Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN ETHYLENE TRIPLE RESPONSE TERHADAP

KECAMBAH TIGA VARIETAS KACANG HIJAU

Kristiani Walesasi1), Feky R. Mantiri1*), Herny Simbala 1), Marhaenus Rumondor1)


1)
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
Jl. Kampus Unsrat, Manado 95115
*)
Coresponding Author: fmantiri@yahoo.com
freanevol08@gmail.com; hsimbala@yahoo.co.id; marhaenusrumondor@yahoo.com

ABSTRAK
Pembudidayaan tanaman kacang hijau selalu terkendala dengan keadaan lahan yang terbatas.
Tanaman kacang hijau di tanam dengan tumpang sari, sehingga mengakibatkan tanaman ini
tumbuh dengan keadaan ternaungi. Naungan ini menyebabkan naiknya produksi etilen, sehingga
menimbulkan triple response yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Oleh karena itu hal ini menjadi alasan dilakukan penelitian ini dengan etilen pada tiga
varietas kacang hijau yaitu VIMA I, Seriti dan Kutilang. Setelah dikecambahkan tujuan untuk
menyeleksi varietas kacang hijau yang tahan dengan adanya peningkatan jumlah selama 5 hari,
panjang kacang hijau varietas VIMA I yang diberi karbid (penghasil etilen) adalah yang tertinggi.
Bengkokan varietas kacang hijau yang terendah adalah varietas VIMA I. Namun untuk diameter
kecambah ketiga varietas tidak berbeda nilainya baik yang diberi karbid maupun yang tidak diberi
karbid. Dari penelitian ini menunjukkan varietas VIMA I adalah tanaman yang tahan terhadap
peningkatan etilen, sehingga varietas ini berpotensi untuk ditanam di naungan.
Kata Kunci :Etilen, Triple Response, Kacang Hijau

STUDY OF ETHYLENE TRIPLE RESPONSE ON SEEDLINGS OF THREE


VARIETIES OF MUNGBEAN

ABSTRACT
Grow green beans are always constrained by the state of limited land. Thus the green bean crop
planted with intercropping, resulting in these plants grow with shady circumstances. However,
this shade causes increased production of ethylene, causing triple response which can affect plant
growth and development. Therefore this is the reason of this research with the aim of selecting
resistant varieties of green beans with the increased amount of ethylene on three varieties of green
beans that VIMA I, Seriti and Kutilang. Once germinated for 5 days, the length of green beans
varieties by VIMA I carbide (ethylene producer) is the highest. And bend varieties of green beans
were the lowest observed varieties VIMA is I who have given carbide. But for the three varieties
of sprouts diameter does not vary in value whether it is given or not given acetylene carbide.
From this research shows VIMA I is a plant varieties that are resistant to an increase in ethylene,
so that this variety has the potential to be planted in the shade.
Keywords: Ethylene, Triple Response, Mung Bean

PENDAHULUAN kacang kedelai. Kacang hijau merupakan


tanaman jenis Leguminoceae yang tahan
Tanaman kacang hijau (Vigna
akan kekeringan, sehingga mempunyai
radiata L. Wilzcek) termasuk suku polong-
potensi besar untuk dikembangkan. Kacang
polongan Fabaceaeyang memiliki manfaat
hijau merupakan salah satu komoditas
sebagai sumber bahan pangan berprotein
kacang-kacangan yang banyak dimakan
nabati tinggi, yang dapat digunakan dalam
rakyat Indonesia.Secara agronomis dan
berbagai macam produk dan jenis makanan,
ekonomis, tanaman kacang hijau memiliki
dan merupakan salah satu komuditas pangan
kelebihan dibanding tanaman kacang-
yang menjadi sumber energi pengganti selain
kacangan lainnya (Mustakim, 2015).
74 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 16 No. 2, Oktober 2016

