Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AKHIR EKOLOGI DAN DINAMIKA SISTEM

PENGELOLAAN SDAL
Analisis Berkelanjutan Pengendalian Sampah Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) di Jawa Barat berbasis Bioekonomi
Sirkular

Oleh:
Nama : Grace Evelyn
NIM : P0502231022
Prodi : Ilmu Pengelolaan SDAL
Kelas : Selasa, 8:00-12:00
Dosen: Dr. Wonny Achmad Ridwan

ILMU PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2023
1
PRAKATA

Dengan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan berkat-Nya
tim penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian ini tepat waktu. Adapun judul dari
makalah penelitian ini adalah “Analisis Berkelanjutan Pengendalian Sampah Tempat
Pembungan Akhir (TPA) di Jawa Barat berbasis Ekonomi Sirkular”. Penulisan makalah akhir
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah Ekologi
dan Dinamika Sistem Pengelolaan SDAL pada semester 1. Dengan segala keterbatasan dan
kekurangan yang dimiliki, akhirnya tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Atas bantuan yang telah diberikan kepada tim penulis, harapannya karya ilmiah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi para pembaca yang membutuhkan. Atas segala kekurangan dalam
penulisan makalah ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bagi kemajuan
ilmu pengetahuan.

Bogor, 7 Desember 2023

Grace Eveyn

2
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................... 3
E. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................................ 3
BAB II METODE PENELITIAN ......................................................................................... 4
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................ 4
B. Pendekatan Penelitian ............................................................................................. 4
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................................... 5
D. Rencana Anggaran Biaya ........................................................................................ 5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
A. Hasil Kajian Atribut Berkelanjutan ....................................................................... 6
A.1.Aspek Ekologi ........................................................................................................ 8
A.2.Aspek Ekonomi ................................................................................................... 10
A.3.Aspek Sosial ........................................................................................................ 12
B. Analisis Sebaran Data ............................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 15
A. Simpulan .............................................................................................................. 15
B. Saran .................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 16

3
I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan pembangunan industri pertanian berpotensi meningkatnya hasil limbah


produksi yang menjadi ancaman penurunan kualitas tanah, air, dan lingkungan. Permasalah
limbah dan polusi industri pertanian mengancam stabilitas lingkungan dan ketahanan pangan
serta menjadi penghambat laju perekonomian akibat bencana krisis. Berdasarkan laporan
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) tahun 2022, hasil pengamatan menunjukkan bahwa
adanya kemungkinan kenaikan temperatur bumi hingga 1.5°C pada lima tahun mendatang
(World Meteorological Organization 2023). Hal tersebut menimbulkan bencana perubahan
iklim memberikan dampak besar terhadap ketahanan pangan dan kelangsungan ekosistem
lingkungan hidup di seluruh dunia. The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
melaporkan bahwa pada tahun 2019 79% emisi karbon (CO2) berasal dari sektor energi,
industri, transportasi, dan bangunan dan 22% berasal dari aktivitas sektor agrikultur,
kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya. Berdasar salah satu temuan data juga
mengungkapkan manajemen pengolahan sampah tempah pembuangan akhir (TPA) di Jawa
Barat masih memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Pengelolaan sampah di TPA
yang kurang memadai mempengaruhi kualitas air baku (sanitasi), udara, dan tanah. Sistem
bioteknologi terhadap sistem pengendalian sampah TPA di Jawa Barat dirancang dapat
mendukung transisi manajemen limbah TPA yang berkelanjutan.

