SKRIPSI
Oleh :
ZAHARA SETIAWATI
NIM : 07C20210042
Telah dipertahankan di depan komisi pengujian pada tanggal 23 juli 2014 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
KOMISI PENGUJI
Said Fadhlain. S. Pd
NIDN. 01-0501-7003 Ketua
Muhammad Idris, M. Pd
NIDN. 01-2303-7902 Anggota II
Hj. Afriani, M. Si
NIDN. 01-1205-7901 Anggota III
Muhammad Idris, M. Pd
NIDN. 01-2303-7902
ii
LEMBAR PENGESEHAN
Mengetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iii
SURAT PERNYATAAN ORINSINALITAS SKRIPSI
Nim : 07C20210042
sendiri dan orisinal, serta belum pernah diajukan oleh orang lain untuk
terhadap karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,
Demikian surat pernyataan ini di buat dan di tanda tangani dalam keadaan
Zahara setiawati
iv
ABSTRAK
Kemiskinan merupakan suatu permaslahan yang terjadi sosial masa kini, karena
masyarakat sangat sulit keluar dari kondisi kemiskinan yang terjadi. Hal ini
disebabkan oleh kehidupan masyarakat hanya cukup memenuhi kebutuhan
konsumtif rumah tangga, sehingga kemampuan yang diperoleh tidak mampu
untuk melakukan iventasi dalam dunia pendidikan maupun dunia usaha. Lebih
menarik perhatian Aceh pasca tsunami, sebahagian kecil masyarakat persisir yang
desanya tidak layak dijadikan pemukiman penduduk maka direlokasikan ketempat
yang baru, sehingga dari tempat yang baru masyarakat sulit meradaptasi karena
kondisi alam yang tidak potensial dalam mengembangkan ekonomi rumah tangga,
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa akibat fenomena bencana tsunami tersebut mayoritas para
suami bekerja beralih profesi dari nelayan dan petani menjadi buruh, sedangkan
para istri hanya menjadi ibu rumah tangga yang tidak produktif, karena
pengangguran yang dihadapinya. Hanya mengharapkan dari hasil kelautan dan
penangkapan ikan di sungai. Sayangnya juga terjadi pada kemiskinan juga terjadi
pada kaum lansia yang tidak memiliki keluarga yang tidak produkti, dimana lansia
tersebut walaupun akses transportasi yang jauh tetap mencari nafkah kesunyai
untuk mempertahankan hidup. Jauhnya akses ekonomi masyarakat, kegagalan
pemberdayaan masyarakat oleh Pemerintah dan LSM dan ketergantungan yang
berlebihan masyarakat kepada Pemerintah. Serta lapangan kerja yang sangat
kurang dan sumberdaya yang sangat minim.
v
KATA PENGANTAR
Puju syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapan menyelesaikan Skripsi /Tugas Akhir yang
baik dan lancar sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Program Sarjana
(S1) Jurusan Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
lepas dari berbagai kesulitan. Tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, maka kesulitan dapat diatasi. Oleh karena itu, penulisan menyampaikan
ucap terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan
3. Ibu Nurlian, S.Sos Selaku Mantan Ketua Jurusan Ilmu Sosiologi Fakultas
4. Bapak Muhammad Idris, M.Pd Ibu selaku Plt. Ketua Jurusan Ilmu
Sosialogi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar.
vi
5. Bapak Said Fadhillah, S. IP selaku Dosen Pembimbing I yang telah
diselesaikan.
