Anda di halaman 1dari 41

KESEIMBANGAN BEN

DA
TEGAR & TITIK BERA
T
MODUL PEMBELAJARAN FISIKA KONSTRUKTIVI
STIK

KONSEP PENTING!
 Keseimbangan Statis  Pusat Massa
 Keseimbangan Dinamis  Titik Berat
 Keseimbangan Stabil
 Keseimbangan Labil
 Keseimbangan Netral
PETA KONSEP
Keseimbangan
Benda Tegar

S t a t i s D i n a m i s
berlaku

disebut Hukum I Newton disebut

Ketika resultan gaya nol, maka benda akan tetap

Diam Bergerak dengan


kecepatan konstan
Syaratnya

Resultan Gaya nol

Resultan Torsi Nol


Titik berat

disebut juga

Keseimbangan Stabil Pusat Massa

Keseimbangan Labil keseimbangan berdasarkan letak titik beratnya

Keseimbangan Netral

55
KESEIMBANGAN BENDA T
EGAR
& TITIK BERAT

Kompetensi Dasar

Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan mo- mentum sudut
pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam ke- hidupan sehari-hari misalnya
dalam olahraga.

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Merumuskan persamaan titik berat pada benda tegar


2. Mengidentifikasi titik berat berbagai benda tegar beraturan
3. Melakukan percobaan sederhana untuk menentukan titik berat benda
tegar tidak beraturan

Tujuan Pembelajaran

1. Melalui proses konstruktivisme (skemata, asimilasi, akomodasi, equi- librium)


dan eksperimen sederhana, siswa mampu memahami konsep keseimbangan
benda tegar dan titik berat benda secara mandiri dengan rasa ingin tahu yang
tinggi.

2. Melalui kegiatan menggambar diagram bebas benda ( free body dia- gram) siswa
mampu lebih mudah memahami konsep keseimbangan benda tegar dan titik
berat benda dengan tekun.

“Hukum I Newton memberi informasi bahwa Keseimbangan benda terdiri dari 2, yaitu
Keseimbangan Statis (benda diam tetap diam) dan Keseimbangan Dinamis (benda yang
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan).
Keseimbangan yang dimaksudkan pada sub-Bab ini adalah Keseimbangan Statis, dimana
Diam dan Tidak Bergerak”

56 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
A. Keseimbangan Benda Tegar

Had You Know?

Taukah kamu apa itu sampan?


Sampan adalah salah satu transportasi air yang digunakan nelayan di sungai untuk mencari ikan atau sekedar
untuk menyeberangi sungai. Sampan biasanya memiliki panjang berkisar
3-4 m seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 2.1 Pengemudi sampan tradisional

Pertanyaaannya, pernahkah kamu memperhatikan posisi para penumpang sampan? Tidakkan


mereka selalu berpencar (tidak berkumpul hanya pada satu sisi)? Mengapa
demikian ? And now, we’ll found the answer of the question in this section, be fighting !

?? Let we
think..
^^
Pada sub-bab sebelumnya kamu telah mengetahui bahwa gaya adalah
, sedangkan tosi adalah
. Perhatikanlah gambar berikut.

Poros O

(a) (b) (c)


Gambar 2.2 (a) Bola yang digantungkan dengan tali (b) Benda diam dia atas lantai (c)
Batang dengan poros O diikat pada dinding
Pada Gambar 2.2 (a), (b), dan (c) benda berada pada kondisi diam. Dalam kai- tannya dengan
defenisi gaya, maka hal ini berarti resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut bernilai .
Σ =
Untuk benda yang bergerak 2 dimensi (sumbu-x dan sumbu-y), maka persamaan di atas dapat
diuraikan menjadi :
Σ = dan Σ =
Selanjutnya perhatikan Gambar 2.2 (c). Apabila tali penyangga batang putus, apakah yang
akan terjadi pada tongkat ?
. Dalam kaitannya dengan defenisi
torsi, maka apabila benda tidak berotasi artinya resultan torsi pada benda tersebut
sama dengan .
Σ =
Kesimpulannya, jika suatu benda diam (tidak bergerak dan tidak berge- rak ),
maka benda tersebut dapat didefenisikan memiliki 2 syarat , yaitu :
1. Σ = mencakup Σ = dan Σ =

2. Σ =

“ Hidup adalah untuk Belajar, Kehidupan


adalah sekolahnya, pengalaman adalah
pelajarannya”

_Ariana Dahlia WS_

58 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
Sebuah papan tulis digantungkan di dinding melalui dua buah
tali yang identik dan diam seperti tampak pa- da gambar di
samping. Berapakah nilai tegangan dari masing-masing tali ?
(nyatakan jawaban dalam W)

