Proposal
Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
MUHAMMAD GUNTUR NOVAL HIDAYAT
NIM : 30901800119
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu akibat utama arteriosklerosis
(pengerasan pembuluh darah nadi) yang dikenal sebagai atherosklerosis (Naga, 2012). Pada
keadaan ini, arteri menyempit karena timbunan lemak dalam dinding pembuluh darah. Hal
ini bisa membuat aliran oksigen ke jantung terhambat dan menyebabkan angina, atau rasa
nyeri dan tidak nyaman di bagian dada. Apabila tidak diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang
paling umum terjadi 43% dari total kardiovaskuler dan menyebakan kematian tinggi secara
global. Angka kematian PJK di dunia sebanyak 7,4 juta jiwa dan terus mengalami
Setiap tahunnya lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak Menular
(PTM) (63% dari seluruh kematian). Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan oleh
penyakit tidak menular terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian “dini”
tersebut terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Secara global PTM
penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler salah
satunya adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) (Pusdatin Kemenkes RI, 2014).
WHO mencatat pada tahun 2015 diperkirakan ada 17,2 juta kematian dari 58 juta
jiwa diseluruh dunia dimana 30% diakibatkan karena penyakit jantung dan pembuluh darah
yang mengalami peningkatan yang pesat dari pada tahun 2005. Tercatat bahwa jenis
penyakit jantung yang banyak menyebabkan kematian adalah penyakit jantung koroner
yaitu sebanyak 44% (Syailandira, 2015). Dalam buku Notoatmodjo tahun 2011
mengungkapkan bahwa di Amerika jumlah kematian akibat penyakit ini mencapai lebih dari
3
500.000 jiwa setiap tahunnya. Selain itu, dari hasil berbagai penelitian mengungkapkan
bahwa penderita PJK mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Notoatmodjo, 2011).
Menurut data Riskesdas tahun 2013 di Indonesia prevalensi PJK berdasarkan wawancara
yang didiagnosis dokter sebesar 0,5% atau sekitar 883.447 penderita dan berdasarkan yang
didiagnosis dokter dengan gejala yang mirip penyakit jantung adalah 1,5% atau sekitar
2.650.340 penderita. Prevalensi PJK juga meningkat seiring dengan bertambahnya umur,
tertinggi pada kelompok usia 65-74 tahun yaitu 2% atau sekitar 170.398 penderita untuk
yang didiagnosis dokter, dan 3,6% atau sekitar 306.716 penderita untuk yang didiagnosis
dokter dengan gejala yang mirip penyakit jantung. Dan mengalami sedikit penurunan pada
kelompok usia ≥75 tahun yaitu 1,7% atau sekitar 68.147 penderita yang didiagnosis dokter,
dan 3,2% atau sekitar 128.276 yang didiagnosis dokter dengan gejala yang mirip penyakit
Untuk provinsi Jawa Tengah berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penderita
penyakit jantung koroner menduduki urutan kedua dengan estimasi jumlah penderita
sebanyak 2.752 orang berdasarkan yang didiagnosis dokter dengan gejala yang mirip
penyakit jantung (Riskesdas, 2018). Dari studi pendahuluan yang penulis lakukan di jawa
tengah didapatkan data penderita dengan diagnosis penyakit jantung koroner asli
penduduk setempat pada tahun 2018 yaitu sebanyak 1296 penderita. (rikesda, 2018).
Puskesmas Madiun memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 6 Desa yaitu Desa
Sumberejo, Desa Banjarsari, Desa Nglames, Desa Tiron, Desa Gunungsari, dan Desa Bagi.
Berdasarkan data penderita jantung koroner dari Puskesmas Madiun pada tahun 2017 data
Desa Nglames adalah 12 penderita, di Desa Tiron adalah 25 penderita, di Desa Gunungsari
adalah 6 penderita, dan di Desa Bagi adalah 9 penderita. Selain dari wilayah kerja
Puskesmas Madiun terdapat penderita dari desa lain yang berobat di Puskesmas Madiun
4
yaitu dari Desa Kajang 1 penderita, dan dari Desa Dempelan 1 penderita (Puskesmas
Madiun, 2017).
