DA
TEGAR & TITIK BERA
T
MODUL PEMBELAJARAN FISIKA KONSTRUKTIVI
STIK
KONSEP PENTING!
Keseimbangan Statis Pusat Massa
Keseimbangan Dinamis Titik Berat
Keseimbangan Stabil
Keseimbangan Labil
Keseimbangan Netral
PETA KONSEP
Keseimbangan
Benda Tegar
S t a t i s D i n a m i s
berlaku
disebut juga
Keseimbangan Netral
55
KESEIMBANGAN BENDA T
EGAR
& TITIK BERAT
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan mo- mentum sudut
pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam ke- hidupan sehari-hari misalnya
dalam olahraga.
Tujuan Pembelajaran
2. Melalui kegiatan menggambar diagram bebas benda ( free body dia- gram) siswa
mampu lebih mudah memahami konsep keseimbangan benda tegar dan titik
berat benda dengan tekun.
“Hukum I Newton memberi informasi bahwa Keseimbangan benda terdiri dari 2, yaitu
Keseimbangan Statis (benda diam tetap diam) dan Keseimbangan Dinamis (benda yang
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan).
Keseimbangan yang dimaksudkan pada sub-Bab ini adalah Keseimbangan Statis, dimana
Diam dan Tidak Bergerak”
?? Let we
think..
^^
Pada sub-bab sebelumnya kamu telah mengetahui bahwa gaya adalah
, sedangkan tosi adalah
. Perhatikanlah gambar berikut.
Poros O
2. Σ =
Physics Lesson
Jawab :
Gaya-gaya yang bekerja pada papan tulis hanya terletak pada
T1 T2 sumbu-y, sehingga :
ΣFy =0
W-T -T =0
Karena1kedua
2 tali identik, maka T = T = T , sehingga :
1 2
W - 2T =0
2T = W
W T = W
Tali
engsel
Jawab :
Gaya-gaya yang bekerja pada batang terse- but
T
adalah Gaya berat (W), gaya tegangan tali (T) dan
C gaya kontak engsel pada dinding (H dan V)
θ
Jika pusat rotasi yang diumpamakan adalah pada
titik A, maka torsi akibat gaya H dan V akan
bernilai nol, sehingga :
l sin θ B
W Σ =0
l T (l sin θ) - W ( l cos θ ) =0
1/2l cos θ
V T = W [cos θ / sin θ]
T = Mg cotg θ
Jawab :
Gaya-gaya yang bekerja pada lukisan adalah T 1, T2, yang
T1 sin θ T1 T2 T2 sin θ membentuk sudut θ, dan W.
Gunakan syarat keseimbangan translasi, dimana :
ΣFx =0
T1 cos θ - T2 cos θ = 0
T1 cos θ T2 cos θ T =T =T
1 2
ΣFy =0
W - T1 sin θ - T2 sin θ =0
W = T1 sin θ + T2 sin θ
W = 2T sin θ
T = W
W 2 sin θ
Sebuah papan bermassa M dan panjang L diletakan di atas 2 penumpu seperti tampak pada
gambar di bawah ini. Jika penumpu 2 berjarak 3/4 L dari penumpu 1, maka berapakah jarak
maksimum sebuah benda bermassa 2M dapat diletakan dari penumpu 2 agar papan tetap diam ?
Papan
Penumpu 1 Penumpu 2
Jawab
: N1 N2
1/2 l 1/4 l x
A B C
WB
Wp
x = l
Dinding Licin
Jawab : θ
Lantai kasar
Gaya-gaya yang bekerja pada batang adalah N A, NB, yang tegak
B lurus masing-masing dengan lantai dan dinding, W, dan fg.
