PENGELOLAAN SDAL
Analisis Berkelanjutan Pengendalian Sampah Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) di Jawa Barat berbasis Bioekonomi
Sirkular
Oleh:
Nama : Grace Evelyn
NIM : P0502231022
Prodi : Ilmu Pengelolaan SDAL
Kelas : Selasa, 8:00-12:00
Dosen: Dr. Wonny Achmad Ridwan
Dengan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan berkat-Nya
tim penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian ini tepat waktu. Adapun judul dari
makalah penelitian ini adalah “Analisis Berkelanjutan Pengendalian Sampah Tempat
Pembungan Akhir (TPA) di Jawa Barat berbasis Ekonomi Sirkular”. Penulisan makalah akhir
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah Ekologi
dan Dinamika Sistem Pengelolaan SDAL pada semester 1. Dengan segala keterbatasan dan
kekurangan yang dimiliki, akhirnya tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Atas bantuan yang telah diberikan kepada tim penulis, harapannya karya ilmiah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi para pembaca yang membutuhkan. Atas segala kekurangan dalam
penulisan makalah ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bagi kemajuan
ilmu pengetahuan.
Grace Eveyn
2
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................... 3
E. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................................ 3
BAB II METODE PENELITIAN ......................................................................................... 4
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................ 4
B. Pendekatan Penelitian ............................................................................................. 4
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................................... 5
D. Rencana Anggaran Biaya ........................................................................................ 5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
A. Hasil Kajian Atribut Berkelanjutan ....................................................................... 6
A.1.Aspek Ekologi ........................................................................................................ 8
A.2.Aspek Ekonomi ................................................................................................... 10
A.3.Aspek Sosial ........................................................................................................ 12
B. Analisis Sebaran Data ............................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 15
A. Simpulan .............................................................................................................. 15
B. Saran .................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 16
3
I PENDAHULUAN
4
limbah pertanian tersebut kemudian didistribusikan kembali ke para petani di hulu (upstream)
dengan harga terjangkau.
Pendekatan bioekonomi sirkular dalam sistem pengelolaan TPA merupakan salah satu
solusi sistem berkelanjutan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Konsep
bioekonomi sirkular dalam pertanian dapan diterapkan pada hulu ke hilir secara terintegrasi
dengan implementasi metode pengolahan sampah TPA berbasis pengomposan organik dan
melihat faktor peran masyarakat seperti pemulung (Enaime et al. 2023). pengendalian sampah
TPA yang belum dapat dikelola secara memadai, pengembangan sistem bioekonomi sirkular
dalam manajemen limbah pertanian hijau dan berkelanjutan menjadi solusi untuk implementasi
green industry. Penggabungan sistem IoT dan sistem bioteknologi dapat dipraktikan dengan
mengkoneksikan suatu sistem peralatan dengan internet untuk menjalankan berbagai fungsi
(Komaludin 2018). Kegiatan pengolahan limbah agrikultur berbasis bioteknologi pastinya akan
membutuhkan peralatan pendukung pengomposan limbah. Dengan menggunakan IoT yang
dihubungkan dengan sensor RFID dan biometrik, keberadaan sampah TPA dapat dideteksi bila
terjadi kebocoran dan dimonitor secara berkala dari jarak jauh secara efisien (Ramadevi et al.
2022). IoT juga mempermudah para petani mengetahui informasi secara real-time protokol dan
peralatan yang akan digunakan dalam mengolah sampah TPA tersebut.
Di Indonesia sebagai salah satu negara agraris ASEAN masih banyak ditemukan kasus
dimana limbah penggilingan gabah berupa sekam yang dibuang begitu saja. Industri pertanian
padi masih belum banyak yang menerapkan pemanfaatan kembali limbah sekam untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Limbah TPA organik seperti air lindi dan
gas metana dapat menyebabkan pencemaran lingkungan (sanitasi) dan juga berdampak bagi
kesehatan manusia (Setyaningsih dan Sanjaya 2022). Limbah pertanian dapat diolah menjadi
pupuk bokashi (pupuk kompos organik) melalui proses dekomposer EM4 (Effective
Microorganism 4) atau disebut juga sebagai proses fermentasi. Proses fermentasi limbah
pertanian beberbasis bioteknologi dapat diterapkan secara merata ke daerah lainnya terutama
kawasan Bogor dan sekitar Jawa Barat. Riset pengelolaan limbah pertanian dengan metode
fermentasi EM4 yang akan dilaksanankan di area pekarangan perumahan Sindangbarang
Indah. Penerapan manajemen limbah hijau berbasis Bioteknologi dan dukungan sistem
otomatisasi Internet of Things (IoT) pada sektor pertanian dan peternakan tersebut dapat
meningkatkan perekonomian UMKM masyarakat setempat dan memperbaiki kualitas ekologi
lingkungan.