5
Beberapa ahli sudah mendefinisikan tentang apa itu remaja dan siapa
itu remaja. Menurut Sarlito (2012) bahwa hukum di Indonesia sendiri, pada
menikah dan kurang dari umur tersebut) untuk bisa dikatakan bahwa
seseorang sudah dewasa (pasal 330 KUH perdata). Remaja juga mempunyai
permasalahan yang negative ada juga perubahan yang terjadi pada diri remaja
yaitu perubahan emosi. Perubahan emosi pada remaja bisa memicu perasaan
emosi menjadi naik turun sehingga bisa menyebabkan perasaan yang tidak
dari perkembangan harga diri seseorang, harga diri individu dapat berubah
sesuai dengan perkembangan atau kemajuan zaman, pada masa ini seseorang
(Purnomo, 2005).
berhasil dan berguuna terhadap orang lain (Sunaryo,2014; Budi, 1997; Stuart,
2011). Seorang remaja akan mengalami penurunan harga diri pada masa
peralihannya (Wong, 2009; Soetjiningsih, 2004). Pada masa ini akan semakin
6
mengakui bahwa pengakuan dari orang lain yang lebih dewasa dan
(Wong, 2009).
remaja cukup luas dan bervariasi, remaja bisa mengakses berbagai informasi.
baik yang dilihat dari sudut pandang baik untuk diri sendiri dan orang lain
(Aula, 2010, dalam Fikriyah, samrotul, dan febrijanto, 2012, hlm. 100).
Riskesdas 2007 sebesar 34,2%, Riskesdas 2010 sebesar 34,7%, & Riskesdas
tidak hanya di kalangan dewasa saja, namun kalangan remaja juga ada. Usia
tahun ada 5 juta orang meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok
tahun ke atas merokok tiap hari 24,3%. Prevalensi perokok saat ini adalah
30,7% dengan rata-rata jumlah rokok yang dihisap 8,9 batang per hari. Usia
merokok tiap hari yaitu pada rentang usia 15-19 tahun. Penduduk yang
merokok, 83,8% dan merokok di dalam rumah ketika bersama anggota rumah
B. Perumusan Masalah
Masalah penelitian yang dapat diangkat berdasarkan latar belakang
tersebut adalah adakah hubungan antara harga diri dengan kebiasaan merokok
remaja?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
SMP 3 Demak
merokok remaja
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Masyarakat
A. Tinjauan Teori
ketiadaannya).
10
11
Harga diri ialah sudut pandang terhadap diri sendiri entah itu
harga diri adalah suatu penilain untuk diri sendiri yang dapat
b. Karakteristik Self-Esteem
1) Physical attribute
3) Affective state
4) Self values
a. Definisi
pandang baik untuk diri sendiri dan orang lain (Aula, 2010, dalam
untuk merokok.
sehari.
(Clearly, 2000).
merokok, diantaranya:
2) Pengaruh Teman
3) Faktor Kepribadian
4) Pengaruh Iklan
kejantanan.
d. Jenis-Jenis rokok
berdasarkan berikut :
jagung.
aren.
17
tembakau.
saus.
dicampuri saus.
e. Bahaya Merokok
kehamilan.
1) Penyakit jantung
jantung.
2) Penyakit paru
Cancer Society.
4) Diabetes
masalah kaki.
B. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi harga diri: Tingkatan harga diri: Aspek-askpek harga diri:
a. Orang-orang yang berarti atau a. Harga diri tinggi a. Power (kekuasaan)
b. Signifiance (keberartian)
penting b. Harga diri sedang
c. Virtue (kebajikan)
b. Harapan akan peran sosial c. Harga diri rendah d. Competence (kemampuan)
c. Gaya cara mengatasi masalah
Kebisaan merokok
Bahaya merokok :
1. Merokok Mempengaruhi
Mental Seseorang
2. Merokok Memicu
Perubahan Perilaku
3. Merokok (tidak) Membuat
Lebih Tenang
4. Merokok Menyebabkan
Gejala Depresi
Keterangan :
: tidak diteliti
: diteliti
22
C. Hipotesa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah sifat yang akan diukur yang memiliki nilai yang
1. Variabel Bebas
2. Variabel terikat
2012).
ii
1. Populasi
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
dilakukan penelitian
b. Kriteria eksklusi
2018 sampai November 2018. Peneliti memilih tempat ini karena dianggap
ini.
F. Definisi Operasional
1. Kuesioner
yaitu :
c. Uji Validitas
d. Uji Reabilitas
for social science). Maka seorang peneliti tidak perlu melakukan uji
dengan pengisian kuesioner oleh responden mengenai pola asuh orang tua
berikut:
vi
SMP 3 Demak.
3 Demak.
dari pembimbing.
5. Peneliti melaksanakan ujian proposal dan dinyatakan telah lolos uji etik
responden.
VI (penutup).
I. Analisa Data
dalam kategori.
diberikan penilaian.
a. Analisa univariat
antara dua variabel. Analisa data yang digunakan adalah uji Mann-
viii
b. Analisa bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara dua variabel. Analisa data yang digunakan yaitu uji Mann-
whitney.
J. Etika Penelitian
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Skripsi
Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
SILA NANDA SEPTIAN
NIM : 30901501981
HALAMAN JUDUL
i
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
iv
iv
v
v
vi
ASBTRAK
Sila Nanda Septian
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KEBIASAAN
MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS VIII DI SMP
NEGERI DEMAK
42 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 11 lampiran + xiii
Latar belakang: Harga diri adalah gambaran diri seseorang. Sementara Perilaku
merokok merupakan perilaku seseorang yang sangat tidak baik yang dilihat dari
sudut pandang baik untuk diri sendiri dan orang lain. Hasil penelitian sebelumnya
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara harga diri dengan
kebiasaan merokok.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis survei analitik dengan studi cross sectional
penggumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 108
responden dengan teknik total sampling, data yang diperoleh dan di olah secara
statistik dengan menggunakan mann whitney.
Hasil : Hasil didapatkan bahwa ada hubungan antara harga diri dengan kebiasaan
merokok pada remaja, dengan hasil nilai p value = 0,013 yang berarti lebih kecil
dari 0,05 (p<0,05).
Simpulan : Ada hubungan antara harga diri dengan kebiasaan merokok pada
siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Demak, dengan hasil nilai p value =
0,013 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (p<0,05).
vi
vii
ABSTRACT
vii
viii
MOTTO
“Dan jangan lupa orang tua, karena doa orang tua setebal skripsimu”
viii
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah memberikan
Demak”.
yang bermanfaat dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan sesuai dengan yang di rencanakan. Untuk itu, pada kesempatan ini
Universitas
ix
x
5. Keluarga besar SMP 3 Demak yang telah membantu dan memberikan ijin
6. Teman – teman seperjuangan FIK Unissula 2015, kakak tingkat, adek tingkat
dan semua orang disekitar saya yang sayang kepada saya yang telah
studi.
Penulis
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
ASBTRAK........................................................................................................
vi
ABSTRACT.......................................................................................................
vii
MOTTO ..........................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR......................................................................................
ix
DAFTAR ISI....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1
xi
xii
B. Perumusan Masalah..................................................................
4
C. Tujuan Penelitian......................................................................
4
D. Manfaat Penelitian....................................................................
4
A. Tinjauan Teori...........................................................................
6
b. Karakteristik Self-Esteem............................................
7
a. Definisi........................................................................
10
d. Jenis-Jenis rokok.........................................................
12
xii
xiii
e. Bahaya Merokok.........................................................