NB
Gunakan syarat keseimbangan translasi, dimana :
ΣFx =0 ΣFy =0
l sin θ NB - fg =0 NA - W =0
NA NB = fg NA =W
W Selanjutnya gunakan syarat keseimbangan rotasi. Ji- ka pusat
θ rotasi yang diumpamakan adalah pada titik A (karena yang
fg A ingin dicari adalah µ s), maka torsi aki- bat gaya NA akan bernilai
l cos θ nol, sehingga :
Σ =0
fg (l (l cosθ θ)
W sin θ )(l cos θ)
) - fg=(l sinW =0
fg = W cotg θ
NA µ s = W cotg θ
W µs = W cotg θ
µs = cotg θ
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan menguraikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem/
digram gaya benda (free body diagram) !
1) Sebuah balok diletakan dan diam di atas Jawab :
sebuah bidang miring kasar dengan koefisien
gesekan statis µs seperti di- tunjukan pada
gambar di bawah ini. Tentukanlah nilai µs
minimum agar balok tidak meluncur dari
bidang miring (nyatakan jawaban dalam θ)
θ θ
M
3) Sebuah bola pejal digantungkan pada tali dan Jawab :
diam seperti ditunjukan pada gambar di bawah
ini. Tentukanlah nilai tegangan tali pada sistem
jika tali-tali tersebut identik (nyatakan
jawaban dalam M, g dan θ) 30o
T
θ
a
l
i
Jawab :
Balok
Papan 2M
Penumpu 1 Penumpu 2
Jawab :
7) Dua buah balok yang masing-masing bermassa M digantungkan pada tali dan diam sep- erti ditunjukan
pada gambar di bawah ini. Tentukanlah nilai tegangan tali pada sistem jika tali-tali tersebut identik
(nyatakan jawaban dalam M, g dan θ)
θ θ
α α
M M
Jawab :
WHAT SHOULD BE ?
1) Tiga buah balok saling terhubung dengan tali dan membentuk sistem seperti di- tunjukan pada gambar
di bawah ini. Balok A bermassa 4m, sedangkan balok B ber- massa 6m. Jika bidang miring licin,
maka tentukanlah massa balok C agar sistem seim- bang ! (Nyatakan jawaban dalam m, g, dan θ)
4m
C
θ
Jawab :
T1 NB
T1 T2 cos θ
T2
θ
θ WB sin θ T2 sin θ T2
WB cos θ
WB
WA θ
WC
WA
ΣFy =0
NB + T1 sin θ - WB cos θ = 0
cos
sin
What Should Be ?
2) Balok B diletakan di atas sebuah bidang kasar dengan koefisien gesek statis, µ s dan dihubungkan
dengan balok A dengan tali seperti ditunjukan pada gambar di bawah ini. Berapakah berat
maksimum balok A agar sistem seimbang (tidak bergerak) ? (Nyatakan jawaban dalam WB dan µs)
Tali
45o
B
Kasar
A
Jawab :
NB T3 o
45
T2 T2
fg T1
T1
WB
WA
T1 = T3
T1 = fg
Jawab
:
Gunakan syarat keseimbangan rotasi.
F
N
maka :
Σ =0
d O F (d) - fg (R) =0
2 W (d) - N µ (R) = 0
s
R
2 W (d) = N µs (R)
2 W (d) = W ( ) (R)
fg d = R
W
What Should Be ?
B. Titik Berat
Pernahkah kamu menonton pertunjukan sirkus? Coba perhatikan gambar berikut ini.
Taukah kamu mengapa mereka dapat bertahan (seimbang) di atas sepeda tersebut tanpa
terjatuh ? Apakah itu pengaruh ilmu ‘magic’ ? And now, we’ll found what the meaning of
the ‘Momen Inersia’ in this section, be fighting !
Simple Experiment 1
Tujuan
Membuktikan keberadaan titik berat benda.
Langkah Kerja
1. Tumpukanlah penggaris dengan menggunakan ujung jari telunjukmu dalam
keadaan horizontal, dapatkah kamu membuat penggaris seimbang ?
2. Lakukan langkah 1 dan 2 untuk pensil dan tipe-x
3. Jika kamu dapat membuat benda-benda tersebut diam pada ujung jarimu, maka,
catatlah hasil percobaanmu pada tabel berikut.
