Etika Dalam Keluarga
Etika Dalam Keluarga
Etika Umum
“Etika Dalam Keluarga”
DOSEN PEMBIMBING :
Disusun Oleh :
Alderi Mulyawansha
Asep Dedi Ferdiansyah
Listy Ulandari
Non-empiris Filsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu
yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian,
filsafat berusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik
gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa
yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang
seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat
hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan
bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang
filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan
resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika
hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban,
dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan
dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan
uji.
Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etika menyangkut cara dilakukannya suatu
perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri.
Contohnya : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang
milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu
norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan
atau tangan kiri. Sedangkan Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri
(ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata,
maka etiket tidak berlaku. Contohnya : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil
meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau
saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya
makan dengan cara demikian.
Etika adalah bentuk perilaku manusia yang dinilai baik di mata manusia yang menjadi tolak ukur
baik tidak nya seseorang di lingkungannya. Etika dalam keluarga adalah sesuatu yang sangat
mendasari kehidupan individu dalam bermasyarakat, karena semua baik- buruk perilaku manusia
pada dasarnya tercipta pada lingkungan keluarga karena seorang individu lahir dan menjalani
kehidupan pertama-tama dalam lingkungan keluarga tersebut.
Maka keluarga menjadi pemeran utama seorang individu untuk memiliki etika yang baik.
contoh etika dalam keluarga misalnya antara orangtua, Ayah, Ibu dan anak, kakak dan adik
terjadi hubungan yang harmonis dan menjalankan peran hak serta kewajibannya dengan baik
sesuai dengan peran nya masing- masing, jika tidak terjadi demikian keluarga tersebut terjadi
suatu disfungsional keluarga yang menyebabkan anggota keluarga tidak harmonis. dan etika
harus ditata dalam keluarga agar tiap-tiap individu mengerti berperilaku yang baik sesuai dengan
peran nya sebagai Ayah, Ibu, Anak, Adik , Kakak sehingga tercipta keluarga yang harmonis
dalam kehidupan sehari-hari.
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh
adanya hubungan perkawinan atau darah , kelurga yang terdiri dari ayah –ibu dan anak , ayah
dan anak-anak atau ibu dan anak yang sering di sebut keluarga inti.
Pada kehidupan keluarga inti terdapat berbagai macam norma, aturan yang terkandung di
dalanmya, nilai-nilai itu seperti keagamaan, sopan santun (tata krama) kejujuran dan
lainya, meskipun kadang kala penerapan nilai itu mengalami kesulitan atau hambatan, akan
tetapi nilai-nilai itu kiranya sangat mendukung suatu keluarga dalam memprsiapakan dan
mewujudkan sumber daya yang berkualitas.
Jadi etika dalam keluarga adalah etika yang telah diatur di lingkungan keluarga(di dalam
rumah), tentang bagaimana kita berinteraksi dengan orang tua, bagaimana cara menghormati
yang lebih tua, dan bagaimana bersikap saat bersama dengan mereka. Diatur dan dirancang
secara turun temurun oleh sebuah keluarga(yang biasanya mengikuti etika sosial<sesama, namun
lebih diatur lebih ketat).
· Pamitan dan mencium tangan orang tua sebelum pergi ke luar rumah.
· Tidak menyebutkan nama pada saat memanggil ayah, ibu dan kakak.