Lingkungan, iklim, cuaca, kondisi tanah, hijau sangat beragam, dengan kisaran antara
curah hujan serta kelembaban, sangat 1-44 %. Menurut Sangakkara (1988)
berpengaruh besar pada perkecambahan persaingan cahaya merupakan salah satu
kacang hijau. Hal ini menjadikan kacang faktor penyebab tingginya penurunan hasil
hijau menjadi tanaman yang tahan akan kacang hijau pada sistem tumpang sari.
kekeringan, jarang diserang hama dan Upaya yang dilakukan untuk mengisi
penyakit dapat dipanen pada umur 55-60 peluang tersebut di atas adalah dengan
hari, dan dapat tumbuh di tanah yang kurang mencari atau mengembangkan varietas
subur, sehingga membuat kacang hijau kacang hijau yang toleran terhadap
mudah untuk dibudidayakan (Sunantara, penaungan.
2000). Penelitian tentang kajian Ethylene
Pertumbuhan adalah proses Triple Response juaga pernah dilakukan oleh
fisiologis yang ditandai dengan Wardani (2014), namun dengan objek yang
bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya berbeda yaitu menggunakan kacang kedelai
volume sel yang bersifat irreversible (tidak yang dimana membuktikan bahwa setiap
dapat mengecil kembali). Kacang varietas yang tahan terhadap peningkatan
hijaumerupakan tanaman yang tumbuh di jumlah etilen memiliki karakteristik dengan
daerah tropis, ketinggian tanah yang cocok nilai panjang kecambah yang tinggi namun
untuk tanaman ini yaitu 500 m dpl. Suhu derajat bengkokan yang paling rendah.
yang dibutuhkan untuk budidaya kacang Persaingan cahaya merupakan salah
hijau adalah suhu yang panas, karena pada satu faktor penyebab tingginya penurunan
musim hujan pertumbuhan vegetatif sangat hasil kacang hijau pada sistem tumpang sari.
cepat, sehingga mudah rebah. Tanah yang Penggunaan genotipe toleran merupakan
cocok untuk budidaya kacang hijau adalah salah satu cara untuk memperkecil
yang memiliki pH 5,8. Jika pH kurang dari 5, kehilangan hasil. Berdasarkan penelitian
tanah sebaiknya diberi kapur terlebih dahulu yang dilakukan di Kebun Percobaan
dengan waktu 2–4 minggu sebelum Balitkabi, Malang pada bulan Februari
penanaman (Mustakim, 2015).Semua hingga Mei 2002. Lima genotipe kacang
varietas kacang hijau cocok ditanam di lahan hijau (VC2768B, Kenari, Nuri, Lokal
sawah atau lahan kering. Tanaman kacang Wongsorejo dan MLG 431) diuji pada empat
hijau sangat bergantung pada besar kecilnya tingkat penaungan (0, 25, 50, dan 75%) dan
volume pencahayaan ketika berada dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
fase perkecambahan, karena rentan dengan kacang hijau pada penaungan 75% lebih
kelebihan dan kekurangan hormon etilen, rendah dari penaungan 50% dan 255,
sehingga dibutuhkan varietas yang dapat masing-masing 34,01% dan 65,21%. Hasil
beradaptasi terhadap lingkungan tersebut. rata-rata, rata-rata geometrik dan indeks
Tanaman kacang hijau adalah tipe toleransi terhadap cekaman merupakan tolak
tanaman yang dapat ditumpangsarikan ukur yang baik untuk memilih genotipe
dengan tanaman lainnya, misalnya jagung, kacang hijau berpotensi tinggi dan toleran
ubi kayu maupun tanaman perkebunan terhadap penaungan. Genotipe VC2768B,
lainnya, terutama tanaman yang masih muda. Kenari dan Lokal Wonsorejo toleran
Lahan perkebunan dapat dimanfaatkan terhadap penaungan hingga 75% (Mustakim.
sebagai tanaman pangan, paling tidak untuk M.. 2015)
tiga tahun pertama, namun masalah yang Etilen merupakan hormon
selalu dihadapi dalam sistem tumpang sari tumbuhan (fitohormon) berwujud gas yang
adalah adanya perebutan unsur hara air, dan biasanya diproduksi olehtanaman dalam
cahaya. Hasil penelitian pada sistem tumpang jumlah tertentu. Dengan adanya faktor
sari tanaman pohon dan kacang hijau, jagung cekaman lingkungan seperti naungan,
dan pechai menunjukkan bahwa kacang hijau kekeringan, kebanjiran, tekanan mekanis,
mempunyai adaptasi lebih baik terhadap pelukaan serta infeksi memicu tanaman
naungan dibandingkan dengan jagung dan untuk memproduksi etilen secara berlebihan
pechai (Katayama et al., 1998). yang menghambat pertumbuhan tanaman.
Penelitian Mejaya (1989) yang Etilen ditemukan pada tahun 1800-an ketika
menunjukan adanya penurunan hasil kacang gas batu bara digunakan sebagai bahan bakar
hijau pada tumpang sari jagung dan kacang untuk lampu jalan. kebocoran pipa – pipa gas
Walesasi, Mantiri, Simbala dan Rumondor: Kajian Ethylene Triple Renponse ……… 75