Physics Lesson
Jawab :
 Gaya-gaya yang bekerja pada papan tulis hanya terletak pada
T1 T2 sumbu-y, sehingga :
ΣFy =0
W-T -T =0
Karena1kedua
2 tali identik, maka T = T = T , sehingga :
1 2
W - 2T =0

2T = W
W T = W

Tali

Sebuah batang bermassa M dan panjang L terhubung dengan θ


dinding melalui engsel yang dapat berotasi pada arah vertikal.
Seutas tali menahan menahan tali pada sudut θ seperti tampak pada
gambar di samping. Tentukanlah be- sar gaya teganga tali pada sistem
tersebut ! (Nyatakan jawa- ban dalam M, θ dan g)

engsel
Jawab :
 Gaya-gaya yang bekerja pada batang terse- but
T
adalah Gaya berat (W), gaya tegangan tali (T) dan
C gaya kontak engsel pada dinding (H dan V)
θ
 Jika pusat rotasi yang diumpamakan adalah pada
titik A, maka torsi akibat gaya H dan V akan
bernilai nol, sehingga :
l sin θ B

W Σ =0
l T (l sin θ) - W ( l cos θ ) =0
1/2l cos θ
V T = W [cos θ / sin θ]
T = Mg cotg θ

59 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
Sebuah lukisan digantungkan pada dinding
melalui tali yang identik dan diam seperti tampak θ θ
pada gambar di samping. Berapakah nilai tegan-
gan dari masing-masing tali ? (nyatakan jawaban
dalam W)

Jawab :
 Gaya-gaya yang bekerja pada lukisan adalah T 1, T2, yang
T1 sin θ T1 T2 T2 sin θ membentuk sudut θ, dan W.
 Gunakan syarat keseimbangan translasi, dimana :
ΣFx =0
T1 cos θ - T2 cos θ = 0
T1 cos θ T2 cos θ T =T =T
1 2
ΣFy =0
W - T1 sin θ - T2 sin θ =0
W = T1 sin θ + T2 sin θ
W = 2T sin θ
T = W
W 2 sin θ

Sebuah papan bermassa M dan panjang L diletakan di atas 2 penumpu seperti tampak pada
gambar di bawah ini. Jika penumpu 2 berjarak 3/4 L dari penumpu 1, maka berapakah jarak
maksimum sebuah benda bermassa 2M dapat diletakan dari penumpu 2 agar papan tetap diam ?
Papan

Penumpu 1 Penumpu 2
Jawab
: N1 N2
1/2 l 1/4 l x
A B C

WB
Wp

60 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
 Gaya-gaya yang bekerja pada batang adalah N 1, N2, yang tegak lurus masing-masing dengan
penumpu 1 dan 2, gaya berat papan W p, dan gaya berat benda WB .
 Gunakan syarat keseimbangan rotasi. Misalnya beban 2M diletakan sejauh x seperti pada gambar,
maka pada kondisi ini papan tidak berguling, namun tepat akan ter- angkat sehingga gaya normal
yang diberikan oleh N 1 akan bernilai nol (N1 = 0). Jika pusat rotasi yang diumpamakan adalah pada
titik C (penumpu 2)), maka torsi akibat gaya N2 akan bernilai nol (N2 = 0), sehingga :
Σ =0
W ( l ) - W (x) =0
P B
Mgl = (2M) g x

x = l
Dinding Licin

Sebuah batang bermassa M dan panjang L disandarkan


pada dinding licin dan bertumpu pa- da lantai kasar dengan
koefisien gesekan statis, µ s seperti tampak pada gambar di di
bawah ini. Ten- tukanlah nilai µs dari lantai tersebut !
(Nyatakan jawaban dalam θ)

Jawab : θ
Lantai kasar
 Gaya-gaya yang bekerja pada batang adalah N A, NB, yang tegak
B lurus masing-masing dengan lantai dan dinding, W, dan fg.
NB
 Gunakan syarat keseimbangan translasi, dimana :
ΣFx =0 ΣFy =0
l sin θ NB - fg =0 NA - W =0
NA NB = fg NA =W
W  Selanjutnya gunakan syarat keseimbangan rotasi. Ji- ka pusat
θ rotasi yang diumpamakan adalah pada titik A (karena yang
fg A ingin dicari adalah µ s), maka torsi aki- bat gaya NA akan bernilai
l cos θ nol, sehingga :
Σ =0

NA (l cos θ) - W ( l cos θ ) - fg (l sin θ ) =0


karena NA = W, maka :

W (l cos θ) - W ( l cos θ ) - fg (l sin θ ) =0

fg (l (l cosθ θ)
W sin θ )(l cos θ)
) - fg=(l sinW =0
fg = W cotg θ
NA µ s = W cotg θ
W µs = W cotg θ
µs = cotg θ

61 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
ayo, Latihan !!

