Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN IX

APRESIASI PEMBELAJARAN SASTRA ANAK TINGKAT


SEKOLAH DASAR

A. Apresiasi Sastra Anak Tingkat Sekolah Dasar


Karakteristik sastra anak sekolah dasar terdapat empat karakteristik,
penjelasan keempat karakteristik sebagai berikut. Pertama karakteristik
tradisional, yang tumbuh dari lapisan rakyat sejak zaman dahulu, bentuk
mitologi, fabel, dongeng, legenda, dan kisah kepahlawanan. Kedua karakteristik
realistis, yaitu sastra yang memuat nilai-nilai universal, dalam arti didasarkan
pada hal-hal terbaik penulis zaman dulu dan kini. Ketiga karakteristik populer,
yaitu sastra berisi hiburan yang menyenangkan anak-anak. Keempat
karakteristik teoretis, yaitu yang dikomunikasikan kepada anak-anak dengan
bimbingan orang dewasa serta penulisannya dikerjakan oleh orang dewasa pula
(Endraswara, 2005). Jenis kegiatan apresiasi sastra berdasarkan tujuan terbagi
menjadi tiga kegiatan, dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Ketepatan apresiasi berupa kegiatan yang menimbulkan kepekaan psikis,
mendengarkan, membaca sendiri, membaca bersama, interpretasi auditif-
musikal dan visual, mementaskan, mengundang pelaku seni, memahami
serta melatih keterampilan menggunakan teknis.
2. Kedalaman apresiasi meliputi dalam hal guru berupaya agar siswa mengalami
proses kegiatan intelektual, emosional, dan imajinatif yang seimbang
dengan proses yang pernah dialami oleh pengarang (sastrawan) dalam
menciptakan karyanya.
3. Keluasan apresiasi antara lain kegiatan guru mendorong dan mengarahkan
perhatian pada hubungan antara sastra dengan kehidupan segala
masalahnya. Para siswa juga harus menggunakan pengetahuan lain. Pada
kegiatan ini diharapkan siswa memiliki kepekaan terhadap nilai ekstrinsik
dan menyadari bahwa kedudukan sastra sebagai lembaga masyarakat
(Susanti, 2015).
Apresiasi pembelajaran sastra di sekolah dasar terdiri dari tiga persiapan
yang meliputi sebagai berikut. Pertama persiapan pembelajaran terdiri dari
pemilihan bahan ajar dan penentuan metode pembelajaran. Pemilihan bahan ajar
sastra memperhatikan dua aspek meliputi aspek bahasa dan aspek kematangan
jiwa (psikologi). Alasan kedua aspek tersebut bahwa aspek bahasa berkaitan
dengan tingkat penguasaan bahasa pembaca, sedangkan aspek kematangan jiwa
berpengaruh terhadap minat dan keengganan siswa dalam pembelajaran sastra
(Rahmanto, 1989).
Metode dan teknik pembelajaran sastra meliputi metode berkisah, metode
pembacaan, metode peragaan, teknik tanya jawab, dan teknik penugasan. Kedua
persiapan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan apresiasi pembelajaran sastra
dapat berupa menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Ketiga persiapan
evaluasi pembelajaran. Evaluasi apresiasi pembelajaran sastra dilakukan dengan
tes (uraian dan pilihan ganda) dan nontes (penilaian prosedur) (Azkiya, 2014).

B. Apresiasi Sastra Anak Pada Kelas Rendah


Teknik pembelajaran puisi di kelas rendah meliputi pelacakan
pendahuluan (untuk mengetahui pemahaman awal), penentuan sikap praktis
(pemilihan puisi), pengantar (menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan), penyajian (pemberian kesan dan pesan terhadap siswa), diskusi,
dan pengukuhan (pemberian tugas) (Yulianeta, 2014). Siswa di kelas rendah
pada rentang usia 6-9 tahun dalam pembelajaran prosa karakteristiknya
menyukai cerita sederhana tentang kehidupan sehari-hari, dongeng binatang, dan
kisah-kisah yang lucu. Dengan demikian untuk pemilihan bahan ajar prosa
memperhatikan enam kriteria keterbacaan yang meliputi kejelasan bahasa,
kejelasan tema, kesederhanaan plot, kejelasan perwatakan, kesederhanaan latar,
dan kejelasan pusat pengisahan (Rahim, 2011).
Pembelajaran drama di kelas rendah menyediakan kesempatan kepada
anak-anak untuk mempelajari psikologi manusia dengan berbagai perilakunya,
dengan berbagai tingkah lakunya. Anak-anak mempunyai kesempatan
memerankan tokoh. Peran tokoh itu tentu saja dihayatinya dengan baik, sehingga
tanpa sadar proses itu akan sangat membantu anak-anak dalam proses
pendewasaan diri. Anak-anak mengidentifikasikan diri mereka dengan tokoh-
tokoh yang dibawakannya, pun mengenal secara baik permasalahan-
permasalahan tokoh tersebut. Demikian pula, anak-anak tahu secara persis nilai-
nilai (moral) yang diperjuangkan oleh tokoh-tokoh, sehingga anak-anak cukup
terlatih dalam upaya memecahkan permasalahannya sendiri dalam kehidupan
sehari-hari (Sumaryadi, 2006).
Jenis kegiatan pembelajaran drama melalui menirukan dialog drama atau
membaca dialog drama. Berikut beberapa hal yang diperhatikan pada saat
membaca dialog drama antara lain (1) pelafalan atau pengucapan kata harus
jelas, (2) penggunaan intonasi yang tepat, (3) penempatan jeda yang tepat karena
jika salah dalam menempatkan jeda maka makna kalimat yang diucapkan akan
berubah, (4) kejelasan suara, serta (5) mimik atau ekspresi wajah ketika sedang
berbicara (Suyatno, dkk 2008).