13
B. Kerangka Teori..........................................................................
17
C. Hipotesa.....................................................................................
18
A. Kerangka Konsep......................................................................
19
B. Variabel Penelitian....................................................................
19
1. Populasi..............................................................................
20
2. Sampel................................................................................
20
F. Definisi Operasional..................................................................
21
I. Analisa Data..............................................................................
25
J. Etika Penelitian.........................................................................
26
xiii
xiv
1. Karakteristik Responden....................................................
27
1. Analisa Univariat...............................................................
30
a. Usia.............................................................................
30
b. Harga Diri...................................................................
31
c. Kebiasaan merokok.....................................................
32
xiv
xv
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................
36
C. Implikasi Keperawatan..............................................................
36
A. Kesimpulan...............................................................................
38
B. Saran..........................................................................................
39
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
40
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2. Frekuensi Tingkat Harga Diri responden kelasVIII siswa laki-
laki SMPN 3 Demak.(N=108).....................................................
28
Tabel 4.4. Hubungan antara harga diri dengan kebiasanaan merokok pada
siswa laki-laki kelas VIII di SMPN 3 Demak.(N=108)..............
29
xv
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
xviii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
ingin tahu terhadap sesuatu yang baru dan berani mengambil risiko tanpa ada
pertimbangan (Depkes RI, 2012). Remaja berjumlah 1,2 milyar atau 18% dari
Beberapa ahli sudah mendefinisikan tentang apa itu remaja dan siapa
itu remaja. Menurut Sarlito (2012) bahwa hukum di Indonesia sendiri, pada
menikah dan kurang dari umur tersebut) untuk bisa dikatakan bahwa
seseorang sudah dewasa (pasal 330 KUH perdata). Remaja juga mempunyai
permasalahan yang negative ada juga perubahan yang terjadi pada diri remaja
yaitu perubahan emosi. Perubahan emosi pada remaja bisa memicu perasaan
emosi menjadi naik turun sehingga bisa menyebabkan perasaan yang tidak
1
2
dari perkembangan harga diri seseorang, harga diri individu dapat berubah
sesuai dengan perkembangan atau kemajuan zaman, pada masa ini seseorang
(Purnomo, 2005).
berhasil dan berguuna terhadap orang lain (Sunaryo,2014; Budi, 1997; Stuart,
2011). Seorang remaja akan mengalami penurunan harga diri pada masa
peralihannya (Wong, 2009; Soetjiningsih, 2004). Pada masa ini akan semakin
mengakui bahwa pengakuan dari orang lain yang lebih dewasa dan
(Wong, 2009).
remaja cukup luas dan bervariasi, remaja bisa mengakses berbagai informasi.
baik yang dilihat dari sudut pandang baik untuk diri sendiri dan orang lain
(Aula, 2010, dalam Fikriyah, samrotul, dan febrijanto, 2012, hlm. 100).
Riskesdas 2007 sebesar 34,2%, Riskesdas 2010 sebesar 34,7%, & Riskesdas
tidak hanya di kalangan dewasa saja, namun kalangan remaja juga ada. Usia
tahun ada 5 juta orang meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok
tahun ke atas merokok tiap hari 24,3%. Prevalensi perokok saat ini adalah
30,7% dengan rata-rata jumlah rokok yang dihisap 8,9 batang per hari. Usia
merokok tiap hari yaitu pada rentang usia 15-19 tahun. Penduduk yang
merokok, 83,8% dan merokok di dalam rumah ketika bersama anggota rumah
F. Perumusan Masalah
Masalah penelitian yang dapat diangkat berdasarkan latar belakang
tersebut adalah adakah hubungan antara harga diri dengan kebiasaan merokok
remaja?
G. Tujuan Penelitian
3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus
SMP 3 Demak
merokok remaja
H. Manfaat Penelitian
4. Bagi Peneliti
6. Bagi Masyarakat
D. Tinjauan Teori
ketiadaannya).
6
7
Harga diri ialah sudut pandang terhadap diri sendiri entah itu
harga diri adalah suatu penilain untuk diri sendiri yang dapat
f. Karakteristik Self-Esteem
5) Physical attribute
7) Affective state
8) Self values
f. Definisi
pandang baik untuk diri sendiri dan orang lain (Aula, 2010, dalam
untuk merokok.
sehari.