X (cm) Y (cm)
1 Penggaris
2 Pensil
3 Tipe-x
Dari hasil percobaan sederhana kali ini, apakah yang dapat kamu simpulkan?
?? Let we
think..
^^
Setiap benda yang bermassa memiliki berat, dimana W = . Benda tegar terdiri dari
banyak pastikel, dan masing-masing partikel memiliki berat, seperti di- tunjukan gambar berikut.
(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Vektor gaya setiap partikel pada benda tegar
(b) Resultan vektor gaya partikel
Resultan gaya berat (W) semua partikel (W1, W2, W3, … dst) bekerja melalui titik tunggal, yang disebut
dengan ‘titik berat’ (pusat grafitasi).
W = W1 + W2 + W3 + …. + Wn
Titik berat dapat ditentukan dengan percobaan berikut ini.
Simple Experiment 2
Tujuan
Menentukan letak titik berat suatu benda.
Alat dan bahan
1. Benang (50 dan 10 cm) 4. Karton tebal (kardus minuman)
2. Penghapus 5. Gunting
3. Pensil 6. Paku payung
Langkah Kerja
1. Guntinglah karton berbentuk persegi panjang dan bangun datar tidak beraturan
2. Gantungkanlah penghapus pada ujung salah satu benang 50 cm (pemberat), dan
buatlah simpul pada ujung benang lainnya seperti pada Gambar 2.5 (a)
3. Buatlah lubang pada tepi karton yang berbentuk persegi panjang kemudian gan- tunglah karton
dan pemberat dengan seutas benang 10 cm seperti Gambar 2.5 (b)
4. Tandailah 2 titik pada kertas sepanjang tali pemberat yang melaluinya seperti
Gambar 2.5 (c)
5. Hubungkanlah titik-titik tersebut membentuk garis lurus seperti Gambar 2.5 (d)
6. Lakukan langkah 3-5 untuk lubang yang kedua dan ketiga
7. Lakukan langkah 2-6 untuk karton yang berbentuk bangun datar tidak beraturan
Seutas tali
Simpul
Karton
Titik 1
Garis 1
Titik 2
Penghapus
Dari percobaan di atas, kamu akan mendapatkan perpotongan antara garis 1, 2, dan 3. Cobalah untuk
menumpuhkan karton berbentuk persegi panjang pada kepala sebuah
paku payung tepat pada titik potong ketiga garis yang kamu dapatkan, apakah karton
diam? Mengapa demikian?
Kemudian, bagaimanakah dengan karton yang berbentuk bangun datar tak beraturan ? Apakah karton
diam? Mengapa demikian ?
Dari hasil percobaan sederhana kali ini, apakah yang dapat kamu simpulkan?
Cobalah menumpuhkan suatu benda pada titik beratnya, bagaimanakah keadaan benda tersebut ?
. Dalam hubungannya dengan ‘Torsi”, pada titik berat benda (x p , yp), resultan torsi sama dengan
nol. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut
Titik berat pada sumbu-x
Σ =0
Wp xp - (W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 + … + Wn xn ) = 0
Wp xp = (W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 + … + Wn xn )
xp = (W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 + … + Wn xn )
Wp
xp = (W1 x1 + W2 x2 + W3 x3 + … + Wn xn ) = ΣWn xn
W1 + W2 + W3 + … + Wn ΣWn
Karena W = g, maka persamaan di atas dapat diubah menjadi :
xp =( x +
1 1 2 x2 + x +…+
3 3 n xn ) = Σ n xn
1+ 2+ 3+…+ n Σ n
Dengan cara yang sama, maka titik berat pada sumbu-y, adalah :
yp =( ) =
Untuk benda yang berbentuk bangun ruang / memiliki ruang dan memiliki kerapatan volume yang sama
(ρ = sama) , maka massa (m) pada persamaan di atas dapat di ganti dengan m = ρ , sehingga
persamaan titik berat di atas menjadi :
xp = (ρ 1 x1 +ρ 2 x2 + ρ 3 x3 + … + ρ n xn )
ρ( 1+ 2+ 3+…+ n) Σ n
yp = ( ) =
Untuk benda yang berbentuk bangun datar / memiliki luasan dan memiliki kerapatan luasan yang sama
(σ = sama) , maka massa (m) dapat di ganti dengan m = σ , sehingga persamaan titik berat menjadi
:
xp = (σ 1 x1 +σ 2 x2 + σ 3 x3 + … + σ n xn )
σ( 1+ 2+ 3+…+ n) Σ n
yp = ( ) =
Untuk benda yang berbentuk garis / satu dimensi dan memiliki kerapatan garis yang sa- ma ( λ = sama)
, maka massa (m) dapat di ganti dengan m = λ , sehingga persamaan titik berat menjadi :
xp = (λ 1 x1 +λ 2 x2 + λ 3 x3 + … + λ n xn )
yp = ( ) =
_Imam Al-Ghazali_
Tentukan titik berat dari sistem berikut ini.