C. Apresiasi Sastra Anak Pada Kelas Tinggi


Kriteria pemilihan bahan ajar puisi terdapat dua hal yang meliputi kriteria
keterbacaan dan kriteria kesesuaian. Kriteria keterbacaan berkaitan dengan
bahasa yang digunakan dalam puisi, kesederhanaan dalam mengungkapkan
pesan pada puisi, dan susunan larik puisi. Kriteria kesesuaian terbagi dua
meliputi kesesuaian dengan kelompok usia anak dan kesesuaian dengan
lingkungan (Rahim, 2011). Langkah-langkah mengapresiasi puisi sebagai
berikut (Setyaningsih, 2010).
1. Membaca puisi berulang kali
2. Melakukan pemenggalan dengan membubuhkan :
a. Garis miring tunggal ( / ) jika di tempat tersebut diperlukan tanda baca
koma.
b. Dua garis miring ( // ) mewakili tanda baca titik, yaitu jika makna atau
pengertian kalimat sudah tercapai.
3. Melakukan parafrase dengan menyisipkan atau menambahkan kata-kata yang
dapat memperjelas maksud kalimat dalam puisi.
4. Menentukan makna kata/kalimat yang konotatif (jika ada).
5. Menceritakan kembali isi puisi dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa.
Siswa pada kelas tinggi rentang usia 9-12 tahun atau 13 tahun menyukai
cerita yang melukiskan pahit getirnya hidup kekeluargaan yang ditulis secara
realistis, dan juga menyenangi cerita yang fantasi (science fiction) dan kisah-
kisah petualangan. Kriteria pemilihan bahan ajar drama meliputi kriteria
keterbacaan dan kriteria kesesuaian. Kriteria keterbacaan meliputi kejelasan
dialog, kejelasan tema serta pesan, kesederhanaan alur, dan kejelasan tokoh
(Rahim, 2011). Kriteria kesesuaian terbagi dua meliputi kesesuaian dengan
kelompok usia anak dan kesesuaian dengan lingkungan (Rahim, 2011)
Langkah-langkah mengubah prosa menjadi puisi sebagai berikut.
Pertama memahami teori, jenis, dan perbedaan antara karya sastra yang akan
diparafrase dengan karya sastra yang akan dijadikan hasil parafrase. Kedua
membaca dan memahami secara keseluruhan karya sastra yang sudah dipilih.
Ketiga membuat rangkuman cerita anak yang telah dipilih. Keempat menyusun
hasil rangkuman berurutan ke bawah, setiap kalimat pokok ditulis dalam satu
baris. Kelima mencari kata-kata yang mungkin masih dapat diganti dengan kata-
kata yang lebih pendek, tetapi maknanya lebih mengena. Keenam berusaha agar
setiap akhir baris atau susunan kata berirama dan bersajak. Langkah-langkah
mengubah prosa menjadi drama meliputi membaca cerita, membuat sinopsis,
menganalisis alur, tokoh, menentukan babak dan adegan, dan mengembangkan
dialog (Rahim, 2011).
Pembelajaran drama pada kelas tinggi memberikan peluang secara
strategis kepada anak-anak untuk berkenalan dan mengenal manusia yang
perwatakannya jauh lebih hebat dibanding dengan dirinya sendiri. Dengan begitu,
anak-anak menemukan ‘hero’ (kepahlawanan) di dalam drama yang diperankan
secara intensif, sehingga akan berpengaruh dalam pembinaan dan pengembangan
pribadi dan pematangan jiwa anak. Berkegiatan drama yang dilakukan secara rutin
atau berkesinambungan bisa berdampak positif bagi anak-anak. Hal ini
dikarenakan mereka cenderung menjadi mudah bergaul dengan orang lain tanpa
memandang status sosial. Mereka bisa saling menghormati pendapat orang lain,
sabar mendengarkan pembicaraan orang lain. Anak-anak menjadi terbiasa dengan
pertentangan pendapat di antara mereka, berjiwa toleran, berani menentang hal-
hal yang tidak baik, dan sebagainya (Sumaryadi, 2006).

Anda mungkin juga menyukai