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan menguraikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem/
digram gaya benda (free body diagram) !
1) Sebuah balok diletakan dan diam di atas Jawab :
sebuah bidang miring kasar dengan koefisien
gesekan statis µs seperti di- tunjukan pada
gambar di bawah ini. Tentukanlah nilai µs
minimum agar balok tidak meluncur dari
bidang miring (nyatakan jawaban dalam θ)

2) Sebuah balok digantungkan pada tali dan diam Jawab :


seperti ditunjukan pada gam- bar di bawah ini.
Tentukanlah nilai tegangan tali pada sistem jika
tali-tali tersebut identik (nyatakan jawaban
dalam M, g dan θ)

θ θ

M
3) Sebuah bola pejal digantungkan pada tali dan Jawab :
diam seperti ditunjukan pada gambar di bawah
ini. Tentukanlah nilai tegangan tali pada sistem
jika tali-tali tersebut identik (nyatakan
jawaban dalam M, g dan θ) 30o

4) Sebuah batang Jawab :


bermassa M
dan pan- jang
L terhubung
dengan
dinding me-
lalui engsel
yang dapat
berotasi pada
arah vertikal.
Seutas tali
menahan
menahan tali
pada sudut θ
seperti tam-
pak pada
gambar di
samping.
Ten- tukanlah
besar gaya
teganga tali
pada sistem
tersebut !
(Nyatakan
jawaban dalam
M, θ dan g)

T
θ
a
l
i

63 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
engsel
5) Sebuah tangga Di
bermassa M dan ndi
panjang L ng
disandarkan pada Li
dinding licin dan cin
bertumpu pada lantai Tan
kasar dengan koefisien gga
gesekan statis, µs
seperti tampak pada
gambar di di bawah
ini. Dimas yang
bermassa 5M ingin
meni- ti dan θ
mengetahui ketegaran
tangga tersebut. L
Berapa jauhkah dari a
anak tangga Dimas nt
dapat meniti tangga ai
dengah aman (tangga k
tidak ter- gelincir) ? as
(Nyatakan jawaban ar
dalam M, g, µ s dan θ,
)

Jawab :

64 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
6) Sebuah papan bermassa M dan panjang L diletakan di atas 2 penumpu seperti tampak pada gambar di
bawah ini. Jika penumpu 2 berjarak 1/2 L dari penumpu 1, dan balok
2M berada di antara kedua penumpu, maka sejauh mana Talia yang bermassa 4M dapat
berjalan ke arah kanan penumpu 2 agar papan tidak terguling (terangkat) ?

Balok
Papan 2M

Penumpu 1 Penumpu 2

Jawab :
7) Dua buah balok yang masing-masing bermassa M digantungkan pada tali dan diam sep- erti ditunjukan
pada gambar di bawah ini. Tentukanlah nilai tegangan tali pada sistem jika tali-tali tersebut identik
(nyatakan jawaban dalam M, g dan θ)

θ θ

α α
M M
Jawab :
WHAT SHOULD BE ?
1) Tiga buah balok saling terhubung dengan tali dan membentuk sistem seperti di- tunjukan pada gambar
di bawah ini. Balok A bermassa 4m, sedangkan balok B ber- massa 6m. Jika bidang miring licin,
maka tentukanlah massa balok C agar sistem seim- bang ! (Nyatakan jawaban dalam m, g, dan θ)

4m

C
θ

Jawab :

T1 NB
T1 T2 cos θ
T2
θ

θ WB sin θ T2 sin θ T2

WB cos θ
WB
WA θ

WC

Kasus di atas dibagi menjadi tiga sistem, yaitu :


 Tinjau benda A  Tinjau benda B
ΣFy =0 ΣFx =0
T1 - WA =0 T1 - T2 sin θ - WB sin θ =0
WA - WB sin θ = T2 cos θ
T2 = WA - WB sin θ
T1 =
sin

WA

ΣFy =0
NB + T1 sin θ - WB cos θ = 0

67 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
NB = WB cos θ - T1

cos

68 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
θ Tinjau benda C
ΣFy =0
T2 - WC =0
WC = T2
WC = W A - W B sin θ
sin
WC = (4m) g - (6m) g sin θ
cos
WC = 4mg - 6mg sin θ

sin
What Should Be ?
2) Balok B diletakan di atas sebuah bidang kasar dengan koefisien gesek statis, µ s dan dihubungkan
dengan balok A dengan tali seperti ditunjukan pada gambar di bawah ini. Berapakah berat
maksimum balok A agar sistem seimbang (tidak bergerak) ? (Nyatakan jawaban dalam WB dan µs)

Tali
45o

B
Kasar

A
Jawab :

NB T3 o
45
T2 T2

fg T1
T1
WB

WA

Kasus di atas dibagi menjadi tiga sistem, yaitu :


 Tinjau benda B  Tinjau sistem tali  Tinjau benda A

T1 = T3
T1 = fg

69 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
ΣFy =0 ΣFx =0 ΣFy =0
NB - WB =0 T3 - T2 =0 T1 - WA =0
NB = WB T3 = T2 WA = T1
WA WA = fg
ΣFx =0 WA
T3 = fg = NB µs
T2 - fg =0 ΣFy =0
= WB µ s
T2 = fg T3 - T1 =0

Jadi dari kasus di atas agar sistem seimbang maka WA = WB µs

69 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
What Should Be ?