5
Kebijakan dan peraturan pemerintah tentang pengendalian sistem produksi bersih dan
pengolahan limbah pertanian di setiap daerah memiliki peranan penting. Peran pemerintah
sebagai konstitusi berwenang mengawasi aktivitas produksi agrikultur tidak mengganggu
lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sektor industri pertanian memiliki
pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan ketahanan pangan tetapi
dampaknya terhadap keseimbangan ekosistem lingkungan juga perlu adanya pengawasan
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (Reprint dan Hoshide 2023). Peraturan Undang-
undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan menjadi
landasan kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia (Fitriani dan Kuswadi
2021). Undang-undang tersebut menjadi landasan peraturan perundangan lainnya yang diikuti
dengan undang-undang, Peraturan Menteri (Permen), dan Peraturan Pemerintah (PP) yang
mengatur tata kelola lahan pertanian secara berkelanjutan. Strategi kebijakan sistem
pemerintah dapat diintegrasikan dengan para aktor pertanian dengan membuat perencanaan
sistem pembangunan pertanian yang saling terintegrasi antara hulu ke hilir secara sirkular
(Perdana et al. 2023). Dukungan pemerintah terkait pengembangan sistem pengolahan sistem
produksi pertanian bersih dan berkelanjutan di sektor pertanian mampu meningkatkan
kapasitas pembangunan dan kesejahteraan kawasan serta mitigasi dari bencana kerusakan alam
(Wang et al. 2023). Kemajuan pembangunan sektor pertanian dapat menjadi kekuatan unggul
Indonesia dalam kontribusi pembangunan ekonomi hijau.
1. 3. Tujuan Penelitian
6
2. Menganalisis potensi penerapan sistem bisnis ekonomi sirkular dalam pengelolaan
sampah TPA Jawa Barat terhadap kesejahteraan ekonomi, sosial, ketahanan pangan,
dan lingkungan.
3. Menganalisis faktor dan elemen sistem manajemen limbah TPA berbasis konsep
ekonomi sirkular yang mewujudkan pembangunan ekonomi hijau.
4. Menyusun strategi dan kebijakan Indonesia membangun sistem pengelolaan sampah
TPA berbasis ekonomi sirkular berkelanjutan sebagai perwujudan pwmbangunan hijau.
Tata kelola tempat pembuangan akhir (TPA) mempengaruhi terhadap kualitas sanitasi
dan ekosistem lingkungan. Kegiatan produksi pertanian yang terlalu masif dan penggunaan
bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan pupuk kimia menyebakan degradasi kualitas
sumberdaya alam dan ekosistem (Fitriani dan Kuswadi 2021). Para aktor pertanian,
pemerintah, dan para pemangku kepentingan dapat saling berkolaborasi dan terintegrasi secara
sirkular untuk menciptakan efisiensi produksi pangan dan keberlanjutan ekosistem lingkungan.
Pendekatan bioekonomi sirkular di sektor pertanian menjadi suatu konsep penerapan dalam
subsistem pertanian. Bioekonomi sirkular dapat berjalan dengan komunikasi pemerintah dan
lembaga pendukung yang akan mempertimbangkan strategi kebijakan dan peraturan yang
megatur supaya aktivitas pertanian meminimalisir polusi limbah dan berkelanjutan (Behera
2023). Di bawah ini adalah kerangka pikir penelitian strategi bioekonomi sirkular dalam sektor
pertanian, sebagai berikut.
7
Kualitas Manajemen Limbah Pertanian dan
Regulasi Kebijakan yang kurang Memadai
Peningkatan Kualitas
Lingkungan dan Kesejahteraan
Udara Tanah
Air
Bioekonomi
Sirkular
8
II METODE PENELITIAN
Data penelitian dikumpulkan melalui beberapa artikel, jurnal ilmiah, buku, wawancara,
laporan Lembaga/Kementerian terkait, serta dengan bantuan kata kunci pencarian
"bioekonomi sirkular, agribisnis hijau, ekonomi hijau, limbah jerami jagung, pengolahan
limbah pertanian, pupuk kompos organik, green capacity building, dll." Guna
menyempurnakan riset ilmiah ini, analisis data menggunakan jurnal terakreditasi pendukung
dari Kementerian Pertanian Indonesia, JSTOR, Elsevier, Academia, Zlibrary, Research Gate,
Harvard Library, Cambridge Core, dsb. Untuk memperkuat keabsahan penulisan dalam
penelitian, riset akan didukung oleh data survei lapangan dan narasumber wawancara dari
beberapa instansi lembaga/ kementerian terkait.