1 4 7 8
Jawab
:
l1
6
4
l2 l4
2
l3
1 4 7 8
Sistem terdiri dari 4 garis lurus, titik berat garis Titik berat sistem adalah :
sama dengan 1/2l, sehingga :
l1 = 6 xp = x1 l1 + x2 l2 + x3 l3 + x4 l4
x1 = 1/2 (6) = 3, l1 + l2 + l3 + l4
= 3 + 1 = 4 (posisi x1 dari pusat kordinat) = 4(6) + 4(4) + 6(4) + 8(2)
y1 = 6 6+4+4+2
= 24 + 16 + 24 + 16
l2 = 4 16
x2 = 4 = 80
y2 = 1/2 (4) = 2, 16
= 2 + 2 = 4 (posisi y2 dari pusat kordinat) =5
l3 = 4
x3 = 1/2 (4) = 2, yp = y1 l1 + y2 l2 + y3 l3 + y4 l4
= 2 + 4 = 6 (posisi x3 dari pusat kordinat) l1 + l2 + l3 + l4
y3 = 2 = 6(6) + 4(4) + 2(4) + 3(2)
6+4+4+2
l4 = 2 = 36 + 16 + 8 + 6
x4 = 8 16
y4 = 1/2 (2) = 1, = 66
= 1 + 2 = 3 (posisi y2 dari pusat kordinat) 16
= 4,125
Tentukan titik berat dari sistem berikut ini.
6 cm
18 cm
Jawab :
p1
I
l1
a3
III
II t3
l2
p2
Sistem terdiri dari 3 bangun datar, titik berat masing- Titik berat sistem adalah :
masing bidang adalah :
2
A1 = p1 x l1 = 18x6 = 108 cm xp = x1 A1 + x2 A2 + x3 A3
x1 = 1/2(p1) = 1/2 (18) = 9 cm A1 + A2 + A3
y1 = 1/2(l1) = 1/2 (6) = 3 cm = 9(108) + 3(72) + 8(18)
= 3 + 12 = 15 (posisi y1 dari pusat kordinat) 108+72+18
2
= 972 + 216 + 144
A2 = p2 x l2 = 6x12 = 72 cm 198
x2 = 1/2(p2) = 1/2 (6) = 3 cm = 1332
y2 = 1/2(l2) = 1/2 (12) = 6 cm 198
144 8
=6
A3 = 1/2 (a3.t3) =1/2 (6x6) =18 cm
2 198 = 6 11
x3 = 1/3(a3) = 1/3 (6) = 2 cm,
= 2 + 6 = 8 (posisi x3 dari pusat kordinat) yp = y1 A1 + y2 A2 + y3 A3
y3 = 2/3(t3) = 2/3 (6) = 4 cm, A1 + A2 + A3
= 4 + 6 = 10 (posisi y3 dari pusat kordinat) = 15(108) + 6(72) + 10(18)
108+72+18
= 1620 + 432 + 180
198
= 2232
198
54 3
= 11
198 = 11 11
Tentukan titik berat dari sistem berikut ini ! (Nyatakan jawaban dalam R)
t R
O
Jawab :
Garis pembagi
R 3/8 R
t R
O
Sistem terdiri dari 3 bangun ruang, ti- tik Titik berat sistem adalah :
berat masing-masing bidang adalah :
2 2 3
V1 = πr t = πR (2R) = 2πR xp = x1 V1 + x2 V2 + x3 V3
x1 = 1/2(t) = 1/2 (2R) = R V1 + V2 + V3