7. Para Desen dan staf akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
dukungan moril dan materil, tampa kedua doa dan dukungan dari
kalian, saya tidak akan mampu bertahan sampai saat ini. Semoga Allah
yang selalu bersama disaat kuliah dan kepada teman-teman yang telah
Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang telah membantu
dari awal hingga terselesainya skripsi ini, Pepulasi menyadari adanya keterbatasan
vii
Dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
ZAHARA SETIAWAN
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESEHAN PEMBIMBING ii
LEMBAR PENGESEHAN PENGUJI iii
SURAT PERNYATAAN ORINSINALITAS SKRIPSI iv
ABSTRAK v
KATA PENGNTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xiii
MOTTO xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masaalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 5
ix
3.2 Sumber Data 33
3.3 Teknik Pengumpulan Data 34
3.4 Teknik Penentuan Informan 36
3.5 Instrumen Penelitian 37
3.6 Teknik Analisis Data 37
3.7 Pengujian Kredibilitas Data 38
3.8 Lokasi Penelitian 40
3.9 Jadwal Penelitian 40
x
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dapat diartikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk
sebagai kekurangan jaringan sosial dan struktur sosial yang mendukung untuk
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Oleh
karena itu pembebasan rakyat dari jeratan kemiskinan adalah tujuan yang
telah dibuat sejak tahun 1800-an. Antara yang terawal dan yang penting ialah
yang telah dibuat mabrur, 2012. Berdasarkan pada kajian yang dijalankannya
1
2
Maret 2008 sebesar 34,96 juta orang (15,42 persen). Dibandingkan dengan
penduduk miskin pada bulan Maret 2007 yang berjumlah 37,17 juta orang
(16.58 persen), berarti jumlah penduduk miskin tutun sebesar 2,21 juta orang.
berkurang 1,42 juta orang, sementara di daerah perkotaan berkurang 0,79 juta
tidak banyak berubah. Pada bulan Maret 2008, sebagian besar (63,47 persen)
miskin meningkat sebesar 13,96 juta karena krisis ekonomi, yaitu dari 34,01
juta pada tahun 1996 menjadi 47,97 juta pada tahun 1999. Persentase penduduk
miskin meningkat dari 17,47 persen menjadi 23,43 persen pada periode yang
sama.
38,70 juta pada tahun 2000 menjadi 35,10 juta pada tahun 2005. Secara relatif
3
juga terjadi penurunan persentase penduduk miskin dari 19,14 persen pada
tahun 2000 menjadi 15,97 persen pada tahun 2005. Namun pad atahun 2006,
terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin yang cukup drastis, yaitudari 35,10
juta orang (15,97 persen) yang di pada bulan Februari 2005 menjadi 39,30 juta
(17,75 persen) pada bulan Maret 2006. Peningkatan jumlah dan persentase
miskin di Indonesia pada bulan Maret 2007 sebesar 37,17 juta (16,58 persen),
turun 2,13 juta dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2006.
seharusnya masuk usia sekolah namun tidak mampu masuk sekolah karena
faktor kemiskinan.
nelayan dan petani. Pada tahun 2014 ini pemerintah Aceh Barat lagi
meningkatkan pembangunan publik, terutama pada jalan raya, dan sudah mulai
Barat ?
Aceh Barat.
5
a. Penulis
b. Lingkungan Akademisi
perpustakaan.
Barat, maka dapat diperoleh khususnya bagi peneliti yaitu dapat memperkaya
ilmu yang di miliki. Kemudian untuk pihak terkait dalam penelitian kondisi
Lambalek Kabupaten Aceh Barat, agar kelak menjadi masukan yang berarti
Bab I : Pendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
Pada bab ini berisi tentang metodologi Penelitian, sumber data, teknik
Bab V : Penutup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
fisik permukiman yang lebih baik, pada aspek ekonomi relokasi menimbulkan
dampak yang buruk terhadap kondisi ekonomi masyarakat dan tidak berhasil
relokasi.
pernah diteliti oleh Mabrur yang berjudul Kemiskinan pada masyarakat Agraris
(Studi Kasus Petani di Desa Kasiwiang Kecamatan Suli Kabupaten Luwu). Unit
kebutuhan
7
8
mempengaruhi pola kehidupan para petani sawah, hal ini dapat dilihat dari
penghasilan mereka dan pola hidup para petani. Dan yang paling menjadi
perhatian pemerintah setempat dalam memberikan solusi atau bantuan bagi para
petani untuk meningkatkan hasil panen mereka dan juga para petani dalam
adalah terletak pada fokus yang menjadi masalah penelitian dan lokasi penelitian
2.2 Kemiskinan
“Suatu kemeralatan dan ketidak mampuan masyarakat yang diukur dalam suatu
standar hidup tertentu yang mengacu kepada konsep miskin relatif yang
dasar yang berupa pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan serta
dalam segi hal finansial diakibatkan oleh faktor-faktor yang tidak mendukung
dapat terjadi karena kondisi alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan sosial,
serta kondisi kultural (budaya). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat
keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumber daya lain sehingga
peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan.