70 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
F
3) Sebuah bola pejal yang beratnya w terletak pada
pemukaan kasar dengan koefisien gesekan statis
µs=1/3, seperti ditunjukan pada gambar di samping.
Bila gaya F = 2w diberikan pada bola tersebut pada d
jarak d, maka berapakah jarak d agar bola pejal
tetap seimbang ? (Nyatakan jawaban dalam R) R

Jawab
:
 Gunakan syarat keseimbangan rotasi.
F
N
maka :
Σ =0
d O F (d) - fg (R) =0
2 W (d) - N µ (R) = 0
s
R
2 W (d) = N µs (R)
2 W (d) = W ( ) (R)
fg d = R

W
What Should Be ?
B. Titik Berat

Had You Know?

Pernahkah kamu menonton pertunjukan sirkus? Coba perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 2.3 Atraksi pemain sirkus (menumpu pada sepeda)

Taukah kamu mengapa mereka dapat bertahan (seimbang) di atas sepeda tersebut tanpa
terjatuh ? Apakah itu pengaruh ilmu ‘magic’ ? And now, we’ll found what the meaning of
the ‘Momen Inersia’ in this section, be fighting !

Simple Experiment 1

Tujuan
Membuktikan keberadaan titik berat benda.

Alat dan bahan


1. Penggaris
2. Pensil
3. Tipe-x

Langkah Kerja
1. Tumpukanlah penggaris dengan menggunakan ujung jari telunjukmu dalam
keadaan horizontal, dapatkah kamu membuat penggaris seimbang ?
2. Lakukan langkah 1 dan 2 untuk pensil dan tipe-x
3. Jika kamu dapat membuat benda-benda tersebut diam pada ujung jarimu, maka,
catatlah hasil percobaanmu pada tabel berikut.

72 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
Tabel 2.1 Simple Experiment 1
No Benda Tidak Seimbang Seimbang (diam) pada titik

X (cm) Y (cm)

1 Penggaris

2 Pensil

3 Tipe-x

Dapatkah kamu membuat penggaris diam/seimbang pada ujung jari telunjukmu?


Mengapa demikian ?

Kemudian, bagaimanakah dengan pensil dan tipe-x ?


Mengapa demikian ?

Dari hasil percobaan sederhana kali ini, apakah yang dapat kamu simpulkan?

?? Let we
think..
^^

Setiap benda yang bermassa memiliki berat, dimana W = . Benda tegar terdiri dari
banyak pastikel, dan masing-masing partikel memiliki berat, seperti di- tunjukan gambar berikut.

(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Vektor gaya setiap partikel pada benda tegar
(b) Resultan vektor gaya partikel
Resultan gaya berat (W) semua partikel (W1, W2, W3, … dst) bekerja melalui titik tunggal, yang disebut
dengan ‘titik berat’ (pusat grafitasi).

W = W1 + W2 + W3 + …. + Wn
Titik berat dapat ditentukan dengan percobaan berikut ini.
Simple Experiment 2

Tujuan
Menentukan letak titik berat suatu benda.
Alat dan bahan
1. Benang (50 dan 10 cm) 4. Karton tebal (kardus minuman)
2. Penghapus 5. Gunting
3. Pensil 6. Paku payung

Langkah Kerja
1. Guntinglah karton berbentuk persegi panjang dan bangun datar tidak beraturan
2. Gantungkanlah penghapus pada ujung salah satu benang 50 cm (pemberat), dan
buatlah simpul pada ujung benang lainnya seperti pada Gambar 2.5 (a)
3. Buatlah lubang pada tepi karton yang berbentuk persegi panjang kemudian gan- tunglah karton
dan pemberat dengan seutas benang 10 cm seperti Gambar 2.5 (b)
4. Tandailah 2 titik pada kertas sepanjang tali pemberat yang melaluinya seperti
Gambar 2.5 (c)
5. Hubungkanlah titik-titik tersebut membentuk garis lurus seperti Gambar 2.5 (d)
6. Lakukan langkah 3-5 untuk lubang yang kedua dan ketiga
7. Lakukan langkah 2-6 untuk karton yang berbentuk bangun datar tidak beraturan

Seutas tali
Simpul
Karton
Titik 1
Garis 1
Titik 2

Penghapus

(a) (b) (c) (d)


Gambar 2.5 (a) Pemberat, (b) Langkah 3, (c) Langkah 4, (d) Langkah 5

Dari percobaan di atas, kamu akan mendapatkan perpotongan antara garis 1, 2, dan 3. Cobalah untuk
menumpuhkan karton berbentuk persegi panjang pada kepala sebuah
paku payung tepat pada titik potong ketiga garis yang kamu dapatkan, apakah karton
diam? Mengapa demikian?