Ekonomi sirkular dalam bidang pertanian merupakan perkembangan konsep ekonomi


hijau dan pembangunan berkelanjutan dalam sistem produksi pangan dan pertanian
(Lachkepiani dan Lomishvili 2022). Konsep ekonomi sirkular rantai diterapkan dalam sistem
pengolahan sampah TPA yang saling terhubung antara subsistem hulu (upstream), sistem
produksi (on stream), dan hasil produk olahan sampah (downsteam) secara berkelanjutan.
Pendekatan ekonomi sirkular sektor pertanian kemudian dikembangkan menjadi bioekonomi
sirkular yang menerapkan pengembangan berbasis ekologi dan lingkungan (Koohafkan et al.
2012). Sisa residu sampah TPA dalam konsep bioekonomi sirkular akan diolah kembali
menjadi produk baru yang bernilai ekonomi dengan metode pengomposan ramah lingkungan.
Pengurangan sampah produksi pertanian tersebut meningkatkan keefektifan dan efisiensi
produksi tanpa merusak dan mencemari lingkungan (Enaime et al. 2023). Produk hasil olahan

4
limbah pertanian tersebut kemudian didistribusikan kembali ke para petani di hulu (upstream)
dengan harga terjangkau.

Pendekatan bioekonomi sirkular dalam sistem pengelolaan TPA merupakan salah satu
solusi sistem berkelanjutan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Konsep
bioekonomi sirkular dalam pertanian dapan diterapkan pada hulu ke hilir secara terintegrasi
dengan implementasi metode pengolahan sampah TPA berbasis pengomposan organik dan
melihat faktor peran masyarakat seperti pemulung (Enaime et al. 2023). pengendalian sampah
TPA yang belum dapat dikelola secara memadai, pengembangan sistem bioekonomi sirkular
dalam manajemen limbah pertanian hijau dan berkelanjutan menjadi solusi untuk implementasi
green industry. Penggabungan sistem IoT dan sistem bioteknologi dapat dipraktikan dengan
mengkoneksikan suatu sistem peralatan dengan internet untuk menjalankan berbagai fungsi
(Komaludin 2018). Kegiatan pengolahan limbah agrikultur berbasis bioteknologi pastinya akan
membutuhkan peralatan pendukung pengomposan limbah. Dengan menggunakan IoT yang
dihubungkan dengan sensor RFID dan biometrik, keberadaan sampah TPA dapat dideteksi bila
terjadi kebocoran dan dimonitor secara berkala dari jarak jauh secara efisien (Ramadevi et al.
2022). IoT juga mempermudah para petani mengetahui informasi secara real-time protokol dan
peralatan yang akan digunakan dalam mengolah sampah TPA tersebut.

Di Indonesia sebagai salah satu negara agraris ASEAN masih banyak ditemukan kasus
dimana limbah penggilingan gabah berupa sekam yang dibuang begitu saja. Industri pertanian
padi masih belum banyak yang menerapkan pemanfaatan kembali limbah sekam untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Limbah TPA organik seperti air lindi dan
gas metana dapat menyebabkan pencemaran lingkungan (sanitasi) dan juga berdampak bagi
kesehatan manusia (Setyaningsih dan Sanjaya 2022). Limbah pertanian dapat diolah menjadi
pupuk bokashi (pupuk kompos organik) melalui proses dekomposer EM4 (Effective
Microorganism 4) atau disebut juga sebagai proses fermentasi. Proses fermentasi limbah
pertanian beberbasis bioteknologi dapat diterapkan secara merata ke daerah lainnya terutama
kawasan Bogor dan sekitar Jawa Barat. Riset pengelolaan limbah pertanian dengan metode
fermentasi EM4 yang akan dilaksanankan di area pekarangan perumahan Sindangbarang
Indah. Penerapan manajemen limbah hijau berbasis Bioteknologi dan dukungan sistem
otomatisasi Internet of Things (IoT) pada sektor pertanian dan peternakan tersebut dapat
meningkatkan perekonomian UMKM masyarakat setempat dan memperbaiki kualitas ekologi
lingkungan.

5
Kebijakan dan peraturan pemerintah tentang pengendalian sistem produksi bersih dan
pengolahan limbah pertanian di setiap daerah memiliki peranan penting. Peran pemerintah
sebagai konstitusi berwenang mengawasi aktivitas produksi agrikultur tidak mengganggu
lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sektor industri pertanian memiliki
pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan ketahanan pangan tetapi
dampaknya terhadap keseimbangan ekosistem lingkungan juga perlu adanya pengawasan
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (Reprint dan Hoshide 2023). Peraturan Undang-
undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan menjadi
landasan kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia (Fitriani dan Kuswadi
2021). Undang-undang tersebut menjadi landasan peraturan perundangan lainnya yang diikuti
dengan undang-undang, Peraturan Menteri (Permen), dan Peraturan Pemerintah (PP) yang
mengatur tata kelola lahan pertanian secara berkelanjutan. Strategi kebijakan sistem
pemerintah dapat diintegrasikan dengan para aktor pertanian dengan membuat perencanaan
sistem pembangunan pertanian yang saling terintegrasi antara hulu ke hilir secara sirkular
(Perdana et al. 2023). Dukungan pemerintah terkait pengembangan sistem pengolahan sistem
produksi pertanian bersih dan berkelanjutan di sektor pertanian mampu meningkatkan
kapasitas pembangunan dan kesejahteraan kawasan serta mitigasi dari bencana kerusakan alam
(Wang et al. 2023). Kemajuan pembangunan sektor pertanian dapat menjadi kekuatan unggul
Indonesia dalam kontribusi pembangunan ekonomi hijau.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan dan permasalahan sistem pengelolaan limbah TPA di Barat


dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi?
2. Bagaimana pengaruh penerapan pendekatan bioekonomi sirkular dalam pengelolaan
sampah TPA terhadap kesejahteraan ekonomi, sosial, ketahanan pangan, dan
lingkungan?
3. Apakah faktor dan elemen sistem manajemen limbah TPA berbasis konsep bioekonomi
sirkular mewujudkan pembangunan ekonomi hijau?
4. Bagaimana strategi dan kebijakan Indonesia membangun sistem pengelolaan sampah
TPA berbasis bioekonomi sirkular berkelanjutan?

1. 3. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis perkembangan dan permasalahan sistem pengelolaan limbah TPA di


Barat dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi.

6
2. Menganalisis potensi penerapan sistem bisnis ekonomi sirkular dalam pengelolaan
sampah TPA Jawa Barat terhadap kesejahteraan ekonomi, sosial, ketahanan pangan,
dan lingkungan.
3. Menganalisis faktor dan elemen sistem manajemen limbah TPA berbasis konsep
ekonomi sirkular yang mewujudkan pembangunan ekonomi hijau.
4. Menyusun strategi dan kebijakan Indonesia membangun sistem pengelolaan sampah
TPA berbasis ekonomi sirkular berkelanjutan sebagai perwujudan pwmbangunan hijau.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Memahami kondisi perkembangan dan permasalahan sistem pengelolaan limbah TPA


di wilayah Bogor Barat.
2. Memahami pengaruh dari implementasi pengelolaan limbah TPA berbasis pendekatan
bioekonomi sirkular terhadap kesejahteraan ekonomi, sosial, ketahanan pangan, dan
lingkungan.
3. Mengetahui faktor dan elemen sistem manajemen limbah TPA berbasis konsep
bioekonomi sirkular yang mewujudkan pembangunan ekonomi hijau.
4. Merumuskan dan merekomendasikan strategi pengembangan program dan kebijakan
Indonesia dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah TPA terpadu berbasis
bioekonomi sirkular berkelanjutan.