(Clearly, 2000).
merokok, diantaranya:
6) Pengaruh Teman
7) Faktor Kepribadian
8) Pengaruh Iklan
kejantanan.
i. Jenis-Jenis rokok
berdasarkan berikut :
jagung.
aren.
13
tembakau.
saus.
dicampuri saus.
j. Bahaya Merokok
kehamilan.
1) Penyakit jantung
jantung.
2) Penyakit paru
Cancer Society.
4) Diabetes
masalah kaki.
E. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi harga diri: Tingkatan harga diri: Aspek-askpek harga diri:
d. Orang-orang yang berarti atau d. Harga diri tinggi e. Power (kekuasaan)
f. Signifiance (keberartian)
penting e. Harga diri sedang
g. Virtue (kebajikan)
e. Harapan akan peran sosial f. Harga diri rendah h. Competence (kemampuan)
f. Gaya cara mengatasi masalah
Kebisaan merokok
Bahaya merokok :
5. Merokok Mempengaruhi
Mental Seseorang
6. Merokok Memicu
Perubahan Perilaku
7. Merokok (tidak) Membuat
Lebih Tenang
8. Merokok Menyebabkan
Gejala Depresi
Keterangan :
: tidak diteliti
: diteliti
18
F. Hipotesa
METODE PENELITIAN
K. Kerangka Konsep
L. Variabel Penelitian
Variabel adalah sifat yang akan diukur yang memiliki nilai yang
3. Variabel Bebas
4. Variabel terikat
2012).
19
20
3. Populasi
4. Sampel
c. Kriteria inklusi
dilakukan penelitian
d. Kriteria eksklusi
2018 sampai November 2018. Peneliti memilih tempat ini karena dianggap
ini.
P. Definisi Operasional
2. Kuesioner
yaitu :
g. Uji Validitas
h. Uji Reabilitas
for social science). Maka seorang peneliti tidak perlu melakukan uji
dengan pengisian kuesioner oleh responden mengenai pola asuh orang tua
berikut:
24
11. Peneliti membuat surat izin survey pendahuluan untuk pihak akademik
SMP 3 Demak.
3 Demak.
dari pembimbing.
15. Peneliti melaksanakan ujian proposal dan dinyatakan telah lolos uji etik
16. Peneliti membuat surat izin penelitian untuk pihak di SMP 3 Demak.
responden.
VI (penutup).
S. Analisa Data
dalam kategori.
diberikan penilaian.
c. Analisa univariat
antara dua variabel. Analisa data yang digunakan adalah uji Mann-
26
d. Analisa bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara dua variabel. Analisa data yang digunakan yaitu uji Mann-
whitney.
T. Etika Penelitian
6. Confidentiality (Kerahasiaan)
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Responden
Variabel Jumlah
27
28
F (%)
12 tahun 8 7,4
13 tahun 66 61,1
14 tahun 31 28,7
15 tahun 3 2,8
(2,8%).
Jumlah
Variabel
F (%)
Jumlah
Variabel
F (%)
Berat.
Hubungan antara harga diri dengan kebiasanaan merokok pada siswa laki-laki
Harga diri
Tidak Perokok Perokok Perokok
merokok ringan sedang berat
Tinggi 2 4 1 2 9 0,013
31
Rendah 50 48 1 0 99
Total 52 52 2 2 108
tinggi dengan tidak merokok sebanyak 2 responden, dan tingkat harga diri
tinggi dengan perokok ringan sebanyak 4 responden, tingkat harga diri rendah
mayoritas memiliki harga diri rendah dengan tidak merokok yaitu sebanyak
Pada hasil uji statistik Mann whitney diketahui bahwa nilai asymp. sig.
hubungan antara harga diri dengan kebiasaan merokok siswa laki-laki kelas
Pada bab 5 ini peneliti akan mengetahui hasil penelitian yang telah
dilakukan tentang hubungan antara harga diri dengan kebiasaan merokok pada
siswa SMPN 3 Demak dengan teori dan penelitian yang sudah dijelaskan pada
tinjauan teori.
