
Dienul-Islam, Dienun-Nashara-Yahudi dan Syariah menurut Ahmadi dan
sebagainya. Religius dan agama memang Salimi (1994:237), adalah tata cara
erat berkaitan, berdampingan, bahkan pengaturan tentang perilaku hidup manusia
dapat melebur dalam satu kesatuan, namun untuk mencapai keridhaan Allah SWT .
sebenarnya keduanya menyaran pada syari‟ah atau ibadah adalah sesuatu
makna yang berbeda. Agama lebih pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
menunjukkan pada kelembagaan kebaktian hamba terhadap khaliknya mengikut tata
kepada Tuhan dengan hukum-hukum yang cara dan persyaratannya masing-masing,
resmi. Religiusitas dipihak lain melihat (Adan,2009:113). Orang beribadah
aspek yang di lubuk hati, riak getaran bermakna orang yang menghambakan diri
nurani pribadi, totalitas kedalaman pribadi kepada Allah dalam berbagai ibadah.
manusia. Dengan demikian religius bersifat Pada hakikatnya sastra dan agama
mengatasi lebih dalam dan lebih luas dari berhubungan sangat erat. Hubungan sastra
agama yang tampak, formal, dan resmi dan agama telah terjalin sejak keduanya
(Mangunwijaya, 1982: 11-2, dalam
lahir dalam sejarah. Kitab suci agama-
Nurgiantoro, 2005: 327).
Agama dalam kehidupan manusia agama ditulis dalam bentuk sastra sebagai
berfungsi sebagai suatu sistem nilai yang ungkapan iman dan penghayatan seseorang
memuat norma-norma tertentu. Secara kepada tuhannya. Hussein, 60:1984,
umum norma-norma tersebut menjadi menyebutkan sesungguhnya seni sastra
kerangka acuan dalam bersikap dan adalah cahaya dari Allah seperti halnya
bertingkah laku agar sejalan dengan keindahan, keahlian, dan pertukangan.
keyakinan agama yang dianutnya. Sebagai
Allah menciptakan manusia dalam keadaan
sistem nilai, agama memiliki arti yang
khusus dalam kehidupan manusia serta yang sangat sempurna , baik itu sempurna
dipertahankan sebagai bentuk ciri khas, akal, budi, bentuk tubuh dan jiwa. Dengan
Sauri, 2012:17. penciptaan yang sempurna ini, manusia
Akidah secara Bahasa berarti diharuskan mengabdi kepada maha
ikatan, secara terminologi berarti landasan penciptanya dengan berbagai cara yang
yang mengikat yaitu keimanan, oleh ditempuh sebagai ungkapan terima
sebabnya ilmu tauhid disebut juga ilmu
kasihnya.
aqoid (jamak akidah) yang berarti ilmu
mengikat,(Ahmadi dan Salimi, 1994: 255). Sastra adalah salah satu media
Ajaran islam adalah ajaran agama yang pengungkapan pengalaman manusia
mendasari dari Al-quran dan Sunnah mengenai adanya Tuhan dan peran Tuhan
dengan ketentuan-ketentuan dan pedoman dalam kehidupan. Dalam menciptakan
keimanan. karya sastra banyak pengarang menjadikan
agama sebagai patokan, namun adanya
Akhlak, secara etimologi berasal juga pengarang yang lain mengatakan
dari kata khalaqa, yang kata asalnya sastra bebas dari pengaruh agama.
khuluqun, yang berarti perangai, tabiat, Rosa, 2003:3 menyebutkan bahwa
adat atau khalqun yang berarti perangai, pembahasan tentang sastra islam
adat, tabiat, atau sistem perilaku yang kontemporer di Indonesia menjadi sangat
Analisis Nilai Religius dalam Hikayat... (Anidar, Wildan, & Sa’adiah) 247

minim dan nyaris tak ada. Jangankan teknik pengumpulan data bersifat induktif,
pembahasan karya, apa itu sastra islam saja dan hasil penelitian kualitatif lebih
sampai saat ini masih kabur alias taka da menekannkan makna dari pada
rujukan yang jelas. Sebenarnya cukup generalisasi.