1.5. Kerangka Pikir Penelitian

Tata kelola tempat pembuangan akhir (TPA) mempengaruhi terhadap kualitas sanitasi
dan ekosistem lingkungan. Kegiatan produksi pertanian yang terlalu masif dan penggunaan
bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan pupuk kimia menyebakan degradasi kualitas
sumberdaya alam dan ekosistem (Fitriani dan Kuswadi 2021). Para aktor pertanian,
pemerintah, dan para pemangku kepentingan dapat saling berkolaborasi dan terintegrasi secara
sirkular untuk menciptakan efisiensi produksi pangan dan keberlanjutan ekosistem lingkungan.
Pendekatan bioekonomi sirkular di sektor pertanian menjadi suatu konsep penerapan dalam
subsistem pertanian. Bioekonomi sirkular dapat berjalan dengan komunikasi pemerintah dan
lembaga pendukung yang akan mempertimbangkan strategi kebijakan dan peraturan yang
megatur supaya aktivitas pertanian meminimalisir polusi limbah dan berkelanjutan (Behera
2023). Di bawah ini adalah kerangka pikir penelitian strategi bioekonomi sirkular dalam sektor
pertanian, sebagai berikut.

7
Kualitas Manajemen Limbah Pertanian dan
Regulasi Kebijakan yang kurang Memadai

Pengembangan Pengolahan Sampah TPA di


Jawa Barat Berbasis Bioteknologi

Peningkatan Kualitas
Lingkungan dan Kesejahteraan

Stabiltas Ekonomi Hijau Pembangunan


Lingkungan Berkelanjutan

Kelestarian Ketahanan PDB Mitigasi Perubahan


Ekosistem
SDA Pangan Nasional Iklim

Udara Tanah

Air

Bioekonomi
Sirkular

Evaluasi TPA Terpadu dan


Berkelanjutan

Implementasi TPA Bersih dan


Berkelanjutan di Indonesia

Arahan Strategi Pembangunan Ekonomi


Hijau Indonesia

8
II METODE PENELITIAN

2.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian akan dilakukan pada 11 TPA di Jawa Barat pada rentang waktu 30 Januari 2023
sampai 30 September 2024 (9 bulan). Berikut data lokasi dari 11 TPA tersebut:
No Nama Objek Tahun Kabupaten/ Cakupan Kapasitas Luas
Berdiri Kota Layanan Fasilitas dan
(KK) Pengolahan
Persampahan
(ton)
1 TPA Regional 2012 Bandung 200000 735000 72
Legok Nangka
2 TPA Regional 2012 Bandung 494160 253306 25
Sarimukti Barat
3 TPA 2012 Subang 25744 150228 7
Panembong
4 TPA Ciangir 2014 Kota 2720 318600 11
Tasikmalaya
5 TPA Pecuk 2015 Indramayu 43466 45000 11
6 TPA 2016 Ciamis 9616 18310 1
Sindangrasa
7 TPA 2018 Indramayu 20000 191990 4
Kertawinangun
8 TPA Ciniru 2017 Kuningan 46177 46355 6
9 TPA Cijeruk 2017 Sumedang 50000 32821 2
10 TPA Regional 2017 Bogor 100000 700000 55
Nambo
11 TPA Cikundul 2020 Kota 67000 258416 10
Sukabumi