Kemudian, bagaimanakah dengan karton yang berbentuk bangun datar tak beraturan ? Apakah karton
diam? Mengapa demikian ?

Dari hasil percobaan sederhana kali ini, apakah yang dapat kamu simpulkan?
Cobalah menumpuhkan suatu benda pada titik beratnya, bagaimanakah keadaan benda tersebut ?
. Dalam hubungannya dengan ‘Torsi”, pada titik berat benda (x p , yp), resultan torsi sama dengan
nol. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut
Titik berat pada sumbu-x
Σ =0
Wp xp - (W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 + … + Wn xn ) = 0
Wp xp = (W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 + … + Wn xn )
xp = (W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 + … + Wn xn )
Wp
xp = (W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 + … + Wn xn ) = ΣWn xn

W1 + W2 + W3 + … + Wn ΣWn
Karena W = g, maka persamaan di atas dapat diubah menjadi :

xp =( x +
1 1 2 x2 + x +…+
3 3 n xn ) = Σ n xn

1+ 2+ 3+…+ n Σ n
Dengan cara yang sama, maka titik berat pada sumbu-y, adalah :

yp =( ) =

Untuk benda yang berbentuk bangun ruang / memiliki ruang dan memiliki kerapatan volume yang sama
(ρ = sama) , maka massa (m) pada persamaan di atas dapat di ganti dengan m = ρ , sehingga
persamaan titik berat di atas menjadi :

xp = (ρ 1 x1 +ρ 2 x2 + ρ 3 x3 + … + ρ n xn )

ρ 1+ρ 2+ρ 3+…+ρ n


xp =ρ( 1 1 x + x +
2 2 3 3 x +…+ x ) = Σ
n n n xn

ρ( 1+ 2+ 3+…+ n) Σ n
yp = ( ) =

Untuk benda yang berbentuk bangun datar / memiliki luasan dan memiliki kerapatan luasan yang sama
(σ = sama) , maka massa (m) dapat di ganti dengan m = σ , sehingga persamaan titik berat menjadi
:

xp = (σ 1 x1 +σ 2 x2 + σ 3 x3 + … + σ n xn )

σ 1+σ 2+σ 3+…+σ n


xp =σ( 1 1 x + x +
2 2 x +…+
3 3 x ) = Σ
n n n xn

σ( 1+ 2+ 3+…+ n) Σ n

yp = ( ) =
Untuk benda yang berbentuk garis / satu dimensi dan memiliki kerapatan garis yang sa- ma ( λ = sama)
, maka massa (m) dapat di ganti dengan m = λ , sehingga persamaan titik berat menjadi :

xp = (λ 1 x1 +λ 2 x2 + λ 3 x3 + … + λ n xn )

σ 1+σ 2+σ 3+…+σ n


xp =λ( 1 1 x + 2 x2 + 3 x3 + … + x ) = Σ
n n n xn
λ ( 1+ 2+ 3+ … + n) Σ n

yp = ( ) =

“ Barang siapa mengenal dirinya,


maka dia telah mengenal Allah”

_Imam Al-Ghazali_
Tentukan titik berat dari sistem berikut ini.

1 4 7 8
Jawab
:

l1
6

4
l2 l4
2
l3
1 4 7 8
Sistem terdiri dari 4 garis lurus, titik berat garis Titik berat sistem adalah :
sama dengan 1/2l, sehingga :

l1 = 6 xp = x1 l1 + x2 l2 + x3 l3 + x4 l4
x1 = 1/2 (6) = 3, l1 + l2 + l3 + l4
= 3 + 1 = 4 (posisi x1 dari pusat kordinat) = 4(6) + 4(4) + 6(4) + 8(2)
y1 = 6 6+4+4+2
= 24 + 16 + 24 + 16
l2 = 4 16
x2 = 4 = 80
y2 = 1/2 (4) = 2, 16
= 2 + 2 = 4 (posisi y2 dari pusat kordinat) =5
l3 = 4
x3 = 1/2 (4) = 2, yp = y1 l1 + y2 l2 + y3 l3 + y4 l4
= 2 + 4 = 6 (posisi x3 dari pusat kordinat) l1 + l2 + l3 + l4
y3 = 2 = 6(6) + 4(4) + 2(4) + 3(2)
6+4+4+2
l4 = 2 = 36 + 16 + 8 + 6
x4 = 8 16
y4 = 1/2 (2) = 1, = 66
= 1 + 2 = 3 (posisi y2 dari pusat kordinat) 16
= 4,125
Tentukan titik berat dari sistem berikut ini.