Menurut Ginandjar Karta Sasmita dalam Ridho (2001:h. 11) menurut pola waktu
1. Persistent poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temuran
terisolasi
secara keseluruhan.
antara lain terdiri dair kebutuhan sandang, pangan, kesehatan, perumahan dan
pendidikan.
seluruh anggota keluarga tidak bisa makan dua kali sehari atau lebih; tidak
memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah, bekerja, sekolah dan bepergian;
bagian lantai terluas dari tanah. Sedangkan indikator kemiskinan untuk keluarga
sejahtera I terdiri dari: seminggu sekali keluarga tidak selalu dapat makan
minimal satu stel pakaian baru; lantai rumah kurang dari 8 m2 untuk tiap
penghuni.
seorang dengan orang lain dalam suatu kelompok atau satu kelompok dengan
merataan sedang bila menerima antara 12-17%. Tingkat ketidak merataan rendah
Tahun 2000 tentang Propenas ditempuh melalui dua strategi utama. Pertama,
serabutan, istri dan anak turut bekerja, memanfaatkan sumber daya alam di
yang mengemukakan bahwa negara miskin itu miskin karena dia miskin (apoor
Produktivitas Rendah
Invertasi Rendah
pada hakikatnya Nurkse pendapat bahwa kemiskinan bukan saja disebabkan oleh
tentukan oleh tingkat tabungan, dan di lain pihak oleh perangsang untuk
Nurkse, terhadap dua jenis lingkaran setan kemiskinan yang mehalangi negara
untuk menabung juga rendah. Keadaan yang terakhir ini selanjutnya akan dapat
penanaman modal rendah karena luar pasar untuk berbagi jenis barang terbatas,
ada hal yang belakangan di sebut ini disebabkan oleh Produktivitas yang rendah.
yang terbatas pada masa lalu. Pembentukan modal yang terbatas ini di sebabkan
saja dibatasi oleh lingkaran perangkap kemiskinan yang dijelaskandi atas, tetapi
Berasal dari bahasa arab :syaraka” yang berati ikut serta, berpartisipasi, atau
Disebut „society” yang sebelumnya berasal dari kata latin “socius” berati
“kawan”.
perkataan masyarakat berasak dari kata musyarak (arab) yang artinya bersama-
(minimal dua orang) yang hidup bersama, saling berhubungan dan saling
kelompok individu yang di organisasikan dan mengikuti tata cara hidup tertentu.
prasarana untuk kegiatan tersebut, dan adanya saling keterkaitan untuk mencapai
tujuan bersama.
kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Sebaiknya pada
modern adalah contoh dari suatu kesatuan manusia yang memiliki berbagai jenis
prasarana, seperti misalnya suatu jaringan komunikasi berupa jaringan jalan raya,
kereta api, perhubungan udara, media elektronika, media cetak, sistem upacara
dan lain-lain. Sehingga warga suatu negara dengan wilayah yang yang kecil
tentu memiliki potensi untuk berinteraksi secara lebih intensif dari pada warga
adalah sekelompok manusia (minimal dua orang) yang hidup bersama, saling
cara hidup yang disepakati sehingga menghasilkan suatu kebudayaan dan untuk
pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan
berpartisipasi
maupun informal.
masyarakat setempat. Untuk itu, faktor “the local leaders” harus selau di
masyarakat yang terikat terhadap adat kebiasaan, sadar atau tidak sadar
mereka sadar bahwa mereka punya masalah yang perlu dipecahkan, dan
paling menekan. Dan masalah yang paling menekan inilah yang harus di
utamakan pemecahannya.
tersebut perlu ditetapkan menurut skala prioritas, yaitu rendah, dan tinggi.
didahulukan pelaksanaannya.
21
secara kontinyu.