2.2. Pendekatan Penelitian

Dalam mengembangkan riset pengelolaan sampah di Jawa Barat menggunakan


pendekatan metode penelitian kuantitatif Multi-Dimensional Scaling (MDS) dengan metode
Rapid Appraisal Techniques for Fisheries (RAPFISH) dan Research & Development (R&D).
Metode penelitian gabungan difungsikan dalam mengidetifikasi permasalahan limbah
pertanian serta menganalisa sistem pengomposan limbah pertanian sebagai bentuk pola
bioekonomi sirkular pada sistem TPA Jawa Barat (Kanaujia dan Singh 2022). Sistem
pengolahan limbah akan menggunakan konsep fermentasi EM4 yang terdiri dari rangkaian
bakteri dan berbagai komponen pendukung fermentasi limbah. Metode penelitian kuantitatif
dengan riset pengembangan konsep bioekonomi sirkular dalam sistem manajemen limbah
pertanian dan green and sustainable agricultural production dengan teori agroecology
(Altieri 1995). Pengembangan konsep bioekonomi sirkular dalam sektor pertanian yang
9
dilengkapi dengan pemanfaatan kecerdasan buatan bertujuan untuk menciptakan strategi dan
kebijakan peningkatan pembangunan ekonomi hijau Indonesia (Sondh et al. 2024). Hasil
pengomposan TPA di hilir menjadi produk baru salah satunya pupuk yang dapat dimanfaatkan
kembali untuk hulu pertanian. Konsep bioekonomi sirkular pada sistem hulu manajemen
limbah pertanian menjalankan proses pengelolaan hasil limbah pertanian di tengan maupun
hilir. Hasil olahan limbah tersebut kemudian dijual kembali dengan harga ekonomis untuk
para petani dan sektor agrikultur lainnya. Konsep bioekonomi sirkular dalam pengolahan
sampah TPA dapat menciptakan sistem pengendalian sampah yang efisien, ramah lingkungan,
dan berkelanjutan (Sekabira et al. 2023).

Data penelitian dikumpulkan melalui beberapa artikel, jurnal ilmiah, buku, wawancara,
laporan Lembaga/Kementerian terkait, serta dengan bantuan kata kunci pencarian
"bioekonomi sirkular, agribisnis hijau, ekonomi hijau, limbah jerami jagung, pengolahan
limbah pertanian, pupuk kompos organik, green capacity building, dll." Guna
menyempurnakan riset ilmiah ini, analisis data menggunakan jurnal terakreditasi pendukung
dari Kementerian Pertanian Indonesia, JSTOR, Elsevier, Academia, Zlibrary, Research Gate,
Harvard Library, Cambridge Core, dsb. Untuk memperkuat keabsahan penulisan dalam
penelitian, riset akan didukung oleh data survei lapangan dan narasumber wawancara dari
beberapa instansi lembaga/ kementerian terkait.
Tabel 1 Atribut Keberlanjutan
Dimensi Atribut Skor Baik Buruk
Ekologi 1. Kesesuaian Lahan 0-10 10 0
2. Pemanfaatan Lahan
3. Pengelolaan Kualitas Udara
4. Pengolahan Air Lindi
5. Penanganan Sampah Organik
6. Perlindungan kualitas air baku
7. Pengolahan Gas Metan
8. Penanganan Distribusi Sampah ke TPA
9. Perlindungan dan pengelolaan pemukiman
sekitar TPA
10. Penanganan Sampah Anorganik

10
Ekonomi 1. Perubahan Volume Sampah terhadap 0-10 10 0
Ekonomi
2. Perubahan Volume Sampah terhadap
Ekonomi
3. Dukungan Pengelola TPA Untuk
Menciptakan Usaha Berbasis Sampah
4. Pengembangan Produk Turunan Sampah
5. Jenis Usaha Memperkuat Ekonomi
Sirkular Sampah di Masyarakat
6. Tingkat Pengangguran Sekitar TPA
7. Perubahan lingkungan terhadap ekonomi
(Kesehatan Masyarakat)

Sosial 1. Kondisi Kerja 0-10 10 0


2. Upah dan KesejahteraanPekerja
3. Hak Buruh dan OrganisasiPekerja
4. Keamanan Pekerja
5. Kesejahteraan Komunitas Lokal
6. Kesejahteraan Komunitas Lokal
7. Kesehatan dan Keselamatan
Masyarakat
8. Pendidikan dan PengembanganMasyarakat

2.3. Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan
data sekunder. Data primer didapat dari eksperimen pengolahan limbah pertanian dengan konsep
bioteknologi, hasil pengumpulan data lapangan, survei responden, dan wawancara dengan
narasumber. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari berbebagai sumber berikut: Hasil
penelitian terdahulu, data perkembangan pengelolaan limbah pertanian di Kota Bogor, data dan
laporan dari instansi atau lembaga terkait bidang penelitian, artikel dan buku yang memuat
pendekatan bioekonomi sirkular di sektor agrikultur.
2.4. Rencana Anggaran Biaya
Rencana Biaya Riset Pengomposan Limbah Pertanian dari Jerami Jagung: Rp1.000.000,00-
3.000.000,00
Biaya Pengambilan Data Survei dan Wawancara: Rp500.000,00-2.000.000,00
Biaya Publikasi Internasional: Rp4.000.000,00-10.000.000,00