6 cm
18 cm

Jawab :
p1
I
l1
a3
III
II t3
l2

p2
Sistem terdiri dari 3 bangun datar, titik berat masing- Titik berat sistem adalah :
masing bidang adalah :
2
A1 = p1 x l1 = 18x6 = 108 cm xp = x1 A1 + x2 A2 + x3 A3
x1 = 1/2(p1) = 1/2 (18) = 9 cm A1 + A2 + A3
y1 = 1/2(l1) = 1/2 (6) = 3 cm = 9(108) + 3(72) + 8(18)
= 3 + 12 = 15 (posisi y1 dari pusat kordinat) 108+72+18
2
= 972 + 216 + 144
A2 = p2 x l2 = 6x12 = 72 cm 198
x2 = 1/2(p2) = 1/2 (6) = 3 cm = 1332
y2 = 1/2(l2) = 1/2 (12) = 6 cm 198
144 8
=6
A3 = 1/2 (a3.t3) =1/2 (6x6) =18 cm
2 198 = 6 11
x3 = 1/3(a3) = 1/3 (6) = 2 cm,
= 2 + 6 = 8 (posisi x3 dari pusat kordinat) yp = y1 A1 + y2 A2 + y3 A3
y3 = 2/3(t3) = 2/3 (6) = 4 cm, A1 + A2 + A3
= 4 + 6 = 10 (posisi y3 dari pusat kordinat) = 15(108) + 6(72) + 10(18)
108+72+18
= 1620 + 432 + 180
198
= 2232
198
54 3
= 11
198 = 11 11
Tentukan titik berat dari sistem berikut ini ! (Nyatakan jawaban dalam R)

t R
O

Jawab :

Garis pembagi

R 3/8 R

t R
O

Sistem terdiri dari 3 bangun ruang, ti- tik Titik berat sistem adalah :
berat masing-masing bidang adalah :
2 2 3
V1 = πr t = πR (2R) = 2πR xp = x1 V1 + x2 V2 + x3 V3
x1 = 1/2(t) = 1/2 (2R) = R V1 + V2 + V3
y1 = 1/2(t) = 1/2 (2R) = R = R(2πR3 ) - R(4/3πR3 ) + R(2/3πR3 )
2πR3 - 4/3πR3 + 2/3πR3
3
V2 = 4/3πr = 4/3πR
3
= R (2πR 3- 4/3πR +3 2/3πR ) 3
x2 = 1/2(d) = 1/2 (2R) = R 2πR3 - 4/3πR3 + 2/3πR3
y2 = 1/2(d) = 1/2 (2R) = R =R
karena bola berongga, maka dalam
persamaan xp dan yp nilai V2 , x2 , y2 Jika benda dapat dibagi menjadi 2 bagian
akan bernilai negatif. yang sama besar, maka titik berat pasti be-
rada pada garis tersebut.
3 3
V3 = 1/2(4/3πr ) = 2/3πR
x2 = 1/2(d) = 1/2 (2R) = R yp = y1 V1 + y2 V2 + y3 V3
y3 = 3/8(r) = 3/8 (R) = 3/8 R V1 + V2 + V3
= 3/8R + 2R = 19/8 R = R(2πR3) - R(4/3πR3) + 19/8R(2/3πR3)
(posisi y3 dari pusat kordinat) 2πR3 - 4/3πR3 + 2/3πR3
= 35/8R (2πR3 - 4/3πR3 + 2/3πR3)
3 3 3
2πR - 4/3πR + 2/3πR
3
=48 R
ayo, Latihan !!

Tentukanlah titik berat (sumbu– x dan sumbu-y) dari masing-masing sistem berikut !

1)
Jawab :
6

8 16

2)
Jawab :
R

R 3R
3)
10 cm Jawab :
2 cm

1 cm
3 cm
6R
4)
Jawab :
2R

2R
5)
Jawab :

10 cm
20 cm

10 cm

10 cm

10 cm

6) Tentukanlah titik berat (sumbu x, y, dan Jawab :


z) dari sebuah bangun ru- ang yang
berbentuk kubus dimana s e t e n g a h
b a g i a n k o s o n g (berongga)
sedangkan bagian lainnya pejal seperti
gambar di bawah ini

x
WHAT SHOULD BE ?

Perhatikan gambar candi di samping !


Candi terdiri dari 4 bagian yang berbentuk silinder yang ber- pusat pada titik
pusat yang sama. Jika diketahui diameter bagi- an dasar candi adalah 4 m,
sedangkan ketinggiannya adalah 1 m, maka tentukan titik berat candi apabila
diketahui perbandingan massa setiap bagian pada candi m 1 : m2 : m3 : m4
adalah 3 : 6 : 2 : 1, sedangan perbandingan ketinggian setiap bagian y 1 : y2 :
y3 : y4 adalah 4 : 11 : 5 : 4 !