11. Increasing people’s ability for self-help, salah satu tujuan pembedayaan
(empowerment).
pembangunan.
pada kemandirian.
suatu organisasi atau suatu sistem untuk melaksanakan dan fungsi-fungsi atau
sebagai seberapa tingkat partisipasi yang mungkin dilakukan atau diambil oleh
suatu komunitas.
dalam manfaat dan mengelola sumberdaya, baik dalam maupun sosial, dengan
teknologi yang ada untuk memenuhi kebutuhan pengembangan fisik dan sosial
Menurut Sumardi (2001 :h. 21) kondisi sosial ekonomi adalah suatu
kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status.
ekonomi yaitu, merupakan suatu kedudukan yang di atur secara sosial dan
Pemberian posisi disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang
ekonomi penduduk meliputi aspek sosial, aspek sosial budaya, dan aspek desa
yang berkaitan dengan kelembagaan dan aspek peluang kerja. Aspek Ekonomi
desa dan peluang kerja berkaitan erat dengan masalah kesejahteraan masyarakat
terjangkau bila pendapat rumah tangga mereka cukup untuk menutupi keperluan
Menurut Mulyono Sumardi dan Hans Dieter Evers (2002:h. 21) keadaan
sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang secara resional dan penetapan
seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai
pula dengan seperangkap hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si
pembawa status. Menurutnya pula ada ciri-ciri keadaan sosial ekonomi yaitu
sebagai berikut :
a. lebih berpendidikan
Menutut Mubyanto (2001 :h.42) aspek sosial ekonomi desa dan peluang
pangan dan keperluan ekonomi bagi masyarakat bari terjangkau bila pendapat
usaha-usashanya.
sosial ekonomi adalah posisi individu dan kelompok yang berkenaan dengan
Kondisi sosial ekonomi kaitannya dengan status sosial ekonomi itu sendiri
sebagai suatu keadaan atau situasi. Jadi kondisi sosial adalah suatu keadaan yang
manusia lain yang mempengaruhi kita.” Hal ini berati bahwa lingkungan sosial
(2005:h.133) melalui dua cara yaitu langsung dan tidak langsung. Secara
langsung yaitu seperti dalam pergaulan sehari-hari dari keluarga, teman dan
pekerjaan. Secara tidak langsung melalui media masa baik cetak,audio maupun
berpenaruh pada proses dan hasil pendidikan adalah teman bergaul, lingkungan
semangat dan perkembangan belajar generasi muda”. Dalam hal ini dimana
kondisi sosial ini berpengaruh secara negatif terhadap pendidikan, maka kondisi
ini menjadi pembatas pendidikan. Orang tua sebagai pendidikan secara kondrati
harus mampu
Mengantisipasi pengaruh yang ada karena tidak semua pengaruh kondisi sosial
indikator tersebut, hanya indikator umum dan kelamin yang tidak terpengaruh
oleh proses pendidikan, sehingga tinggal empat indikator yang perlu diukur
masyarakat
bagi masyarakat dari suatu program pendidikan adalah berupa perbaikan dalam
masyarakat. Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang baik maka orang tua
mereka tidak mendukung tercapainya pendidikan dengan baik. Orang tua juga
yang dimiliki, dimana keadaan ini bertaraf baik, cukup, dan kurang.
masyarakat meliputi aspek sosial, aspek sosial budaya, dan aspek ekonomi Desa
dan peluang kerja berkaitan erat dengan masalah kesejahteraan masyarakat Desa.
Kecukupan pangan dan keperluan ekonomi bagi masyarakat baru terjangkau bila
pendapat rumah tangga mereka cukup untuk menutupi keperluan rumah tangga
sosial ekonomi adalah posisi individu dan kelompok yang berkenaan dengan
ekonomi kaitanya dengan status sosial ekonomi itu sendiri dengan kebiasaan
ekonomi itu sendiri dengan kebiasaan hidup sehari-hari individu atau kelompok.
28
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedangkan mencari kerja, bekerja kurang dua hari selama
pencari para kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada.
lainya.
pembangunan ekonomi.
berikut :
29
siklus ekonomi sehingga tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran
kerja.
yang dikakukan manusia untuk hidup dan sumber daya yang tersedia untuk
keduanya.
pekerjaan pokok yang dilakukan manusia untuk hidup dan sumber daya yang
hidup).
umumnya berasa dari sektor agraris. Perubahan orientasi mata pencarian di sini
non-agraris.
masyarakat.
