Anda di halaman 1dari 16

i PPKN

SISTEM DAN DINAMIKA


DEMOKRASI PANCASILA

24 Agustus 2022 Kelompok 2 | XI MIPA 2


ANGGOTA
PPKN

• Alya Mukhbita Yusano (03)


• Asya Kevala P.E. (07)
Kelompok 2 | XI MIPA 2

• Hanifah Hasna Wibowo (13)


• Isna Nurul Fatimah (15)
• Muhammad Firmansyah (22)
• Maitsa Syakhira F. (37)
PPKN
I

Makna Demokrasi

Secara Etimologis.

Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos dan kratos


Demos artinya rakyat, sedangkan kratos artinya kekuasaan atau kedaulatan
Sehingga demokrasi artinya kekuasaan yang berada di tangan rakyat atau pemerintah dari,
oleh, dan untuk rakyat
Ciri Ciri Demokrasi
II

Adanya pembatasan Berbagai prasarana Adanya sikap


terhadap tindakan pendapat umum, yaitu menghargai hak-hak
pemerintah untuk pers, televisi, dan minoritas dan
memberikan radio diberi perseorangan, lebih
perlindungan bagi kesempatan untuk mengutamakan
individu dan mencari berita secara musyawarah dalam
kelompok serta bebas dalam menyelesaikan masalah,
terdapat pergantian merumuskan pendapat serta adanya sikap
pimpinan secara mereka. menerima legitimasi dari
berkala, tertib, dan sistem pemerintahan.
damai.
III

Klasifikasi Berdasarkan Ideologi

Demokrasi 1. Demokrasi Liberal atau


Konstitusional
2. Demokrasi Rakyat/Proletariat
3. Demokrasi Pancasila

PPKN

Dilihat dari Titik Perhatian atau Tujuan Berdasarkan Proses Penyaluran Kehendak
Rakyat

1. Demokrasi Formal
2. Demokrasi Material 1. Demokrasi Langsung
3. Demokrasi Gabungan/Campuran 2. Demokrasi Tidak Langsung
Menurut Asyukuri Ibnu Chamim IV

Prinsip Kebebasan menyatakan pendapat


Prinsip
Kebebasan berkelompok
Demokrasi
Kebebasan berpartisipasi
Kebebasan antarwarga PPKN

Kesetaraan gender
Kedaulatan rakyat
Rasa saling percaya
Kerja sama
V

10 Pilar Demokrasi
Demokrasi Yang Menerapkan prinsip Mengusahakan
berdasarkan ketuhanan yang pemisahan kekuasaan kesejahteraan rakyat
Maha Esa

Menjunjung tinggi hak hak Menjamin pelaksanaan Mewujudkan keadilan


asasi manusia otoriter daerah sosial bagi seluruh rakyat
Menerapkan prinsip negara Indonesia
Berkedaulatan rakyat
hukum
Didukung oleh kecerdasan
Melaksanakan peradilan yang
warga negara
bebas dan tidak memihak
VI
Aspek Formal Aspek Optatif
Aspek yang mempersoalkan proses Aspek yang mengetengahkan tujuan atau
dan cara rakyat menunjuk wakil keinginan yang hendak dicapai
wakilnya dalam badan badan
perwakilan rakyat dan pemerintahan.

Aspek Aspek Material


Aspek yang mengemukakan gambaran
Aspek Organisasi
Aspek yang mempersoalkan organisasi

Demokrasi manusia serta mengakui harkat dan sebagai wadahpelaksanaan demokrasi


martabat manusia pancsila.

MENURUT PAMUDJI
Aspek Normatif Aspek Kewajiban
Aspek yang mengungkapkan Aspek yang menjadikan semangat para
seperangkat norma atau kaidah yang penyelenggara negara dan pemimpin
membimbing dan menjadi kriteria pemerintahan
pencapaian tujuan.
Pelaksanaan Demokrasi Pada Orde Lama VII

Pada Masa Demokrasi Parlamenter

Demokrasi parlementer atau demokrasi liberal adalah paham demokrasi yang menekankan pada kebebasan
individu, persamaan hukum, dan hak asasi bagi warga negaranya. Pada masa berlakunya demokrasi liberal,
konstitusi Indonesia mengalami beberapa kali perubahan, yaitu dari UUD 1945 menjadi Konstitusi RIS
pada tahun 1949, bentuk negara Indonesia juga mengalami perubahan dari negara kesatuan menjadi negara
PPKN
serikat, dan pada UUDS tahun 1950 bentuk negara Indonesia kembali menjadi berbentuk kesatuan. Pada
masa ini, bangsa Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilu pertama pada tahun 1955. Pemilu tersebut
dikuti oleh banyak partai dan berlangsung dalam dua tahapan, yaitu tahap pertama untuk memilih anggota
parlemen dan tahap kedua untuk memilih anggota konstituante yaitu badan yang bertugas merumuskan
UUD karena UUDS 1950 masih bersifat sementara.
 
