Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAUAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


PENANGANAN LIMBAH
BERBAHAYA
No. Dokumen : /SOP/PKM.S/I/2017
No.Revisi : 00
SOP Tgl.Terbit : 17 Januari 2017
Halaman : 1/2
PUSKESMAS H. AHMAT A, S.Kep.,MM
SUKARAJA NIP. 196612311988031306

1. Pengertian Pemantauan pelaksanaan kebijakan prosedur penanganan Limbah bahan beracun


dan berbahaya adalah suatu kegiatan memonitor pelaksanaan prosedur
penanganan limbah berbahaya apakah dilakukan dengan benar sehingga tidak
menimbulkan bahaya bagi petugas, pasien dan lingkungan sekitar masyarakat.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah–langkah pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur
penanganan limbah berbahaya.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor ./SK/PKM.S/1/2017tentang pengendalian dan
pembuangan limbah berbahaya
4. Referensi PP RI No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan beracun

5. Prosedur 1. Penaggung jawab Pelaksana memantau apakah petugas masing-masing unit


pelayanan klinis membedakan semua limbah di ruang pelayanan pasien
berdasarkan jenis limbah berupa limbah Medis infeksius, limbah benda tajam
jarum suntik, limbah non medis/non infeksius, limbah cair infeksius, berbahaya
dan beracun.
2. Penaggungjawab pelaksana memantau apakah a petugas masing-masing unit
pelayanan klinis menempatkan Limbah non medis/non infeksius sebagai limbah
domestik pada tempat sampah non medis dan dilapisi kantong plastik hitam
3. Penaggungjawab pelaksana memantau apakah petugas masing-masing unit
pelayanan klinis menempatkan Limbah padat medis infeksius berupa bekas
selang infus, botol cairan infus, kapas swab, tisue bekas spesimen darah, kapas
bekas spesimen darah, Perban bekas, pada tempat sampah medis infeksius
yang dilapisi kantong plastik kuning.
4. Penaggungjawab Pelaksana memantau apakah petugas masing-masing unit
pelayanan klinis menangani limbah benda tajam seperti bekas jarum spuit,
abocat, mess, ampulan obat, botol obat, blood lancet pada wadah khusus
terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat (safety box) seperti
karton yang aman.
5. Penaggungjawab Pelaksana memantau apakah petugas kebersihan
mengumpulkan sampah non medis setiap hari atau 2/3 bagian terisi sampah
dan membawa sampah ke tempat penampungan sampah puskesmas.
6. Penaggungjawab Pelaksana memantau apakah petugas sanitarian memastikan
bahwa masa simpan limbah berbahaya di tempat penampungan sementara
adalah maksimal 30 hari.
7. Penaggungjawab Pelaksana memantau apakah petugas sanitarian mengirim
limbah padat medis infeksius dan limbah benda tajam ke puskesmas Masbagik
baru sebulan sekali sesuai jadwal pengiriman untuk dilakukan pembakaran
dengan menggunakan insenerator.

1/1
8. Penaggungjawab pelaksana memantau apakah petugas sanitarian mengirim
limbah medis infeksius dan limbah benda tajam ke puskesmas dengan
menggunakan ambulance.
9. Penaggungjawab pelaksana memantau apakah petugas sanitarian yang
menanganai limbah B3 harus menggunakan APD.
10. Penaggungjawab Pelaksana memantau apakah petugas sanitarian membawa
surat pengantar pengiriman limbah padat medis dan limbah benda tajam ke
puskesmas Masbagik baru.
11. Penaggungjawab pelaksana memantau apakah petugas sanitarian membawa
dan mengisi buku ekspedisi dan laporan pemusnahan limbah medis ke
puskesmas Masbagik baru.
12. Penaggungjawab Pelaksana mendokumentasikan hasil pemantauan
pelaksanaan pengelolaan limbah berbahaya.
13. Penaggungjawab Pelaksana melaporkan hasil pemantauan pelaksanaan
pengelolaan limbah berbahaya kepada penanggungjawab layanan klinis dan
kepala puskesmas.
14. Kepala puskesmas menghimbau kepada penanggungjawab pelaksana untuk
melakukan tindaklanjut dengan petugas terkait berdasarkan hasil pemantauan
pengelolaan limbah berbahaya dan beracun.
6. Unit Terkait Semua unit terkait yang menghasilkan limbah berbahaya.

1/2

Anda mungkin juga menyukai