Jawab
:

Titik berat candi pada sumbu-x dapat dengan mudah diketahui, yaitu 1/2 dari
diameter bagian dasar candi, yaitu :

xp = 1/2d = 1/2 (4) = 2 m


Selanjutnya untuk titik berat pada sumbu Y, sistem dibagi menjadi
4 bangun ruang, dimana :
m1 : m 2 : m3 : m 4 = 3 : 6 : 2 : 1 y1 : y2 : y3 : y4 = 4 : 11 : 5 : 4

p m1 : m 2 = y1 : y2 = 4 : 11
x 3 : 6 m2 = 2 m 1 y2 = 11/4 y1

m1 : m 3 = 3 : 2 y1 : y3 = 4 : 5
m3 = 2/3 m1 y3 = 5/4 y1

m1 : m 4 = 3 : 1 y1 : y4 = 4 : 4
m4 = 1/3 m1 y4 = y1

Titik berat sistem pada sumbu-y adalah :

y p = y 1 m1 + y 2 m2 + y 3 m3 + y 4 m4
m1 + m2 + m3 + m4
= y1m1 + (11/4y1)(2m1) + (5/4y1)(2/3m1) + (y1)(1/3m1)
m1 + (2 m1) + (2/3 m1) + (1/3 m1)
= y1 m1 + 11/2 y1 m1 + 5/6 y1 m1 + 1/3 y1 m1
4 m1
= y1 + 11/2 y1 + 5/6 y1 + 1/3 y1
4
= 46/6 y1
4
= 23 y1
12
= 23 (1) = 23 m
12 12

83 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
What Should Be ?

84 Modul Pembelajaran Fisika Konstruktivistik


Dinamika dan Keseimbanga
n Benda Tegar
== THE CONCEPT ==
Congratulation ! You get it !

A. Keseimbangan Benda Tegar

Keseimbangan benda tegar terjadi ketika benda tidak bergerak translasi (ΣF=0)
dan tidak bergerak rotasi (Σ =0), sehingga syarat keseimbangan benda tegar adalah :

ΣFx = 0
ΣF = 0 dan Σ =0
ΣFy = 0
…… (2.1)

Berikut merupakan Tips untuk melatih meningkatkan pemahaman konsep dalam menyelesaikan
permasalahan pada materi keseimbangan benda tegar.
1. Pisahkan benda/sistem yang ditinjau, kemudian gambarkanlah semua gaya yang hanya bekerja
pada benda/sistem tersebut (free body diagram )
2. Tentukanlah vektor komponen dari gaya-gaya yang miring (Fx dan Fy)
3. Gunakanlah syarat keseimbangan benda tegar ΣF=0 dan Σ =0
4. Σ =0 artinya resultan momen gaya pada semua titik rotasi sama dengan nol.
Pilihlah titik dimana banyak gaya-gaya yang tidak diketahui dalam soal sebagai
poros sehingga gaya-gaya tersebut bernilai nol.
5. Setiap soal memiliki perbedaan dalam penyelesaiannya. Sebagian cukup hanya
dengan ΣF=0, atau dengan Σ =0 saja. Namun sebagian lainnya perlu untuk meninjau
keduanya ( ΣF=0, dan Σ =0 )

B. Titik Berat

Titik berat adalah resultan dari semua gaya berat dari suatu benda, dimana pa- da titik tersebut
torsi sama dengan nol (Σ =0). Formulasi titik berat disajikan berba- dasarkan bentuk suatu benda
berikut ini.
Persamaan umum titik berat
xp = m1 x1 + m2 x2 + m3 x3 + … + mn xn = Σmn xn
m1 + m2 + m3 + … + mn Σmn …… (2.2)

Benda berbentuk bangun ruang (3 dimensi)


xp = V1 x1 + V2 x2 + V3 x3 + … + Vn xn = ΣVn xn
V1 + V2 + V3 + … + Vn ΣVn …… (2.3)

85 Modul Pembelajaran Fisika Konstruktivistik


Benda berbentuk bangun datar (2 dimensi)
xp = A1 x1 + A2 x2 + A3 x3 + … + An xn = ΣAn xn
…… (2.4)
A1 + A2 + A3 + … + An ΣAn

Benda berbentuk garis (1 dimensi)


xp = l1 x1 + l2 x2 + l3 x3 + … + ln xn = Σln xn …… (2.5)
l1 + l2 + l3 + … + ln Σln
Je
Note :
ni
Persamaan di atas juga berlaku pada sumbu-y dan sumbu-z. s-
Titik berat untuk beberapa benda yang beraturan disajikan pada Tabel 2.2 . je
ni
s
ke
se
im
ba
ng
an
B
er
da
sa
rk
an
po
sis
i
tit
ik
be
rat
su
at
u
be
nd
a
se
sa