1. Analisa Univariat
a. Usia
usia terbanyak pada penelitian ini adalah pada usia 13 tahun dengan
32
33
b. Harga Diri
atau tidak (Ariesandi Setyono, 2011). Harga diri seorang remaja juga
c. Kebiasaan merokok
Perokok Berat.
tidak baik yang dilihat dari sudut pandang baik untuk diri sendiri dan
per tahun (Kemenkes RI, 2012). secara nasional kelompok usia yang
pertama kali merokok di mulai pada usia 12-19 tahun. Data tersebut
(naik 1,4% dibandingkan tahun 2001) dan wanita 4,5 % ( tiga kali
siswa SMP.
Mann whitney. Dari uji yang telah dilakukan didapatkan hasil p value
=0,013 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) sehingga dapat
hubungan yang signifikan antara dua variable dengan niali 0,024 (p <
0,05) . Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan
antara harga diri dengan perilaku merokok. Artinya semakin tinggi harga
diri remaja semakin tinggi pula perilaku merokok. Begitu pula sebaliknya
semakin rendah harga diri remaja semakin rendah pula perilaku merokok.
merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,7 %, pada usia 10-14 tahun
sebesar 17,5 %, pada usia 15-19 tahun sebesar 43,3 %, pada usia 20-24
tahun sebesar 14,6 %, pada usia 25-32 tahun sebesar 4,3 % dan pada usia
usia > 30 tahun sebesar 3,9 % (Awi, 2011). Berdasarkan data di atas,
masa remaja yang mengarah pada perokok yang lebih muda. Ada
(2003) mengatakan bahwa harga diri yang tinggi pada remaja, tidak
dalam lagi melalui aspek-aspek harga diri, yaitu performance self esteem,
bahwa remaja yang memiliki harga diri tinggi dapat memicu timbulnya
perilaku merokok.
37
indikator tersebut terpenuhi dalam diri remaja, mereka tidak takut untuk
dapat mempercayai pandangan orang lain menurut mereka. Hal ini dapat
memiliki social self esteem yang tinggi, memiliki ambisi yang kuat, serta
seperti merokok.
Akan tetapi, pada physical self esteem sulit ditemukan adanya bukti
didapatkan oleh penulis hampir semua subjek memiliki harga diri yang
tinggi. Ini telihat dari tingginya skor jawaban yang diberikan pada subjek
38
perilaku merokok, sehingga hal ini perlu ditinjau kembali pada penelitian
selanjutnya.
memiliki harga diri yang tinggi, dia akan berani dan nyaman untuk
ada beberapa factor lain diluar aspek harga diri yang dapat memicu
melalui aspek dari mengamati tingkah laku orang sekitar yang merokok.
ketika seseorang memiliki harga diri yang tinggi, dia akan berani dan
tinggi belum tentu semuanya perokok, namun ada juga faktor lain yang
ada diluar aspek harga diri yang dapat menyebabkan perilaku merokok
keluarga perokok.
39
B. Keterbatasan Penelitian
merokok pada siswa SMP, penelitian ini hanya menggunakan kuesioner dan
tidak memantau secara langsung tentang harga diri dan kebiasaan merokok
C. Implikasi Keperawatan
hubungan antara harga diri dengan kebiasaan merokok pada siswa SMP
A. Kesimpulan
2. Harga diri terbanyak adalah harga diri rendah dengan jumlah responden
didapatkan lebi sedikit yaitu harga diri tinggi dengan jumlah sebanyak 9
Perokok Berat.
41
42
4. Ada hubungan antara harga diri dengan kebiasaan merokok pada siswa
< 0,05.