11
III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Kajian Atribut Berkelanjutan


3.1.1. Aspek Ekologi

Berikut ini hasil perhitungan nilai aspek ekologi untuk setiap aspek ekologi dari
setiap lokasi penelitian:
Tabel 2 Hasil Aspek Ekologi

Skor
Atribut Batas Batas TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA
Atas Bawah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kesesuaian Lahan 10 0 7 9 9 8,5 6 6 9 9 9 9 9
Pemanfaatan Lahan 10 0 7 8 7 6 5 5 6 8 5 6 8
Pengelolaan Kualitas
10 0 7 8 5 5 7 5 5 6 7 6 8
Udara
Pengolahan Air Lindi 10 0 9 9 8 8 7 8 8 7 6 7 7
Penanganan Sampah
10 0 7 7 8 6 6 6 9 9 9 9 9
Organik
Perlindungan kualitas
10 0 10 10 8,5 8 9 10 10 9 9 8 10
air baku
Pengolahan Gas
10 0 9 9 7 6 7 7 8 6 9 7 7
Metan
Penanganan
Distribusi Sampah Ke 10 0 7 7 7 5 5 7 6 5 5 6 4
TPA
Perlindungan dan
pengelolaan
10 0 6 7 7 6 6 6 7,5 6 6 6 8
pemukiman sekitar
TPA
Penanganan Sampah
10 0 7 8 8 7 7 9 8 7 8 8 7
Anorganik

Kajian Nilai Ekologi

Hasil Rapfish
Hasil Triangular Monte Carlo

Hasil Uniform Monte Carlo

13
3.1.2. Aspek Sosial

Berikut ini hasil perhitungan nilai aspek sosial untuk setiap aspek ekologi dari
setiap lokasi penelitian:
Tabel 3 Hasil Aspek Sosial

Skor
Atribut Batas Batas TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA
Atas Bawah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Frekuensi
10 0 7 7 6 3 9 9 9 9 9 8 6
pertemuan
Partisipasi
10 0 6 6 5 4 2 8 7 7 7 7 5
masyarkat

Dukungan
10 0 8 8 9 4 9 7 9 9 9 9 7
Pemerintah Daerah

Kelembagaan 10 0 8 7 8 5 8 10 10 8 7 7 7

Komitmen bersama 10 0 6 7 6 6 6 8 8 6 8 10 6

Pemahaman
10 0 7 6 7 5 6 9 9 6 9 6 6
masyarakat

Frekuens konflik 10 0 8 7 8 1 8 9 8 5 8 4 5

Frekuensi
10 0 10 9 9 5 10 9 9,5 7 9 9,5 6
penyuluhan

Kajian Nilai Sosial

Hasil Rapfish

14
Hasil Triangular Monte Carlo

Hasil Uniform Monte Carlo

15
3.1.3. Aspek Ekonomi

Berikut ini hasil perhitungan nilai aspek sosial untuk setiap aspek ekologi dari
setiap lokasi penelitian:
Tabel 4 Hasil Aspek Sosial