menyebabkan pohon-pohon disekitarnya benda, kaca penutup, timbangan, jangka


mengugurkan daun sebelum waktunya, sorong, penggaris, busur derajat, botol air
sehingga pada tahun 1879 seorang ahli mineral 600 ml, kardus, selotip, gelas ukur,
fisiologi terkenal dari Rusia Dimitry alat tulis menulis dan kamera. Bahan yang
Neljubow menyatakan bahwa gas etilen dapat digunakan ialah, 3 varietas benih kacang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. hijau (VIMA I, Sriti dan Kutilang), karbid,
Kemudian pada tahun 1901-1926 Dimitry plastik, larutan pemutih komersial dan
Neljubow mendemonstrasikan gas etilen akuades. Media tanam pada penelitian ini
yang merupakan faktor aktif dalam gas batu adalah kertas merang.Alat dan bahan serta
bara dan menunjukkan bahwa etilen kegunaannya dapat dilihat pada tabel berikut.
menyebabkan respon rangkap tiga atau triple Penelitian ini di rancang dengan
response pada kecambah kacang kapri. menggunakan Rancangan Acak Lengkap
Triple response yang dimaksud antara lain (RAL) faktorial berupa 2 faktor, yaitu faktor
menghambat pemanjangan batang, varietas (3 varietas) dan faktor ada tidaknya
menebalkan batang dan munculnya karbid.
kebiasaan membuat lekukan (hook) yang Tahap persiapan meliputi pemilihan benih
menyebabkan batang tumbuh secara kacang hijau yang berkualitas, sterilisasi
horizontal atau mendatar (Salisbury dan benih dan media, pelapisan media dengan
Ross, 1995). plastik, persiapan wadah perkecambahan dan
Penelitian tentang Triple Response pembuatan gas etilen. Pemilihan benih
terhadap tanaman banyak dilakukan seperti kacang hijau dilakukan dengan
penelitian dari Steward, Liebarman dan merendam dalam air selama satu
Kunishi (1974) yang menunjukkan terjadinya jam. Hal ini dilakukan untuk menentukan
pemelaran sel kearah samping pada kualitas benih dengan ketentuan benih yang
kecambah kacang kapri dan penelitian pada tenggelam adalah benihyang baik dan
mutan-mutan Arabidopsis, antara lain ein digunakan. Kemudian benih disterilisasi
ialah mutan yang tidak memperlihakan triple dengan menggunakan larutan pemutih
response setelah diberi etilen dan ctr, yaitu komersial 2% selama 5 menit dan dibilas
mutan yang memperlihatkan triple response dengan akuades sebanyak 3 kali (Nioet al.,
meskipun tidak ada etilen. Studi molekuler 2010). Sterilisasi media, yaitu 90 lembar
yang dilakukan oleh Blecker et al., (1988) kertas merang berukuran 30 cm x 20 cm,
terhadap mutan Arabidopsis yaitu mutan etr dengan memakai oven selama 24 jam pada
tidak menunjukkan respon terhadap etilen. suhu 70°C (Satriadi, 2009).
Guzman dan Ecker (1990) juga melaporkan Selanjutnya kertas merang dilapisi
adanya mutan yang sensitif terhadap etilen, dengan plastik yang dipotongberdasarkan
yaitu ein2 dan ein1, serta eto1-1 yang jumlah dan ukuran kertas merang dengan
menunjukkan triple response tanpa diberi tujuan agar kertas merang tetap lembab.
etilen. Selain itu sejauh ini di Indonesia Wadah yang digunakan adalah 30 botol air
penelitian tentang ethylene triple response mineral 600ml yang dipotong bagian atasnya.
pada tanaman selain kapri, Arabidopsisdan Kemudian disiapkan 2 buah kardus
kacang kedelaibelum pernah di lakukan. berukuran 24x600ml dan tiap kardus di isi
Berdasarkan gagasan pokok di atas perlu dengan 15 botol yang berisi kertas merang
dipelajari dan diseleksi varietas kacang hijau untuk tiap varietas. Kardus ini merupakan
yang tahan akan peningkatan etilen. ruangan tertutup untuk mengecambahkan
benih kacang hijau (Wardani, 2014). Gas
METODE PENELITIAN etilen yang dipakai untuk perlakuan dibuat
dari karbid (kalsium karbida= CaC22) yang
Penelitian inidilaksanakan pada
biasanya digunakan untuk proses
bulan 27 Juni – 4 Juli 2016 selama 1 minggu.
pematangan buah, khususnya buah
Kegiatan penelitian ini dilakukan di
klimaterik. Bubuk karbid sebanyak 1g
Laboratorium Ekologi dan Biokonservasi
dicampur dengan air sebanyak 100 ml akan
FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado,
menghasilkan 349 ml asetilen (Purnawan,
Sulawesi Utara.
2010).
Alat yang digunakan pada
Penanaman kacang hijau dilakukan
penelitian ini adalah, mikroskop, oven, kaca
dengan metode Uji Kertas Digulung dan
76 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 16 No. 2, Oktober 2016

Diletakkan dalam posisi berdiri Dalam diberi karbid. Hal ini pula dapat dibuktikan
Plastik (UKDdp) dengan media kertas dengan hasil analisis varian (ANAVA)
merang (Kartasapoerta, 1992). Dua lembar sederhana bahwa faktor perlakuan yaitu
kertas merang yang sudah dibasahi dengan kacang hijau yang diberi karbid
air secukupnya, dihamparkan di atas alas menyebabkan perbedaan pada panjang
plastik. Kemudian 25 benih kacang hijau kacang hijau, dimana F hitung dari faktor
ditanam secara teratur di atas kertas merang. perlakuan lebih besar dari Ftabel. Pada
Setelah itu, diambil 1 lembar kertas merang tanaman yang memperlihatkan triple
yang sudah dibasahi untuk menutup dan response, pertumbuhan panjang
selanjutnya digulung beserta alasnya, lalu kecambahnya sangat cepat namun terjadi
diberi selotip dan kemudian diletakkan dalam pengerdilan pada bagian batang. Hal ini
posisi berdiri di dalam botolyang sudah dapat diasumsikan dengan tidak adanya
diberi 10 ml air (Wardani, 2014). asupan oksigen yang maksimal serta
Dalam eksperimen ini 3 varietas pencahayaan yang kurang sehingga
kacang hijau yang sudah ditanam seperti mengakibatkan tanaman cenderung
yang diuraikan pada 3.4.2, diletakkan di memanjang untuk mencari asupan respirasi
dalam dua buah kardus secara bersamaan yang cukup. Hal ini berhubungan juga
sebanyak 5 kali ulangan. Pada setiap kardus dengan bersintesisnya hormon etilen yang
terdap 15 gulungan yang berisi masing- mana semakin besar konsentrasi etilen maka
masing 25 butir kacang hijau. Pada kardus semakin cepat stimulasi respirasinya
pertama tidak diperlakukan dengan karbid, (Ningrum, 2013).
sedangkan kardus kedua diperlakukan Hasil pengukuran diameter hipokotil
dengan gas karbid yang diberikan pada hari kacang hijau sebenarnya tidak jauh berbeda
ke-2 perkecambahan. nilainya. Berdasarkan grafik (gambar 12)
maupun hasil ANAVA sederhana memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN perbedaan diameter hipokotil kacang hijau
yang diberi karbid. dimana F hitung dari
Sebelum penelitian dilaksanakan,
faktor perlakuan lebih besar dari F tabel. Hal
telah dilakukan pemilihan benih yang
ini disebabkan karena tekanan turgor pada sel
berkualitas dari tiga varietas kacang hijau,
epidermis menurun dimana keluarnya
benih yang tenggelam dalam air adalah benih
sebagian air dari sel yang menyebabkan
yang baik dapat digunakan dalam penelitian.
adanya jarak antara dinding sel dan membran
Kemudian dalam penelitian juga digunakan
sehingga sebagian besar bentuk sel epidermis
kalsium karbida yang menghasilkan gas
kacang hijau adalah memanjang (Salisbury
etilen dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
dan Ross, 1992). Semakin besar nilai derajat
Dalam penelitian digunakan dua perlakuan
bengkokan kacang hijau akan menunjukkan
yaitu tanpa karbid (kontrol) hanya sebagai
kacang hijau yang rentan terhadap etilen dan
pembanding saja dan yang diberi karbid.
memunculkan kebiasaan untuk membuat
Parameter-parameter yang diamati dalam
bengkokan (hook) yang menyebabkan
penelitian ini mencakup panjang hipokotil
kacang hijau akan bertumbuh secara
kacang hijau, diameter hipokotil dan derajat
mendatar. Epikotil merupakan bagian dari
bengkokan kacang hijau. Pada penelitian ini
batang kecambah yang membengkok karena
digunakan 3 varietas kacang hijau yaitu
etilen. Menurut penuturan ahli fisiologi yang
VIMA I, Seriti dan Kutilang yang di
berasal dari Rusia yaitu Dimitry N. Neljubow
tumbuhkan sampai dengan fase
(1876-1926) bahwa bengkokan ini
perkecambahan. Yang mana bagian dari
memungkinkan batang bertumbuh secara
kecambah ketiga varietas kacang hijau
horizontal atau mendatar sehingga
tersebut terdiri dari beberapa bagian yaitu
pertumbuhan tanaman akan menjadi tidak
epikotil, hipokotil dan akar. Pada gambar 11
normal. Pada gambar 13 dapat dilihat bahwa
dapat dilihat rata-rata dari panjang kacang
pengaruh karbid dapat menyebabkan
hijau dari 3 varietas yaitu varietas VIMA I
perbedaan pada derajat bengkokan pada ke 3
adalah13,9 cm, Kutilang adalah 12,605 cm
varietas kacang hijau dimana varietas
dan varietas yang memiliki panjang terendah
kutilang memiliki nilai derajat tertinggi
adalah Seriti dengan 9,851 cm, sehingga
dengan 120.85°, varietas Seriti 119.95° dan
terlihat perbedaan varietas kacang hijau yang
varietas kacang hijau yang memiliki nilai
Walesasi, Mantiri, Simbala dan Rumondor: Kajian Ethylene Triple Renponse ……… 77

bengkokan terendah adalah VIMA I 86,7°. kacang hijau yang diuji, varietas VIMA I
Jika dilihat dari parameter diatas dapat dilihat merupakan varietas yang tahan terhadap
bahwa varietas VIMA I merupakan varietas peningkatan etilen. Karena kecambah kacang
yang baik, karena varietas ini tidak hijau varietas VIMA 1 memperlihatkan
terpengaruh dengan pemberian karbid tingkatan triple response yang rendah hal ini
sehingga nilai derajat bengkokannya direfleksikan dengan tinggi kecambah
merupakan yang terendah di antara ke 3 dengan nilai tertinggi dan derajat bengkokan
varietas ini. Hal ini dapat di asumsikan (hook) paling kecil.
dengan pertumbuhan kacang hijau yang
batangnya tumbuh lurus dan derajat DAFTAR PUSTAKA
pembengkokan epikotilanya tidak terlalu
Anwari, M., Soehandi, R., Iswanto, R, dan
membengkok.
Sumartini. 2006. Pembentukan
Jaringan sel yang di amati adalah
Varietas Unggul Kacang Hijau Tahan
pada bagian irisan penampang melintang dari
Penyakit Embun Tepung. Buletin
sel epidermis hipokotil kacang hijau.
Palawija. Malang.
Jaringan epidermis adalah lapisan-lapisan sel
Balikabi.2005. Teknologi Produksi Kacang-
yang berada paling luar pada bagian-bagian
kacangan dan Umbi-Umbian. Balai
tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga,
Peneletian Tanaman Kacang-
buah dan biji. Telah banyak dilakukan
Kacangan dan Umbi-Umbian. Malang.
pengkajian yang membuktikan bahwa
Buranatham, W.S., Kongsripun, and D.
epidermis terdapat pada tumbuhan muda
Shugamnert. 1992. Recent Advances in
(kecambah), tumbuhan lunak (bayam),
Multiple Cropping with Hevea in
tummbuhan kayu (perdu dan pohon-pohon),
Southern Thailand. 7th ANRPC
yaitu di ujung ranting dan permukaan daun
Seminar.Hat Yai. Thailand.
yang berfungsi melindungi jaringan bagian
Campbell, N.A ., J.B. Reece, Urry L.A., Cain
didalamnya (Sutriadi, 2009). Pada kecambah
M.L., Wasserman S.A., Minorsky
kacang hijau yang memperlihatkan triple
P.V., dan Jackson R.B. 2012. Biologi
respon yang direfleksikan dengan
Jilid 2- Edisi Kedelapan. Penerbit
pertumbuhan batang terhambat dan batang
Erlangga, Jakarta.
yang sedikit menebal karena pemelaran sel
Campbell, N.A., J.B Reece, dan L.G
ke arah samping (Salisbury dan Ross, 1995).
Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima –
Pada hasil pengamatan irisan sel
Jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta.
epidermis dari hipokotil kacang hijau tidak
Djukri, B.S. dan Poerwoko. 2003. Pengaruh
terlihat adanya perubahan bentuk sel yang
Naungan paranet terhadap sifat
besar pada ketiga varietas. Hal ini mungkin
toleransi tanaman
disebabkan karena belum terlalu
talas(Colocasiaesculenta(L) Schott).
berpengaruhnya konsentrasi etilen yang
Ilmu Pertanian10 (2):17-25.
dihasilkan oleh karbid terhadap bentuk sel
Fachruddin, L. 2000. Budidaya Kacang-
ketiga varietas kecambah kacang hijau,
kacangan. Yogyakarta.
pembuatan irisan pada batang kacang hijau
Guzman, P. dan J.R Ecker. 1990. Exploiting
terlalu tebal karena batang kacang hijau yang
the Triple Response of Arabidopsis
terlalu kecil dan juga pada bagian sel
Ethylene-Related Mutants. American
epidermis kecambah kacang hijau terlalu
Society of Plant Physiologist, The
banyak mengandung air, sehingga tidak
Plant Cell. 23(2) : 513-514.
dapat terlihat jelas bentuk sel kecambah
Harjadi, S.S. 2009. Zat Pengatur Tumbuhan.
kacang hijau. Sehingga hal ini perlu di
Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
evaluasi kembali dengan konsentrasi karbid
Intan, R, D, A. 2008. Peranan dan Fungsi
yang memberikan pengaruh lebih besar
fitohormon bagi pertumbuhan
terhadap bentuk sel epidermis kecambah
tanaman. Makalah. Fakultas Pertanian.
kacang hijau.
Universitas Pajajaran.
Kartasapoerta, A.G. 1992. Teknologi Benih:
KESIMPULAN
Pengolahan Benih dan Tuntunan
Dari hasil penelitian ini, diperoleh Praktikum. Rineka Cipta, Jakarta.
kesimpulan bahwa diantara ketiga varietas
78 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 16 No. 2, Oktober 2016

Ketayama, K., L.U. de la Cruz, S. Sakurai, Pusat Penelitian dan Pengembangan


dan K. Osumi. 1998. Effect of shelter Tanaman Pangan. 2012. VIMA 1,
trees on growth and yield of pechai VUB Kacang Hijau umur genjah,
(Brassica chinensis L.), Mungbean Masak Serempak, dan tahan penyakit
(Vigna radiate L.) and Maize (Zea embun tepung. Malang.
mays L.). JARQ.32(2):139-144. Raghavan, C., E.K. Ong, M.J. Dalling, T.W.
Koesmaryono Y, L Sabaruddin, dan K Stevenson. 2006. Regulation of Genes
Stigter 2005. Dervated Associated with Auxin, Ethylene and
Argrometeorological information ABA Pathways by 2.4
serving government and farmers dicholorophenoxyacetic acid in
decisions in some intercropping Arabidopsis. FuntIntegr Genomics. 6
systems in Southeast Sulawesi, (1):60-70.
Indonesia. J. agric. Meteorol. 60:343- Roman, G.B., Lubarsky, J.J Kieber, M.
347. Rothenberg dan J.R. Ecker. 1995.
Madurita, 2004. Evaluasi Ketahanan 20 Genetic Analyssis of Ethylene Signal
Genotip Kacang Hijau (Vigna Radiata Transduction in Arabidopsis Thaliana:
(L) Wilzcek) Terhadap Penyakit Five Vove; Mutant Loci Integreted
bercak daun. Universitas Brawijaya into a Stress Response Pathway. The
Malang. Genetics Society of America:1394-
Mejaya, I.M.J., A. Kasno, dan M.M. Adie. 1395.
1989. Evaluasi hasil dan adaptasi Rukmana, R. 1997. Kacang Hijau Budidaya
genotype kacang hijau di lingkungan dan Pasca Panen. Kanisius. Jakarta.
monokultur dant umpang sari dengan Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisilogi
jagung. Penelitian Palawija. 4(2):135- Tumbuhan Jilid 3 Edisi ke-empat
141. (Terjemahan). ITB, Bandung.
Muafifah.2006. Karakteristik Morfologi dan Sangkkara, U.R. 1988. Mungbean as a
Anatomi Beberapa Genotip dan component of annual mixed cropping
Hubungannya dengan Hasil Kacang system. pp.406-411. In. S. Shanmuga
Hijau (Vigna Radiata (L) Wilczek). sundaram (ed.). Mungbean.Proc.Of the
Skripsi Jurusuan Biologi. Malang : Second International Symposium.
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Bangkok, Thailand. 16-60 November
Mustakim. M. 2015 .Budidaya Kacang Hijau 1987. AVRDC. Shanhua, Tainan.
Secara Intensif. Pustaka Baru Press. Satriadi, M. 2009. Validasi Metode Uji Daya
Ningrum,D.A. 2013. Pengaruh Lama Waktu Berkecambah Benih Trembesi
Pemeraman Pisang Raja Bulu (Musa (Samanea Saman) Menggunakan
paradisiacal L. VarSapientrum) Instruksi Kerja 08 Laboratorium
menggunakan (Batu Karbid) terhadap Badan Perbenihan Tanaman Hutan
kadar karbohidrat dan Vitamin C. IKIP Bali Nusa Tenggara.
PGRI, Semarang. Setyowati, T. dan Furqonita, D. 2007.Biologi
Nio, S.A., S.M. Tondais. dan R. Butarbutar. Interaktif. Azka Press, Jakarta Timur.
2010. Evaluasi Indikator Toleransi Somaatmadja, S. 1993. Proses Sumber Daya
Cekaman Kekeringan pada Fase Nabati Asia Tenggara I. Kacang -
Perkecambahan Padi (Oryza sativa L.). Kacangan. Jakarta : PT Gramedia
Jurnal Biologi. 14 (1): 50-51. Pustaka Utama.
Purnawan, H. 2010. Pengertian Karbid. Sumiati, N. dan Sumiati, E. 2001. Pengaruh
Universitas Gajah Mada. http://haris- Vernalisasi, Giberelin dan Auxin
purnawan.web.ugm.ac.id/?pilih=news terhadap Pembungaan dan Hasil Biji
&mod=yes&aksi=lihat&id=22. Bawang Merah. Jurnal Holtikultura.
Diaksespadatanggal 24 April 2016. (11) 1:1-8.41.
Purwono, Purnamawati H. 2008. Budidaya 8 Sunantara, I.M.M. 200. Teknik produksi
JenisTanamanPanganUnggul. Jakarta benih kacang hijau. No. Agdex:
(ID): PenebarSwadaya. 142/35. No.Seri:
03/Tanaman/2000/September 2000.
Instalasi Peneletian dan Pengkajian
Teknologi Pertanian Denpasar Bali.
Walesasi, Mantiri, Simbala dan Rumondor: Kajian Ethylene Triple Renponse ……… 79

Ting, I. 1982 .Plant Physiology. Addison, Yamaguchi, M dan Rubatzky, V. E.


Willey California. 1998.SayuranDunia 2 Prinsip,
Tjitrosoepomo, G. 1996. Taksonomi Produksi dan Gizi edisi kedua,
Tumbuhan (Spermatophyta). Bandung: ITB Bandung.
Yogyakarta: Gajah Mada Univerty Yamanaka, M., Takahashi, R.,
Press. Nakayama.M., Kanazawa. A. Jun. A.
Wardani, K.E. 2014.Kajian Ethylene Triple 2012 An Actiev CACTA-Family
Response Terhadap Kecambah Tiga Transposable Element is Responsible
Varietas Kedelai [SKRIPSI]. FMIPA for Flower Variegation in Wild
UNSRAT. Manado Soybean Glycine soja. The Plant
Weaver, J.E., dan F.E. Clements. 1989. Plant Genome (5):2.
Ecology. 2nd Edition. Tata McGraw-
Hill Publishing Company, Ltd. New
Delhi.
Widyastuti, N. dan D. Tjokrokusumo.2007.
Pernanan Beberapa Zat Pengatur
Tumbuh (ZPT) Tanaman Pada Kultur
in Vitro.JurnalSainsTeknologi
Indonesia. 3(5):55-63.

Anda mungkin juga menyukai