Tabel 1 Atribut Keberlanjutan
Dimensi Atribut Skor Baik Buruk
Ekologi 1. Kesesuaian Lahan 0-10 10 0
2. Pemanfaatan Lahan
3. Pengelolaan Kualitas Udara
4. Pengolahan Air Lindi
5. Penanganan Sampah Organik
6. Perlindungan kualitas air baku
7. Pengolahan Gas Metan
8. Penanganan Distribusi Sampah ke TPA
9. Perlindungan dan pengelolaan pemukiman
sekitar TPA
10. Penanganan Sampah Anorganik
10
Ekonomi 1. Perubahan Volume Sampah terhadap 0-10 10 0
Ekonomi
2. Perubahan Volume Sampah terhadap
Ekonomi
3. Dukungan Pengelola TPA Untuk
Menciptakan Usaha Berbasis Sampah
4. Pengembangan Produk Turunan Sampah
5. Jenis Usaha Memperkuat Ekonomi
Sirkular Sampah di Masyarakat
6. Tingkat Pengangguran Sekitar TPA
7. Perubahan lingkungan terhadap ekonomi
(Kesehatan Masyarakat)
11
III HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini hasil perhitungan nilai aspek ekologi untuk setiap aspek ekologi dari
setiap lokasi penelitian:
Tabel 2 Hasil Aspek Ekologi
Skor
Atribut Batas Batas TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA
Atas Bawah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kesesuaian Lahan 10 0 7 9 9 8,5 6 6 9 9 9 9 9
Pemanfaatan Lahan 10 0 7 8 7 6 5 5 6 8 5 6 8
Pengelolaan Kualitas
10 0 7 8 5 5 7 5 5 6 7 6 8
Udara
Pengolahan Air Lindi 10 0 9 9 8 8 7 8 8 7 6 7 7
Penanganan Sampah
10 0 7 7 8 6 6 6 9 9 9 9 9
Organik
Perlindungan kualitas
10 0 10 10 8,5 8 9 10 10 9 9 8 10
air baku
Pengolahan Gas
10 0 9 9 7 6 7 7 8 6 9 7 7
Metan
Penanganan
Distribusi Sampah Ke 10 0 7 7 7 5 5 7 6 5 5 6 4
TPA
Perlindungan dan
pengelolaan
10 0 6 7 7 6 6 6 7,5 6 6 6 8
pemukiman sekitar
TPA
Penanganan Sampah
10 0 7 8 8 7 7 9 8 7 8 8 7
Anorganik
Hasil Rapfish
Hasil Triangular Monte Carlo
13
3.1.2. Aspek Sosial
Berikut ini hasil perhitungan nilai aspek sosial untuk setiap aspek ekologi dari
setiap lokasi penelitian:
Tabel 3 Hasil Aspek Sosial
Skor
Atribut Batas Batas TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA
Atas Bawah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Frekuensi
10 0 7 7 6 3 9 9 9 9 9 8 6
pertemuan
Partisipasi
10 0 6 6 5 4 2 8 7 7 7 7 5
masyarkat
Dukungan
10 0 8 8 9 4 9 7 9 9 9 9 7
Pemerintah Daerah
Kelembagaan 10 0 8 7 8 5 8 10 10 8 7 7 7
Komitmen bersama 10 0 6 7 6 6 6 8 8 6 8 10 6
Pemahaman
10 0 7 6 7 5 6 9 9 6 9 6 6
masyarakat
Frekuens konflik 10 0 8 7 8 1 8 9 8 5 8 4 5
Frekuensi
10 0 10 9 9 5 10 9 9,5 7 9 9,5 6
penyuluhan
Hasil Rapfish
14
Hasil Triangular Monte Carlo
15
3.1.3. Aspek Ekonomi
Berikut ini hasil perhitungan nilai aspek sosial untuk setiap aspek ekologi dari
setiap lokasi penelitian:
Tabel 4 Hasil Aspek Sosial
Skor
Atribut Batas Batas TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA
Atas Bawah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Perubahan Volume
Sampah Terhadap 10 0 7 6 7 3 9 9,5 9 6 6 5 6
Ekonomi
Dukungan Masyarakat
10 0 5 5 4 2 8 9,5 8 5 5 5 2
Terhadap TPA
Dukungan Pengelola
TPA Untuk
10 0 5 7 3 3 7 8,5 7 6 5 6 2
Menciptakan Usaha
Berbasis Sampah
Pengembangan
Produk Turunan 10 0 6 6 6 4 8 9 9 6 6 2 6
Sampah
Jenis Usaha
Memperkuat Sirkular
10 0 7 7 6 4 8 9 9 9 9 6 7
Ekonomi Sampah di
Masyarakat
Tingkat Pengangguran
10 0 7 6 6 5 6 7 5 7 7 5 6
Sekitar TPA
Perubahan
Lingkungan Terhadap 10 0 7 7 6 4 7 8 9 9 9 5 7
Kesehatan Masyarakat
Hasil Rapfish
16
Hasil Triangular Monte Carlo
17
3.2. Analisis Sebaran Data
18
IV PENUTUP
4.1. Simpulan
Berdasar hasil olahan data dengan Rapfish di atas, TPA yang berada di Jawa Barat
masih belum mengedepankan peran Ekonomi di masyarakat sehingga perlu dorongan
pengembangan konsep ekonomi sirkular dari hulu ke hilir. Pengembangan ekonomi sirkular
ini diterapkan dalam pengelolaan sampah dari hilir TPA yang diolah oleh badan usaha
masyarakat dan kembali dimanfaatkan menjadi produk baru dengan nilai ekonomi. Produk
olahan limbah tersebut kemudian didistribusikan kembali ke hulu dengan nilai ekonomis
sehingga kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan stabilitas ekosistem dapat berkembang
berkelanjutan.