B. Saran
1. Bagi peneliti
mengenai konsep atau teori tentang harga diri dengan kebiasaan merokok
merokok.
masalah yang terkait dengan harga diri dan kebiasaan merokok. Sehingga
dapat menghasilkan remaja yang mempunyai harga diri tinggi dan tingkat
Bagi guru-guru dan wali murid siswa SMP harus menambah suatu
mencegah terjadinya harga diri yang rendah dan kebiasaan merokok yang
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
44
45
Penzes, M., Czegledi, E., Balazs, P., & Foley, K. L. (2012). Factor associated with
tobacco and the belief about weight control effect of smoking among
Hungarian adolescences. Public Health, 20, 11-17.
Pervin, A. L. (1993). Personality (theory and research). New York: John Wiley &
sons, Inc.
Riset Kesehatan Dasar. (2010). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Riset Kesehatan Dasar (2010). (www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/. ../2010 di
akses tanggal 29 Oktober 2013 jam 16.00 WITA).
Rosenberg, M. (1965). Society and the adolescent self-image. Princeton, NJ:
Princeton University Press.
Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Erlangga: Jakarta. 2007.
Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas. Erlangga: Jakarta.
Setyono, A (2011). Harga Diri Kunci Kesuksesan dan Pencapaian Prestasi,
(Surabaya : Sekolah Orang tua) http://digilib.uinsby.ac.id/9083/5/bab2.pdf.
Di unduh pada 28 Agustus 2017
Setiawan, A. & Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta :
Nuha Medika
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, R &D.Bandung:
Cv. Alfabeta.
Tavakolizadeh, J., Moskhi, M., & Moghimiyan, M. (2012). The prevalence of
smoking and its relationship to self esteem among students of azad
university of gonabad. Journal of research & health, 2, 175-190.
Watson, D., Wiese, D., Vaidya, J., & Tellegen, A. (1999). The two general
activation systems of affect: Structural findings, evolutionary
considerations, and psychobiological evidence. Journal of Personality and
Social Psycho1ology, 76, 820-838.
Watson, D., & Clark, L. A. (1984). Negative affectivity the disposition to
experience aversive emotional states. Psychological Bulletin, 96, 465-490.
doi:10.1037/0033-2909.96.3.465
Who. (2015). Who Global Tobacco Report Epidemic 2015.
Http://Www.Who.Int/Tobacco/Global_Report/2015/Summary/En/ ( 02 Mei
2015)
WHO, Global Youth Tobacco Survey Fact Sheet , 2009.
World Health Organization. “World Health Statistic 2014”. (2014). WHO Library
Catalo–guing–in-Publication Data. World Health Organization
Wong. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Egc.2.
46
LAMPIRAN
47
Lampiran 1. Surat Permohonan ijin survei ke SMP Negeri 3 Demak
Lampiran 2. Surat Balasan Permohonan ijin survei ke SMP Negeri 3 Demak
Lampiran 3. Surat Keterangan lolos uji Etik
Lampiran 4. Surat Permohonan Menjadi Responden
(………………………..…)
Lampiran 6. Kuesioner Penelitian
A. Data Responden
1. Tanggal pengisian :
2. Nama (Inisial) :
3. Jenis kelamin :
B. Petunjuk
1. Isilah identitas pada lembar kuesioner dengan menggunakan inisial
2. Berilah tanda (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang sesuai
dengan pernyataan anda.
Pilihan jawaban :
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
3. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti
4. Jawablah pernyataan dengan jujur dan sesuai dengan kondisi anda
5. Semua jawaban adalah benar selama anda memberikan respon dengan
jujur atau sesuai dengan keadaan anda
serin Tidak
No Pertanyaan Selalu jarang
g pernah
1 Saya memulai merokok setengah jam
setelah bangun pagi setiap harinya
supaya merasa lebih fresh/segar.
2 Saya merokok ditempat-tempat umum,
seperti diangkot/bus, di pasar, dirumah
makan, ditempat rekreasi, dipinggir
jalan.
3 Saya akan tetap merokok walaupun ada
orang yang terganggu dengan asap
rokok saya.