y1 = 1/2(t) = 1/2 (2R) = R = R(2πR3 ) - R(4/3πR3 ) + R(2/3πR3 )
2πR3 - 4/3πR3 + 2/3πR3
3
V2 = 4/3πr = 4/3πR
3
= R (2πR 3- 4/3πR +3 2/3πR ) 3
x2 = 1/2(d) = 1/2 (2R) = R 2πR3 - 4/3πR3 + 2/3πR3
y2 = 1/2(d) = 1/2 (2R) = R =R
karena bola berongga, maka dalam
persamaan xp dan yp nilai V2 , x2 , y2 Jika benda dapat dibagi menjadi 2 bagian
akan bernilai negatif. yang sama besar, maka titik berat pasti be-
rada pada garis tersebut.
3 3
V3 = 1/2(4/3πr ) = 2/3πR
x2 = 1/2(d) = 1/2 (2R) = R yp = y1 V1 + y2 V2 + y3 V3
y3 = 3/8(r) = 3/8 (R) = 3/8 R V1 + V2 + V3
= 3/8R + 2R = 19/8 R = R(2πR3) - R(4/3πR3) + 19/8R(2/3πR3)
(posisi y3 dari pusat kordinat) 2πR3 - 4/3πR3 + 2/3πR3
= 35/8R (2πR3 - 4/3πR3 + 2/3πR3)
3 3 3
2πR - 4/3πR + 2/3πR
3
=48 R
ayo, Latihan !!
Tentukanlah titik berat (sumbu– x dan sumbu-y) dari masing-masing sistem berikut !
1)
Jawab :
6
8 16
2)
Jawab :
R
R 3R
3)
10 cm Jawab :
2 cm
1 cm
3 cm
6R
4)
Jawab :
2R
2R
5)
Jawab :
10 cm
20 cm
10 cm
10 cm
10 cm
x
WHAT SHOULD BE ?
Jawab
:
Titik berat candi pada sumbu-x dapat dengan mudah diketahui, yaitu 1/2 dari
diameter bagian dasar candi, yaitu :
p m1 : m 2 = y1 : y2 = 4 : 11
x 3 : 6 m2 = 2 m 1 y2 = 11/4 y1
m1 : m 3 = 3 : 2 y1 : y3 = 4 : 5
m3 = 2/3 m1 y3 = 5/4 y1
m1 : m 4 = 3 : 1 y1 : y4 = 4 : 4
m4 = 1/3 m1 y4 = y1
y p = y 1 m1 + y 2 m2 + y 3 m3 + y 4 m4
m1 + m2 + m3 + m4
= y1m1 + (11/4y1)(2m1) + (5/4y1)(2/3m1) + (y1)(1/3m1)
m1 + (2 m1) + (2/3 m1) + (1/3 m1)
= y1 m1 + 11/2 y1 m1 + 5/6 y1 m1 + 1/3 y1 m1
4 m1
= y1 + 11/2 y1 + 5/6 y1 + 1/3 y1
4
= 46/6 y1
4
= 23 y1
12
= 23 (1) = 23 m
12 12
Keseimbangan benda tegar terjadi ketika benda tidak bergerak translasi (ΣF=0)
dan tidak bergerak rotasi (Σ =0), sehingga syarat keseimbangan benda tegar adalah :
ΣFx = 0
ΣF = 0 dan Σ =0
ΣFy = 0
…… (2.1)
Berikut merupakan Tips untuk melatih meningkatkan pemahaman konsep dalam menyelesaikan
permasalahan pada materi keseimbangan benda tegar.