bnyak sastrawan muslim memberi istilah Jenis penelitian ini tergolong ke
sendiri pada karya sastra yang dibuatnya dalam kajian dokumentasi, artinya
yang mengarah pada „sastra islam‟.istilah- penelitian menghasilkan data dari sumber
istilah tersebut berakar pada wacana data berupa tertulis seperti hikayat. Kajian
keimanan atau religiusitas yang dokumentasi merupakan pengumpulan data
dibawanya. yang menghasilkan catatan penting yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti
Metode Penelitian dan telah tersedia di dalam dokumen,
Penelitian ini menggunakan sehingga dokumen yang di peroleh lengkap
pendekatan kualitatif. Berdasarkan jenis dan sah bukan hasil dari pemikiran.
penelitian yang diteliti, dengan kata lain Ratna (2004: 47) mengatakan
penelitian ini fokus terhadap bahwa dalam lmu sastra sumber datanya
pendeskripsian dengan menggunakan huruf adalah karya, naskah, kalimat, dan wacana.
(kata,kalimat) bukan dengan angka. Sumber data dalam penelitian ini adalah
Sugiyono (2010:1) mengemukakan bahwa naskah hikayat kisah rajab siti ‘abidah.
metode penelitian kualitatif adalah metode Hikayat ini ditulis dalam bahasa Aceh
penelitian yang digunakan untuk meneliti dengan tulisan arab melayu (jawi). Hikayat
pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai ini bersifat anonim yang berasal dari Lam
lawannya adalah eksperimen), dimana Ujong, Tungkop, dengan tebal
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, 11halaman. Adapun data yang diperoleh
teknik pengumpulan data bersifat induktif, adalah bagian-bagian dalam hikayat yang
dan hasil penelitian kualitatif lebih mengandung nilai religius baik itu aqidah,
menekannkan makna dari pada akhlak, dan syariah.
generalisasi. Teknik pengumpulan data dalam
Jenis penelitian ini tergolong ke penelitian ini adalah teknik kaji dokumen
dalam kajian dokumentasi, artinya atau studi kepustakaan. Dokumentasi, dari
penelitian menghasilkan data dari sumber asal katanya dokumen, yang artinya
data berupa tertulis seperti hikayat. Kajian barang-barang tertulis. Di dalam
dokumentasi merupakan pengumpulan data melaksanakan metode dokumentasi,
yang menghasilkan catatan penting yang peneliti mencari benda-benda tertulis
berhubungan dengan masalah yang diteliti seperti buku-buku majalah, novel , dan
dan telah tersedia di dalam dokumen, sebagainya. Dokumen bisa berbentuk
sehinggadokumen yang di peroleh lengkap tulisan, gambar, atau karya-karya
dan sah bukan hasil dari pemikiran. monumental dari seseorang (Sugiyono,
Penelitian ini menggunakan 2010:82).
pendekatan kualitatif. Berdasarkan jenis (1) Langkah-langkah pengumpulan data
penelitian yang diteliti, dengan kata lain dalam penelitian ini adalah peneliti
penelitian ini fokus terhadap membaca dan memahami terlebih
pendeskripsian dengan menggunakan huruf dahulu isi hikayat Kisah Rajab Siti
(kata,kalimat) bukan dengan angka. ‘Abidah secara cermat.