4.2. Saran
1. Membentuk sistem TPA terpadu yang mengintegrasikan kerja sama dan kolaborasi
antar stakeholders seperti tempah pengelolaan sampah berbasis bioteknologi dan
masyarakat.
2. Pemerintah dapat mebuat regulasi dan kebijakan terkait sistem pengelolaan sampah
TPA di Jawa Barat terpadu dan berkelanjutan.
3. Pengembangan inovasi sistem pengolahan sampah TPA berbasis bioekonomi sirkular
perlu diperluas jangkauannya ke seluruh kawasan Jawa Barat secara merata.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Afandi F, Feryanto F. 2022. Pemanfaatan Presidensi Indonesia Dalam G20 Untuk
Pembangunan Agribisnis Hijau Dalam Mencapai Dekarbonisasi Indonesia 2060.
Policy Br. Pertanian, Kelaut. dan Biosains Trop. 4(3):1–7.doi:10.29244/agro-
maritim.v4.i3.2.
DeBoer J, Panwar R, Kozak R, Cashore B. 2020. Squaring the circle: Refining the
competitiveness logic for the circular bioeconomy. For. Policy Econ. 110(December
2018):101858.doi:10.1016/j.forpol.2019.01.003.
Fernando Y, Tseng M-L, Aziz N, Ikhsan RB, Wahyuni-TD IS. 2022. Waste-to-energy supply
chain management on circular economy capability: An empirical study. Sustain.
Prod. Consum. 31:26–38.doi:https://doi.org/10.1016/j.spc.2022.01.032.
196(January):107402.doi:10.1016/j.ecolecon.2022.107402.
Li C, Ahmad SF, Ahmad Ayassrah AYAB, Irshad M, Telba AA, Mahrous Awwad E, Imran
Majid M. 2023. Green production and green technology for sustainability: The
mediating role of waste reduction and energy use. Heliyon.
9(12):e22496.doi:https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e22496.
Li M, Zhang Y, Fan Z, Chen H. 2021. Evaluation and research on the level of inclusive green
20
growth in Asia-pacific region. Sustain. 13(13):1–30.doi:10.3390/su13137482.
Lumbanraja PC, Lumbanraja PL. 2023. Analisis Variabel Ekonomi Hijau (Green Economy
Variable) Terhadap Pendapatan Indonesia (Tahun 2011-2020) dengan Metode SEM-
PLS. Cendekia Niaga J. Trade Dev. Stud. 7:62–73.
Muerza V, Urciuoli L, Zapata Habas S. 2023. Enabling the circular economy of bio-supply
chains employing integrated biomass logistics centers - A multi-stage approach
integrating supply and production activities. J. Clean. Prod.
384:135628.doi:https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2022.135628.
Salgiriev E, Umarkhadzhiev M-K, Mazhiev K. 2023. Green economy and waste management
awareness. SHS Web Conf. 164:00124.doi:10.1051/shsconf/202316400124.
Salvador R, Vetroni M, Pieroni M, Lopes DA, Freire F, Francisco AC De. 2023. Overarching
Business Models for a Circular Bioeconomy : Systematising archetypes. Sustain.
Prod. Consum. 43(November):349–362.doi:10.1016/j.spc.2023.11.010.
Sondh S, Upadhyay DS, Patel S, Patel RN. 2024. Strategic approach towards sustainability
by promoting circular economy-based municipal solid waste management system- A
review. Sustain. Chem. Pharm.
37:101337.doi:https://doi.org/10.1016/j.scp.2023.101337.
World Meteorological Organization. 2023. Global temperatures set to reach new records in
next five years. World Meteorol. Organ.
21
22