31
berbeda tapi saling berkaitan dan menciptakan konsesus dan keteraturan sosial
sosial atau institusi sosial dan tipe-perilaku/tindakan sosial tertentu dalam sebuah
masyarakat dan pola hubungnnya dengan elemen-elemen lainya. Selain itu, juga
mengkaji status, peran dan proses kerja seluruhnya masyarakat. Menurut Talcott
Menurut George Ritzer dan George (2007:h. 118) ada empat persyaratan
agama dan keluarga berperan mentranfer nilai kolektif yang dibutuhkan untuk
internalisasi.
32
BAB III
METODELOGI PENILAIAN
Juliansyah Noor (2009:h 33) kata kualitatif menyiratkan penekanan pada proses
dan makna yang tidak di kaji secara ketat atau belum di ukur dari sisi kualititas,
suatu fenomena sosial dan masalah manusia”. Pada pendekatan ini, penelitian
menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
32
33
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari dua jenis
data yaitu:
1. Data Primer
Menurut Hasan (2002, h. 82) data primer ialah “Data yang diperoleh atau
yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh
penelitian di lapangan.
Data informal telah ada dan sudah ditentukan informal oleh peneliti
2. Data Sekunder
Menurut Hasan (2002:h 82) data sekunder adalah “data yang diperoleh
internet dan lannya, yang berkaitan dengan kajian yang teliti oleh penulis.
dokumentasi.
1. Observasi
informasi yang diperoleh dari hasil observasi antara lain : ruang (tampak),
pelaku, kegiatan, objet, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan.
2. Wawancara
dapat juga diberikan daftar pernyataan dahulu untuk dijawab pada kesempatan
cara tanya jawab ssambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan
3.Dokumentasi
dokumen ini ditulis oleh oramng yang langsung mengalami suatu peristiwa,dan
meneliti pada kondisi objet yang alami, maka penelitian adalah sebagian
Selain dari pada itu, untuk mebantu dalam kelancaran dalam melaksanakan
wawancara. Oleh karena itu, sebelum turun kelapangan, peneliti akan mebentuk
uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapsat dirumusxkan hipotesis
Dalam penelitian ini, teknis analisis data yang digunakan adalah teknik
sebagimana adanya. Data yang telah didapatkan dari hasil penelitian di lapangan
38
lapangan.
diskusi dengan teman sejawat dan member check. Digunakannya uji ini
penelitian.
1. Perpanjangan pengamatan
yang telah dilakukan, di dasarkan data yang telah diperoleh masih kurang
tercapai.
2. Peningkatan ketekunan
yang terkait dengan temuan yang diteliti sehingga berguna untuk memeriksa
3. Triangulasi
39
hasilnya dicreck check antara jawaban yang satu dengan yang lain. Triangulasi
dalam penelitian ini. Dari hasil jawaban beberapa pihak tersebut kemudian
berdasarkan pengalaman psikologis obersitas dari orang yang satu dengan orang
yang lain.
mahasiswa. Melalui diskusi ini diharapkan akan ada saran atau masukan yang
2. Member Check
b. Mengkoreksi kekeliruan
pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini penelitian akan memberikan data
penulis bahwa lokasi ini pembangunannya masi kurang baik semenjak terkenak
Jadwal penelitian dimulai dari tanggal 25 Maret s/d 10 April 2014, dengan
Waktu
Maret April Mai Juni Juli
2014 2014 2014 2014 2014
Kegiatan
Tahap perpisahan :
1. Penjajahan ke lokasi
2. Usulan penelitan
3. Penyusulan pedoman
wawancara
Sedang
42
BAB IV
kuas Kecamatan terhadap luas Kabupaten 4,44% jumlah kemukiman dua mukim
dan 27 desa/gampong.