Sugiyono (2010:1) mengemukakan bahwa (2) peneliti mengubah bahasa dalam data
metode penelitian kualitatif adalah metode hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah, dari
penelitian yang digunakan untuk meneliti bahasa Aceh Arab jawoe (Jawi)
pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai menjadi bahasa Aceh dalam berbentuk
lawannya adalah eksperimen), dimana tulisan latin. Kemudian mengalih
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, bahasa data dalam hikayatKisah
248 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 2 No. 3 ; Juli 2017:244-250

Rajab Siti ‘Abidah, dari bahasa Aceh data-data yang didapatkan itu harus
menjadi bahasa Indonesia yang baik diterjemahkan terlebih dahulu
dan benar, supaya mudah dipahami menjadi bahasa nasional, yaitu
pembaca. bahasa Indonesia.
(3) peneliti membuat sinopsis berdasarkan (2) Seleksi Data; dilakukan untuk
gagasan dalam kalimat serta paragraf memilih dan menjaring data sehingga
untuk memahami isi cerita yang ada akhirnya diperoleh data yang benar-
dalam hikayat Kisah Rajab Siti benar sahih dan handal. Nilai religius
„Abidah. yang diperoleh dari keseluruhan isi
(4) menandai bagian-bagian yang hikayat harus diseleksi sedemikian
berkaitan dengna nilai religius yang rupa agar mendapatkan hasil yang
terdapat dalam hikayat Kisah Rajab maksimal.
Siti „Abidah. (3) Klasifikasi Data; dilakukan untuk
(5) menemukan nilai religius yang memilah dan mengelompokkan data
terdapat dalam hikayat Kisah Rajab berdasarkan masalah-masalah yang
Siti ‘Abidah. ingin dibicarakan. Data yang
Sesuai dengan metode yang diperoleh berupa nilai religius
digunakan, penganalisisan atau pengolahan ditempatkan sesuai dengan rumusan
data penelitian ini menggunakan teknik masalah penelitian yang diangkat
analisis kualitatif, yaitu dengan oleh peneliti.
menganalisis data melalui hasil analisis isi (4) Penyajian Data; dilakukan dalam
hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah. Analisis bentuk deskripsi, yaitu
data merupakan upaya yang dilakukan mendeskripsikan dalam kalimat-
untuk megklasifikasi dan kalimat yang jelas dan terperinci.
mengelompokkan data. Data kualitatif Pada saat penyajian data nilai
berupa informasi, uraian dalam bentuk religius dijabarkan semaksimal
bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan mungkin dengan beberapa kalimat
data lainnya untuk mendapatkan kejelasan untuk menggambarkan nilai religius
terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, yang diperoleh.
sehingga memperoleh gambaran baru
ataupun menguatkan suatu gambaran yang Hasil Penelitian
sudah ada dan sebaliknya. Pada hakikatnya karya sastra selalu
Ada beberapa langkah dalam memberikan pesan atau nilai-nilai yang
menganalisi data antara lain: baik yang terkandung di dalamnya kepada
(1) Menerjemah Data; secara setiap pembaca baik itu sastra lisan
keseluruhan hikayat yang maupun tulis. Pesan dan nilai-nilai yang
berkembang di dalam masyarakat terkandung tersebut di sampaikan
menggunakan bahasa daerah. pengarang secara tersirat dan tersurat. Ada
Misalnya di Aceh, hikayat yang beberapa bidang filsafat dalam sastra yang
ditulis itumenggunakan bahasa Aceh berhubungan dengan cara manusia mencari
