. Akuntabilitas pada periode ini dipegang oleh pemerintahan dan politik yang tinggi dengan rotasi kekuasaan yang bebas 1. Akuntabilitas dimana setiap partai bebas menentukan ketua dan segenap anggotanya. Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Persatuan yang dapat di galang selama menghadapi musuh bersama dan tidak dapat dibina menjadi 2. Rotasi kekuasaan kekuatan-kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan tercapai karena lemahnya benih-benih demokrasi sistem parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan dewan perwakilan rakyat. Pola rekruitmen politik saat masa ini sudah demokrasi, artinya sudah melalui proses pemilihan umum yang 3. Pola rekrutmen politik berlangsung pada tahun 1955. Dan perwakilan rakyat mempunyai peranan lebih serta partai-partai pada masa ini mempunyai peluang berkembang. Dalam rentang waktu ini, bentuk negara Indonesia berubah dari kesatuan menjadi serikat. Sistem pemerintahan berubah dari presidensil menjadi quasi parlementer. Pergantian Pelaksanaan pemilihan 4. Konstitusi RIS dengan Undang-undang Dasar Sementara umum (UUDS) 1950 pada rentang waktu 17 Agustus 1950-5 Juli 1959. Periode pemerintahan ini bentuk negara kembali berubah menjadi negara kesatuan. Pada periode 1949-1959, masyarakat pada umumnya dapat Pemenuhan hak-hak merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi 5. dasar warga negara sama sekali, walaupun tidak semua warga negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal.