Critical Journal Review Metnum Rev
Critical Journal Review Metnum Rev
Dosen pengampu
Ismayana (4192540001)
2019
1|Page
KATA PENGANTAR
.
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan anugrah-Nya yang memberikan kepada saya kemampuan untuk menyelesaikan tugas
Critical Jurnal Review dengan materi sistem persamaan linear sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah
metode numerik yaitu Bapak Dr. Nurdin Siregar ,M.Si atas bimbingan dan arahannya kepada
kami dalam proses pengerjaan Critical Journal Review dengan materi distribusi frekuensi ini
dapat saya selesaikan dengan baik
Kami berharap semoga tugas Critical Journal Review ini mampu menambah
wawasan mahasiswa maupun pembaca. Saya tahu bahwa hasil dari laporan Critical Journal
Review ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya hasil Critical Journal Review selanjutnya
yang lebih baik lagi.
Penulis
KELOMPOK 3
2|Page
DAFTAR ISI
A. Jurnal 1.......................................................................................................3
B. Jurnal 2.......................................................................................................3
A. Jurnal 1......................................................................................................5
B. Jurnal 2......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
3|Page
BIBLIOGRAFI JURNAL 1
BIBLIOGRAFI JURNAL 2
4|Page
JURNAL 1
Penentuan rekomendasi konservasi air menggunakan metode iterasi Jacoby
pada pondok pesantren assalafy
1. Latar Belakang
manusia yang sangat penting untuk aktivitas sehari-hari berupa memasak,
mencuci, mandi dan lain sebagainya. Hanya sedikit yang mengerti sulitnya
menghasilkan air bersih dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu penggunaan air
perlu dikendalikan dengan konservasi air. Konservasi adalah cara efisiensi dari
penggunaan air, energi, transmisi, produksi, atau distribusi yang berakibat pada
pengurangan pengkonsumsiannya (Prihanto, 2011). Tujuan konservasi air adalah
menjaga keberadaan dan keberlanjutan sumber daya air supaya tidak terjadi
kekeringan (Hutagaot, 2015). Kualitas sumber daya air dapat berubah dengan cara
meningkatkan pemanfaatan air (Abduh, 2018). Diperlukan upaya konservasi da
penghematan agar sumber daya air terlindungi, seperti dalam Peraturan Pemerintah
Repubik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Cara untuk
melakukan konservasi air yaitu dengan memelihara lingkungan dan berhemat dalam
menggunakan air. Konservasi air dilakukan dengan menerapkan rekomendasi
penggunaan air sesuai kapasitas. Rekomendasi penggunaan air akan diselesaikan
menggunakan pemodelan matematika dengan menerapkan sistem persamaan linear.
Metode iterasi Jacobi merupakan salah satu bidang analisis numerik yang digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan persamaan linear. Metode ini ditemukan oleh
matematikawan yang berasal dari Jerman, Carl Gustav Jakob Jacobi pada tahun 1800.
Dari metode eliminasi, substitusi, dan determinan masih terasa sulit untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear yang terdiri dari 𝑛 persamaan dengan 𝑛 > 3,
sehingga digunakan metode iterasi (Marzuki et al., 2015). Teknik penyelesaia metode
iterasi Jacobi dengan sistem persamaan 𝑛 × 𝑛, 𝐴𝑋 = 𝐵,proses penyelesaian dimulai
dengan suatu hampiran awal terhadap penyelesan 𝑥,. Kemudian membentuk suatu
serangkaian iterasi 𝑥., 𝑥/,…, 𝑥1 yang konvergen ke 𝑥 akan menjadikan hasil akhir
penyelesaian sistem persamaan linear (Physich, 2015).
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana memodelkan fenomena permasalahan konservasi airm menggunakan
sistem persamaan linear untuk diterapkan pada metode iterasi Jacobi?
b. Bagaimaana membuat program iterasi Jacobi menggunakan Visual Basic?
5|Page
c. Bagaimana menentukan hasil rekomendasi cara konservasi air menggunakan metode
iterasi Jacobi pada Pondok Pesantren Al- Asror?
3. Tujuan Penelitian
a. untuk mengetahui cara memodelkan fenomena permasalahan konservasi air
menggunakan sistem persamaan linear untuk diterapkan pada metode iterasi Jacoby.
b. Untuk membuat program iterasi Jacobi menggunakan Visual Basic.
c. untuk menentukan hasil rekomendasi cara konservasi air menggunakan metode iterasi
Jacobi pada Pondok Pesantren Al-Asror.
4. Kajian Pustaka
Metode Iterasi Jacobi
Metode iterasi Jacobi merupakan suatu hampiran penyelesaian awal dan hampiran
yang tak berhingga dengan langkah konvergen. Solusi yang dihasilkan merupakan
solusi pendekatan/hampiran (approxomation), solusi hampiran tidak sama dengan
solusi sejati, sehingga ada selisih antara keduanya yang disebut galat atau error
(Cahyono, 2013). Suatu sistem persamaan linear belum tentu punya solusi,
keberadaan solusi ini sangat tergantung dari sistem persamaan linear itu sendiri
(Prasetyo, 2012). Metode iterasi Jacobi merupakan metode iterasi yang menggunakan
nilai awal pada prosesnya sehingga diproleh nilai dengan kesalahan yang relatif kecil
dengan syarat persamaan tersebut harus dominan secara diagonal (Marzuki et al.,
2015). Metode iterasi Jacobi dapat digunakan untuk menghitung penggunaan air yang
digunakan seminimal mungkin sesuai kapasitas yang ditentukan. Dengan
mengansumsikan pemodelan sistem persamaan linear untuk memudahkan dalam
menghitung. Konsep dari iterasi jacobi yaitu melakukan perubahan nilai x yang
diperoleh tiap iterasi. Proses iterasi dilakukan sampai dicapai suatu nilai yang
konvergen dengan toleransi yang diberikan. Dari hasil pengujian dapat diketahui
bahwa metode iterasi Jacobi memiliki hasil ketelitian yang lebih baik dan waktu
komputasi yang lebih cepat dari metode Eliminasi Gauss.
Sistem persamaan linear adalah sekumpulan persamaan linear dengan variabel-
variabel yang tidak diketahui. Bentuk sistem persamaan linear yang terdiri dari
beberapa persamaan misalnya 𝑚 sebagai banyak persamaan menjadikan (𝑙., 𝑙/,… ,
𝑙M) (Lipschutz & Lipson, 2004). Iterasi dimulai dengan memberikan tebakan awal
untuk x, misalkan 𝑥(0) = ( x(0),x2(0)....xn(0))T.
Maka iterasi pertam yaitu:
6|Page
iterasi kedua yaitu:
7|Page
Program pengolahan tersebut dibuatkan kode yang akan memproses perhitungan iterasi
Jacobi. Ketika program olah data dibuat sesuai aturan dan program sudah dapat dijalankan,
maka program dapat dengan mudah digunakan orang lain. Pembuatan program tersebut dapat
memudahkan orang lain dalam permasalahan menghitung ataupun mengolah data. Untuk
menggunakan program iterasi Jacobi hanya memerlukan pengubahan permasalahan ke
dalam permodelan matematika. Permasalahan didapat dari kehidupan nyata yang akan
dianalisis dan dicarikan solusi penyelesaian masalahnya.
5. Metode Penelitian
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Pengambilan data dengan mengukur volume kapasitas air dan pembagian angket
pada santri.
b) Pembentukan model persamaan linear dengan menentukan variabel, konstanta dan
koefisien dari hasil pengambilan data.
c) Menyelesaikan persamaan tanpa menggunakan syarat iterasi Jacobi.
d) Membuat program olah data pada Visual Basic.
e) Pembentukan persamaan dengan syarat iterasi Jacobi.
f) Menyelesaikan persamaan menggunakan iterasi Jacobi dengan mencoba mengubah
persamaan & koefisien persamaan.
g) Menghitung iterasi Jacobi menggunakan Gauss Jordan, Iterasi Jacobi, Ms. Excel
danVisual Basic.
h) Penarikan kesimpulan dan saran.
8|Page
6. Hasil Penelitian
Penyelesaian dengan gauss jacoby.
9|Page
3. Penggunaan bak wudhu bawah untuk aktivitas wudhu sebanyak 160 kali/hari,
untuk aktivitas mencuci sebanyak 179 kali/hari, untuk aktivitas menggosok gigi 13
kali/hari.
4. Penggunaan kamar mandi bawah untuk aktivitas mandi sebanyak 180 kali/hari,
untuk wudhu sebanyak 195 kali/hari, untuk aktivitas mencuci sebanyak 9 kali/hari,
untuk aktivitas menggosok gigi 389 kali/hari.
Dari rekomendasi menghasilkan perubahan penggunaan lokasi sebagai berikut.
Penggunaan kamar mandi bawah untuk mandi bertambah 14 kali/hari, wudhu
bertambah 103 kali/hari, mencuci berkurang 10 kali/hari dan menggosok gigi
berkurang 247 kali/hari.
Penggunaan bak wudhu bawah untuk wudhu bertambah 112 kali/hari, mencuci
berkurang 49 kali/hari dan menggosok gigi berkurang 40 kali/hari.
Penggunaan bak wudhu atas untuk wudhu berkurang 222 kali/hari, mencuci
bertambah 168 kali/hari dan menggosok gigi bertambah 6 kali/hari.
.Penggunaan kamar mandi atas untuk mandi berkurang 14 kali/hari, wudhu
bertambah 8 kali/hari, mencuci bertambah 1 kali/hari dan menggosok gigi
bertambah 281 kali/hari.
7. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan pemodelan
persamaan pada permasalahan penggunaan air pondok pesantren Assalafy Putri Al-
Asror menghasilkan penyelesaian yang divergen. Persamaan dihitung menggunakan
program olah data yang telah dibuat pada Visual Basic. Untuk menerapkan konservasi
penggunaan air rekomendasi dihitung menggunakan metode iterasi Jacobi. Metode
iterasi Jacobi dapat menghasilkan penyelesaian yang konvergen dengan syarat
dominan secara diagonal. Penggunaan metode iterasi Jacobi agar dominan secara
diagonal dilakukan dengan cara merubah susunan persamaan sedemikian hingga
koefisien-koefisien 𝑎== merupakan koefisien-koefisien terbesar pada setiap baris pada
persamaan. Penyelesaian persamaan menggunakan metode iterasi Jacobi memperoleh
hasil yang konvergen dan lebih optimal, sehingga dapat digunakan untuk rekomendasi
konservasi penggunaan air. Adapun saran yang diberikan peneliti untuk penelitian ini
adalah mencari metode dan pola untuk membuat persamaan dominan secara diagonal
agar menghasilkan penyelesaian yang lebih optimal.
8. Kelebihan
10 | P a g e
Kelebihan jurnal ini adalah pada topik yang diaangkat, dimana metode iterasi gauss
jordan digunakan untuk menyelesaikan penentuan rekomendasi konservasi air, kita tahu
bahwa aktivitas hidup kebanyakan menggunakan air, itulah sebabnya perlu keteraturan dalam
menggunakan air agar tidak terjadi kelangkaan air bersih.. Dari hasil yang diperoleh dapat
kita lihat bahwa penelitian tersebut berhasil, melihat adanya rekomendasi konservasi air.
9. Kekurangan
Kekurangan dari jurnal ini adalaah hasinya yang bisa sja tidak akurat mengingat
adanya penghitungan angka angka padaa iterasi yang tentu saja menghasilkan galat atau
eror.
11 | P a g e
JURNAL 2
Penyelesaian sistem persamaan linear fully fuzzy menggunakan metode iterasi Jacoby
1. Latar Belakang
Sistem persamaan linear merupakan salah satu bagian dari aljabar linear yang sering
dipelajari dalam ilmu matematika. Sistem persamaan linier muncul secara langsung dari
masalah-masalah yang nyata sehingga membutuhkan proses penyelesaian. Sistem persamaan
linier dapat diselesaikan dengan dua metode. Metode pertama yaitu secara langsung, yang
biasanya disebut metode eksak. Metode tersebut diantaranya metode invers, eliminasi,
subtitusi, dekomposisi LU, dekomposisi Cholesky, dekomposisi QR, dekomposisi Crout, dan
dekomposisi ST. Metode kedua biasanya dikenal dengan metode tidak langsung atau metode
iterasi, diantaranya metode iterasi Jacobi, metode Newton, dan metode Gauss Seidel.
Metode iterasi Jacobi merupakan salah satu bidang analisis numerik yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan persamaan linear. Metode ini ditemukan oleh matematikawan
yang berasal dari jerman, Carl Gustav Jakob Jacobi pada tahun 1800.Metode iterasi Jacobi
merupakan salah satu metode tak langsung, yaitu bermula dari suatu hampiran penyelesaian
awal dan kemudian hampiran yang tak berhingga dengan langkah konvergen. Metode iterasi
Jacobi ini digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear berukuran besar dan
proporsi koefisien nolnya besar. Dari metode eliminasi, substitusi, dan determinan masih
terasa sulit untuk menyelesaikan sistem persamaan linear yang terdiri dari persamaan
dengan .
Seiring perkembangan ilmu matematika, sistem persamaan linear tidak hanya digunakan
dalam bilangan riil saja namun dapat digunakan dalam bilangan fuzzy dengan penyelesaian
menggunakan metode langsung dan metode tak langsung. Konsep bilangan fuzzy pertama kali
diperkenalkan oleh Lotfi. A Zadeh (1965). Fuzzy dapat diartikan sebagai kabur atau samar.
Bentuk sistem persamaan linier fuzzy sama seperti persamaan linier biasa, perbedaannya
terletak pada unsur . Unsur dalam sistem persamaa linier fuzzy merupakan bentuk parameter
yang berbeda pada interval tertentu. Selain itu, dalam fuzzy dikenal juga sistem persamaan
linier fully fuzzy. Sistem persamaan linier fully fuzzy merupakan persamaan matriks dengan
adalah matriks fuzzy dan adalah bilangan fuzzy
2. Rumusan Masalah
a. Bgaimana galat yang diperoleh dari sistem persamaan fully fuzzy?
b. Bagaimana solusi untuk sistem persamaan fully fuzzy?
12 | P a g e
3. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui galat yang diperoleh dari sistem persamaan fully fuzzy.
b. Mengetahui solusi untuk sistem persamaan fully fuzzy.
4. Kajian Pustaka
13 | P a g e
5. Metode Penelitian
14 | P a g e
6. hasil Penelitian
1. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Fully Fuzzy Menggunakan Metode Iterasi Jacobi
Berikut ini contoh untuk menyelesaikan sistem persamaan linear fully fuzzy 3 persamaan dan 3 variabel
menggunakan metode Iterasi Jacobi.
Contoh 1:
Diberikan sistem persamaan linear fully fuzzy sebagai berikut:
15 | P a g e
7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari Contoh 1, maka diperoleh nilai
dengan kesalahan yang relatif kecil, yaitu sebagai berikut:
Sehingga galat yang diperoleh dari sistem persamaan linear fully fuzzy tersebut
adalah:
Solusi yang diperoleh dari penyelesaian sistem persamaan linear fully fuzzy adalah
solusi tunggal.
16 | P a g e
8. Kelebihan
Kelebihan jurnal ini adalah pada pengangkatan topiknya yaitu menyeleikan
persamaan fully fuzzy dengan metode iterasi Jacoby.kita tahu bahwa persamaan fully
fuzzy merupakan bilangan tak rill, yang ternyata bisa diselesaikn dengan iterasi
Jacoby, terbukti dari hasilnya dan galat erornya yang sedikit.
9. Kekurangan
Kekurangan dari jurnal ini adalah pada pemberian contoh contoh pengerjaannya
kurang banyak, sehingga masih cukup sulit untuk dipahami,.
17 | P a g e
Daftar Pustaka
Of Mathematics.vol(9).
18 | P a g e