guna mempermudah para pembaca hakikat sesuatu atau nilai , salah satu
hikayat dan pendengar hikayat. diantaranya adalah aksiologi, bidang ini
Selain itu, bahasa nasional di Aceh disebut filsafat nilai, yang memiliki dua
pada masa dulu belum begitu kajian utama yaitu estetika dan etika.Nilai
populer, sehingga hikayat masih erat hubungannya dengan manusia, baik
banyak menggunakan bahasa Aceh. dalam bidang etika yang mengatur
Berdasarkan alasan ini, peneliti yang kehidupan manusia sehari-hari, maupun
memperoleh data penelitian dari bidang estetika yang berhubungan dengan
naskah hikayat yang masih persoalan keindahan, bahkan nilai masuk
menggunakan bahasa Aceh, maka ketika manusia memahami agama dan
Analisis Nilai Religius dalam Hikayat... (Anidar, Wildan, & Sa’adiah) 249

keyakinan beragama.Nilai yang dapat pegangan paling azas dalam kehidupan


diperoleh lewat sastra seperti nilai ummat islam, aqidah juga menjadi faktor
pendidikan, budaya, sosial, dan agama utama bagi identitas seseorang
(religius). muslim.Ahmadi dan Salimi, 1994: 98,
Nilai religius, yang merupakan nilai mengatakan bahwa aqidah adalah ajaran
kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai tentang keimanan terhadap ke esaan Allah
religius ini bersumber kepada kepercayaan SWT, pengertian akidah atau iman secara
atau keyakinan manusia. Nilai religius atau luas ialah keyakinan penuh yang
nilai kepercayaan adalah nilai yang dibenarkan oleh hati, diucapkan oleh lidah
terkandung pada sesuatu berdasarkan atas dan diwujudkan oleh amal
kepercayaan seseorang terhadap hal perbuatan.Aqidah secara terminologi yaitu
tersebut. Nilai ini bersumber dari masing- beriman kepada Allah SWT, para
masing ajaran agama yang menjelaskan malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-
sikap, perilaku, perbuatan, perintah, dan Nya, dan kepada hari akhir serta kepada
larangan bagi umat manusia.Nilai-nilai qada dan qadar. Keenam hal lazim itu
religius bertujuan untuk mendidik agar disebut rukun iman.
manusia lebih baik menurut tuntunan akhlak adalah tingkah laku, budi
agama dan selalu ingat kepada Tuhan. pekerti yang melekat pada jiwa seseorang
Nilai-nilai religius yang terkandung dalam untuk melakukan suatu perbuatan. Atau
karya sastra dimaksudkan agar penikmat dengan kata lain, tata perilaku seseorang
karya tersebut mendapatkan renungan- terhadap orang lain dan lingkungannya
renungan batin dalam kehidupan yang yang mengandung nilai akhlak yang hakiki
bersumber pada nilai-nilai agama. Nilai manakala tindakan atau perilaku tersebut
religius itu merupakan hal positif dan dapat berdasarkan kepada kehendak Allah
memberikan kontribusi positif pula. SWT.Azra, 2002: 205 dalam Jafar
Dengan demikian hasil penelitian dalam dkk,2012: 5, menyatakan menurut obyek
penelitian ini menemukan beberapa nilai atau sasarannya akhlak dapat digolongkan
religius dalam hikayat Kisah Rajab Siti menjadi akhlak kepada Allah, akhlak
‘Abidah. kepada manusia, dan akhlak terhadap
Hikayat Kisah Rajab Siti ‘Abidah sosial atau lingkungan.
mengandung 3 nilai religius, yaitu akidah, Syariah (ibadah) adalah tata cara
akhlak, dan syariah (ibadah). Ketiga nilai pengaturan tentang perilaku hidup manusia
religius ini memiliki jenisnya masing- untuk mencapai keridhaan Allah SWT .