86 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
at setelah menerima usikan (gaya yang kecil), maka keseimbangan dibagi menjadi 3,
yaitu :
1. Keseimbangan Stabil
Sesaat setelah diberi usikan, titik berat benda bergerak naik namun benda akan
kembali ke keadaan keseimbangannya semula seperti tampak pada Gambar 2.6 (a)
2. Keseimbangan Labil
Sesaat setelah diberi usikan, titik berat benda bergerak turun dan benda tidak akan
kembali ke keadaan keseimbangannya semula seperti tampak pada Gambar
2.6 (b).
3. Keseimbangan Netral
Sesaat setelah diberi usikan, titik berat benda tetap (tidak berubah) dan tidak
mempengaruhi keseimbangan benda seperti tampak pada Gambar 2.6 (c).

(a) (b)
(c) Gambar 2.6 Kesimbangan (a) stabil, (b) labil,
(c) netral

87 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
Tabel 2.2 Titik berat berbagai benda homogen
Berbentuk Garis
b) Busur setengah c) Busur lingkaran
1/2 l lingkaran penuh xP
2R O R
π xP = R = R yP
R yP = 2R
l = R
π
a) Garis Lurus
xP = 1/2 l

Berbentuk Bangun Datar

b 1/3 a O= R
1/2 a
b
1/3 b 4R
1/2 b R 3π
a a
d) Bujur sangkar e) Segitiga f) Lingkaran penuh g) Setengah lingkaran
xP = 1/2 a xP = 1/3 a xP = R xP = R
yP = 1/2 b yP = 1/3 b yP = R yP = 4R

Berbentuk Bangun Ruang Berongga

t t
R
b O 1/2 R
1/2 t 1/3 t
1/2 a 1/2 b R R R
a
m) Prisma segiempat n) Tabung o) Kerucut p) Bola q) Setengah Bola
xP = 1/2 a xP = R xP = R xP = R xP = R
yP = 1/2 b yP = 1/2 t yP = 1/4 t yP = R yP = 1/2 R

Berbentuk Bangun Ruang Pejal

t t
R
b O
1/2 a 1/2 b 1/2 t 1/4 t
R R R 3/8 R
a
h) Prisma segiempat i) Tabung l) setengah Bola
j) kerucut k) Bola
xP = 1/2 a xP = R xP = R xP = R xP = R
yP = 1/2 b yP = 1/2 t yP = 1/4 t yP = R yP = 3/8 R
SOAL EVALUASI PART 2

1) Dua buah balok saling terhubung dengan tali dan membentuk sistem seperti di- tunjukan pada gambar
di bawah ini. Balok A bermassa 2m, sedangkan balok B bermas- sa m. Jika bidang miring licin, maka
tentukanlah besar gaya F agar sistem seimbang ! (Nyatakan jawaban dalam m, g, dan θ)

2m

2) Sebuah batang bermassa M dan panjang L disandarkan pada dinding licin dan ber- tumpu pada lantai
kasar dengan koefisien gesekan statis, µ s = 0,5 seperti tampak pada gambar di di bawah ini.
Tentukanlah nilai θ agar sistem seimbang !

Dinding Licin

Lantai kasar
3) Tentukanlah titik berat (sumbu-x dan xumbu-y) sistem berikut ini !

40 cm

30 cm
12 cm

10 cm

10 cm

4) Andi menyusun beberapa minuman kaleng penuh dengan berat 0,5 kg dan berdiameter
6 cm seperti gambar berikut. Jika Botol mencapai kondisi seimbang, tentukanlah titik berat dari sistem
!

2 cm

8 cm

6 cm

89 Modul Pembelajaran Fisika Konstr


uktivistik
Dinamika dan Keseimbangan Bend
DAFTAR PUSTAKA
Alfin, H. 1988. 3000 Solved Problems in Physics. Mc Graw-Hill Book Company. New
York .
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soal-soal Evaluasi Belajar Tahap Akhir Na- sional
(Ebtanas).
Halliday, Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 (terjemahan). Erlangga. Jakarta.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Erlangga. Ja- karta.
Kanginan, Marthen. 2014. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, Kelompok Peminatan Ma-
tematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta.
Mc Monagle, D. 1990. GCSE Physic Question. Blackie and Son Limited. London
Schaim, Walter. 1988. Fisika PSSC (terjemahan). Erlangga. Jakarta. Tipler, Paul
A. 1991. Fisika Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Young, H.D. 1992. University Physics, 8 th edition. Addison-Wesley Publishing compa-
ny. Ins

90

Anda mungkin juga menyukai