Namun dalam perkembangannya, kondisi politik, ekonomi, sosial, dan keamanan menjadi tidak stabil,
pemberontakan terjadi di berbagai daerah serta keadaan ekonomi memburuk. Sehingga Demokrasi
Liberal berakhir pada 1959 ketika Presiden Soekarno membubarkan Dewan Konstituante lewat Dekrit
Presiden 5 Juli 1959.
Pelaksanaan Demokrasi Pada Orde Lama VIII

Pada Masa Demokrasi Terpimpin

Masa demokrasi terpimpin mulai diterapkan sejak Dekret Presiden 5 Juli 1959 sampai tahun 1966.
Kegagalan-kegagalan pada masa demokrasi liberal yang menyebabkan kekacauan politiklah yang
memunculkan ide diberlakukannya demokrasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang merupakan demokrasi kekeluargaan tanpa anarkisme, liberalisme, PPKN
otokrasi, dan diktator.

Adapun ciri-ciri dari demokrasi terpimpin antara lain sebagai berikut.


a) Dominasi presiden, Presiden Soekamo berperan besar dalam penyelenggaraan pemerintahan.
b) Terbatasnya peran partai politik.
c) Berkembangnya pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI). d) Meluasnya peran militer sebagai
unsur sosial politik.
 
Pelaksanaan Demokrasi Pada Orde Lama VIII

Pada Masa Demokrasi Terpimpin

Namun dalam pelaksanaannya juga terjadi banyak penyimpangan antara lain :


1) Pelanggaran prinsip kebebasan
2) Pengekangan hak asasi warga negara di bidang politik
3) Pelampauan batas wewenang
4) Pembentukan lembaga negara ekstrakonstitusional PPKN
 
Setelah itu, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada Jenderal Soeharto tepatnya pada
tanggal 11 Maret 1966 sehingga dikenal dengan sebutan Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).
Setelah itu, kekuasaan politik dipegang oleh Soeharto sampai beliau diangkat menjadi presiden.
Pemerintahan Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya surat perintah pada
tanggal 11 Maret 1966 yang diikuti dengan pengangkatan Jenderal Soeharto
IX sebagai presiden Republik Indonesia yang kedua. Rakyat menaruh harapan besar
pada pemerintahan ini. Selama Orde Baru telah dilangsungkan pemilu sebanyak
enam kali, yaitu pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Masa Orde
Baru menjadi tumpuan harapan rakyat agar benar-benar dapat mewujudkan negara
demokratis. Seluruh proses penyelenggaraan negara harus didasarkan pada

Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.


 
Masa Orde Baru berhasil melaksanakan pembangunan, dimulai dengan pelita

Demokrasi (pembangunan lima tahun) yang ditunjukkan dengan peningkatan pertumbuhan


ekonomi, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Meskipun Indonesia mengalami
perkembangan ekonomi dan stabilitas politik yang cukup stabil pada masa Orde

pada Orde
Baru, tetapi dari aspek politik Indonesia mengalami kemunduran. Hal tersebut
terlihat dari tersumbatnya aspirasi rakyat dalam jalannya pemerintahan.

Penyelenggaraan pemerintahan berpusat pada presiden dan ruang-ruang publik

Baru atau aspirasi rakyat cenderung terbungkam. Media massa ataupun parpol tidak
dapat menjalankan fungsi kontrol yang semestinya sebagai negara demokrasi.
Pemerintahan pun cenderung berjalan secara otoriter. Kekuasaan negara berada di
tangan Presiden Soeharto selama 32 tahun.
IX

Pembatasan hak hak rakyat.

Penyimpangan Pemusatan kekuasaan di tangan


presiden.

PPKN
Masa Pemilu yang tidak demokratis.

Orde Baru Pembentukan lembaga


ekstrakonstitusional.

Korupsi, kolusi, dan nepotisme.


X
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Masa Reformasi

Masa transisi menuju reformasi dimulai sejak diangkatnya BJ Habibie menggantikan Presiden Soeharto sehingga
kepemimpinan B.J. Habibie menjadi masa transisi. Kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa lampau berusaha
diperbaiki pada masa ini. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah antara lain sebagai berikut :

1. Dikeluarkannya ketetapan-ketetapan MPR RI dalam sidang istimewa bulan November 1998 sebagai awal
perubahan sistem demokrasi secara konstitusional.
2. Ditetapkannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
3. Dikeluarkannya UU Politik, yaitu UU No. 2 Tahun 1999 tentang Parpol, UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu, dan
UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susduk MPR, DPR, dan DPRD.
4. Mengadakan proses peradilan terhadap pejabat yang diduga melakukan KKN serta penyelewengan kekuasaan.
5. Adanya jaminan kebebasan pendirian partai politik ataupun ormas
6. Pembebasan sejumlah tahanan politik (tapol) semasa Orde Baru.
7. Melaksanakan pemilu pada tahun 1999 yang diikuti banyak partai.
8. Kebebasan pers yang luas dan tidak ada pencabutan SIUPP (surat izin usaha penerbitan pers).
9. Terbukanya kesempatan yang luas dan bebas untuk warga negara dalam melaksanakan demokrasi di berbagai
bidang kehidupan.
PPKN
XI

Manfaat
Demokrasi
1. Meningkatkan rasa empati dan kasih sayang
antara para warga masyarakat
2. Terhindarnya Tindakan Kekerasan Antar
Warga Bermasyarakat
3. Terbangunnya komunikasi yang baik antar
masyarakat
4. Meningkatkan rasa tanggung jawab
masyarakat
5. Meningkatkan rasa kerja sama dan gotong
royong
 
ii PPKN

TERIMAKASIH!
Apakah ada yang ingin ditanyakan?

24 Agustus 2022 Kelompok 2 | XI MIPA 2

Anda mungkin juga menyukai