masing.nilai religius akidah (keimanan) syari‟ah atau ibadah adalah sesuatu
terdiri atas iman kepada Allah, iman pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
kepada nabi, iman kepada Malaikat, iman hamba terhadap khaliknya mengikut tata
kepada hari akhir, dan iman kepada qadar cara dan persyaratannya masing-
baik dan buruk. Sedangkan nilai religius masing.Orang beribadah bermakna orang
akhlak meliputi akhlak kepada Allah, dan yang menghambakan diri kepada Allah
akhlak terhadap sesama manusia, dan dalam berbagai ibadah. secara umum
akhlak terhadap sosial atau lingkungan. ibadah dapat dibagi dua, yaitu ibadah
Nilai religius syariah meliputi ibadah yang mahdhah dan ghairu mahdhah. Ibadah
dilakukan seorang hamba kepada mahdhah adalah ibadah yang tata cara,
tuhannya, meliputi ibadah salat, puasa, syarat dan rukunnya telah ditetapkan oleh
berzikir, dan membaca al-quran. Allah SWT dan Rasulullah SAW
Akidah merupakan suatu sikap jiwa melingkupi shalat,puasa ramadhan,
yang diperoleh karena pengetahuan yang membayar zakat apabila hartanya sampai
berproses demikian rupa sehingga haul dan nisab, dan naik haji ke baitullah
membentuk tata nilai (norma) maupun pola bagi yang punya kemampuan. Sedangkan
perilaku seseorang. Aqidah merupakan ibadah gairu mahdhah yaitu semua
250 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 2 No. 3 ; Juli 2017:244-250

perbuatan dan amal baik seseorang yang Khadijah. 2013. Hikayat Indra
dikerjakan dalam kehidupannya baik untuk BudimanTelaah Nilai-Nilai
diri sendri maupun untuk orang lain dan Religius. Banda Aceh:STKIP Bina
lingkungannya. Adapun ruang lingkup Bangsa. Vol,1, No,2, (
syariah mencakup peraturan-peraturan Online),http://metamorfosa.stkipget
seperti ibadah yaitu peraturan-peraturan sempena.ac.idDiakses 3 September
yang mengatur hubungan langsung dengan 2016.
Allah SWT (ritual), yang terdiri dari
syahadatain, salat, puasa, membayar zakat L. K. Ara.2008. Sastra Aceh: Hikayat Jenis
dan naik haji kebaitullah. dan Tokohnya. Banda Aceh:
Yayasan PeNA.
Daftar Pustaka
Abdullah, Teuku dan Muhammad Nasir. Nurgiantoro, Burhan. 2002. Teori
2014. Hikayat Muda Balia. Banda Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Aceh: Syiah Kuala University Gajah Mada University Press.
Press.
Rahmawati, Merina. 2014. Nilai Religius
Ahmadi, Abu dan Noor Salimi. 1994. dalam novel Hidayah Dalam
Dasar-Dasar Pendidikan Agama CintaKarya Rohmat Nurhadi
Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Alkastani: Tinjauan Semiotik Dan
Implementasinya Sebagai Bahan
Fajar, Maulana, Dkk. 2012. Analisis Nilai- Ajar Sastra Di SMA. (Online),
Nilai Religius Novel Bumi Cinta (http://eprints.ums.ac.id, diakses 3
Karya Habiburrahman El-Shirazy September 2016).
Serta Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Sastra Di SMA. Ratna, Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan
(Online), Cultural Studies.Yogyakarta:
http://ejournal.unpak.ac.id, diakses Pustaka Pelajar.
3 September 2016.
Sauri, Sofyan. 2006. Membangun
Fuad, Khairul. 2007. Sastra Keagamaan vs Komunikasi Dalam Keluarga
Sastra Religius. Jurnal Bahasa dan (kajian Nilai Religi, Sosial, dan
Sastra. Tahun III, nomor 1 edisi Edukatif). Bandung: PT Gesindo.
Agustus 2007. Pontianak: Balai
Bahasa -----------------. 2012. Pendidikan Karakter
dalam Perspektif Islam. Bandung:
Harun, Mohd. 2012. Pengantar Sastra Rizki Press.
Aceh. Bandung: Citapustaka Media
Perintis. Subagyo, Joko. 2004. Metode Penelitian
Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Rosa, Helvy Tiana.2003. Segenggam Rineka Cipta.
Gumam. Bandung:Syaamil Putra
Media Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Ibrahim, Mahmud, Pinan. AR. Hakim
Aman. 2010. Syari’at dan Adat Suhendi, Hendi. 2010. Fiqh Muamalah.
Istiadat. Takengon: Yayasan Jakarta: Rajawali Pers.
Makamam Mahmuda.

Anda mungkin juga menyukai