No Nama Gampong
1 Pante Mutia
2 Suak Bidok
3 Suak Ie Beusou
4 Suak Kemude
5 Arongan
6 Cot Kumbang
7 Keuh
8 Peuribu
9 Teupin Peuraho
10 Ujong Beuso
11 Kebu
42
43
12 Seunebok Lueng
13 Drien Rampak
14 Cot Buloh
15 Simpang Peut
16 Rimba Langeh
17 Seuneubok Tengoh
18 Gunong Pulo
19 Karang Hampa
20 Peulante
21 Ujong Simpang
22 Panton Makmur
23 Panton Bahagia
24 Cot Jurumudi
25 Alue Sundak
26 Alue Bagok
27 Alue Batee
Sumber : Bps Aceh Barat.
Tabel 4.2 jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin pada Kecamatan Arongan
Lambalek.
No Nama Gampong Laki-laki Perempuan
1 Panteu Mutia - -
2 Suak Bidok - -
3 Suak Ie Beusou - -
4 Suak Kemude 127 130
5 Arongan 98 100
6 Cot Kumbang - -
7 Keuh 641 656
8 Peuribu 1116 1141
9 Teupin Peuraho 731 748
10 Ujong Beusa 205 209
11 Kubu 407 416
44
perempuan berjumlah 11.099. ada beberapa gampong yang tidak ditempati oleh
penduduk setempat yaitu gampong Pante Mutia, Suak Bidok, Suak Ie Beusou
persen bekerja pada sektor perdagangan. Penduduk yang bekerja di sektor jasa
merupakan sistem sosial budaya kebersamaan yang bernuansa islami. Hak ini
Budaya leluhur seperti, dalail khairat, meudike, adat peusijuk pada warga dan
ikut perpatisipasi dalam kegiatan perkawinan (Tung linto dan dara baro)
salah satu daerah yang terkenak dampak kemiskinan yaitu, daerah Meulaboh. Ini
adalah salah satu daerah musibah pada tahun 2004 silam yaitu bencana tsunami.
Masih banyak nya penderitaan yang diterima oleh para korban tsunami hingga
saat ini.
“kemiskinan saat ini semakin terasa pada kami, apalagi pada saat kami
Dulu, kami menempuh jarak yang jauh untuk mencari nafkah”. (Hasil
bahwa,
menganggur, dan ada juga yang bekerja sebentar, 2 hari kemudian menganggur
lagi, kerja nya yang tidak menentu”. (Hasil wawancara dengan informan 4
bahwa,
Relokasi
49
serta
Mei 2014).
bahwa,
Mei 2014)
mengatakan bahwa,
perekonomian.
bahwa,
susah kita lewati, apalagi bila musim hujan, hampir tidak bisa
2014).
52
bahwa,
Kecamatan Arongan Lambalek disebabkan oleh banyak faktor, yaitu dari segi
faktor sumber daya manusia, faktor kurang nya lapangan pekerjaan, lahan
pertanian atau pekebunan, pemberdayaan dari pemerintah yang kurang. Hal ini
terjadi ketika di lapangan, salah satu hambatan yang terjadi pada Kecamatan
BAB V
5.1 Kesimpulan
banyak kurang, pemberdayaan dari aparatur kita juga sangat minim dan
5.2 Saran
berikut:
daerah, pemerintah harus lebih efektif dan efesien lagi dalam hal
peternakan.
56
DAFTAR PUSTAKA
Bandung
Zaini, 2011. Evaluasi Pelaksanaan Program Relokasi Pemukiman Kumuh,
Perundang-Undangan
Masyarakat :
Pegawai Arongan :
1. Sejauh ini apa saja upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
daerah arongan ?
2. Apa saja program dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah sudah
di daerah arongan ?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
MEULABOH –BANDA ACEH
Telp : (0655) 7001959
Laman : www.utu.ac.id. Email : fisip_utu@yahoo.com Kode pos 23615
Nomor : /UN59.5/LT/IX/2014
Lampiran :
Hal : Permohonan penelitian Lapangan
Kepada Yth,
Keuchik Gampong Arongan Lambalek
Kec. Arongan Lambalek
Kab. Aceh Barat
Dengan hormat.
Mengetahui
Pembantu Dekan I
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
menerangkan bahwa :
Jurusan : Sosiologi
JAUHARISYAM