4 Saya merokok bersama teman-teman
saya yang juga merokok.
5 Saya merokok ditempat-tempat pribadi
seperti kamar tidur dan dirumah.
6 Saya merokok di toilet/WC.
7 Saya akan mencari rokok jika saya tidak
merokok dalam seharinya.
8 Saya merokok kurang dari 10
batang/hari.
9 Saya merokok 10 sampai 20 batang/hari
10 Saya merokok lebih dari 20 batang/hari
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Kelas :
B. HARGA DIRI
Bacalah pernyataan dalam table dengan cermat, dan jawablah sesuai dengan
perasaan anda sekarang ini dengan memberi tanda (√) pada kolom jawaban
dan jangan terburu-buru mengisinya.
Keterngan
Ya skor : 1
Tidak skor : 0
Kategori
Harga diri tinggi : ≥5
Harga diri rendah : <5
Tinggi : ≥ rata-rata
Rendah : < rata-rata
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya sering memikirkan keadaan diri sendiri dan merasa
tidak puas akan keadaan diri sendiri
2. Saya senang membantah dan lebih suka mengasingkan
diri dari orang tua dan orang yang berkuasa
3. Saya susah untuk tersenyum karena memiliki keyakinan
negatif terhadap diri sendiri, keluarga dan lingkungan
4. Saya tidak bersemangat, serta tidak memiliki keinginan
dan kemapuan dalam menetapkan dan mencapai tujuan
5. Saya lebih memilih menyendiri daripada bertemu dan
berbaur dengan orang-orang baru
6. Saya mempunyai kesulitan dalam menjamin dan
mempertahankan suatu hubungan persahabatan
7. Saya sulit untuk percaya pada orang lain sehingga
memiliki kesulitan untuk berhubungan dekat dan menjalin
hubungan dengan orang lain
8. Saya lebih suka menhindari sesuatu yang beresiko
9. Saya terkadang melakukan tindakan yang ekstrim dan
melakukan tindak kekerasan
10. Saya sering berbicara negatif terhadap diri sendiri, tidak
berbicara jujur tidak bisa memaafkan kesalahan diri
sendiri dan orang lain, dan kurng memiliki rasa empati
terhdap orang lain
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
KODING HD N Mean Rank Sum of Ranks
KODING KM TINGGI 9 76.39 687.50
RENDAH 99 52.51 5198.50
Total 108
Test Statisticsa
KODING KM
Mann-Whitney U 248.500
Wilcoxon W 5198.500
Z -2.485
Asymp. Sig. (2-tailed) .013
Frequencies
Statistics
UMUR
N Valid 108
Missing 108
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 12 8 3.7 7.4 7.4
13 66 30.6 61.1 68.5
14 31 14.4 28.7 97.2
15 3 1.4 2.8 100.0
Total 108 50.0 100.0
Missing System 108 50.0
Total 216 100.0
Frequencies
Statistics
UMUR KODING HD KODING KM
N Valid 108 108 108
Missing 108 108 108
Frequency Table
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 12 8 3.7 7.4 7.4
13 66 30.6 61.1 68.5
14 31 14.4 28.7 97.2
15 3 1.4 2.8 100.0
Total 108 50.0 100.0
Missing System 108 50.0
Total 216 100.0
KODING HD
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TINGGI 9 4.2 8.3 8.3
RENDAH 99 45.8 91.7 100.0
Total 108 50.0 100.0
Missing System 108 50.0
Total 216 100.0
KODING KM
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK MEROKOK 52 24.1 48.1 48.1
PEROKOK RINGAN 52 24.1 48.1 96.3
PEROKOK SEDANG 2 .9 1.9 98.1
PEROKOK BERAT 2 .9 1.9 100.0
Total 108 50.0 100.0
Missing System 108 50.0
Total 216 100.0
Crosstabs
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 27.944a 3 .000
Likelihood Ratio 14.026 3 .003
Linear-by-Linear Association 14.281 1 .000
N of Valid Cases 108
Pekerjaan : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan :
Unissula