Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adina Paramanadya Yophaputri

Kelas : IX-1
Pelajaran : IPS

Artikel:

JEMBATAN TELUK KENDARI


PERSINGKAT WAKTU TEMPUH KOTA LAMA-POASIA 5 MENIT
Kompas.com - 25/08/2020; Penulis Hilda B Alexander | Editor Hilda B Alexander

Jembatan Teluk Kendari (Kementerian PUPR)

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34


kilometer menunjukkan progres signifikan. Ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses
masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh
Teluk. Dengan adanya Jembatan Teluk Kendari, jarak semakin dekat dengan waktu tempuh yang
dibutuhkan hanya sekitar 5 menit. Selama ini, masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari
menggunakan kapal ferry atau memutari teluk sejauh 20 Km dengan waktu tempuh 30-35 menit.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional (BPJN) XXI Kendari pun terus mempercepat pembangunan infrastruktur yang
menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia di Kota Kendari,
Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepala BPJN XXI Kendari Yohanis Tulak Todingrara
mengatakan, pengerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari terdiri dari pembangunan jalan
pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan
bentang utama atau main span (200 meter).
Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta
median dan trotoar. Progres konstruksi seluruhnya telah mencapai 97,33 persen. Pembangunan
jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari,
yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri,
Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar
mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar
diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses
percepatan pembangunan di wilayah tersebut. "Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan
underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan
alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Basuki dalam siaran
pers yang dikutip Kompas.com, Selasa (25/8/2020).
Pemerintah telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko
yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangunnya Pelabuhan Bangkutoko
(Kendari New Port) seluas 66 hektar. Kawasan pelabuhan ini merupakan pindahan dari pelabuhan
lama di kawasan Kota Lama. Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi
komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara dengan adanya
rencana pembangunan kawasan industri penunjang seluas 26 hektar.
Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar-moda (20 hektar), terminal
multipurpose (32 hektar), terminal penumpang (23 hektar), dan tracking mangrove (24 hektar).
Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan
konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari. Berdasarkan
road map, panjang pembangunan jalan lingkar luar sekitar 40 kilometer yang menghubungkan
Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe. Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh
konsorsium kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) dengan biaya APBN
sebesar Rp 800 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-2020.

Jembatan Teluk Kendari

a. Bentuk perubahan:
Perubahan yang terjadi karena adanya pembangunan jembatan Teluk Kendari termasuk
perubahan yang direncanakan.
b. Drskripsi singkat artikel/gambar:
Artikel menjelaskan konstruksi jembatan dan tujuan pembangunan jembatan Teluk Kendari,
yaitu untuk membuka akses langsung masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau
Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk Kendari sehingga mempersingkat waktu
tempuh dari 30—35 menit menjadi hanya 5 menit saja. Konektivitas ini akan membuat
mobilitas barang, jasa, dan manusia menjadi lebih efektif.
c. Argumentasi:
Perubahan yang terjadi karena adanya jembatan Teluk Kendari termasuk perubahan yang
direncanakan karena jembatan yang semula tidak ada dibangun untuk tujuan tertentu, yaitu
melancarkan mobilitas dan konektivitas antara dua wilayah.

Anda mungkin juga menyukai