1. Pisahkan benda/sistem yang ditinjau, kemudian gambarkanlah semua gaya yang hanya bekerja
pada benda/sistem tersebut (free body diagram )
2. Tentukanlah vektor komponen dari gaya-gaya yang miring (Fx dan Fy)
3. Gunakanlah syarat keseimbangan benda tegar ΣF=0 dan Σ =0
4. Σ =0 artinya resultan momen gaya pada semua titik rotasi sama dengan nol.
Pilihlah titik dimana banyak gaya-gaya yang tidak diketahui dalam soal sebagai
poros sehingga gaya-gaya tersebut bernilai nol.
5. Setiap soal memiliki perbedaan dalam penyelesaiannya. Sebagian cukup hanya
dengan ΣF=0, atau dengan Σ =0 saja. Namun sebagian lainnya perlu untuk meninjau
keduanya ( ΣF=0, dan Σ =0 )
B. Titik Berat
Titik berat adalah resultan dari semua gaya berat dari suatu benda, dimana pa- da titik tersebut
torsi sama dengan nol (Σ =0). Formulasi titik berat disajikan berba- dasarkan bentuk suatu benda
berikut ini.
Persamaan umum titik berat
xp = m1 x1 + m2 x2 + m3 x3 + … + mn xn = Σmn xn
m1 + m2 + m3 + … + mn Σmn …… (2.2)
(a) (b)
(c) Gambar 2.6 Kesimbangan (a) stabil, (b) labil,
(c) netral
b 1/3 a O= R
1/2 a
b
1/3 b 4R
1/2 b R 3π
a a
d) Bujur sangkar e) Segitiga f) Lingkaran penuh g) Setengah lingkaran
xP = 1/2 a xP = 1/3 a xP = R xP = R
yP = 1/2 b yP = 1/3 b yP = R yP = 4R
3π
t t
R
b O 1/2 R
1/2 t 1/3 t
1/2 a 1/2 b R R R
a
m) Prisma segiempat n) Tabung o) Kerucut p) Bola q) Setengah Bola
xP = 1/2 a xP = R xP = R xP = R xP = R
yP = 1/2 b yP = 1/2 t yP = 1/4 t yP = R yP = 1/2 R
t t
R
b O
1/2 a 1/2 b 1/2 t 1/4 t
R R R 3/8 R
a
h) Prisma segiempat i) Tabung l) setengah Bola
j) kerucut k) Bola
xP = 1/2 a xP = R xP = R xP = R xP = R
yP = 1/2 b yP = 1/2 t yP = 1/4 t yP = R yP = 3/8 R
SOAL EVALUASI PART 2
1) Dua buah balok saling terhubung dengan tali dan membentuk sistem seperti di- tunjukan pada gambar
di bawah ini. Balok A bermassa 2m, sedangkan balok B bermas- sa m. Jika bidang miring licin, maka
tentukanlah besar gaya F agar sistem seimbang ! (Nyatakan jawaban dalam m, g, dan θ)
2m
2) Sebuah batang bermassa M dan panjang L disandarkan pada dinding licin dan ber- tumpu pada lantai
kasar dengan koefisien gesekan statis, µ s = 0,5 seperti tampak pada gambar di di bawah ini.
Tentukanlah nilai θ agar sistem seimbang !
Dinding Licin
Lantai kasar
3) Tentukanlah titik berat (sumbu-x dan xumbu-y) sistem berikut ini !
40 cm
30 cm
12 cm
10 cm
10 cm
4) Andi menyusun beberapa minuman kaleng penuh dengan berat 0,5 kg dan berdiameter
6 cm seperti gambar berikut. Jika Botol mencapai kondisi seimbang, tentukanlah titik berat dari sistem
!
2 cm
8 cm
6 cm
90