Skor

Atribut Batas Batas TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA TPA
Atas Bawah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Perubahan Volume
Sampah Terhadap 10 0 7 6 7 3 9 9,5 9 6 6 5 6
Ekonomi
Dukungan Masyarakat
10 0 5 5 4 2 8 9,5 8 5 5 5 2
Terhadap TPA
Dukungan Pengelola
TPA Untuk
10 0 5 7 3 3 7 8,5 7 6 5 6 2
Menciptakan Usaha
Berbasis Sampah
Pengembangan
Produk Turunan 10 0 6 6 6 4 8 9 9 6 6 2 6
Sampah
Jenis Usaha
Memperkuat Sirkular
10 0 7 7 6 4 8 9 9 9 9 6 7
Ekonomi Sampah di
Masyarakat
Tingkat Pengangguran
10 0 7 6 6 5 6 7 5 7 7 5 6
Sekitar TPA
Perubahan
Lingkungan Terhadap 10 0 7 7 6 4 7 8 9 9 9 5 7
Kesehatan Masyarakat

Kajian Nilai Ekonomi

Hasil Rapfish

16
Hasil Triangular Monte Carlo

Hasil Uniform Monte Carlo

17
3.2. Analisis Sebaran Data

18
IV PENUTUP

4.1. Simpulan

Berdasar hasil olahan data dengan Rapfish di atas, TPA yang berada di Jawa Barat
masih belum mengedepankan peran Ekonomi di masyarakat sehingga perlu dorongan
pengembangan konsep ekonomi sirkular dari hulu ke hilir. Pengembangan ekonomi sirkular
ini diterapkan dalam pengelolaan sampah dari hilir TPA yang diolah oleh badan usaha
masyarakat dan kembali dimanfaatkan menjadi produk baru dengan nilai ekonomi. Produk
olahan limbah tersebut kemudian didistribusikan kembali ke hulu dengan nilai ekonomis
sehingga kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan stabilitas ekosistem dapat berkembang
berkelanjutan.

Objek Ekologi Ekonomi Sosial MDS Status


TPA Regional Legok Nangka 78,91 61,99 74,67 71,86 Cukup Berkelanjutan
TPA Regional Sarimukti 83 63,07 71 72,36 Cukup Berkelanjutan
TPA Panembong 74,49 53,16 73,29 66,98 Cukup Berkelanjutan
TPA Ciangir 65,34 35,76 42,39 47,83 Kurang Berkelanjutan
TPA Pecuk 66,58 75,75 72,16 71,50 Cukup Berkelanjutan
TPA Sindangrasa 70,4 86,81 86,11 81,11 Berkelanjutan
TPA Kertawinangun 77,94 80,33 87,29 81,85 Berkelanjutan
TPA Ciniru 72,34 68,42 71,11 70,62 Cukup Berkelanjutan
TPA Cijeruk 74,24 66,78 81,89 74,30 Cukup Berkelanjutan
TPA Regional Nambo 72,17 47,86 75,64 65,22 Cukup Berkelanjutan
TPA Cikundul 77,55 50,55 60,84 62,98 Cukup Berkelanjutan

4.2. Saran
1. Membentuk sistem TPA terpadu yang mengintegrasikan kerja sama dan kolaborasi
antar stakeholders seperti tempah pengelolaan sampah berbasis bioteknologi dan
masyarakat.
2. Pemerintah dapat mebuat regulasi dan kebijakan terkait sistem pengelolaan sampah
TPA di Jawa Barat terpadu dan berkelanjutan.
3. Pengembangan inovasi sistem pengolahan sampah TPA berbasis bioekonomi sirkular
perlu diperluas jangkauannya ke seluruh kawasan Jawa Barat secara merata.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Afandi F, Feryanto F. 2022. Pemanfaatan Presidensi Indonesia Dalam G20 Untuk
Pembangunan Agribisnis Hijau Dalam Mencapai Dekarbonisasi Indonesia 2060.
Policy Br. Pertanian, Kelaut. dan Biosains Trop. 4(3):1–7.doi:10.29244/agro-
maritim.v4.i3.2.

Albert S, Bloem E. 2023. Ecotoxicological methods to evaluate the toxicity of bio-based


fertilizer application to agricultural soils – A review. Sci. Total Environ.
879(March):163076.doi:10.1016/j.scitotenv.2023.163076.

Behera DK. 2023. Promoting Sustainable Development Through Environmental Policy,


Green Technologies, and Effective Waste Management: A Comprehensive Review.
J. Multidiscip. Sci. 1(August):179–
198.doi:https://doi.org/10.58578/mikailalsys.v1i2.1675.

DeBoer J, Panwar R, Kozak R, Cashore B. 2020. Squaring the circle: Refining the
competitiveness logic for the circular bioeconomy. For. Policy Econ. 110(December
2018):101858.doi:10.1016/j.forpol.2019.01.003.

Enaime G, Wichern M, Lübken M. 2023. Contribution of biochar application to the


promotion of circular economy in agriculture. Front. Agron. 5(August):1–
15.doi:10.3389/fagro.2023.1214012.

Fernando Y, Tseng M-L, Aziz N, Ikhsan RB, Wahyuni-TD IS. 2022. Waste-to-energy supply
chain management on circular economy capability: An empirical study. Sustain.
Prod. Consum. 31:26–38.doi:https://doi.org/10.1016/j.spc.2022.01.032.

Kanaujia N, Singh J. 2022. A review on waste-to-energy by anaerobic digestion: A


sustainable approach for the agriculture waste management and energy production.
J. Appl. Sci. Innov. Technol. 1(2):70–74.

196(January):107402.doi:10.1016/j.ecolecon.2022.107402.

Li C, Ahmad SF, Ahmad Ayassrah AYAB, Irshad M, Telba AA, Mahrous Awwad E, Imran
Majid M. 2023. Green production and green technology for sustainability: The
mediating role of waste reduction and energy use. Heliyon.
9(12):e22496.doi:https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e22496.

Li M, Zhang Y, Fan Z, Chen H. 2021. Evaluation and research on the level of inclusive green

20
growth in Asia-pacific region. Sustain. 13(13):1–30.doi:10.3390/su13137482.

Lumbanraja PC, Lumbanraja PL. 2023. Analisis Variabel Ekonomi Hijau (Green Economy
Variable) Terhadap Pendapatan Indonesia (Tahun 2011-2020) dengan Metode SEM-
PLS. Cendekia Niaga J. Trade Dev. Stud. 7:62–73.

Muerza V, Urciuoli L, Zapata Habas S. 2023. Enabling the circular economy of bio-supply
chains employing integrated biomass logistics centers - A multi-stage approach
integrating supply and production activities. J. Clean. Prod.
384:135628.doi:https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2022.135628.

Rame R, Purwanto P, Sudarno S. 2023. Biotechnological approaches in utilizing agro-waste


for biofuel production: An extensive review on techniques and challenges.
Bioresour. Technol. Reports.
24:101662.doi:https://doi.org/10.1016/j.biteb.2023.101662.

Salgiriev E, Umarkhadzhiev M-K, Mazhiev K. 2023. Green economy and waste management
awareness. SHS Web Conf. 164:00124.doi:10.1051/shsconf/202316400124.

Salvador R, Vetroni M, Pieroni M, Lopes DA, Freire F, Francisco AC De. 2023. Overarching
Business Models for a Circular Bioeconomy : Systematising archetypes. Sustain.
Prod. Consum. 43(November):349–362.doi:10.1016/j.spc.2023.11.010.

Sondh S, Upadhyay DS, Patel S, Patel RN. 2024. Strategic approach towards sustainability
by promoting circular economy-based municipal solid waste management system- A
review. Sustain. Chem. Pharm.
37:101337.doi:https://doi.org/10.1016/j.scp.2023.101337.

Viglione G, Chandrasekhar A, Dunne D, Zagoruichyk A. 2022. Cropped, 6 April 2022: IPCC


on how land can tackle climate change; UN nature talks end in stalemate; Ukraine’s
agricultural crisis. carbonbrief.org.

World Meteorological Organization. 2023. Global temperatures set to reach new records in
next five years. World Meteorol. Organ.

21
22

Anda mungkin juga menyukai